loading...

PUISI KEHIDUPAN "KEHAMPAAN"

September 18, 2013 Add Comment
PUISI KEHIDUPAN "KEHAMPAAN" KEMANAPUN AKU MENCARI SESUATU APAPUN YANG AKU CARI SELALU SAJA AKU TIBA DI HAKEKAT PENCARIAN KEMANAPUN AKU INGIN PERGI MENUJU SUATU TEMPAT TETAP UGA KU TAK KAN SAMPAI SELAIN PADA HAKEKAT TEMPAT INGIN KU MENCARI JATI DIRI INI TAPI TETAP SAJA AKU SELALU TIBA DALAM RASA KEKOSONGAN DAN KEHAMPAAN LALU APA LAGI SEKARANG SELAIN HANYALAH TUHAN YANG ADA DAN AKU ADALAH KEKOSONGAN, KEHAMPAAN, DAN KETIADAAN. BY : irwanto1178@XXXXXXXX.com

RESUME TUNTUNAN IBADAH HAJI

September 17, 2013 Add Comment
RESUME TUNTUNAN IBADAH HAJI TUNTUNAN IBADAH HAJI Menunaikan ibadah haji adalah sesuatu yang amat dirindukan oleh setiap umat Islam, bahkan oleh yang telah menunaikannya berkali-kali sekalipun. Karena itu, bagi yang dimudahkan Allah untuk bisa menunaikan ibadah haji tahun ini agar menggunakan kesempatan emas itu dengan sebaik-baiknya. Sebab, belum tentu kesempatan menunaikan ibadah haji itu datang kembali. Agar bisa beribadah haji dengan sebaik-baiknya, sekhusyu' - khusyu'nya dan menjadi haji mabrur, di samping harus ikhlas kita harus memiliki ilmu yang cukup seputar bagaimana menjalankan ibadah haji sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal-hal yang mewajibkan haji 1. Islam 2. Berakal 3. Baliqh 4. Merdeka 5. Mampu : meliputi kemampuan materi dan fisik. Barangsiapa tidak mampu dengan hartanya untuk memenuhi biaya perjalanan, nafkah haji dan sejenisnya maka ia tidak berkewajiban haji. Adapun orang yang mampu secara materil, tetapi tidak mampu secara fisik dan jauh harapan sembuhnya, seperti orang yang sakit menahun, orang yang cacat atau tua renta maka ia harus mewakilkan hajinya kepada orang lain. Dan disyaratkan orang yang mewakilinya sudah haji untuk dirinya sendiri. 6. Dan bagi perempuan ditambah dengan satu syarat yaitu adanya mahram yang pergi bersamanya. Sebab haram hukumnya jika ia pergi haji atau safar (bepergian) lainnya tanpa mahram, berdasarkan sabda Nabi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tidak (dibenarkan seorang) wanita bepergian kecuali dengan mahramnya." (Muttafaq Alaih). Rukun Haji. Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji yang jika tidak dikerjakan hajinya tidak syah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut : 1. Ihram, Yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk haji atau umrah di Miqat Makani. 2. Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, zikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. 3. Tawaf Ifadah, Yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah 4. Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah. 5. Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut sesudah selesai melaksanakan Sa'i. 6. Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutannya serta tidak ada yang tertinggal. WAJIB HAJI Adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah ; 1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram 2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina) 3. Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah 4. Mabit di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). 5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). 6. Tawaf Wada', Yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah. 7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram PELAKSANAAN IBADAH HAJI (MANASIK HAJI) Tata cara manasik haji adalah sebagai berikut: 1. Melakukan ihram dari mîqât yang telah ditentukan Ihram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan berniat haji dengan mengucapkan Labbaik Allâhumma hajjan, yang artinya "aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah, untuk berhaji". Kemudian berangkat menuju arafah dengan membaca talbiah untuk menyatakan niat: Labbaik Allâhumma labbaik, labbaik lâ syarîka laka labbaik, inna al-hamda, wa ni'mata laka wa al-mulk, lâ syarîka laka Artinya: Aku datang ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu; Aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang; Sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan, adalah milik Engkau; tiada sekutu bagi-Mu. 2. Wukuf di Arafah Dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, waktunya dimulai setelah matahari tergelincir sampai terbit fajar pada hari nahar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Zulhijah. Saat wukuf, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: shalat jamak taqdim dan qashar zuhur-ashar, berdoa, berzikir bersama, membaca Al-Qur'an, shalat jamak taqdim dan qashar maghrib-isya. 3. Mabît di Muzdalifah, Mekah 4. Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar. Disini mengambil batu kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk melempar jumrah di Mina, dan melakukan shalat subuh di awal waktu, dilanjutkan dengan berangkat menuju Mina. Kemudian berhenti sebentar di masy'ar al-harâm (monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada Allah SWT (QS 2: 198), dan mengerjakan shalat subuh ketika fajar telah menyingsing. 5. Melontar jumrah 'aqabah Dilakukan di bukit 'Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah, dengan 7 butir kerikil, kemudian menyembelih hewan kurban. 6. Tahalul Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji. Tahalul awal, dilaksanakan setelah selesai melontar jumrah 'aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Setelah tahalul, boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali berhubungan seks. Bagi yang ingin melaksanakan tawaf ifâdah pada hari itu dapat langsung pergi ke Mekah untuk tawaf. Dengan membaca talbiah masuk ke Masjidil Haram melalui Bâbussalâm (pintu salam) dan melakukan tawaf. Selesai tawaf disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat sunah 2 rakaat di Hijr Ismail (semuanya ada di kompleks Masjidil Haram). Kemudian melakukan sa'i antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwa. Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua, yaitu mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali halal untuk dilakukan. Selanjutnya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabît di sana. 7. Mabît di Mina Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu melontar jumrah ûlâ, wustâ, dan 'aqabah, masing-masing 7 kali. Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina tanggal 12 Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Zulhijah saja. Tetapi bagi yang menghendaki nafar sânî atau nafar akhir (meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan selama tiga hari (11, 12, dan 13 Zulhijah). Dengan selesainya melontar jumrah maka selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekah. 8. Tawaf ifâdah Bagi yang belum melaksanakan tawaf ifâdah ketika berada di Mekah, maka harus melakukan tawaf ifâdah dan sa'i. Lalu melakukan tawaf wada' sebelum meninggalkan Mekah untuk kembali pulang ke daerah asal. Macam-macam Haji 1. Haji ifrâd Haji ifrâd yaitu membedakan ibadah haji dengan umrah. Ibadah haji dan umrah masing-masing dikerjakan tersendiri. Pelaksanaannya, ibadah haji dilakukan terlebih dulu, setelah selesai baru melakukan umrah. Semuanya dilakukan masih dalam bulan haji. Cara pelaksanaannya adalah: 1. Ihram dari mîqât dengan niat untuk haji 2. Ihram dari mîqât dengan niat untuk umrah 2. Haji tamattu' Haji tamattu' adalah melakukan umrah terlebih dulu pada bulan haji, setelah selesai baru melakukan haji. Orang yang melakukan haji tamattu' wajib membayar hadyu (denda), yaitu dengan menyembelih seekor kambing. Jika tidak mampu dapat diganti dengan berpuasa selama 10 hari, yaitu 3 hari selagi masih berada di tanah suci, dan 7 hari setelah kembali di tanah air. Cara pelaksanaannya adalah: a. Ihram dari mîqât dengan niat untuk umrah b. Melaksanakan haji setelah selesai melaksanakan semua amalan umrah 3. Haji qirân Haji qirân adalah melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersama-sama. Dengan demikian segala amalan umrah sudah tercakup dalam amalan haji. Cara pelaksanaannya adalah: a. Ihram dari mîqât dengan niat untuk haji dan umrah sekaligus . b. melakukan seluruh amalan haji AMALAN-AMALAN HAJI DAN UMRAH 1. Mîqât 2. Ihram 3. Tawaf 4. Sa'i 5. Wukuf di Arafah 6. Melontar Jumrah LARANGAN DALAM HAJI DAN UMRAH Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sudah memakai pakaian ihram dan sudah berniat melakukan ibadah haji/umrah adalah: 1. Melakukan hubungan seksual atau apa pun yang dapat mengarah pada perbuatan hubungan seksual 2. Melakukan perbuatan tercela dan maksiat 3. Bertengkar dengan orang lain 4. Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki) 5. Memakai wangi-wangian 6. Memakai khuff (kaus kaki atau sepatu yang menutup mata kaki) 7. Melakukan akad nikah 8. Memotong kuku 9. Mencukur atau mencabut rambut 10. Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum 11. Membunuh binatang buruan 12. Memakan daging binatang buruan

Psikologi Perkembangan

September 17, 2013 Add Comment
Psikologi Perkembangan Mungkin model yang dominant dalam psikologi perkembangan berasl dari berbagai interpretasi kongnitip.meskipun pendekatan –pendekatan lain diakui dan di terima,pendekatan kongnitiflah yang berkaitan eratdengan perkembangan bahasa ,yangnenbentuk arah penelitian perkembangan.Tokoh dominant dalam bidangini adalah jean piaget(1896-1980).setelah meraihgelar doctor dalam bidang zoology pada usia 22tahun,piaget mengawali karier yang berpusat pada pertanyaan tentang bagaimanamanusia belajar.Ia menganggap diri sebagai filsup yang dipenuhi pemikiran tentangisu pembelajaran,sebagai mana di tunjukan dengan jelas dalam karyanya di kemudian hari tentang epistemology dan logika.Metode penelitianya tidak ortodoks bila di bandingkan dengan standarempirisme kontenporer.Mwmangteori,teori perkembangan kongnitipnya sebagian besar didasarkan atas pengamatan-pengamatanya terhadap anak-anaknya.Meskipun demikian pengaruh piagetsangat besar dan reputasinya setingkatdengan freud dalam hal kontribusi indipidual bagi psikologi selama abat ke 20. Piagetberpendapat sekuen perkembangan tersebut terjadi pada setiap anak seperti berikut: 1.periode sensorimotorik : Tahap ini merupakan tahap nonverbal dan mencakuppengalaman-pengalaman pertama anak dalam hungan dengan lingkungan,yang terinternalisasi makna,maksud,keusalitasdan nilai simbolik. 2.periode praoprasional: Dalam pase inianak menguasai bahasa dan mempelajari hubungan waktu,masa lalu dan masa depan ,serta masa kini. 3.periode operasi kongkret: Pada tahap ini,anak menyerap konsep-konsep absrak yang tercermin dalam hubungan kualitatip dan kuantitatip yang kompleks. 4.periodo operasi formal: Pada paseakhirperkembangan entelektual inianak mengusai pemahaman. Perkembangan terhadap rentang kehidupan Psikologi perkembangan tradisional mempukuskan padapengalaman di usia dini,mungkin karena kebutuha untuk mendidik dan mensosialisasi anak-anak merupakan kebutuhan nyata dan mendasar.petekanana tersebtut secara histories di kuatkan oleh berbagai kerangka teorotis yang memandang masa kanak-kanak sebagai periode di mana berbagai diterminan penting berlaku di masa dewasa di pelajari.berbagai sistam yangberagam seperti behapiorisme dan psikoanalisis menyatakan,karena alas an yang berbeda,penting nyapengalaman-pengalamna di masa perkembangan awal dan efeknya yang besar terhadap pematangan selanjutnya.tanpa mengabaikan atau menihilkan perkembangan awal,psikologi perkembangan sepanjang rentang kehidupan baru-baru ini berupaya untuk mengambarkan dan menjelaskan perkembangan sebagai proses berkeninambungan dan komprehensip dari pembuahan hingga kematian.salah satu produk samping penting dari penelitian yang lebih seimbang tentang perkembangan sepanjang rentang kehidupan ini berkaitan dengan minat dewasa ini dalam etudi tentang penuaan,sebuah topik yang telah lama diabaikan dalam penelitian psikologi. Dengan konseptualisasi perkembangan sepanjang rentang kehidupan,berbagai interpretasi mengajukan sesuatu sekuens pluralistic perkembangan yang menghasilkan periodo-periode perkembangan pentingsepanjang rentang kehidupan.periode penting ini cendrung menggeneralisasi efek-efeknya seluruh periode umur.dengan kata lain,fungsi-fungsi perkembangan berbagai perubahan perilaku sepesifik,seperti menguasaan bahasa,perubahan psikologi dan biologis dan masa remaja,dan keputusan karier di masa dewasa,dapatmemiliki polah perubahan perilaku yang berbeda.gambaran perkembangan yang cukup rumit ini telah menuntun pada stidi tantang profil berbagaai pengaruh sepanjang hidup yang diakibatkan oleh perubahan–perubahan prilaku.profil-profil tersebut pada giliranyan,tidak hanya dirancang untuk menunjukan perkeembangan indipidual,namun juga bagai man pola-pola perkenbangan gerintraksi dangan determinan biologis,lingkungan bersosial.penelelitian dalam perkembngan sepanjang rentang kehidupan mencakup penelitian tetang berbagai isu sepeti perkembagan social,susunan keluarga kepribadian,serta pembelajaran dan memori. Bagian psikologi Adapun di dalam psikologi yangbersipat empirik ada yang khusus dan ada yang umum. 1.psikologi umum yang menyelidiki aktipitas-aktipitas psikis manusia pada umumnya yang kemudian dapat menjadi suatu teori psikologi. 2.psikologi khusus yakni psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi ke khususan. Dalam psikologi khusus ini ada bermacam-macam diantaranya sebagi brikut: -psikologi perkembagan ataujugadi sebut psikologi genetik yang mencakup antara lain psikologi anak,remaja dan orang tua. ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI 1.ALIRAN SUBYEKTIVISME Aliran subyektivisme adalah aliran yang menyatakan bahwa individulah yang membentuk masyarakat dalam segala tingkah laku nya,maksudnya jika indipidu baik,masyarakat pun akan jadi baik karena masyarakat itu tidak lain dari pada kumpulan individu dan tiap-tiap andipidu mempunyai sifat-sifat dan pontnsi sendiri yangdi nyatakan dalam tingkah lakunya.aliran ini terbagi dua yakni: a.susyektivisme zaman antik,yang di pelopori oleh antara lain:plato,aristoteles,meng tze. b.subyektivisme bentuk modern yang di pelopori oleh Thomas hobbes,john stuart mill dan Gabriel tarde. 2.ALIRAN OBYEKTIVISME KAlau aliran subyektivisme mengajarkan bahwa indipidu menentukan masyarakat,sebaliknya Aliran ini mengajarkan bahwa masyarakatlah yang menentukan indipidu.jadi menurut subyektivisme factor sosiologislah yang menentukan bukan factor psikologis. Baik subyektipvisme maupun obyektivisme sebenarnya sudah ada pada zaman tiongkok kuno bahkan berkembang bersama-sama pada zaman yang sama. METODE –METODE DALAM PSIKOLOGI Ada dua bentuk latihan atau metode yang pernah di gunakan bagi studi tentang persepsi.antara lain: 1.metode conditioned-reflex Metode ini telah di kembangkan oleh seorang ahli psisiologis ternama bangsa risia yang bernama Pavlov metode ini di gunakan secara meluas sebagai suatu alat riset yang berkenaan dengan barbagaiaspek tingkah laku 2.metode discrimination Metode ini diterapkan mengetahui kemampuan untuk mengatahui kemampuan untuk membuat piihan. DAFTAR PUSTAKA 1.JUDULBUKU:PSIKOLOGI KARANGAN Drs.Andi Mappiare ,cetakan kelima tahun 1968 2.judul buku psikologi social karangan Drs.H.Abu Ahmadi,dkk cetakan ke dua tahun 2002 3.judul buku sejarah dan system psikologi,karangan JAMES F.BRENNAN

PENGENALAN PRAKTEK TAKHRIJUL HADITS

September 17, 2013 Add Comment
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Adapun visinya dibuatnya makalah Ilmu hadits ini, mengenai “pengenalan praktek Takhrijul Hadits” agar kami mengetahui ilmu hadits secara tepat dan optimal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Kami menyadari didalam makalah ini terdapat banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun dari segi bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dan saran dari para penbaca yang bersifat membangun. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, sehigga kelak akan menjadi generasi yang cerdas, trampil dan berwawasan yang tinggi dalam memahami ilmu hadits. Amiin. Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….1 A. Latar Belakang …………………………………………………..…1 B. Pokok Permasalahan…………………………………………..…...1 C. Tujuan Penulisan……………………………………………..…….1 D. Metode Penulisan…………………………………………...…….. .1 BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………2 A. Metode Men-takhrij Hadits………………………………………..2 B. Bimbingan Praktek Takhrij dan Penelitian al-Hadits…...………2 BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………….…..5 A. Kesimpulan………………………………………………...………..5 B. Saran……………………………………………………...…………5 ii BAB 1 PEMBAHASAN PENGENALAN PRAKTEK TAKHRIJUL HADUTS A. Metode Men-takhrij Hadits Menelesuri Hadits tidak semudah menelusuri ayat Al-Qur’an, karena menelusururi ayat al-Qur’an cukup dengan sebuah kamus al-Qur’an, misalnya kitab al-Mu’jam al-Muhfahras li Alfaz al-Qur’an al- Qarim yang disusun Muhammad fu’ad ‘abd al-Baqidengan kiyab al-Qur’an sebagai rujukan. Berbeda dengan menelusuri hadits, karena terhimpun dalam berbagai kitab sehingga lebih sulit untuk untuk menelusurinya dan tidak cukup hanya mempergunakan sebuah kamus dan sebuah kitab sebagai rujukan. Ada beberapa cara atau jalan yang dapat diempuh untuk mentakhrij hadits, yaitu : (1) melalui pengenalan nama sahabat perawi haditts (2) melalui pengenalan awal lafaz atau matan suatu hadits; (3) melalui pengenalan topic yang terkandung dalam matan hadits; (4) melalui pengamatan tertentu yang terdapat dalam suatu hadits (5) melalui pengenalan kata-kata yang merupakan bagian dari matan hadits. B. Bimbingan Praktek Takhrijul dan Penelitian Hadits Pelaksanaan kegiatan takhrij dan penelitian hadits dapat dilakukan melalui bebrapa langkah :. Pertama, memilih atau menetapkan hadits yang akan diteliti, misalnya hadits tentang “ larangan berbuat zalim”. Teks hadits yang diingat hanya bagian lafaz matan yang berbunyi “la yazlimu-hu”.Dengan modal lafaz tersebut, maka lafaz itu ditelusuri melalui halaman kamus (al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadits) yang memuat lafaz zhalama. Setelah diperoleh, kemudian dicari lafal yazhlimu. 2 Kedua, melalui kegiatan al-I’tibar. Sebagaima telah dikemukakan bahwa hadits yang diteliti ini, ternyata ada juga yang diriwayatkan secara makna. Oleh karena itu, hadits tersebut tampak mempunyai beberapa sanad. Pada sanad-sanad tersebut terdapat satu jalan yang berkedudukan sebagai periwayat pertama (tingkat sahabat), yakni ‘Abd Allah bin ‘Umar, dan empat perwayat terakhir (mukharrij), yaitu al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad bin Hambal. Ketiga, kegiatan peneltian sanad, maksudnya penilitian kritikus terhadap siperawi, apakah ia termasuk orang yang huffaz, wara’, tsiqah atau sebaliknya ia merupakan ahli bid’ah. Dan apakah hadits tersebut sampai kesumber pertama, yaitu Nabi Muhammad SAW. Keempat, penelitian matan. Meskipun sanad hadits yang diteliti adalah berkualias sahih, tidak mesti matan-nya juga sahih. Oleh karena itu, kegiatan selanjutnya adalah meneliti matan hadits dimaksud. Langkah penelitian hadits ada 3 (tiga) yaitu: 1. Meneliti matan dengan melihat kualitas sanad-nya 2. Meneliti susunan lafaz berbagai matan yang semakna 3. Meneliti kandungan matan Sedangkan unsure yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadits yang berkualitas sahih ada dua macam, yakni terhindar dari syuzuz dan ‘illat. Untuk itu, penelitian matan haduts ini di uraikan sebagai berikut: 1. Keadaan sanad hadits Bila salah satu sanad hadits yang diteliti sahih, maka penelitian sanad lainnya boleh tidak dilakukan. 2. kegiatan penelitian susunan lafaz yang semakna. Jika ada perbedaan dari matan hadits dalam segi tulisannya yang bersifat sahih, maka perbedaan tidak mempengaruhi kualitas matan hadits yang diteliti. Ini berarti bahwa matan hadits yang dimaksud adalah sahih. 3 3. Kegiatan penelitian kandungan matan. Kandungan matan hadits yang diteliti apakah menjelaskan larangan atau suruhan dari Nabi Muhammad SAW. Kelima, syarah hadits. Hadits yang akn disyarah adalah hadits yang telah diteliti sanad dan matannya, saperi hadits mengenai larangan berbuat zalim. Dalam islam, orang muslim antara satu dan lainnya bersaudara, baik majikan atau hamba, sudah baligh atau belum. 4 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mempelajari ilmu hadits masih kurang lengkap kalau tidak mempelajari ilmu takhrij. Karena ilmu takhrij merupakan bagian ilmu hadits penting untuk dipelajari dan dikuasai, karena didalamnya dibicarakan berbagai kaidah untuk mengetahui dari sumber hadts itu berasal. Selain itu, didalamnya ditemukan banyak kegunaan dan hasil yang diperoleh khususnya dalam menentukan kualitas sanad hadits dan untuk mengetahui asal –usul riwayat hadits yang akan diteliti. B. Pokok Permasalahan A. Bagaimana cara men-Takhrij Hadis ? B. Bagaimana cara pelaksanaan kegiatan takhrij dan penelitian hadits ? C. Bagaimana cara untuk meneliti matan Hadits ? C. Tujuan penulisan Adapun tujan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan bagaimana caranya untuk mentakhrij hadits. Selain itu, penulis juga bermaksud membimbing dari sebagian orang yang belum mengetahui tentang takhrijul hadits. D. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam menyelesaikan makalah ini ialah menggunakan metode studi pustaka dengan mempelajari berbagai macam tulisan yang ada mengenai hal-hal yang berkaitan dengan judul “Pengenalan Praktek Takhrijul Hadits” 1 BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Menelusuri hadits lebih sulit dibandingkan menelusuri ayat-ayat alquran, karena menelusuri ayat-ayat alquran cukup dengan sebuah kamus alquran, berbeda denga menelusuri hadits , karena terhimpun dalam berbagai kitab. Sehingga lebih sulit untuk menelusurinya dan tidak cukup hanya mempergunakan sebuah kamus dan sebuah kitab hadits sebagai rujukan. 2. Dengan adanya pengenalan praktek takhrijul hadits ini, kita akan mengetahui tentang asal-usul riwayat hadits yang akan diteliti, mengetahui ada atau tidaknya syahid atu mutabi’ pada sanad yang diteliti. Dan mengetahui bagaimana pandang para uulama tantang kesahehan suatu hadits masih banyak lagi hal-hal penting yang serta kegunaan laiinya dalam hubunannya dngan pen-takhrij hadits. B. Saran Demikianlah penulis berusaha menerangkan beberapa hal pokok mengenai takhrijul hadits, semoga dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun diakhirat kelak. Pemakalah sangat menyadari akan segala kekurangan yang terdapat dalam penulisan karya tulis ini. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan karya tulis ini. 5 DAFTAR PUSTAKA --- Sulaiman, Muhammad Noor, Antologi ilmu Hadits. Jakarta: Gaung Persada Pres Jakarta: 2009

Konsep Inflasi

September 17, 2013 Add Comment
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Inflasi Infalasi sering diartikan sebagai kecenderungan naiknya harga secara umumdan terus menerus dalam waktu dan tempat tertetntu (Konteweg dkk dalam Setyawan; 2004). Keberadaannya sering diartikan sebagai salah satu masalah utama dalam perekoomian Negara; selain pengangguran dan kitidakseimbangan neraca pembayaran.Namun demikian, meskipun menjadi salah satu masalah besar dalam perekonomian sebagian ahli espakatbahwa dampak poitif inflasi akan maksimal dengan tingkat inflasi yang agakrendah, berkisar antara 5%-6% pertahun(Glassburner dan Chandra dakan Setyawan; 2004). Dengan kata lain, tingkat inflasi yang kurang atau lebih dari angka tersebut akan memiliki kecenderungan memberi dampak negative bagi perekonomian. Perubahan tingkatharga aggregate yang sering terjadi dan merupakan fenomena yang di perhatikan lebih penting karena secara praktis inflasi terjadi dan sulit di antisipasi. Pada umumnya anlisis mengenai inflsi ini dihubungkan dengan sektor nominal maupun moneter. Dalam dektor nominal inflasi memiliki pengaruh yang besar dalam prosesproduk dan permintaan barang sedangkan dalam sektor moneter, dianggap sebagai pemacu terjadinya inflasi. Inflasi dapat di defenisikan sebagai suatu proses kenaikan harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (Persentaase Pertambhan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari negar ke Negara lain. Ada kalnya tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai di bawah 4-6 persen. Tingkat inflasi yang mederet encapai di antara 5-10 persen.Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberpa ratus atau beberapa nilai persen dalam setahun. Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku di akibatkan oleh banyak factor di negeri-negeri industri. Pada umunya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut: 1. Tingkat pengeluaran aggregate yang melbihi kemempuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang yang merupakan kebutuhan akan mendororng para konsumen miminta barang itu padaharga yang lebih tinggi. 2. Pekerja-pekerjan di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Apabila para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah kenaikan upah ( Sukirno,2002). Inflasi didefenisikan sebgai kecanderungan kenaikan harga secara umum. Kecenderungan yang dimaksudkan disisni adalah bahwa kenaikan tersbut bukan terjadi sesaat. Misalnya, harga barang-barang menjelang Lebaran, Natal dan Tahun Baru, atauhari libur lainnya cenderung naik. Namun setelah perayaan selesai masyarakat kembali hidup seperti semula, harga akan kembali ke kondisi semula.Maka kenaikan harga seperti itu tidak dianggapsebagai inflasi (Djihanpitro; 2008) Inflasi adalah suaru kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara terus-menerus kenaikan dari satu atau dua jenis barang saja dan tidak menyeret harga barang lain tidak bias diebut inflasi. Kenaikan harga secara musiman serta tidak punya pengaruh lajutan tidak bias di sebut inflasi (Sinungan, 1991) Samoelson dan Nordhaus dalam Djohanputro (2008) mengkatagorikan inflasi menjadi tiga: 1. Loe inflation atau disebut juga inflasi satu dijit (seingle digit inflation), yaitu inflasi dibawah 10%.Inflasi ini masih dianggap normal. Dalam rentang inflasi ini, orang masih percaya pada uang danmasih mau memegang uang. 2. galloping inflation atau doeble digit bahkan triple digit inflation, yang didefenisikan antara 20% sampai 200% pertahun. Inflasi seperti ini sering terjadikarena permintanaan yang lemah, perang revolusi atau kejadian lain yang menyebabkan barang tidak tesedia sementara uang berlimpah, sehingga orangtidak percaya pada uang. 3. Hyperinflation yaitu infalsi 200% pertahun. Dalam keaadan seperti ini orang tidak percaya pada uang. Lebih baik melanjutkan uang dan menyimpan uang. MenurutManulang (1980) menyatakan bahwa inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi senantiasa meningkatkan harga-harga pada umunya atau suatu keadaan turunnya nilai uang. Infalsi terjadi karena semakin meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat untuk menentukan nilai uang harus pula di perlukan factor-faktor kecaptan peredaran uang(V) (factor permintaan uangterhadap uang) makadapat di ketakan bahwa inflasi terjadi karena adanya perubahan pengeluaran seluruhnya dalam hubungannya dengan jumlah barang yang ditawarkan untuk di jual.Dengan demikian dapata pula dikatakan kedua besaran itu saling imbang-mengimbangi. Inflasi akan terjadi jika kedua besaran itu tidak saling mengimbangi. 2.1.1.1 Penyebab terjadinya inflasi Secara teorotis timbulnya inflasi dapat dikarenakan oleh beberapa hal. Menurut Soediyono dalam setyawan (2004), dari sebab-musebabnya inflasi dapat timbul karena adanya peningkatan permintaan masyarakat (demand pull inflation) karena desakan naiknya biaya produksi (cost push inflation), sarta karena keduanya (mixedinflation). 1. Demand pull inflation Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh adanya factor-faktor yang mendorong agregate demand sehingga terjadi excess demand yang menekan harga untuk naik. Peningkatan agragate demand pada saat terjadinya kondisi full employment akan menyebabakan terjadinya kelebihan permintaan pada dasar barang dan jasa sehingga harga barang dan jasa pun akan naik. Kenaikan barang dan jasa dengan diikuti kenaikan hargafaktor-faktor produksi inilah yang merupakan inflasi bagi perekonomian.. Untuk mendaptakan gambran bagaimana inflasi terjadi akibat sdari dorongan peningkatan permintaan permintaan ini dapat diperhatikan gambar berikut: ………………………………………. Dalam gambartersebut diatas terlihat bahwa seperti telah dijelaskan karena JUB meningkat, permintaan masyarakat untuk berkonsumsi akan cenderung meningakt, dan peningkatan ini akan menggeser kurva permintaan ke kanan (Demand 2), sehinngga meskipun produksi dan permintaan naik dari Q1 ke Q, namun harga akan naik dari P1 ke P2, sehingga bila ini terjadi pada semua barang akan menimbulkan influsi. 2. Cost Push Inflation Pada kondisi cosh-push inflation tingaktpenawaran lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat permintaan hal ini karena adanya kenaikan harga faktor-faktor produksi sehingga prudusen terpaksa mengurangi produksinya sampai jumlah tertentu. Ada beberapa fktor kenaikan biaya produksi akan menimbulkan cost push inflation yaitu sbb: 1. Adanya tuntutan kenaikan upah dari para pekerja 2. Adanya industri yang monopolis yang memberikan kekuatan pada pengusaha untuk menguasai pasar dan selanjutnya menaikkan harga lebih tingg. Hal tersebut membuat harga-harga factor produksi yang digunakan dalam industri mengalami kenaikan. 3. Kenaikan bahan baku 4. Pemerintah terlalu berambisi menguasai sumber-sumber ekonomi didalam jumlah yang besar yang seharusnya dapat diserahkan kapada pihak swasta. 5. Adanya efek-efek psikologis pada masyarakat sepertiadanya issue devaluasi yang menyebabkan permintaan masyarakat terhadap produk barang yang melonjak drastic. Permintaaan yang besar terjadi dalam waktu singkat tersebut tidak dapat di penuhi seluruhnya dan mengakibatkan kenaikan harga-harga. 6. Adanya kebijakan pemerintah baik yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi yang bersifat memicu kenaikan tarif angkutan umum kenaikan tarif listrik, kenaikan gaji pegawai yang dibiayai dengan pencetakan uang. Sementara itu proses terjadinya inflasi karena dorongan biaya produksi dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar berikut: …………………………………… Dari gambar diatas terlihat bahwa kenaikan harag (dari p1 ke p2) terjadi akibat meningkatnyabiaya produksi yang mrndororng produsen untuk mengurangi jumlah produksinya (garis supply 1 bergeser ke kiri menuju supply 2). Akibatnya jumlah produksi berkurang dan harga naik dari P1 ke P2. 3. Mixed Inflayion Inflasi campuran adalah inflasi yang unsur penyebabnya berupa campuran antara demand full inflation dan cost push inflation. Adanya peningkatan agragate demand menyebabkan kenaikan harga yang kemudian diikuti oleh peningkatan agregata supply sehingga harga naik lebih tinggi. Interaksi antara agregate demand dan agregate supply yang menekan harga untuk meningkat ini dikatakan sebagai akibat adanyaa harapan (Expection) bahwa tingkat harga danupah akan meningkat atau karena adanya kelembanan (inertia) dari inflasi masa lalu. ………………………………… Dalam keadaaan full employment (E0) terjadi peningkatan aggregate demand dari AD0 ke Ad1 sehingga equilibribim baru terjadi pada tingkat harga yang lebih tinggi. Jika timbul harapan atau perkiraaan akan terjadi cost push inflation mendorong aggregate supply keatas sehingga tingkat harga pun naik ke P2. Inflasi ini akan terus berlanjut dan berjalan secara spiral dimana suatu keadaan akan mendororng kekuatan lain untuk naik dan saling memperkuat. Dengan pendapat yang sedikit berbeda, Nopirin (1997) berpendapat bahwa karena inflasi merupakan proses kenaiakan harga-harga umum dimana harga umum ditentukan oleh prmintaan dan penawaran agragate. Oleh karena itu, pengendalian inflasi lebih dapat dilakukan melalui dua variable tersebut. Sementara itu menurut Boedino dalam setyawan (2004) dilihat dari asalnya inflasi dapat timbul ekonomi dari aktivitas ekonomi dalam negeri (domestic inflation) dan dapat pula karena pengaruh komoditi impor (importe inflation). Beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan terjadinya inflasi antara lain: 1. Model Keynesian 2. Model Ekspektasi 3. Model Moneteris 4. Model Kepemimpinan 5. Model Struktiralis, dan 6. Model NeoStruktural. Dari model-model diatas, dua model terakhir yakni model Strukturalis dan model Neo Struktiral banyak digunakan oleh Negara berkembang seperti Indonesia untuk meneliti masalah inflasi.  Model Strukturalis Masalah struktur timbul dinegara yang ketrgantungan pada produk makanan misalnya, masih tinggi (contoh Indonesia) disisi lain pertumbuhan ekonomi (dan kesempatan kerja) di sector lain cukup tinggi. Menurut model ini berkurangnya sedangkan devisa juga dapat menjadi pemicu terjadinya kenaikan harga, apabila cadangan devisa kecil kemampuan impor kebutuhan bahan baku menjadi berkurang, sehingga produksi berjalan lambat sementara permintaan tetap atau bahan bahkan bertambah  Model NeoStruktural Ada kaitannyaengan model moneterimodel ini juga sepakat bahwa jumlah uang menjadi factor penting penntu besaran inflasi. Hanya saja menurut model ini pengaruh tersebut melalui proses sebagai barikut. Banyaknya uang yang trsedia untuk investasi akan menyebabakan harag uang tersebutyaknitingkat bunganyamenjadi rendah. Rendahnya tingkat bunga akan mendorong meningkatkan tentu saja harga akan lebih rendah (inflassi rendah), begitu pula sebaliknya.(Setyawan2004). Dari beberapa pengertian di atas, terdapat tiga aspek yang mempengaruhi terjadinya inflasi, tiga aspek tersebut yakni: 1. Adanya kecenderungan “(tendency)” harga-harga untuk meningkat yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi atau actual pada waktu tetentu turun atau naik di bandingkan dengan sebelumnya,tetapi menunjukkna kecenderungan yang meningkat. 2. Peningkatan harag tersebut berlangsung :terus-menerus” (sustained) yang berarti bukan terjadi pada satu waktu saja, yakni akibat adanya kenaikan haraga bahan bakar minyak pada awal tahun misalnya. 3. Mencakup pengertian ‘ tingkat harga umum’ (general level of price). Yang berarti tingkat harga meningkat bukan hanya pada suatu atau beberapa komoditi saja (Gunawan, 1991). 2.1.1.2 Jenis-jenis inflasi Adapun jenis-jenis inflasi yang terjadi pada umumnya di bedakan berdasarkan parah atau tidaknya dampak yang ditimbulkan dalam suatu perekonomian dibedakan menjadi 4 (empat) golongan yakni: 1. Ringan,Harga naik sebesar 10 persen per tahun 2. Sedang, Harga naik sebesar 10 persen sampai 30 persen per tahun 3. Berat, Harga naik sebesar 30 persen sampai 100 persen per tahun 4. Hiperinflasi, Harga naik lebih besar dari 100 persen per tahun. Dalam suatu perekonomian inflasi ringan dan sedang ini juga terkadang emwaba dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi, karena dengan adanya inflasi ringan ini (10 persen per tahun) akan merangsang kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini di awali dengan adanya kenaikan harga umum yang menyebabkan masyarakat membutuhkan dana dan pendapat yang lebih untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga mayrakat yang dalam hal ini lebih atau meraka akan menamban jumlah jam kerja dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan mereka. Sebaliknya,dalam masainflasi yang parah yaitu pada saat terjadi inflasi yang tak terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian di rasakan lesu, orang menjadi tidak semangat kerja, menabung atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Inflasi juga menyebabkan orag enggan menabung karena nilai mata uang semakin turun. Memamng tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga nilai uang tetap saja turun. Sedangkan berdasarkan sebab-musabab, inflasi dapat dibedakan menjadi dua yiitu: 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation) yang diakibatkan oleh : a. Jumlah uang beredar semakin besar b. Kebijakan pemerintah 2. inflasi yang berasal dari luar negeri ( Inported Inflation) Karena produk-produk yang dihasikan dalam negeri, umumny bahan baku dari luar negeri. 2.1.1.3 Dampak negative dari inflasi yakni: Pertama,Inflasi akan menyebabkan turunnya pendaptan nominal masyarakat yang memiliki pendapatan tetap. Karena dengan penghasilan yang relative tetap, mereka tidak dapat menyesuaikan pendapatannya degan kenaikan hrga yang disebabkankarena inflasi. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki penghasilan yang dinamis (pedagang dan engusaha misalnya) seringkali mendapat manfaat dari adanya kenaikan harga tersebut, dengan cara menyesuaikan harga produknya. Dengandemikian pendapatan yang mereka peroleh secara otomatis akan tersesuaikan, dan tidak jarang dengan persentase yang lebih besar. Didalam penjelasannya, Nopirin (2000), menyebutkan dampak pertama ini dengan sebutan efek terhadap pendapatan ( Equity Effect). Kedua, inflasi dapat menyebabkan turunnya nilai nominal kekayaan masyarakat yang berbentuk kas, denga kata lain selain nilai tukar kas tersebut menjadi lebih kecil, karena secara nominal harus menghadapi harga komoditi per satuan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sebaliknya, mereka yang banyak memiliki kekayaan dalam bentuk aktiva tetap/aset non-likuid (golongan menengah ke atas), justru diuntungkan dengan kenaikan harga tersebut(Kesumajaya dalam Setyawan; 2004). Dengan demikian inflasi akanmembuat jurang kesenjangan yang semakin lebar. Ketiga, inflasi dapat menurunkan nilai tabungan masyarakat, sehingga masyarakat akan cenderung memilih menginvestasikan dananya dalam aktiva yang lebih baik. Dengan kecenderungan ini dunia perbankan akan mengalami kesulitan likuiditas dan sebagai salah satu sumber perolehan dana bagi sector nominal, hal ini tentu tidak sebagai salah satu sumber perolehan dan bagi sector nominal, hal ini tentutidak menguntungkan. Keempat, inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat. Sebagai contoh di sector perdagangan luar negeri komoditi ekspor Indonesia menjadi kurang dapat bersaing dengan komoditi sejenis di pasar dunia. Dengan kata lain kemerosotan produksi akan terjadi, baik untuk produk yang berorientasieksport maupun produk untuk pasar domestic. Hal inisangat berbahaya karena dapat memicu meningkatnya pengangguran di suatu Negara (Khalwaty dalam Setyawan; 2004) Di sisi kurs valuta asing rupiah akan semakin terdepresiasi terhadap mata uang asing, yang pada gilirannya akan menimbulkan masalah lain yang tidak kalah seriusnya, seperti membengkaknya kewajiban pemerintah terhadap kreditur luar negeri. (Harvery dalam Setyawan; 2004) inflasi akan mempengaruhi kinerja perdagangansuatu Negara yang tercermin dalam neraca perdagangannya. Terakhir, inflasi yang tdak terkendali dapat mendorong terjadinya capital outflow ke luar negeri. Pemilik modal akan lebih memilih menginvestasikan danyanya di Negara yang lebih menguntungkan. Begitu pula akan terjadi relokasi manufakatur/nominal ke Negara yang memiliki cost production yang lebih rendah. 2.1.2 Konsep Nilai Tukar Rupiah Karena hubungan internasional melewati batas Negara dimanasetiapegara memiliki mata uang masing-masing sebagai alat tukarnya, maka dalam hubungan tersebut perlu ada kesepakatan mengenai harga produk dalam mata uang masing-masing. Untuk itu diperlukan nilai tukar mata uang ini biasa di sebut kurs. Menurut Tan (2000) Nominal Exchange Rate merupakan gambaran harga domestic relative terhadap harga luar. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Asia (NER), berarti dollar AS di ukur dari nilairupiah. Nilai tukar nominal (Real Exchange Rate) lebih menggambarkan nilaitukar nominalantara dua Negara denganmemperhitungkan tingkat inflasi. Nilai tukar mata uang domestic terhadap mata uang Negara lain mempunyai pengaruh yang positif terhadap perkembangan eksport. Depresiasi rupiah terhadap dollar AS akan mendorong peningkatan Eksport. Demikian sebaliknya bilaterjadinya apresiasi rupiah. Halini disebabkan produk eksport Indonesia di pasar internasional jadi murah. Secara teoritis depresiasi nilaitukar rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Depresiasi rupiah dalam periode 1983-1986 menunjukkan permintaan dollar AS lebih cepat dari penawaran.meningkatkan permintaan dollar AS paling tidak memberi gambaran bahwa meningkatnyakebuthan akan dollar AS paling tidak memberi gambaran bahwa meningkatnya kebutuhan akan dollar AS untukmembayar cicilan dan bunga utang luar negeri. Dalam perdagangan Internasional, eksportir menerima valuta asing sebagai hasil dari penjualan produknya, tetapi valuta asing tersebut belum dapat langsung dapat dipergunakan dalam Negara. Dipihak lain aimportir membutuhkan valuta asing untuk membayar produk yang di belinya, karena mata uang dalam negerinya memerlukan pesanan valuta asing untuk melakukan transaksi penukaran daya beli mata uang tersebut. Jadi Kurs (Exchange Rate) tidak lain dari nilai satu matauang relative terhadap maat uang lainnya.

Konsep Inflasi

September 17, 2013 Add Comment
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Inflasi Infalasi sering diartikan sebagai kecenderungan naiknya harga secara umumdan terus menerus dalam waktu dan tempat tertetntu (Konteweg dkk dalam Setyawan; 2004). Keberadaannya sering diartikan sebagai salah satu masalah utama dalam perekoomian Negara; selain pengangguran dan kitidakseimbangan neraca pembayaran.Namun demikian, meskipun menjadi salah satu masalah besar dalam perekonomian sebagian ahli espakatbahwa dampak poitif inflasi akan maksimal dengan tingkat inflasi yang agakrendah, berkisar antara 5%-6% pertahun(Glassburner dan Chandra dakan Setyawan; 2004). Dengan kata lain, tingkat inflasi yang kurang atau lebih dari angka tersebut akan memiliki kecenderungan memberi dampak negative bagi perekonomian. Perubahan tingkatharga aggregate yang sering terjadi dan merupakan fenomena yang di perhatikan lebih penting karena secara praktis inflasi terjadi dan sulit di antisipasi. Pada umumnya anlisis mengenai inflsi ini dihubungkan dengan sektor nominal maupun moneter. Dalam dektor nominal inflasi memiliki pengaruh yang besar dalam prosesproduk dan permintaan barang sedangkan dalam sektor moneter, dianggap sebagai pemacu terjadinya inflasi. Inflasi dapat di defenisikan sebagai suatu proses kenaikan harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (Persentaase Pertambhan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari negar ke Negara lain. Ada kalnya tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai di bawah 4-6 persen. Tingkat inflasi yang mederet encapai di antara 5-10 persen.Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberpa ratus atau beberapa nilai persen dalam setahun. Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku di akibatkan oleh banyak factor di negeri-negeri industri. Pada umunya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut: 1. Tingkat pengeluaran aggregate yang melbihi kemempuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang yang merupakan kebutuhan akan mendororng para konsumen miminta barang itu padaharga yang lebih tinggi. 2. Pekerja-pekerjan di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Apabila para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah kenaikan upah ( Sukirno,2002). Inflasi didefenisikan sebgai kecanderungan kenaikan harga secara umum. Kecenderungan yang dimaksudkan disisni adalah bahwa kenaikan tersbut bukan terjadi sesaat. Misalnya, harga barang-barang menjelang Lebaran, Natal dan Tahun Baru, atauhari libur lainnya cenderung naik. Namun setelah perayaan selesai masyarakat kembali hidup seperti semula, harga akan kembali ke kondisi semula.Maka kenaikan harga seperti itu tidak dianggapsebagai inflasi (Djihanpitro; 2008) Inflasi adalah suaru kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara terus-menerus kenaikan dari satu atau dua jenis barang saja dan tidak menyeret harga barang lain tidak bias diebut inflasi. Kenaikan harga secara musiman serta tidak punya pengaruh lajutan tidak bias di sebut inflasi (Sinungan, 1991) Samoelson dan Nordhaus dalam Djohanputro (2008) mengkatagorikan inflasi menjadi tiga: 1. Loe inflation atau disebut juga inflasi satu dijit (seingle digit inflation), yaitu inflasi dibawah 10%.Inflasi ini masih dianggap normal. Dalam rentang inflasi ini, orang masih percaya pada uang danmasih mau memegang uang. 2. galloping inflation atau doeble digit bahkan triple digit inflation, yang didefenisikan antara 20% sampai 200% pertahun. Inflasi seperti ini sering terjadikarena permintanaan yang lemah, perang revolusi atau kejadian lain yang menyebabkan barang tidak tesedia sementara uang berlimpah, sehingga orangtidak percaya pada uang. 3. Hyperinflation yaitu infalsi 200% pertahun. Dalam keaadan seperti ini orang tidak percaya pada uang. Lebih baik melanjutkan uang dan menyimpan uang. MenurutManulang (1980) menyatakan bahwa inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi senantiasa meningkatkan harga-harga pada umunya atau suatu keadaan turunnya nilai uang. Infalsi terjadi karena semakin meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat untuk menentukan nilai uang harus pula di perlukan factor-faktor kecaptan peredaran uang(V) (factor permintaan uangterhadap uang) makadapat di ketakan bahwa inflasi terjadi karena adanya perubahan pengeluaran seluruhnya dalam hubungannya dengan jumlah barang yang ditawarkan untuk di jual.Dengan demikian dapata pula dikatakan kedua besaran itu saling imbang-mengimbangi. Inflasi akan terjadi jika kedua besaran itu tidak saling mengimbangi. 2.1.1.1 Penyebab terjadinya inflasi Secara teorotis timbulnya inflasi dapat dikarenakan oleh beberapa hal. Menurut Soediyono dalam setyawan (2004), dari sebab-musebabnya inflasi dapat timbul karena adanya peningkatan permintaan masyarakat (demand pull inflation) karena desakan naiknya biaya produksi (cost push inflation), sarta karena keduanya (mixedinflation). 1. Demand pull inflation Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh adanya factor-faktor yang mendorong agregate demand sehingga terjadi excess demand yang menekan harga untuk naik. Peningkatan agragate demand pada saat terjadinya kondisi full employment akan menyebabakan terjadinya kelebihan permintaan pada dasar barang dan jasa sehingga harga barang dan jasa pun akan naik. Kenaikan barang dan jasa dengan diikuti kenaikan hargafaktor-faktor produksi inilah yang merupakan inflasi bagi perekonomian.. Untuk mendaptakan gambran bagaimana inflasi terjadi akibat sdari dorongan peningkatan permintaan permintaan ini dapat diperhatikan gambar berikut: ………………………………………. Dalam gambartersebut diatas terlihat bahwa seperti telah dijelaskan karena JUB meningkat, permintaan masyarakat untuk berkonsumsi akan cenderung meningakt, dan peningkatan ini akan menggeser kurva permintaan ke kanan (Demand 2), sehinngga meskipun produksi dan permintaan naik dari Q1 ke Q, namun harga akan naik dari P1 ke P2, sehingga bila ini terjadi pada semua barang akan menimbulkan influsi. 2. Cost Push Inflation Pada kondisi cosh-push inflation tingaktpenawaran lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat permintaan hal ini karena adanya kenaikan harga faktor-faktor produksi sehingga prudusen terpaksa mengurangi produksinya sampai jumlah tertentu. Ada beberapa fktor kenaikan biaya produksi akan menimbulkan cost push inflation yaitu sbb: 1. Adanya tuntutan kenaikan upah dari para pekerja 2. Adanya industri yang monopolis yang memberikan kekuatan pada pengusaha untuk menguasai pasar dan selanjutnya menaikkan harga lebih tingg. Hal tersebut membuat harga-harga factor produksi yang digunakan dalam industri mengalami kenaikan. 3. Kenaikan bahan baku 4. Pemerintah terlalu berambisi menguasai sumber-sumber ekonomi didalam jumlah yang besar yang seharusnya dapat diserahkan kapada pihak swasta. 5. Adanya efek-efek psikologis pada masyarakat sepertiadanya issue devaluasi yang menyebabkan permintaan masyarakat terhadap produk barang yang melonjak drastic. Permintaaan yang besar terjadi dalam waktu singkat tersebut tidak dapat di penuhi seluruhnya dan mengakibatkan kenaikan harga-harga. 6. Adanya kebijakan pemerintah baik yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi yang bersifat memicu kenaikan tarif angkutan umum kenaikan tarif listrik, kenaikan gaji pegawai yang dibiayai dengan pencetakan uang. Sementara itu proses terjadinya inflasi karena dorongan biaya produksi dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar berikut: …………………………………… Dari gambar diatas terlihat bahwa kenaikan harag (dari p1 ke p2) terjadi akibat meningkatnyabiaya produksi yang mrndororng produsen untuk mengurangi jumlah produksinya (garis supply 1 bergeser ke kiri menuju supply 2). Akibatnya jumlah produksi berkurang dan harga naik dari P1 ke P2. 3. Mixed Inflayion Inflasi campuran adalah inflasi yang unsur penyebabnya berupa campuran antara demand full inflation dan cost push inflation. Adanya peningkatan agragate demand menyebabkan kenaikan harga yang kemudian diikuti oleh peningkatan agregata supply sehingga harga naik lebih tinggi. Interaksi antara agregate demand dan agregate supply yang menekan harga untuk meningkat ini dikatakan sebagai akibat adanyaa harapan (Expection) bahwa tingkat harga danupah akan meningkat atau karena adanya kelembanan (inertia) dari inflasi masa lalu. ………………………………… Dalam keadaaan full employment (E0) terjadi peningkatan aggregate demand dari AD0 ke Ad1 sehingga equilibribim baru terjadi pada tingkat harga yang lebih tinggi. Jika timbul harapan atau perkiraaan akan terjadi cost push inflation mendorong aggregate supply keatas sehingga tingkat harga pun naik ke P2. Inflasi ini akan terus berlanjut dan berjalan secara spiral dimana suatu keadaan akan mendororng kekuatan lain untuk naik dan saling memperkuat. Dengan pendapat yang sedikit berbeda, Nopirin (1997) berpendapat bahwa karena inflasi merupakan proses kenaiakan harga-harga umum dimana harga umum ditentukan oleh prmintaan dan penawaran agragate. Oleh karena itu, pengendalian inflasi lebih dapat dilakukan melalui dua variable tersebut. Sementara itu menurut Boedino dalam setyawan (2004) dilihat dari asalnya inflasi dapat timbul ekonomi dari aktivitas ekonomi dalam negeri (domestic inflation) dan dapat pula karena pengaruh komoditi impor (importe inflation). Beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan terjadinya inflasi antara lain: 1. Model Keynesian 2. Model Ekspektasi 3. Model Moneteris 4. Model Kepemimpinan 5. Model Struktiralis, dan 6. Model NeoStruktural. Dari model-model diatas, dua model terakhir yakni model Strukturalis dan model Neo Struktiral banyak digunakan oleh Negara berkembang seperti Indonesia untuk meneliti masalah inflasi.  Model Strukturalis Masalah struktur timbul dinegara yang ketrgantungan pada produk makanan misalnya, masih tinggi (contoh Indonesia) disisi lain pertumbuhan ekonomi (dan kesempatan kerja) di sector lain cukup tinggi. Menurut model ini berkurangnya sedangkan devisa juga dapat menjadi pemicu terjadinya kenaikan harga, apabila cadangan devisa kecil kemampuan impor kebutuhan bahan baku menjadi berkurang, sehingga produksi berjalan lambat sementara permintaan tetap atau bahan bahkan bertambah  Model NeoStruktural Ada kaitannyaengan model moneterimodel ini juga sepakat bahwa jumlah uang menjadi factor penting penntu besaran inflasi. Hanya saja menurut model ini pengaruh tersebut melalui proses sebagai barikut. Banyaknya uang yang trsedia untuk investasi akan menyebabakan harag uang tersebutyaknitingkat bunganyamenjadi rendah. Rendahnya tingkat bunga akan mendorong meningkatkan tentu saja harga akan lebih rendah (inflassi rendah), begitu pula sebaliknya.(Setyawan2004). Dari beberapa pengertian di atas, terdapat tiga aspek yang mempengaruhi terjadinya inflasi, tiga aspek tersebut yakni: 1. Adanya kecenderungan “(tendency)” harga-harga untuk meningkat yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi atau actual pada waktu tetentu turun atau naik di bandingkan dengan sebelumnya,tetapi menunjukkna kecenderungan yang meningkat. 2. Peningkatan harag tersebut berlangsung :terus-menerus” (sustained) yang berarti bukan terjadi pada satu waktu saja, yakni akibat adanya kenaikan haraga bahan bakar minyak pada awal tahun misalnya. 3. Mencakup pengertian ‘ tingkat harga umum’ (general level of price). Yang berarti tingkat harga meningkat bukan hanya pada suatu atau beberapa komoditi saja (Gunawan, 1991). 2.1.1.2 Jenis-jenis inflasi Adapun jenis-jenis inflasi yang terjadi pada umumnya di bedakan berdasarkan parah atau tidaknya dampak yang ditimbulkan dalam suatu perekonomian dibedakan menjadi 4 (empat) golongan yakni: 1. Ringan,Harga naik sebesar 10 persen per tahun 2. Sedang, Harga naik sebesar 10 persen sampai 30 persen per tahun 3. Berat, Harga naik sebesar 30 persen sampai 100 persen per tahun 4. Hiperinflasi, Harga naik lebih besar dari 100 persen per tahun. Dalam suatu perekonomian inflasi ringan dan sedang ini juga terkadang emwaba dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi, karena dengan adanya inflasi ringan ini (10 persen per tahun) akan merangsang kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini di awali dengan adanya kenaikan harga umum yang menyebabkan masyarakat membutuhkan dana dan pendapat yang lebih untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga mayrakat yang dalam hal ini lebih atau meraka akan menamban jumlah jam kerja dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan mereka. Sebaliknya,dalam masainflasi yang parah yaitu pada saat terjadi inflasi yang tak terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian di rasakan lesu, orang menjadi tidak semangat kerja, menabung atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Inflasi juga menyebabkan orag enggan menabung karena nilai mata uang semakin turun. Memamng tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga nilai uang tetap saja turun. Sedangkan berdasarkan sebab-musabab, inflasi dapat dibedakan menjadi dua yiitu: 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation) yang diakibatkan oleh : a. Jumlah uang beredar semakin besar b. Kebijakan pemerintah 2. inflasi yang berasal dari luar negeri ( Inported Inflation) Karena produk-produk yang dihasikan dalam negeri, umumny bahan baku dari luar negeri. 2.1.1.3 Dampak negative dari inflasi yakni: Pertama,Inflasi akan menyebabkan turunnya pendaptan nominal masyarakat yang memiliki pendapatan tetap. Karena dengan penghasilan yang relative tetap, mereka tidak dapat menyesuaikan pendapatannya degan kenaikan hrga yang disebabkankarena inflasi. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki penghasilan yang dinamis (pedagang dan engusaha misalnya) seringkali mendapat manfaat dari adanya kenaikan harga tersebut, dengan cara menyesuaikan harga produknya. Dengandemikian pendapatan yang mereka peroleh secara otomatis akan tersesuaikan, dan tidak jarang dengan persentase yang lebih besar. Didalam penjelasannya, Nopirin (2000), menyebutkan dampak pertama ini dengan sebutan efek terhadap pendapatan ( Equity Effect). Kedua, inflasi dapat menyebabkan turunnya nilai nominal kekayaan masyarakat yang berbentuk kas, denga kata lain selain nilai tukar kas tersebut menjadi lebih kecil, karena secara nominal harus menghadapi harga komoditi per satuan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sebaliknya, mereka yang banyak memiliki kekayaan dalam bentuk aktiva tetap/aset non-likuid (golongan menengah ke atas), justru diuntungkan dengan kenaikan harga tersebut(Kesumajaya dalam Setyawan; 2004). Dengan demikian inflasi akanmembuat jurang kesenjangan yang semakin lebar. Ketiga, inflasi dapat menurunkan nilai tabungan masyarakat, sehingga masyarakat akan cenderung memilih menginvestasikan dananya dalam aktiva yang lebih baik. Dengan kecenderungan ini dunia perbankan akan mengalami kesulitan likuiditas dan sebagai salah satu sumber perolehan dana bagi sector nominal, hal ini tentu tidak sebagai salah satu sumber perolehan dan bagi sector nominal, hal ini tentutidak menguntungkan. Keempat, inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat. Sebagai contoh di sector perdagangan luar negeri komoditi ekspor Indonesia menjadi kurang dapat bersaing dengan komoditi sejenis di pasar dunia. Dengan kata lain kemerosotan produksi akan terjadi, baik untuk produk yang berorientasieksport maupun produk untuk pasar domestic. Hal inisangat berbahaya karena dapat memicu meningkatnya pengangguran di suatu Negara (Khalwaty dalam Setyawan; 2004) Di sisi kurs valuta asing rupiah akan semakin terdepresiasi terhadap mata uang asing, yang pada gilirannya akan menimbulkan masalah lain yang tidak kalah seriusnya, seperti membengkaknya kewajiban pemerintah terhadap kreditur luar negeri. (Harvery dalam Setyawan; 2004) inflasi akan mempengaruhi kinerja perdagangansuatu Negara yang tercermin dalam neraca perdagangannya. Terakhir, inflasi yang tdak terkendali dapat mendorong terjadinya capital outflow ke luar negeri. Pemilik modal akan lebih memilih menginvestasikan danyanya di Negara yang lebih menguntungkan. Begitu pula akan terjadi relokasi manufakatur/nominal ke Negara yang memiliki cost production yang lebih rendah. 2.1.2 Konsep Nilai Tukar Rupiah Karena hubungan internasional melewati batas Negara dimanasetiapegara memiliki mata uang masing-masing sebagai alat tukarnya, maka dalam hubungan tersebut perlu ada kesepakatan mengenai harga produk dalam mata uang masing-masing. Untuk itu diperlukan nilai tukar mata uang ini biasa di sebut kurs. Menurut Tan (2000) Nominal Exchange Rate merupakan gambaran harga domestic relative terhadap harga luar. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Asia (NER), berarti dollar AS di ukur dari nilairupiah. Nilai tukar nominal (Real Exchange Rate) lebih menggambarkan nilaitukar nominalantara dua Negara denganmemperhitungkan tingkat inflasi. Nilai tukar mata uang domestic terhadap mata uang Negara lain mempunyai pengaruh yang positif terhadap perkembangan eksport. Depresiasi rupiah terhadap dollar AS akan mendorong peningkatan Eksport. Demikian sebaliknya bilaterjadinya apresiasi rupiah. Halini disebabkan produk eksport Indonesia di pasar internasional jadi murah. Secara teoritis depresiasi nilaitukar rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Depresiasi rupiah dalam periode 1983-1986 menunjukkan permintaan dollar AS lebih cepat dari penawaran.meningkatkan permintaan dollar AS paling tidak memberi gambaran bahwa meningkatnyakebuthan akan dollar AS paling tidak memberi gambaran bahwa meningkatnya kebutuhan akan dollar AS untukmembayar cicilan dan bunga utang luar negeri. Dalam perdagangan Internasional, eksportir menerima valuta asing sebagai hasil dari penjualan produknya, tetapi valuta asing tersebut belum dapat langsung dapat dipergunakan dalam Negara. Dipihak lain aimportir membutuhkan valuta asing untuk membayar produk yang di belinya, karena mata uang dalam negerinya memerlukan pesanan valuta asing untuk melakukan transaksi penukaran daya beli mata uang tersebut. Jadi Kurs (Exchange Rate) tidak lain dari nilai satu matauang relative terhadap maat uang lainnya.

Konsep Inflasi

September 17, 2013 Add Comment
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Inflasi Infalasi sering diartikan sebagai kecenderungan naiknya harga secara umumdan terus menerus dalam waktu dan tempat tertetntu (Konteweg dkk dalam Setyawan; 2004). Keberadaannya sering diartikan sebagai salah satu masalah utama dalam perekoomian Negara; selain pengangguran dan kitidakseimbangan neraca pembayaran.Namun demikian, meskipun menjadi salah satu masalah besar dalam perekonomian sebagian ahli espakatbahwa dampak poitif inflasi akan maksimal dengan tingkat inflasi yang agakrendah, berkisar antara 5%-6% pertahun(Glassburner dan Chandra dakan Setyawan; 2004). Dengan kata lain, tingkat inflasi yang kurang atau lebih dari angka tersebut akan memiliki kecenderungan memberi dampak negative bagi perekonomian. Perubahan tingkatharga aggregate yang sering terjadi dan merupakan fenomena yang di perhatikan lebih penting karena secara praktis inflasi terjadi dan sulit di antisipasi. Pada umumnya anlisis mengenai inflsi ini dihubungkan dengan sektor nominal maupun moneter. Dalam dektor nominal inflasi memiliki pengaruh yang besar dalam prosesproduk dan permintaan barang sedangkan dalam sektor moneter, dianggap sebagai pemacu terjadinya inflasi. Inflasi dapat di defenisikan sebagai suatu proses kenaikan harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (Persentaase Pertambhan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari negar ke Negara lain. Ada kalnya tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai di bawah 4-6 persen. Tingkat inflasi yang mederet encapai di antara 5-10 persen.Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberpa ratus atau beberapa nilai persen dalam setahun. Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku di akibatkan oleh banyak factor di negeri-negeri industri. Pada umunya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut: 1. Tingkat pengeluaran aggregate yang melbihi kemempuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang yang merupakan kebutuhan akan mendororng para konsumen miminta barang itu padaharga yang lebih tinggi. 2. Pekerja-pekerjan di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Apabila para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah kenaikan upah ( Sukirno,2002). Inflasi didefenisikan sebgai kecanderungan kenaikan harga secara umum. Kecenderungan yang dimaksudkan disisni adalah bahwa kenaikan tersbut bukan terjadi sesaat. Misalnya, harga barang-barang menjelang Lebaran, Natal dan Tahun Baru, atauhari libur lainnya cenderung naik. Namun setelah perayaan selesai masyarakat kembali hidup seperti semula, harga akan kembali ke kondisi semula.Maka kenaikan harga seperti itu tidak dianggapsebagai inflasi (Djihanpitro; 2008) Inflasi adalah suaru kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara terus-menerus kenaikan dari satu atau dua jenis barang saja dan tidak menyeret harga barang lain tidak bias diebut inflasi. Kenaikan harga secara musiman serta tidak punya pengaruh lajutan tidak bias di sebut inflasi (Sinungan, 1991) Samoelson dan Nordhaus dalam Djohanputro (2008) mengkatagorikan inflasi menjadi tiga: 1. Loe inflation atau disebut juga inflasi satu dijit (seingle digit inflation), yaitu inflasi dibawah 10%.Inflasi ini masih dianggap normal. Dalam rentang inflasi ini, orang masih percaya pada uang danmasih mau memegang uang. 2. galloping inflation atau doeble digit bahkan triple digit inflation, yang didefenisikan antara 20% sampai 200% pertahun. Inflasi seperti ini sering terjadikarena permintanaan yang lemah, perang revolusi atau kejadian lain yang menyebabkan barang tidak tesedia sementara uang berlimpah, sehingga orangtidak percaya pada uang. 3. Hyperinflation yaitu infalsi 200% pertahun. Dalam keaadan seperti ini orang tidak percaya pada uang. Lebih baik melanjutkan uang dan menyimpan uang. MenurutManulang (1980) menyatakan bahwa inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi senantiasa meningkatkan harga-harga pada umunya atau suatu keadaan turunnya nilai uang. Infalsi terjadi karena semakin meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat untuk menentukan nilai uang harus pula di perlukan factor-faktor kecaptan peredaran uang(V) (factor permintaan uangterhadap uang) makadapat di ketakan bahwa inflasi terjadi karena adanya perubahan pengeluaran seluruhnya dalam hubungannya dengan jumlah barang yang ditawarkan untuk di jual.Dengan demikian dapata pula dikatakan kedua besaran itu saling imbang-mengimbangi. Inflasi akan terjadi jika kedua besaran itu tidak saling mengimbangi. 2.1.1.1 Penyebab terjadinya inflasi Secara teorotis timbulnya inflasi dapat dikarenakan oleh beberapa hal. Menurut Soediyono dalam setyawan (2004), dari sebab-musebabnya inflasi dapat timbul karena adanya peningkatan permintaan masyarakat (demand pull inflation) karena desakan naiknya biaya produksi (cost push inflation), sarta karena keduanya (mixedinflation). 1. Demand pull inflation Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh adanya factor-faktor yang mendorong agregate demand sehingga terjadi excess demand yang menekan harga untuk naik. Peningkatan agragate demand pada saat terjadinya kondisi full employment akan menyebabakan terjadinya kelebihan permintaan pada dasar barang dan jasa sehingga harga barang dan jasa pun akan naik. Kenaikan barang dan jasa dengan diikuti kenaikan hargafaktor-faktor produksi inilah yang merupakan inflasi bagi perekonomian.. Untuk mendaptakan gambran bagaimana inflasi terjadi akibat sdari dorongan peningkatan permintaan permintaan ini dapat diperhatikan gambar berikut: ………………………………………. Dalam gambartersebut diatas terlihat bahwa seperti telah dijelaskan karena JUB meningkat, permintaan masyarakat untuk berkonsumsi akan cenderung meningakt, dan peningkatan ini akan menggeser kurva permintaan ke kanan (Demand 2), sehinngga meskipun produksi dan permintaan naik dari Q1 ke Q, namun harga akan naik dari P1 ke P2, sehingga bila ini terjadi pada semua barang akan menimbulkan influsi. 2. Cost Push Inflation Pada kondisi cosh-push inflation tingaktpenawaran lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat permintaan hal ini karena adanya kenaikan harga faktor-faktor produksi sehingga prudusen terpaksa mengurangi produksinya sampai jumlah tertentu. Ada beberapa fktor kenaikan biaya produksi akan menimbulkan cost push inflation yaitu sbb: 1. Adanya tuntutan kenaikan upah dari para pekerja 2. Adanya industri yang monopolis yang memberikan kekuatan pada pengusaha untuk menguasai pasar dan selanjutnya menaikkan harga lebih tingg. Hal tersebut membuat harga-harga factor produksi yang digunakan dalam industri mengalami kenaikan. 3. Kenaikan bahan baku 4. Pemerintah terlalu berambisi menguasai sumber-sumber ekonomi didalam jumlah yang besar yang seharusnya dapat diserahkan kapada pihak swasta. 5. Adanya efek-efek psikologis pada masyarakat sepertiadanya issue devaluasi yang menyebabkan permintaan masyarakat terhadap produk barang yang melonjak drastic. Permintaaan yang besar terjadi dalam waktu singkat tersebut tidak dapat di penuhi seluruhnya dan mengakibatkan kenaikan harga-harga. 6. Adanya kebijakan pemerintah baik yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi yang bersifat memicu kenaikan tarif angkutan umum kenaikan tarif listrik, kenaikan gaji pegawai yang dibiayai dengan pencetakan uang. Sementara itu proses terjadinya inflasi karena dorongan biaya produksi dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar berikut: …………………………………… Dari gambar diatas terlihat bahwa kenaikan harag (dari p1 ke p2) terjadi akibat meningkatnyabiaya produksi yang mrndororng produsen untuk mengurangi jumlah produksinya (garis supply 1 bergeser ke kiri menuju supply 2). Akibatnya jumlah produksi berkurang dan harga naik dari P1 ke P2. 3. Mixed Inflayion Inflasi campuran adalah inflasi yang unsur penyebabnya berupa campuran antara demand full inflation dan cost push inflation. Adanya peningkatan agragate demand menyebabkan kenaikan harga yang kemudian diikuti oleh peningkatan agregata supply sehingga harga naik lebih tinggi. Interaksi antara agregate demand dan agregate supply yang menekan harga untuk meningkat ini dikatakan sebagai akibat adanyaa harapan (Expection) bahwa tingkat harga danupah akan meningkat atau karena adanya kelembanan (inertia) dari inflasi masa lalu. ………………………………… Dalam keadaaan full employment (E0) terjadi peningkatan aggregate demand dari AD0 ke Ad1 sehingga equilibribim baru terjadi pada tingkat harga yang lebih tinggi. Jika timbul harapan atau perkiraaan akan terjadi cost push inflation mendorong aggregate supply keatas sehingga tingkat harga pun naik ke P2. Inflasi ini akan terus berlanjut dan berjalan secara spiral dimana suatu keadaan akan mendororng kekuatan lain untuk naik dan saling memperkuat. Dengan pendapat yang sedikit berbeda, Nopirin (1997) berpendapat bahwa karena inflasi merupakan proses kenaiakan harga-harga umum dimana harga umum ditentukan oleh prmintaan dan penawaran agragate. Oleh karena itu, pengendalian inflasi lebih dapat dilakukan melalui dua variable tersebut. Sementara itu menurut Boedino dalam setyawan (2004) dilihat dari asalnya inflasi dapat timbul ekonomi dari aktivitas ekonomi dalam negeri (domestic inflation) dan dapat pula karena pengaruh komoditi impor (importe inflation). Beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan terjadinya inflasi antara lain: 1. Model Keynesian 2. Model Ekspektasi 3. Model Moneteris 4. Model Kepemimpinan 5. Model Struktiralis, dan 6. Model NeoStruktural. Dari model-model diatas, dua model terakhir yakni model Strukturalis dan model Neo Struktiral banyak digunakan oleh Negara berkembang seperti Indonesia untuk meneliti masalah inflasi.  Model Strukturalis Masalah struktur timbul dinegara yang ketrgantungan pada produk makanan misalnya, masih tinggi (contoh Indonesia) disisi lain pertumbuhan ekonomi (dan kesempatan kerja) di sector lain cukup tinggi. Menurut model ini berkurangnya sedangkan devisa juga dapat menjadi pemicu terjadinya kenaikan harga, apabila cadangan devisa kecil kemampuan impor kebutuhan bahan baku menjadi berkurang, sehingga produksi berjalan lambat sementara permintaan tetap atau bahan bahkan bertambah  Model NeoStruktural Ada kaitannyaengan model moneterimodel ini juga sepakat bahwa jumlah uang menjadi factor penting penntu besaran inflasi. Hanya saja menurut model ini pengaruh tersebut melalui proses sebagai barikut. Banyaknya uang yang trsedia untuk investasi akan menyebabakan harag uang tersebutyaknitingkat bunganyamenjadi rendah. Rendahnya tingkat bunga akan mendorong meningkatkan tentu saja harga akan lebih rendah (inflassi rendah), begitu pula sebaliknya.(Setyawan2004). Dari beberapa pengertian di atas, terdapat tiga aspek yang mempengaruhi terjadinya inflasi, tiga aspek tersebut yakni: 1. Adanya kecenderungan “(tendency)” harga-harga untuk meningkat yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi atau actual pada waktu tetentu turun atau naik di bandingkan dengan sebelumnya,tetapi menunjukkna kecenderungan yang meningkat. 2. Peningkatan harag tersebut berlangsung :terus-menerus” (sustained) yang berarti bukan terjadi pada satu waktu saja, yakni akibat adanya kenaikan haraga bahan bakar minyak pada awal tahun misalnya. 3. Mencakup pengertian ‘ tingkat harga umum’ (general level of price). Yang berarti tingkat harga meningkat bukan hanya pada suatu atau beberapa komoditi saja (Gunawan, 1991). 2.1.1.2 Jenis-jenis inflasi Adapun jenis-jenis inflasi yang terjadi pada umumnya di bedakan berdasarkan parah atau tidaknya dampak yang ditimbulkan dalam suatu perekonomian dibedakan menjadi 4 (empat) golongan yakni: 1. Ringan,Harga naik sebesar 10 persen per tahun 2. Sedang, Harga naik sebesar 10 persen sampai 30 persen per tahun 3. Berat, Harga naik sebesar 30 persen sampai 100 persen per tahun 4. Hiperinflasi, Harga naik lebih besar dari 100 persen per tahun. Dalam suatu perekonomian inflasi ringan dan sedang ini juga terkadang emwaba dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi, karena dengan adanya inflasi ringan ini (10 persen per tahun) akan merangsang kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini di awali dengan adanya kenaikan harga umum yang menyebabkan masyarakat membutuhkan dana dan pendapat yang lebih untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga mayrakat yang dalam hal ini lebih atau meraka akan menamban jumlah jam kerja dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan mereka. Sebaliknya,dalam masainflasi yang parah yaitu pada saat terjadi inflasi yang tak terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian di rasakan lesu, orang menjadi tidak semangat kerja, menabung atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Inflasi juga menyebabkan orag enggan menabung karena nilai mata uang semakin turun. Memamng tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga nilai uang tetap saja turun. Sedangkan berdasarkan sebab-musabab, inflasi dapat dibedakan menjadi dua yiitu: 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation) yang diakibatkan oleh : a. Jumlah uang beredar semakin besar b. Kebijakan pemerintah 2. inflasi yang berasal dari luar negeri ( Inported Inflation) Karena produk-produk yang dihasikan dalam negeri, umumny bahan baku dari luar negeri. 2.1.1.3 Dampak negative dari inflasi yakni: Pertama,Inflasi akan menyebabkan turunnya pendaptan nominal masyarakat yang memiliki pendapatan tetap. Karena dengan penghasilan yang relative tetap, mereka tidak dapat menyesuaikan pendapatannya degan kenaikan hrga yang disebabkankarena inflasi. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki penghasilan yang dinamis (pedagang dan engusaha misalnya) seringkali mendapat manfaat dari adanya kenaikan harga tersebut, dengan cara menyesuaikan harga produknya. Dengandemikian pendapatan yang mereka peroleh secara otomatis akan tersesuaikan, dan tidak jarang dengan persentase yang lebih besar. Didalam penjelasannya, Nopirin (2000), menyebutkan dampak pertama ini dengan sebutan efek terhadap pendapatan ( Equity Effect). Kedua, inflasi dapat menyebabkan turunnya nilai nominal kekayaan masyarakat yang berbentuk kas, denga kata lain selain nilai tukar kas tersebut menjadi lebih kecil, karena secara nominal harus menghadapi harga komoditi per satuan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sebaliknya, mereka yang banyak memiliki kekayaan dalam bentuk aktiva tetap/aset non-likuid (golongan menengah ke atas), justru diuntungkan dengan kenaikan harga tersebut(Kesumajaya dalam Setyawan; 2004). Dengan demikian inflasi akanmembuat jurang kesenjangan yang semakin lebar. Ketiga, inflasi dapat menurunkan nilai tabungan masyarakat, sehingga masyarakat akan cenderung memilih menginvestasikan dananya dalam aktiva yang lebih baik. Dengan kecenderungan ini dunia perbankan akan mengalami kesulitan likuiditas dan sebagai salah satu sumber perolehan dana bagi sector nominal, hal ini tentu tidak sebagai salah satu sumber perolehan dan bagi sector nominal, hal ini tentutidak menguntungkan. Keempat, inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat. Sebagai contoh di sector perdagangan luar negeri komoditi ekspor Indonesia menjadi kurang dapat bersaing dengan komoditi sejenis di pasar dunia. Dengan kata lain kemerosotan produksi akan terjadi, baik untuk produk yang berorientasieksport maupun produk untuk pasar domestic. Hal inisangat berbahaya karena dapat memicu meningkatnya pengangguran di suatu Negara (Khalwaty dalam Setyawan; 2004) Di sisi kurs valuta asing rupiah akan semakin terdepresiasi terhadap mata uang asing, yang pada gilirannya akan menimbulkan masalah lain yang tidak kalah seriusnya, seperti membengkaknya kewajiban pemerintah terhadap kreditur luar negeri. (Harvery dalam Setyawan; 2004) inflasi akan mempengaruhi kinerja perdagangansuatu Negara yang tercermin dalam neraca perdagangannya. Terakhir, inflasi yang tdak terkendali dapat mendorong terjadinya capital outflow ke luar negeri. Pemilik modal akan lebih memilih menginvestasikan danyanya di Negara yang lebih menguntungkan. Begitu pula akan terjadi relokasi manufakatur/nominal ke Negara yang memiliki cost production yang lebih rendah. 2.1.2 Konsep Nilai Tukar Rupiah Karena hubungan internasional melewati batas Negara dimanasetiapegara memiliki mata uang masing-masing sebagai alat tukarnya, maka dalam hubungan tersebut perlu ada kesepakatan mengenai harga produk dalam mata uang masing-masing. Untuk itu diperlukan nilai tukar mata uang ini biasa di sebut kurs. Menurut Tan (2000) Nominal Exchange Rate merupakan gambaran harga domestic relative terhadap harga luar. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Asia (NER), berarti dollar AS di ukur dari nilairupiah. Nilai tukar nominal (Real Exchange Rate) lebih menggambarkan nilaitukar nominalantara dua Negara denganmemperhitungkan tingkat inflasi. Nilai tukar mata uang domestic terhadap mata uang Negara lain mempunyai pengaruh yang positif terhadap perkembangan eksport. Depresiasi rupiah terhadap dollar AS akan mendorong peningkatan Eksport. Demikian sebaliknya bilaterjadinya apresiasi rupiah. Halini disebabkan produk eksport Indonesia di pasar internasional jadi murah. Secara teoritis depresiasi nilaitukar rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Depresiasi rupiah dalam periode 1983-1986 menunjukkan permintaan dollar AS lebih cepat dari penawaran.meningkatkan permintaan dollar AS paling tidak memberi gambaran bahwa meningkatnyakebuthan akan dollar AS paling tidak memberi gambaran bahwa meningkatnya kebutuhan akan dollar AS untukmembayar cicilan dan bunga utang luar negeri. Dalam perdagangan Internasional, eksportir menerima valuta asing sebagai hasil dari penjualan produknya, tetapi valuta asing tersebut belum dapat langsung dapat dipergunakan dalam Negara. Dipihak lain aimportir membutuhkan valuta asing untuk membayar produk yang di belinya, karena mata uang dalam negerinya memerlukan pesanan valuta asing untuk melakukan transaksi penukaran daya beli mata uang tersebut. Jadi Kurs (Exchange Rate) tidak lain dari nilai satu matauang relative terhadap maat uang lainnya.

Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri

September 17, 2013 Add Comment
Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Pokok Masalah
C. Metode Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Dilema Wanita Pekerja Dalam Analisa Gender

B. Perbedaan Gender Dengan Sosialisasi

BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada tahun 1948 setelah ditetapkanya deklarasi hak-hak azazi manusia oleh PBB. Perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kesetaran dan keadilan gender mulai aktif dilakukan.
Pada hakikatnya, masalah gender adalah menganut prinsip, kemitraan dan keharmonisan meskipun dalam kenyataan sering terjadi perlakuan, deskriminasi, Marjinalisasi, subordinasi, beban ganda dan tindak kekerasan dari satu pihak kepihak lain baik didalam maupun diluar kehidupan keluarga.
Menyadari kenyataan adanya perbedaan gender dan bahwa perbedaan ini tidak dalam imajinasi kita akan sangat membantu, hal ini tidak berarti bahwa kita selalu benar. Kadang-kadang kita mendengar perkataan yang menjatuhkan atau secara mengaitkan kritik seseorang kepada sikap yang membedakan jenis kelamin.
Kenyataan perbedaan jenis kelamin dan ras di temapt kerja, seperti juga halnya dalam kehidupan, tidak dapat disangkal. Sebagai bagian dari kenyataan, banyak wanita yang mengalami pelecehan ditempat kerja.

B. Pokok Masalah

1. Pekerjaan Wanita Dalam Analisis Gender
2. Perbedaan Gender Dan Asosialisasi

C. Metode Pembahasan

Menanggapi masalah ini, penulis berupaya menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Adapun metode yang penulis pakai yaitu metode induktif serta komperatif

BAB II
PEMBAHASAN

A. Dilema Wanita Pekerja Dalam Analisa Gender

Opini publik tentang wanita dalam sejarah masyarakat, kapan dan dimanapun selalu terdapat kelas yang bersifat meremehkan martabat wanita dan memandang sebagai hamba kelas dua setelah kaum pria. Program peningkatan peraan wanita di indonesia merupakan refleksi dan perwujudan dari proses emansipasi wanita tertuang dalam surat-surat kartini melalui bukunya” Habis Gelap Terbitlah Terang” dalam menuju kesetaraan antara wanita dan pria ( M. Masyhur Amin, 1992)
Di indonesia wanita mulai dilihat perannya dalam hubungan interaksi dengan keluarga bahkan lingkungan pembangunan yang lebih luas. Dalam GBHN sebagai acuan pembagunan telah mengamanatkan peningkatan kedudukan dan peran wanita dalam pembangunan ini sejak tahun 1978. dalam GBHN 1993 program peningkatan kedudukan dan peran wnita dalam pembangunan jangka panjang tahakp II (PJPT II ) diarahkan pada sasaran umum yaitu meningkatkan kualitas wanita dan terciptanya iklim sosial budaya yang mendukung bagi wanita untuk mengembangkan diri dan meningkatkan perannya dalam berbagai dimensi kehidupan berkeluarga, berbangsa dan bernegara.
Kita menyadari bahwa setiap kebijaksanaan dan startegi yang diterapkan dalam pelaksanaan pembagunan tidak selalu memiliki dampak, mampaat akibat yang sama terhadap pria dan wanita. Kesenjangan antara wanita dan pria dalam berbagai bidang pembangunan dalam kehidupan berkeluarga, berbangsa dan bernegara.
Wanita sebagai tenaga kerja memperoleh lapangan kerja yang terbatas dari pada pria, juga dari segi upah atau gaji yang diterima lebih rendah dari pada pria. Dalam hal ini yang ingin dikaji adalah dilema wanita pekerja dari tingkat upah yang lebih rendah antara pria dan wanita.

A. Dilema Wanita Pekerja Dalam Analisi Gender

Peningkatan peran wanita sebagai mitra yang sejajar dengan pria dalam pembangunan berarti meningkatkan tanggung jawab wanita sebagai pribadi yang mandiri dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan demikian bersama pria, wanita bertanggung jawab atas kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut diperlukan kerja keras disertai peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja wanita sebagai insan pembangunan yang tangguh diberbagai sektor.
Masyarakat indonesia sedang mengalami perkembangan dari masyarakat yang agraris kemasyarakatan industri. Dalam proses tersebut pengintegrasian wanita dalam pembangunan, terutama wanita dari golongan ekonomi lemah, yang berpenghasilan rendah perlu digalakkan, melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi produktif, dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan menciptakan usaha bagi diri sendiri. Hal ini sangat perlu sebab wanita dari golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, umumnya melakukan peran ganda karena tuntutan kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa ( M. Manshur, 1992).
Jenis pekerjaan wanita dangat ditentukan oleh seks. Sedangkan oleh laki-laki tidak. Pekerjaan wanita selalu dihubungkan dengan sektor domestik, jika ia bekerja maka tidak jauh dari kepanjangan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga seperti: Bidan, perawat, guru, dan sekretaris yang lebih banyak memerlukan keahlian manual saja. (M.. Manshur Amin, 1992).
Jenis neo klasik tentang pembagian kerja seksual menerangkan bahwa, ada perbedaan seksual yang mempengaruhi produktivitas dan keahlian tenaga kerja. Teori tersebut menggunakan dua aumsi yaiotu:
a. Pada Kondisi persaingan pekerjaan akan memperoleh upah besar margin produk yang dihasilkan.
b. Keluarga akan mengalokasikan sumber daya (Waktu dan uang/diantara para anggota para secara rasional yang mengakibatkan wanita memperoleh human kapital yang lebih sedikit dari pada pria pendidikan, keterampilan, kesempatan lain). (M. Manshur Amin. 1992)
Keadaan tersebut akan menyebabkan wanita memperolah pengahasilan yang rendah. Secara umum upah atau gaji yang diterima lebih rendah dari pada pria, di daerah perkotaan dan pedesaan. Adanya perbedaan tingkat upah menurut masri singarimbun (Kedaulatan Rakryat, 5 Juli 1982) belum ada keseimbangan antara pendapat dengan tenaga yang dikeluarkan oleh wanita pada umumnya bahwa standar upah wanita dibawah kewajara.
Secara umum terdapat faktor penentu tingkat upah yaitu:
1. Faktor Internal. Meliputi jam kerja dan lamanya bekerja
2. Faktor Eksternal. Meliputi jenis kelamin , tingkat pendidikan
Menurut analisis Gender, perbedaan tingkat upah antara pria dan wanita disebabkan oleh peran ganda itu sendiri yang menimbulkan masalah ketidakadilan dari peran dan perbedaan gender tersebut. Berbagai manivestasi ketidakadilan yang ditimbulkan dengan adanya asumsi, seperti:
1. Terjadinya Marginalisasi (Pemikiran ekonomi terhadap kaum wanita)
Meskipun tidak setiap marginalisasi disebabkan oleh ketidakadilan gender namun yang dipersoalkan oleh analisis gender adalah marginalisasi yang disebabkan oleh perbedaan gender.
2. Terjadinya subordinasi pada salah satu jenis seks yang umumnya pada kaum wanita. Bentuk dan mekanisme dari proses subordinasi tersebut dari waktu kewaktu berbeda. Seperti anggapan bahwa anya mengandalkan keterampilan alami (sifat alamiah wanita: kepatuhan, kesetiaan, ketelitian dan ketekunan serta tangan yang terampil, menyebabkan perempuan dilihat sebagai pekerja kurang terampil, sehingga mendapatkan upah yang lebih rendah dibadingkan pekerja laki-laki yang dianggap berketerampilan atau berpendidikan
3. Pelebelan Negatif (Streottype) terhadap jenis kelamin tertentu, terutama terhadap pada kaum perempuan dalam masyarakat banyak sekali Streottype yang dilebelkan pada kaum perempuan dan berakibat membatasi, menyulitkan memiskinkan, merugikan kaum perempuan. Anggapan patrilinear menyatakan bahwa laki-laki adalah pencari nafkah yang sifatnya skunder. Akibatnya dalam pasar tenaga kerja perempuan berstatus skunder.
4. Terjadinya kekerasan (Violence) terhadap terhadap jenis kelamin tertentu. Umumnya perempuan karena gender.

B. Perbedaan Gender Dengan Sosialisasi

Gender yang amat lama, mengakibatkan kaum perempuan secara fisik lemah san kaum lelaki umumnya lebih kuat. Masyarakat juga lebih mendukung perempuan yang lebih bersikap malu-malu dan tunduk kepada superioritas, takut terhadap pengalaman dan orang-orang yang baru dijumpai (sikap kepatuhan yang menyebabkan mereka berani menuntut upah yang lebih tinggi yang telah ditetapkan perusahaan dan sikap tidak mau keributan)
Adanya sosialisasi peran gender dalam masyarakat menjadikan rasa bersalah bagi perempuan jika tidak melakukan yang bersaifat demokratis. Sementara bagi kaum laki-laki, tidak merasa tanggung jawabnya bahkan banyak tradisi yang melarang secara adat berpatisipasi. Beban kerja tersebut menjadi dua kali lipat bagi kaum perempuan yang juga berkerja. Diluar rumah dan harus bertanggung jawab untuk keseluruhan pekerjaan domestikk (Mansour Fakih,1996).
Wanita indonesia sedang menghadapi dilema dalam pekerjaan dimana dilema antara karier dalam hal ini tingkat upah dan keluarga tetap menghendaki wanita




BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Jalan menuju kemitraan antara pria dan wanita merupakan jalan panjang mulai dari jaman R.A Kartini sampai sekarang masih merupakan proses yang harus ditempuh. Wanita sebagai insan pembangunan diharapkan dapat mengembangkan diri dan meningkatkan perannya dalam berbagai dimensi kehidupan, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Peningkatan peran dan kedudukan wanita seperti yang tercantum dalam GBHN, dalam mkenyataan selalu mendapat tantangan. Dimana terlihat dengan adanya kesenjangan antara wanita dan pria baik dari jenis pekerjaan maupun upah yang diterima. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor sosial baik yang bersifat internal maupun eksternal
Menurut analisi gender bahwa dilema wanita pekerja timbul karena adanya perbedaan gender dan proses sosialisasi peran gender tersebut

DAFTAR PUSTAKA


ANNE DICSON. 2001, Women At Work. Wanita Di Tempat Kerja, Jakarta. Pt. Grasindo

Resume SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

September 17, 2013 Add Comment
Resume SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

Prof. Dr. M. Najatullah Siddiqi

A.    KEMITRAAN  SEBAGAI ALTERNATIF PERMODLAN USAHA
       
Pembagunan ekonomi harus mampu mewujutkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat berdasarkan azas demokrasi, kebersamaan, dan kekeluargaan yang melekat, serta mampu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pelaku ekonomi untuk berperan sesuai dengan bidang masing-masing. Untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, dibutuhkan sebuah bentuk kemitraan yang diartikan sebagai kerjasama pihak yang  mempunyai keahliah atau peluang usaha dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.
Esensi kemitraan jika ditinjau dari sudut pandang tujuan perlindungan usaha adalah agar kesempatan usaha yang ada dapat dimampaatkan pula oleh yang tidak mempunyai modal tetapi punya keahlian untuk memumukkan jiwa wirausahawan, bersama-sama dengan pengusaha yang telah diakui keberadaannya.
Pada dasarnya kemitraan secara alamiah akan memcapai tujuan jika kaidah saling mememrlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan dapat dipertahankan dan dijadikan komitmen implementasi kemitraan yang berhasil harus bertumpu kepada persaingan sehat dan mencegah terjadinya  penyalahgunaan posisi dominan dalam persekutuan untuk menghindari persaingan.
Dalam konsep kemitraan semua pihak harus menjadi stake hoders dan berada dalam derajat subjek-subjek bukan, sehingga pola yang dijalankan harus dilandasi dengan prinsip-prinsip partisipatip.

B.     BENTUK KEMITRAAN DALAM SISTEM EKONOMI SYARI’AH
Sesuai dengan kondisi masyarakat Allah pada umumnya yang memegang adat budaya dengan berdasarkan kepada agama islam, maka perlu rasanya mengkaji sistem ekonomi syari’ah, khususnya pola kemitraan bagi hasil sesuai dengan alternatif pemodalan usaha.
Kekuatan dan aktivitas suatu kelompok masyarakat yang sangat tergantung kepada kemampuannya memenuhi kebutuhan-kebutuhan terhdap barang dan jasa menuntut sumber-sumber daya bukan saja keuangan, tetapi juga keahlian manajmen. Tidak setiap orang dibekali sumbe-sumber daya dengan suatu sumber-sumber daya dengan suatu kombinasi optimal. Oleh karena itu, mutlak menghimpun semua sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Penghimpunan sumber-sumber daya im liar-us diorganisasikan dalam suatu cara yang saling mengintungkan atau altuaristis dengan konsep kemitraan yang sejajar di antara masiug-masing pihak.

NAJJATUL SIDDIQ
Najjatul Siddiqi juga sering diminta untuk memberikan seramah tentang hakikat ekonomi islam perbankan moneter, keuangan, dan asuransi islam dilembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank dunia dan bank sentral  Inggris. Dorongan untuk mengkaji sistem keuangan islam secara umum terus meningkat tidak saja pada tingkat bisnis empiris, tetapi juga pada tingkat akademis dan kesenjangan. Kini makin banyak pendidikan tinggi dibarat yang menawarkan program study ekonomi dan keuangan islam seperti loughboough. University of  Durham di Inggris.
Dalam Hal ini menunjukkan dengan lega bahwa keuangan Islam memiliki pondasi filosofis dan rasional secara ilmiah sangat kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. Jika dieropa terjadi peningkatan jumlah lembaga keuangan yang membuka unit usaha syari’ah di Allah juga mengalami peningkatan yang cukup signifan. Disamping itu masih ada puluhan BPR Syariah dan ribuan BMT yang tersebar diseluruh wilayah Allah.
Manusia diciptakan oleh Allah yang sekaligus diberikan wewenang (Khalifah ) olehnya (Al-Baqarah : 30) untuk mengelola bumi dalam kapasitas memenuhi  kebutuhan. Hal ini dilandasi oleh Mohammad Najatullah Siddiqi dalam tulisannya (The Guarahlee of a minimum level of Living an islamic stateman is the vieegerent of goog on eart which means he has specific fungsion to perfoom, this presumes hat survival as well as efficiensy have to be ensured manusia sebagai khalifah dibumi yang mempunyai fungsi untuk berusaha dan mengelola dengan seefisien mungkin)
Pandangan Najatullah ini didasari oleh hadist Nabi the world is green and sweet and Allah would put it under your charge and see how you behave sesungguhnya dunia ini hijau dan manis dan sesungguhnya Allah telah menjadikan kalian berkarya disini manusia diciptakan oleh Allah yang sekaligus diberikan sumber kehidupan dimuka bumi ini.
Dalam Sistem Ekonomi Syariah dikenal beberapa bentuk kemitraan dalam berusaha, namun yang umum dikenal ada 2 (dua), yaitu Mudharabah dan Musyarakah.
1.      Mudharabah (Kerjasama Mitra Usaha)
Mudharabah adalah sebuah bentuk kemitraan di mana salah satu mitra, yang disebut "shahibul-maal" atau "rabbul-maal" (penyedia dana) yang menyediakan sejumlah modal tertentu dan bertindak sebagai mitra pasif, sedangkan mitra yang lain disebut "mudharib" yang menyediakan keahlian usaha dan manajemen untuk menjalankan ventura, perdagangan, industri atau jasa dengan tujuan mendapatkan laba.Mudharib merupakan orang yang diberi amanah dan juga sebagai agen usaha. Sebagai orang yang diberi amanah, ia dituntut untuk bertindak hati-hati dan bertanggmg jawab terhadap kerugian yang terjadi karena kelalaiannya. Sebagai agen usaha, ia diharapkan mempergtmakan dan mengelola modal sedemikian rupa untuk menghasilkan laba optimal bagi usaha yang dijalankan tanpa melanggar nilai-nilai Syariah Islam. Perjanjian mudharabah dapat juga dilakukan antara beberapa penyedia dana dan pelaku usaha.
Sedangkan secara ringkas, di dalam Ensiklopedia Hukum Islam, mudharabah dapat diartikan sebagai pemilik modal menyerahkan modalnya kepada pekerjal pedagang untuk diusahakanl dikelola sedangkan keuntungan dagang itu dibagi menurut kesepakatan bersama. Mudharabah dalam bahasa teknis keuangan dikenal dengan istilalt Kerjasama Mitra Usaha dan Investasi atau Trust Financing, Trust Investment.
Secara umum, mudharabah terbagi atas dua jenis, yaitu mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayadah.
1)  Mudharabah Muthlaqah
Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal (penyedia dana) dengan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Penyedia dana melimpahkan kekuasaan yang sebesar-besarnya kepada mudharib untuk mengelola dananya.
2)      Mudharabah Muqayyadah
Adalah kebalikan dari mudharabah muthlaqah, di mana mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, dan tempat usaha yang telah diperjanjikan di awal akad kerjasama.

Pembagian laba antara penyedia dana dengan mudharib harus berdasarkan suatu proporsi yang adil dan telah disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian mudharabah. Pembagian laba tidak boleh dilakukan sebelum kerugian yang ada ditutupi dan modal awal dikembalikan kepada penyedia dana. Setiap distribusi laba sebelum pentupan perjanjian mudharabah dipandang sebagai utang. Jika mudharabah tidak ditentukan batas waktu atau berterusan, diperbolehkan menunjuk secara khusus periode perhitungan yang disepakati bersama dalaun pembagian laba, dengan melihat masing-masing periode secara independen, dan jika terjadi kerugian pada periode tertentu dapat ditutupi dengan menggunakan laba dalam periode yang akan datang sampai persetujuan mudharabah berakhir. Karena itu, dalam hal mudharabah yang berterusan, diperlukan untuk menyisihkan cadangan dari sebagian laba untuk menggantikan kerugian yang mungkin timbul di suatu periode.
Semua keniginan yang terjadi dalam perjalanan bisnis harus ditutup dengan laba sebelum ditutup oleh ekuitas penyedia dana. Prinsip umum dalam mudharabah adalah penyedia dana hanya menanggung resiko modal, sedangkan mudharib hanya menanggung resiko waktu dan usahanya.Liabilitas penyedia dana dalam kontrak mudharabah terbatas
Pada prinsipnya syirkah atau musyarakah ada dua jenis, yaitu musyarakah kepemilikan (amlak) dan musyarakah yang tejadi karena kontrak (uqud). Musyarakah kepemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu asset oleh dua orang atau lebih. Da1am musyarakah ini, kepemilikan berbagi dalam asset nyata dan keuntungan yang dihasilkan oleh asset tersebut.
Musyarakah akad tercipta karena adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih bahwa tiap-tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah dan sepakat berbagi keuntungan dan kerugian. Ketentuan tentang pembagian keuntungan dan petanggungjawaban kerugian persekutuan dalam syirkah, menurut M. Nejatullah Siddiqi adalah:     .
1)    Kerugian merupakan bagian modal yang hilang, karena kenigian akan dibagi ke dalam bagian modal yang diinvestasikan dan akan ditanggung oleh para pemodal;
2)    Keuntungan akan dibagi di antara para sekutu atau mitra usaha dengan bagian yang telah ditentukan oleh mereka dengan bagian atau prosentase tertentu, bukan dalam jumlah nominal yang pasti yang ditentukan oleh dan bagi pihak manapun;
3)    Dalam suatu kerugian usaha yang berlangsung terus, diperkirakan usaha akan menjadi baik kembali melalui keuntungan sampai usaha tersebut menjadi seimbang kembali. Peneutuan jumlah nilai ditenhakan kembali dengan menyisihkan modal awal dan jumlah nilai yang tersisa akan dianggap sebagai keuntungan atau kerugian;
4)    Pihak-pihak yang berhak atas pembagian keuntungan usaha boleh meminta bagian mereka hanya jika para penanam modal awal telah memperoleh kembali investasinya, atau pemilik modal melakukan suatu transfer yang sah sebagai hadiah kepada mereka.

Musyarakah akad merupakan sebuah kemitraan kontraktual dan dipandang sebagai suatu kemitraan yang benar karena pihak yang bersangkutan bersedia memasuki perseWjuan kontrak untuk melakukan investasi bersama dalam berbagi keuntungan dan resiko.
Musyarakah atau syirkah akad dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1.      Syirkah A1-Inan
Merupakan kemitraan antara dua orang atau lebih yang masing-masing menyertakan modal ke dalam sebuah maha dan sekaligus menjadi pengelolanya, kemudian keunttmgan dibagi antara mereka berdasarkan kesepakatan.
2.      Syirkah A1-Wujuh
Kemitraan antara dua orang atau lebih dengan modal dari pihak di luar keduanya, keuntungan dibagi setelah dikurangi dengan modal yang diperoleh dari pihak luar tersebut
3.      Syirkah Abdan
Kemitraan antara dua orang atau lebih yang mengandalkan tenaga atau keahliannya saja tanpa harta mereka untuk menerima pekerjaan, ketmttmgan dibagi berdasarkan kesepakatan.
4.      Syirkah Mufawadhah
Kemitraan antara dua orang atau lebih yang menyetor modal dan keahlian yang sama. Masing-masing mitra saling menanggung sahi dengan lainnya dalam hak dan kewajiban, dan tidak diperbolehkan satu mitra memiliki modal dan keuntungan lebih tinggi dari mitra yang lainnya.

Dalam praktek, bentuk kemitraan musyarakah yang paling populer adalah Syirkah A1 Inan yang mengandung implikasi saham tidak sama di antara para mitra dan diakui oleh semua mazhab dalam agama Islam.
kontribusinya dalam menyediakan modal awal,tidak lebih dari itu. Sang Mudharib tidak diperbolehkan melakukan bisnis mudharabah untuk jumlah yang lebih besar dari modal yang diberikan oleh penyedia dana. Jika ia melakukannya atas dasar kemauannya sendiri, maka mudharib berhak mendapatkan laba itu dari usaha itu dan juga menanggung kerugian yang timbul.
Mudharabah akan berakhir setelah selesai proyek yang dikerjakan atau batas waktu yang ditentukan telah berlalu, atau kematian salah satu pihak, atau pengumuman dari salah satu pihak untuk mengundurkan diri dari mudharabah dengan niat membubarkannya.

1.      Musyarakah (Kerjasama Modal Usaha)
Musyarakah menipakan suatu bentuk organisasi usaha di mana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dan manajemen usaha, dengan proporsi sama atau tidak sama. Keuntungan dibagi menurut perbandingan yang sama atau tidak sama, sesuai kesepakatan, antara para mitra, dan kenigian akan dibagikan menurut proporsi modal. Musyarakah secara bahasa berarti mencampur. Dalam hal ini mencampur satu modal dengan modal yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Musyarakah dikenal juga dengan istilah "Syirkah".
Dengan demikian, jenis pembiayaan yang paling sering dipakai oleh kaum muslimin dalam  perjalanan sejarah mereka adalah mudharabah dan musyarakah. Mudharabah adalah suatu bentuk pengkongsian dengan salah satu pihak bertindah sebagai finaciernya bukanlah bertindak sebagai pemberi pinjaman dana.
Hubungan yangterjalin diantara kedua  belah pihak merupakan suatu hubunga kemitraan dan kerja sama dari usaha ini akan dibagi dua berdasarkan proporsi yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Menurut istilah fikih, syirkah adalah sesuatu akad antara dua orang atau lebih unhik berkongsi modal dan bersekutu dalam keuntungan. Musyarakah dalam teknis lembaga keuangan dikenal sebagai kerjasama modal usaha atau Partnership, Project Financing Participation.
Aplikasi Musyarakah dalam prak-tek lembaga keuangan adalah bempa:
1)                    Pembiayaan Proyek
Lembaga keuangan dan pengusaha secara bersama-sama menyediakan dana untuk membiayai sebuah proyek. Setelah proyek selesai, pengusaha mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati kepada lembaga keuangan.
2)      Modal Ventwa
Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkau melakukan investasi dalam kepemilikan perusallaan, musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu penyedia dana melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara langsung atau bertahap.

Kemiskinan di Pedesaan
Sebagaimana dalam pendahiiluan bahwa menurut hasil Sensus Penduduk 1980 menunjtdckan sekitar 80 persen angkatan kerja di usia produktif berada di daerah pedesaan. Dan mayoritas petidndiik miskiu yang tinggal di daerah' pedesaan mulai tents membanjiri kota-kata besar untuk mencari pekerjaan.
Pada hakekatnya pembaugunan pedesa.vt adalah suatu upaya untuk mengetitaskan ketniskinan dan keterbelakangan. Pembangunan pedesaan mempakan proses pengembangan kemattdirian. Pengembangan kemandiran akan dapat meningkatkan petulapatan. Dan peningkatan pendapatan akan dapat menciptakan kesejaktetaan keluarga dalam upaya menghindari masyarakat pedesaan dari Itunpitan ketiiisldnan akatt terentaskan
Tujuan yang terpenting dalatn Islamic Distribution adalah upaya muuk metnenuhi kebutuhan dasdr (fulfillment of basic needs) dan mengentaskan kemiskinan (elimination of poverty), Di sini Nejatullah Siddiqi memberikan batasan tentang kebutuhan minimal, basic needs which have to Be fulfilled can be identified easy. There can be no doubt that food, clothing and shelter (ix housing), medical care and education are necessary for hare survival.
Muhammad Nejatullah Siddiqi memberikan solusi dengan tiga prinsip dalam strategi penanggulangan kemiskinan :
a.     There should be the least interference with the market process which results in the pricing Of commodities and factors, allocates resources and the product.
b.     The long-run objective should be enable the nearly to acquire the means necessary.
c.     It is imperative that the objective of need fulfillment is realized in the short-run, as well as in the long run.
Tiga prinsip di atas yaitu campur tangan terltadap aktivitas pasar seminimal mungkin, sasaran jangka panjang setiap program dalam pengetttasan kemiskinan untuk menciptakan kemandirian dalam memenuhi kebutuhannya sendiri dan sasaran pemenuhan kebutuhan setiap programnya dibuat jangka pendek dan jangka panjang. Pengejawantahan dari program ini diperlukan pengkajian masalah dengan dua aspek :
1.      Mengidentivikasikan penyebab dari kemiskinan
2.      Program pemenuhan kebutuhan pokok dalani melaksanakan kebijakan ekonomi pembangunan.

d.       Masa Depan Yang Cemerlang
Meskipun perjalanan dan perkembangan sistem keuangan Islam banyak mendapatkan hambatan,gerakan islami perbankan dan keuangan tetap berjalan dengan istiqamah karena gerakan ini memiliki landasanpondasi yang kuat. Kemajuan yang terjadi selama tiga dekade ini semakin menyakitkan.makin banyak orang yang terlibat dalam gerakan ini dan merka pada umumnya adalah para ahli yang mahir di bidang keuangan dan ekonomi Islam. Mereka terus beruasaha untuk berfikir dan mengajukan solusi bagi perbaikan performance sistem keuangan Islam modern.oleh karena itu, tidak ada keraguan lagi bagwa gerakan ini tidak saja akan mampu mengatasi kesulitan-kesulitannya, tetapi akan mampu menjamin masa depannya yang cemerlang. WAllahu A’lam Bisshowaf.

Mengentaskan Kemiskinan
Bicara tentang mengentas kemiskinan maka ada baiknya  penulis menguraikan tentang pengentaan berasal dari kosa kata” entas” yang artinya mengangkat diri dari suatu tempat ketempat lain. Jadi mengentas kemiskinan berati mengangkat derajat orang miskin menjadi orang yang hidupnya berkecukupan dan sejahtera.
Dalam kamus bahasa Allah, kemiskinan berasal dari kata”Miskin”  yang artinya tidak bertahta, serba kekuangan. Kemiskinan artinya keadaan yang miskin subodiningrat  dalam bukunya teori, fakta dan kebijakan mendimilasi kemiskinan adalah tingkat pendapatan  seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum.
            Jika istilah pengentasan kemiskinan sebagaimana yang telh diuraikan diatas yakni terjemahan dari poverty alleviato, maka mengentas kemiskinan adalah mengangkat derajat para dhu’afa yang kebutuhannya  minimalnya belum terpenuhi menjadi. Orang  yang berkecukupan, sedangkan istilah lain pengentasan kemiskinan diartikan dengan pemberantasan kemiskinan, maka inipun mengandung arti bahwa memberantas kemiskinan adalah memperkecil angka kemiskinan.
Kedua  pengertian ini diatas mengandung arti bahwa mngentas kemiskinan adalah upaya  untuk menanggulangiu kemiskinan agar mereka dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

e.       Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Dalam kenyataan sosial ada seseorang yang diberi Allah rizki lebih selungga termasuk kelompok aghniya, dan ada pula yang memperoleh rizki kurang sehingga termasuk kelompok masakin, ini adalah kekuasaan Allah sebagamana dalam Al-Qur’an:
ª!$#ur Ÿ@žÒsù ö/ä3ŸÒ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ Îû É-øÌh9$# 4 $yJsù šúïÏ%©!$# (#qè=ÅeÒèù ÏjŠ!#tÎ/ óOÎgÏ%øÍ 4n?tã $tB ôMx6n=tB öNåkß]»yJ÷ƒr& óOßgsù ÏmŠÏù íä!#uqy 4 ÏpyJ÷èÏZÎ6sùr& «!$# šcrßysøgs
 dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah
ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í$pgø:$#ur ÏŒ 4n1öà)ø9$# Í$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·qãsù 
Artinya :
dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri mereka (An-Nisa : 36)

Kedua ayat di atas membenkan pelajaran bahwa seorang yang dilebihkan rizkinya (kaya) hendaknya memberikan kepada yang kurang (miskin), sebab boleh jadi harta yang mereka peroleh (miliki) itu terdapat harta orang lain yang harus dikeluarkan. Itulah sebabnya Islam mewajibkan untuk mengeluarkan zakat.
Zakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang Allah SWT. mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.
Zakat merupakan sebagian harta tertentu yang dikeluarkan untuk orang-orang tertentu, menurut aturan dan dengan ukuran-ukuran yang tertentu pula.
Keberanjakan dari arti dan fungsi zakat di atas, maka Islam memerintahkan pepemeluknya agar diambil sebagian hartanya orang kaya untuk dibagikan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq). Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an dengan firman Allah dalam Surat at-Taubah ayat 103.
õè{ ô`ÏB öNÏlÎ;ºuqøBr& Zps%y|¹ öNèdãÎdgsÜè? NÍkŽÏj.tè?ur $pkÍ5 Èe@|¹ur öNÎgøn=tæ ( íOŠÎ=tæ  
Artinya : ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. (At-Taubah : 103).
Fungsi zakat di samping perwujudan keimanan kepada Allah SWT, yakni mensyukuri nikmat-Nya, maka zakat juga berfungsi untuk membantu dan menolong kaum dhu’afa dalam rangka mengentaskan kemiskinan ke arah kehidupan yang lebih baik sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah swt, terhindar dari bahaya kekufuran, yang pada gilirannya akan dapat menghilangkan garis kesenjangan sosial.
Hal ini juga ditegaskan oleh Najatullah Siddiqi, ia memberikan solusi dalam megentaskan kemiskinan, yaitu melalui program pendayagunaan zakat, karena Islam menetapkan adanya zakat yang harus diambil dari orang kaya untuk orang-orang miskin (kaum dhu’afa) dan jika tidak mencukupi, maka harus ada pajak tambahan yang ditarik untk oleh pemerintah untuk mensubsidi orang yang berpendidikan rendah.
Dari utaian di atas, maka zakat ambil  bagian dalam upaya mengentaskan kemiskinan, menanggulangi kesenjangan dan menciptakan kesejhteraan serta ketentraman. Di sini tampak jelas bahwa zakat merupakan alat untuk berorientasi kepada kepentingan kaum dhu’afa. Di sini dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan zakat merupakan salah satu iinstrumen pemerataan pendapatan yang dimungkinkan dapat membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan economic with equity
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929