loading...

Psikologi Anak

January 12, 2013
loading...
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari penulis makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, utnuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat lami hargai demi perbaikan di masa yang akan datang dan terhadap kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan ini mohon dan maklumi adanya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PSIKOLOGI ANAK 1
A. Pendahuluan 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Pembahasan 1
1. Sejarah 1
2. Manfaat Psikologi Sebagai Ilmu 2
3. Psikologi Kontemporer 3
4. Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan 4
5. Pendekatan Psikologi 5
6. Kajian Psikologi 7
KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11 

PSIKOLOGI ANAK

A. Pendahuluan

Dari bahasa Yunani Kuno: pysche = jiwa dan logos = kata, dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.

B. Rumusan Masalah

a. Pengertian dan sejarah psikologi

b. Manfaat psikologi

C. Pembahasan

1. Sejarah

Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800 an). Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf Yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu, St Augustine (354 – 430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descartes (196 – 1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas – Leibnits, Hobbes, Locke, Kant dan Hume – memberikan sumbangan dalam bidang psikologi . Pada waktu itu psikologi masin berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.

2. Manfaat psikologi sebagai ilmu

Psikologi memiliki tiga manfaat sebagai ilmu, yaitu:

a. Menjelaskan

Yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.

b. Memprediksi

Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.

c. Pengendalian

Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya prevensi atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

3. Psikologi kontemporer

Diawali pada abad ke – 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:

a. Psikologi fakultas

Psikologi fakultas adalah doktrin abad ke – 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa “fakultas” yang meliputi: berpikir, merasa dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas: kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer dan sebagainya.

b. Psikologi asosiasi

Bagian dari psikologi kontemporer abad ke – 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah “asosiasi ide”. Dimana ide mesuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras dan kedekatan.

Dalam perkembangan ilmu psikologi kemudian, ditandai dengan berdirinya laboratorium psikologi oleh Wundt (1879). Pada saat itu pengkajian psikologi didasarkan atas metode ilmiah (eksperimental). Juga mulai diperkenalkan metode intropeksi, eksperimen dan sebagainya. Beberapa sejarah yang patut dicatat antara lain:

- F. Galton > merintis test psikologi.

- Charles Darwin > memulai melakukan komparasi dengan binatang.

- A. Mesmer > merintis penggunaan hipnosis.

- Sigmund Freud > merintis psikoanalisa.

4. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kekompleksan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak lahir 1800 an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.

a. Laboratorium Wundt

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di University of Leipzing, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuklebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak telalu memadai. Dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplan syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

b. Berdirinya aliran psikoanalisa

Semenjak tahun 1980 an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, intropeksi dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental dan gangguan psikis lainnya.

c. Berdirinya aliran behavioris

d. Berdirinya aliran fenomenologi

5. Pendekatan psikologi

Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda dalam psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan neurobiologist

Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobilogis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi di dalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.

b. Pendekatan perilaku

Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atau stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F. Skinner dan melahirkan banyak sub-aliran.

c. Pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif menenkankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum melakuakn reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atau stimulus yang datang.

d. Pendekatan psikoanalisa

Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

e. Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

6. Kajian psikologi

Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu alam pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:

a. Psikologi perkembangan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk perilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.

b. Psikologi sosial

Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi sosial bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu:

1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat).

2. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain.

3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, persaingan, konflik.

c. Psikologi kepribadian

Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi kepriadian adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

d. Psikologi kognitif

Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi kognitif adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi seperti: persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

e. Wilayah terapan psikologis

Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan, walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan atau sebaliknya.

f. Psikologi pendidikan

Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidkikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar dan pengelolaan organisasi sekolah.

g. Psikologi sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi dan emosi. Yang bertujuan untuk membuat mind set anak.

h. Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada pengembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi mempengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.

i. Psikologi kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).

j. Psikologi klinis

Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaa psikologi individu ke ambang normal.

k. Parapsikologi

Parapsikologi adalah cabang psikologi yang mencakup studi tentang extra sensory perception, psikokinesis dan sebagainya. Bagi para pendukungnya, parapsikologi dilihat sebagai bagian dari psikologi positif dan psikologi transpersonal. Penelitian parapsikologi pada umumnya dilakukan dilaboratorium sehingga parapsikologi menganggap penelitian tersebut ilmiah. Kritisisme terhadap parapsikologi dan dukungan terhadap parapsikologi dari American Association for the Advancement of Science terhadap affaliasinya yaitu Parapsychological Association.

KESIMPULAN

Psikologi anak akan berkembang dengan baik jika anak dididik sedini mungkin dari manfaatnya psikologi anak.
loading...
Previous
Next Post »
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929