loading...

MAKALAH TAFSIR AHKAM

July 11, 2013 Add Comment
MAKALAH TAFSIR AHKAM

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kitspsnjatkan kepada Allah SWT karena dengan hidayah dan inayah-nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat waktunya.
Selanjutnya penulis berterima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah sudi kiranya mambantu penyelesaian makalah ini, dan tak lupa pula kepada dosen pengasuh mata kuliyah tafsir Ahkam ini yang telah besar memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang maxsimal.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan baik segi penulisan dan rangkaian kata demi kata dan dengan rendah hati kiranya kepada bapak dan rekan-rekan sekalian untuk dapat lebih aktif memberikan saran dan kritikan yang membangun.
Akhirnya sekecil apapun sumbangan yang mungkin dapat diberikan dari makalah ini dapat bermampaat dengan baik.Amin

Pemakalah


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bahwasanya, telah kita ketahui perbuatan zina dan segala macam peralatannyatelah merusak jwa dan penghuni kehidupan sosial didunia ini, sebagai umat islam yang tahu akan keberadaan sosial dan keutuhan keagamaan bertanggung jawab atas apa yang terjadi didunia ini, hukum islam bersangkutan musti harus diterapkan. Dan inilah kiranya yang melatar belakangi dari pada penyusunan makalah tersebut.

1.2. Pokok Masalah
Benar adanya jika kerusakan moral akibat perziaan disana sini dapat memungkinkan terjadinya perselisihan yang ujung-ujungnya adalah pembunuhan dengan ini permesalahan”Zina” adalah penyakit masyarakat yang perlu kita berantas

1.3. Batasan Masalah
Jika kita melihat kepda permasalahan yang sudah lalu maka akan tau seberapa banyak masalah zina ini melingkupi kesetiap sudut kegiatan manusia, namun penulis pada makalah ini hanya membatasi permasalahan pada bab-bab tertentu meliputi
- Pengertian Zina
- Mafsadah Zina
- Had zina dll

1.4. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah tentang Had Zina ini untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana seseorang untuk tidak melakukan perbuatan tersebut dan memberikan bekal kepada serjana-sejana islam untuk bertindak lebih teliti terhadap pelanggaran penyakit masyarakat ini (Zina)

1.5. Metode Penulisan
Penulis mengumpulkan data dengan membaca dan memahami langsung dari buku - buku Fiqh serta ijma’ para ulama dalam menentukan hukum dan menyimpan dalam sebuah makalah.
BAB II
PEMBAHASAN

HAD ZINA QS.AN-NUR AYAT:2


(2)” Perempuan yang berzina dan laki-lak berzina, maka deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dera, danjanganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (Menjalankan) agama Allah, jika memang kalian beriman kepada Allah dan hari akhir; dan hendaklah (Pelaksanaan) Hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.

A. ZINA
Zina berarti hubungan kelamin diantara seeorang lelaki dengan seorang perempuan yang satu sama lain tidak terikan dalam hubungan pwerkawinan. Tidak menjadi masalah apakah salah seorang atau kedua belah pihak telah memiliki pasangan hidup masing-masing ataupun belum menikah sama sekali. Kata”Zina’ ini dikenakan baik terhadap seorang atau keduanya yang telah menikah ataupun belum. Islam menganggap zina bukan hanya sebagai salah satu dosa yang besar melainkan juga sebagai suatu tindakan yang akan membuka gerbang berbagai perbuatan memalukan lainnya, akan mengahancurkan landasan keluarga yang sangat mendasar, akan mengakibatkan terjadinya banyak perselisihan dan pembunuhan, meruntuhkan nama baik dan kekayaan, serta menyebar luaskan sejumlah penyakit baik jasmani maupun rohani.



Oleh karena itu Al-Quranulkarim melarang manusia:


“ Dan janganlah kamu mendekadi zina; sesungguhnya zina itu merupakan suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
Nabi muhammad SAW. Telah menyatakan bahwa zina merupakan dosa besar kedua setelah Syirik (Mempersekutukan Allah).Beliau Bersamda




“ Nabi SAW telah bersabda;” Tak ada dosa yang lebih besar setelah syirik disisi Allah seain dari seorang lelaki yang mencurahkan maninya ditempat/ kandungan yang tidak halal baginya.

Ada beberapa Hadist lain yang menganggap dosa pembunuhan adalah lebih besar dibandingkan dengan perzinaan.walau bagaimanapun adanya, namun tak ragu lagi bahwa zina merupakan dosa yang sangat esar. Bila dibiarkan tampa hambatan niscaya ia akan menghancurkan bagunan sosial ummah ini. Karena sebab ini maka ditetapkan hukuman yang mengerikan bagi tindakan kejahatan yang besar dasyat bagi para penzina dihari kemudian. Diriwayatkan Nabi SAW bersabda bahwa para penghui Neraka akan dihukum dengan bau paling busuk yang berasal dari bagian tubuh pezina. Diriwayatkan lebih lanjut, Beliau bersabda bahwa kalau seseorang melakukan perbuatan zina, niscaya allah akan membuka baginya dikuburannya delapan puluh pintu neraka, dari setiap pintu akan keluar kalajengking dan ular yang akan terus menyiksanya sampainya sampai hari kebangkitan.

Islam sangat membenci zina dan karenanya memerintahkan kaum muslimin agar menjauhkan diri dari semua godaan seyeithan yang akan mendorong seseorang berzina. Langkah pertama menuju zina dimulai dengan pandangan nafsu/syeithan terhadap seorang wanita yang tak kenal.Dan hal ini oleh nabi SAW dijelaskan dalam Hadist berikut ini


“ Melihat wanita yang tidak dikenal ( Dengan pandagan Syahwat) Juga merupakan suatu dosa.”
Dan nabi s.a.w melarang pula langkah-langkah yang lain menuju zina dalam hadist lainnya:



Telah bersabda Nabi s.a.w:” Berzinanya kaki adalah berjalan (Menuju seorang wanita dengan niat yang buruk), dan berzinanya tanga adalah menyentuh dn memengang ( Wanita yang haram baginya) Serta berzina mata kalau melihat dengan pandangan syahwat.4
Ada hukum Hadd yang tegas yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan sunnah bagi para pezina. Perintah-perintah Al-Qur’an diwahyukan secara bertahap swdikit demi sedikit agar dapat diterima dengan mudah oleh para pemeluk islam yan baru dan telah terbiasa dengan kebusukan zina dalam masyarakat arab pada masa jahiliyah.

B. Hukum Duniawi Atas Perzinaan
Laki-laki perempuan yang berzina boleh jadi orang yang beristri atau bersuami (Muhsan), boleh jadi pula orang yang tidak beristri atau tidak bersuami.

Hukum Karena Berzina Bagi Orang Yang Muslim

Apabila orang yang berzina itu muhsan dan telah memenuhi persyaratan berikut, yaitu orang yang berzina itu dalah orang yang balig, berakal, merdeka, muslim, dan menikah dengan nikah yang sah, maka orang tersebut wajib dirajam, yakni dilempari dengan batu hingga mati, dan hal itu dilakukan dilapangan terbuka, dihadapan kaum muslimin, agar mereka dapat mengambil pelajaran darinya.
Hal ini telah ditetapkan dengan sunnah mutawatir, dan para perawinya yang siqat, telah meriwayatkannya dari nabi saw.Abu bakar, umar, Abu Sa’id Al-Khudri, Abu Hurairah, Zaid bin Khalid dan buraidah Al-Aslami dalam kelompok sahabat bernama Ma’iz mengaku telah berzina, maka dia dirajam. Diterangakan pula dua orang wanita dari bani lakham dan bani Gamid mengaku telah berzina, maka mereka dirajam dihadapan orang banyak.

Hukuman Karena Berzina Bagi Orang Yang Bukan Muhsan

Apabila orang yang berzina itu bukan muhsan, maka hukumannya adalah seratus deraan yang disaksikan oleh kaum muslimin, sebagaimana dijelakan oleh ayat, agar perkaranya diketahui oleh umum.

Cara Menetapkan Zina
Zina ditetapkan dengan salah satu diantara tiga perkara berikut.Yaitu:
Pertama : Pengakuan pelaku sendiri. Ini adalah cara yang digunakan untuk menetapkan zina didalam islam, dan cara itu pula yang digunakan oleh nabi saw. Serta para sahabatnya untuk menjatuhkan hukuman kepada orang yang berzina.7
Kedua : Kehamilan bukan oleh suami yang jela-jelas diketahui sebagaimana suaminya
Ketiga : Kesaksian empat orang saksi yang melihat pelaku tengah melakukan perbuatan keji tersebut.9

C. Hukuman Ukhrawi Atas Perzinaan
Penyusun telah menyajikan berbagai kenurukn dan bahaya yang lahir akibat perzinaan terhadap individu dan masyarakat didunia. Disini penyusun menyajikan hukumannya diakhirat. Umat telah sepakat bahwa pebuatan zina merupakan dosa paling besar yang sangat ditekankan oleh agama supaya ditinggalkan dan ditekankan pula hukuman yang berat bagi pelakunya. Nas-nas yang datang dengan perzinaan lebih keras dibandingkan perkara-perkara lain yang diharamkan oleh Allah, sehingga dia meghubungkannya dengan perbuatan syirik, sebagai mana firman-nya:




“dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan allah (Membunuhnya) kecuali dengan (Alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pemabalasan) dosa (Nya).” ( Al-Furqan, 25:68)

“Wahai sekalian manusia, hindarilah perbuatan zina, karena padanya terdapat enam perkara: Tiga perkara didunia dan tiga perkara lainnya terdapat diakherat.Adapun yang terdapat didunia ialah: Hilangnya keindahan, mengakibatkan kefakiran dan mengurangi umur.dan adapun yang terdapat diakhirat ialah: Kemurkaan Allah Swt, Penghisaban yang buruk dan azab neraka.”

PENULISAN MAKALAH ILMIAH

July 11, 2013 Add Comment
PENULISAN MAKALAH ILMIAH

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah hirobil alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini penulis sedikit membahas tentang” sejara perkembangan bahasa Indonesia” untuk menyelesaikan tugas makalah dari dosen mata kuliyah “penulisan makalah ilmiah.”
Bahan makalah ini bersumber dari surat kabar harian kompas, situ internet, kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dan buku-buku mengenai sejarah perkembangan bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis sertakan pula ucapkan terimakasi yang setulus-tulusnya kepada dosen pembimbing.
Kendali demikkian, tak ada gading yang tak retak, maka demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini, penulis terbuka untuk menerima kritikan-kritikan yang konsuurtif dari pembaca.
Semoga karya kecil ini dapat menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi penbaca dan menjadi rahmat yang tak putus bagi penulis, Amin.




Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan masalah
1.2 Ruang lingkup
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Mamfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
BAB II ISI
2.1 Bahasa Melayu
2.2 Bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia
2.3 Upaya peningkatan dan pengembangan bangsa Indonesia
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dafatar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN


I.I. Latar Belakang dan Masalah
Bahasa Indonesia adalah salah satu kebanggaan bangsa kita, sebab-sebabnya sangat jelas, tanpa bahasa nasional itu, kemerdekaan tidak akan tercapai dan persatuan bangsa tidak akan tergalang. Namun, tampaknya kebanggaan itu tidak di sertai sikap kritik untuk menelaah bagaimana hal itu dapat terjadi dan apa yang dapat kita petik sebagai pengalaman kemajuan bangsa pada masa-masa yang akan datang.
Dengan kata lain, kajian tentang sejarah bangsa Indonesia masi kurang/tidak sungguh-sungguh diminati orang,maka dengan makalah ini akan mengarang tentang sejarah bahasa Indonesia tersebut, yang mulai di gunakan pertam akali pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928.
Dari pendahuluan di atas dapat di rumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana sejara terbentuknya bahasa Indonesia.
2 Apa yang menyebabkan bahasa melayu di pilih sebagai bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia.
3. Apa saja yang dapat di lakukan untuk membina dan mengembangkan bahasa Indonesia.

1.2. Ruang lingkup
Ruang lingkup bahasa ini adalah pembahasa tentang sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Dalam hal ini pembahasan menitik beratkan pada awal mulanya lahirnya bahasa Indonesia yang dipakai sampai saat ini oleh warga Negara Indonesia sebagai bahasa persatuan.

1.3. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui mengapa bahasa melayudipilih sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk membina dan mengembangkan bahasa Indonesia.

1.4. Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang sejara perkembangan bahasa indonesia
2. Sebagai ajang berpikir ilmiah dan kreatif bagi penulisa.

1.5. Metode penulisan
Makalah iini disusun dengan menggunakan metode kepustakaan,untuk mendapatkan data-data dari sumber pustaka.

BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


2.1. Bahasa Melayu
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan. Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagisekitar setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa yang kurang berarti.
Di Indonesia, bahasaitu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang Sumatera. Namun justru karena pertimbangan itu jualah pemilihan bahasa jawa akan selalu dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan. Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih berterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui, bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal.
Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejara yang panjang sebagai ligua France. Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber Persia dan Arab, kita ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di sumatera Timur paling tidak sejak abad ke -7 merupakan pusat internasional pembelajaran agama Budha serta sebuah negara yang maju yang perdagangannya didasarkan pada perdagangan antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia Tenggara.
Bahas melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu kuno. Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman sriwijaya saja karena di jawa tengah (Banda Suli) juga ditemuka prasasti berangka tahun 832 M dan dibogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa melayu kuno.
Pad zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara.
Informasi dari seorang ahli sejara China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di Sriwijay ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing : 63-159), Kou Luen (I-Tsing : 183), K’ouen loven (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Ali Syahbana, 1971 : 0001089), Kun’lun (parnikel, 1977 : 91), K’un-lun (prentice 1978 : 19), ayng berdampingan dengan sanskerta. Yang dimaksud dengan Koen-Luen adalah bahasa perhubungan (lingua france) dikepulauan nusantara, yaitu bahasa melau.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak makin jelasa dari, peninggalan-peninggalan kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai, sejarah melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin. Bahasa melayu menyebar kepelosok nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam diwilayah nusantara bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara suku, antara pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan karena bahasa melayu tidak mengenal tutur.

2.2. Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia
Bahasa melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa melayu yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa melayupun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa melayu diwilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan. Perjuagan demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa disamping fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa nasional sebagai salah satu cirri cultural, yang kedalam menunjukkan sesatuan dan keluar menyatakan perbedaan dengan bangsa lain.

2.2.1. Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan bahasa Indonesia
1. Budi Otomo
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang merupakan organisasi yang bersifat kenasionalan yang pertama berdiri dan tempat terhidupnya kaum terpelajar bangsa Indonesia, dengan sadar menuntut agar syarat-syarat untuk masuk ke sekolah Belanda diperingan,. Pada kesempatan permulaan abad ke-20, bangsa Indonesia asyik dimabuk tuntutan dan keinginan akan penguasaan bahasa Belanda sebab bahasa Belanda merupakan syarat utam untuk melanjutkan pelajaran menambang ilmu pengetahuan barat.

2. Sarikat Islam
Sarekat islam berdiri pada tahun 1912. mula-mula partai ini hanya bergerak dibidang perdagangan, namun bergerak dibidang sosial dan politik jga. Sejak berdirinya, sarekat islam yang bersifat non kooperatif dengan pemerintah Belanda dibidang politik tidak perna mempergunakan bahasa Belanda. Bahasa yang mereka pergunakan ialah bahasa Indonesia.

3. Balai Pustaka
Dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazue pada tahu 1908 balai pustaku ini didirikan. Mulanya badan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur, pada tahun 1917 namanya berubah menjadi balai pustaka. Selain menerbitkan buku-buku, balai pustaka juga menerbitkan majalah.
Hasil yang diperoleh dengan didirikannya balai pustaka terhadap perkembangan bahasa melau menjadi bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :
a. Meberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa Indonesia untuk menulis cerita ciptanya dalam bahasa melayu.
b. Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca hasil ciptaan bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.
c. Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat sebab melalui karangannya sastrawan melukiskan hal-hal yang dialami oleh bangsanya dan hal-hal yang menjadi cita-cita bangsanya.
d. Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki bahasa melayu sebab diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karangan yang akan diterbitkan di balai pustaka ialah tulisan dalam bahasa melayu yang bersusun baik dan terpelihara.

4. Sumpah Pemuda
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu tahun 1926, telah pula diadakan kongres p[emuda yang tepat penyelenggaraannya juga di Jakarta. Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan politik, melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa dipisahkan dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional yang dimulai oleh berdirinya Budi Utomo, sarekat islam, dan Jon Sumatrenan Bond. Tujuan utama diselenggarakannya kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam wadah yang lebih besar Indonesia muda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda. Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga hal, Negara, bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang sebenarnya, bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan bangsa. Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern. Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan, dan politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra indonesia baru.

2.3. Upaya peningkatan dan pengembangan bahasa Indonesia
Bahasa adalah yang terpadu dengan unsure-unsur lain didalam jaringan kebudayaan. Pada waktu yang sama, bahasa merupakan sarana pengungkapan nilai-nilai bedaya. Pikiran dan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan. Perkembangan kebudayaan Indonesia kearah peradaban modern sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya perkembangan cara berpikir yang ditandai oleh kecermatan, ketepatan, dan kesanggupan menyatakan isi pikiran secara eksplisit.

1. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang pendidikan.
Upaya yang dapat dilakukan adalah meminkan peran guru untuk menimgkatkan minat baca sehingga bahasa Indonesia dapat dikembangkan pada semua mata pelajaran.

2. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang komunikasi.
Medi massa merupakan salah satu saran ayang pentinng untuk membina dan mengembangkan bahasa Indonesia dlam rangka pembangunan bangsa karena media massa telah memberiakan perkembangan yang berharga dalam pertumbuhan bahasa Indonesia melalui media massa, baik secara tertuis maupun lisan. Ada kata yang cenderung kehilangan maknanya yang sesungguhnya dalam ragam lisan ada lafal baku. Disamping itu, dalam keadaan atau kesempatan tertentu masih dipakai bahasa atau bahasa asing.
3. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang kesenian
Bahasa Indonesia yang dipergunakan didalam banyak karya sastra cerita anak-anak, lagu, teater dan film menunjukkan adanya banyak ketimpangan. Dalam hal sastra dan buku anak-anak , hal ini disebabkan oleh penggunaan bahasa yang kurang sempurna dari kebanyakan pengarang kita, disamping masi tidak pastinya peranan redaktur dalam penerbitan.
Pemakaian bahasa Indonesia dalm film lebih banyak merupakan barang dagangan pemburuk keuntungan bagi pengusaha, penulis skenario yang dipilihnya kebanyakan tidak menguasai teknik penulisan yang baik.

4. Pembinaan dan pengembangan bahasa dalam kaitannya dengan bidang ilmu dan, teknologi.
Oleh karena antara bahasa dan alam pemikiran manusia terdapat jalinan yang erat, maka keberhasilan dari pemoderenan itu sangat bergantung kepada corak alam pemikiran manusia Indonesia yang merupakan hasil sintesis antara nilai-nilai yang berakar pada kebudayaan etnis yang tradisional dan nilai-nilai bebudayaan yang melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Proses sintesis itu dipikirkan sebagai suatu proses yang mempertinggi potensi kreatif yang dapat menjelaskan suatu kebudayaan yang khas Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dapat disimpullkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia) karena :
1. Bahasa melayu menjadi perwakilan karena bahasa melayu mewakili bahasa yang dipakai oleh kelompok kecil yang dibandingkan oleh kelompok besar seperti bahasa jawa. Hal ini untuk menghindari adanya tanggapan pengistimewaan yang berlebihan terhadap bahasa jawa.
2. Bahasa melayu lebih bersifat linguistik dan tidak memiliki tingkat tutur yang sulit.
3. Bahasa melayu mempunyai sejra sebagai “Lingua Frace” yang digunakan pada masa kerajaan sriwijaya mengalami kemajuan /masa kejayaan.

3.2. Saran
Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagai mana dari penjelasan terdahulu memiliki banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkan menjadi bahasa pemersatu, bahasa nasional, bahasa Indonesia. Sehingga kita sebagai generasi penerus mampu untuk membina, mempertahankan bahasa Indonesia ini, agar tidak mengalami kemerosotan dan diperguna dengan baik oleh pihak luar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Muhsin, 1990. sejarah dan standarisasi bahasa Indonesia. Bandung : sinar baru algesindo. Aripin Z.E,

Makalah tentang Karya Tulis Ilmiah

July 07, 2013 Add Comment
Makalah tentang Karya Tulis Ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Membicarakan produk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah dilakukan melalu penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-satunya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati.
Dalam karya tulis ilmiah ciri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan penulisan karya tulis ilmiah mengutip pernyataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacammacam tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai definisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam karya tulis ilmiah disebut teknik notasi ilmiah. Terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya mencerminkan hakikat dan unsur yang sama.
Buku ini memberikan contoh teknik notasi ilmiah yang menggunakan catatan kaki (Footnote). Catatan kaki merupakan informasi dari pernyataan yang kita kutip. Di samping itu catatan kaki dapat digunakan sebagai informasi tambahan yang tidak langsung berkaitan dengan pernyataan dalam badan tulisan.
Kutipan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ada dua jenis yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam karya tulis ilmiah susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Kutipan tak langsung merupakan kutipan pendapat atau pernyataan orang lain dengan melakukan perubahan kalimat yang dikutip disesuaikan dengan bahasa penulis itu sendiri.

B. Persyaratan karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsurunsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian.
Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan suatu alur pemikiran dalam pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Penelitian adalah usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang memerlukan pemecahan.
2. Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
3. Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode kesisteman.
4. Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen yang harus diilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
5. Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah sistematik, terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari masalah tersebut.

Metode penulisan karya tulis ilmiah mengacu pada metode pengungkapan fakta yang biasanya berasal dari hasil penelitian dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis ilmiah dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian.
Laporan hasil penelitian ditulis sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan. Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan sebagai publikasi. Perbedaan kedua karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan.
Karya tulis ilmiah sebagian besar merupakan publikasi hasil penelitian. Dengan demikian format yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang menggambarkan metode atau sistematika penelitian. Metode penelitian secara garis besar dapat dibagi dalam empat macam.yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, hasil penelitian kualitatif, hasil kajian pustaka, dan hasil kerja pengembangan.
Karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian ini dapat dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju oleh penulis. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik bersifat teknis, berisi apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan. objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang lebih cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya.

C. Macam-macam Karya Ilmiah
Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah terbagi beberapa macam:
a. Paper
b. Makalah
c. Skripsi, dll
Untuk menulis karya ilmiah harus memiliki persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
1. Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas.
3. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural.
4. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis
6. Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif.
Karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya (a) gagasan: Apa yang menjadi permasalahan, dan Bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan maasalah, (b) Penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang menjadi acuan konseptualnya, bagaimana desainnya, bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembanga ilmu.
Bentuk karya tulis ilmiah ada dua macam, yaitu (a) panjang, contohnya skripsi, tesis atau laporan penelitian, dan (b) atau versi pendek, contohnya artikel jurnal dan makalah simposium.

Sistematika Laporan Penelitian
Bagian Awal
1. Hal-hal yang termasuk bagian awal adalah :
2. Halaman sampul
3. Halaman judul
4. Abstrak
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka setiap variabel
B. ...............
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Uji Prsayarat Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Bagian Akhir
• Daftar Pustaka
• Lampiran
• Riwayat Hidup Penulis
f). Sistematika Laporan Penelitian Versi Pendek:
(Makalah Seminar, Artikel Jurnal Ilmiah)
1). Pendahuluan
2). Metode
3). Temuan dan Pembahasan
4). Kesimpulan dan Rekomendasi
5). Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA


Akhadiah, Sabarti, Arsyad Maidar G., dan Ridwan, Sakura H. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
American Psychological Assosciation. 2001. Publication Manual of The American Psychological Assosiantion.Ed. ke-5 Washingtn, D.C.
Brotowidjoyo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. (Ed. Ke-2). Jakarta: Akademika Pressindo.
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende-Flores: Penerbit Nusa Indah.
Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta : Puspa Swara
Surisasumantri, Jujun S. 2000. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer Jakarta: Sinar Harapan,
Turabian, Kate L. 1996. A Manual for Wrting of Term Papers, Theses, and Disertation. (Ed. Ke 6). Chicago: The University of Chicago Press.

contoh daftar isi karya ilmiah smp

July 07, 2013 Add Comment
contoh daftar isi karya ilmiah smp
Setiap karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar isi, baik itu karya ilmiah smp, karya ilmiah sma, maupun karya ilmiah [ada perguruan tinggi. nah berikut ini adalah salah satu contoh daftar isi karya ilmiah smp.
Mungkin contoh daftar isi karya ilmiah smp di bawah ini berantakan, agar lebih rapi silahkan "contoh daftar isi karya ilmiah smp" ini dirapikan sendiri ya, tentunya contoh daftar isi karya ilmiah smp dirapikan kembali setelah di copy ke microsoft word.
Inilah contoh daftar isi karya ilmiah smp yang dimaksud:
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................i
DAFTAR ISI .........................iii
BAB I PENDAHULUAN........................1
1.1 Latar Belakang...................1
1.2 Rumusan Masalah..................2
1.3 Tujuan dan Kegunaaan Penulisan...3
1.4 Manfaat Penulisan................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................5
2.1 Jenis Tindakan...................5
2.2 Alasan Memilih Tindakan..........6
2.3 Pengertian Meningkatkan..........6
2.4 Pengertian Kemampuan.............7
2.5 Pengertian Menyusun Kalimat......8
2.6 Pengertian Kalimat...............9
2.7 Macam-macam Kalimat..............9
2.8 Jenis-jenis Kalimat.............10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............11
3.1 Konsep Latihan Berjenjang.......11
3.2 Perencanaan.....................12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............14
5.1 Kesimpulan......................14
5.2 Saran...........................14
DAFTAR PUSTAKA..........................15

Resume Pemikiran Tokoh-Tokoh Klasik Lainnya

July 04, 2013 Add Comment
Resume Pemikiran Tokoh-Tokoh Klasik Lainnya


Thomas Robert Malthus (1766-1834)
Sesudah Adam Smith, Thomas Malthus dianggap sebagai pemikir klasik yang sangat berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi. Malthus menimba pendidikan di St. John's College, Cambridge, Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College. Sewaktu ia diangkat sebagai dosen pada East India College, untuk pertama kalinya ekonomi politik (political economy) diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri. Pemikiran-pemikirannya tentang ekonomi politik dapat diikuti dari buku: Principles of Political Economy (1820) dan Definitions of Political

A. Persoalan Ekonomi
Manusia lahir, ada dengan segala kebutuhannya. Pada awal peradaban manusia, kebutuhan ini terbatas dan bersifat sederhana. Namun, dengan semakin majunya tingkat peradaban, makin banyak clan makin bervariasi pula kebutuhan manusia. Di lain pihak, alat pemenuh kebutuhan manusia terbatas adanya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan yang selalu meningkat dengan alat pemuas kebu-tuhan yang terbatas tersebut menyebabkan diperlukannya sebuah ilmu yang disebut ilmu ekonomi.
Beberapa persoalan pokok yang diharapkan mampu dipecahkan melalui ilmu ekonomi. Persoalan-persoalan tersebut antara lain: bagaimana mengombinasikan sumber daya yang dimiliki agar dapat menghasilkan barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan; apa dan berapa banyak tiap barang dan jasa perlu dihasilkan; dan bagaimana pula nantinya mendistribusikan tiap barang dan jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Ilmu ekonomi yang dikembangkan oleh para pakar ekonomi telah makin maju dan canggih. Akan tetapi, ini bukan berarti semua persoalan manusia lantas berhasil diatasi. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari kita masih melihat selalu saja ada masalah yang dihadapi. Secara umum, masalah paling besar menyangkut persoalan ekonomi.
Tentu tidak semua orang sependapat dengan argumentasi di atas, sebab tidak semua persoalan di dunia ini hanya menyangkut persoalan ekonomi. Persoalan ideologi, politik, sosial budaya, agama, keamanan, dan lain-lainnya juga ada. Walaupun persoalan-persoalan yang lainnya tidak termasuk persoalan ekonomi, melalui penelusuran lebih mendalam, ternyatalah bahwa persoalan-persoalan non-ekonomi berkaitan dengan ekonomi. Persoalan ideologi, politik, sosial budaya dan sebagainya-yang sampai rnenimbulkan perang antar bangsa "berakar" pada persoalan ekonomi jua. Dengan adanya preskripsi sesuai teori-teori ekonomi yang dikembangkan, sebagian dari persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi dapat diatasi. Akan tetapi, sesudah persoalan yang satu selesai diatasi, tumbuh lagi persoalan lainnya. Apa konsekuensi semua ini bagi kita? Ini menyebabkan kita perlu menggali ilmu ekonomi dengan lebih dalam, lebih canggih, dan lebih - untuk digunakan dalam menghadapi persoalan-persoalan dan tantangan, baik pada masa sekarang maupun yang diperkirakan muncul di masa yang akan datang.

B. Batasan
Kata ekonorni berasal dari bahasa Yunani: oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga (house-hold), sedang nomos berarti aturan, kaidah atau pengelolaan. Dengan demikian, secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan atau caMi pengelolaan suatu rumah tangga.
Ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka disebut ilmu ekonomi. Definisi yang lebih populer yang sering digunakan untuk menerangkan ilmu ekonomi tersebu adalah:
"Salah satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari tingkal laku manusia atau segolongan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya".
Manusia hidup dalam suatu kelompok masyarakat yang secara keseluruhan membentuk sistem. Sistem, secara sederhana dapat diartikan sebagai interaksi, atau kaitan, atau hubungan, dari unsur-unsu yang lebih kecil membentuk suatu satuan yang lebih besar dan kompleks sifatnya. Dengan demikian, sistem ekonomi adalah interaksi dari unit-unit ekonomi yang kecil (para konsumen dan produsen) ke dalam unit ekonomi yang lebih besar, di suatu wilayah tertentu. Dalam suatu sistem ekonomi tercakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha mereka memenuhi kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Sistem ekonomi yang dianut tiap kelompok masyarakat atau negara tidak sama. Hal ini tergantung dari keputusan-keputusan dasar tentang pemilikan, produksi, distribusi, serta konsumsi dilakukan. Ada keputusan-keputusan yang lebih diserahkan kepada orang per orangan (swasta) dan ada pula yang harus diatur oleh pusat. Bentuk sistem dengan corak keputusan pertama (lebih banyak diserahkan pada kemauan orang per orang) disebut sistem liberal/kapitalisme. Sebaliknya, sistem yang serba diatur dan dikomando oleh pemerintah disebut sisten sosialisme/komunisme. Tentu saja tidak semua negara memilih salah satu dari kedua bentuk ekstrem dari sistem ekonomi yang disebutkan di atas Di antara kedua sistem ekonomi tersebut masih terdapat bentuk yanj disebut sistem perekonomian campuran (mixed economy).
Dalam suatu sistem ekonomi tercakup nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma-nonna, aturan-aturan berikut kesepakatan akan Economy (1827). Selain itu, buku-buku lain yang ditulis Malthus cukup banyak, antara lain: Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society (1798); dan An Inquiry into the Nature and Progress of Rent (1815).
Di antara buku-buku yang disebutkan di atas, agaknya buku Prin-ciples of Population adalah yang dikenal paling Iuas. Dari buku tersebut akan terlihat bahwa Malthus termasuk salah seorang pengikut Adam Smith walaupun tidak semua pemikirannya sejalan dengan pemikiran Smith. Di satu pihak, Smith optimis bahwa kesejahteraan umat manusia akan selalu meningkat sebagai dampak positif dari pembagian kerja dan spesialisasi. Sebaliknya, Malthus justru pesimis tentang masa depan umat manusia.
Sumber pesimisme Malthus tidak lain dari kenyataan bahwa tanah sebagai salah satu faktor,produksi utama jumlahnya tetap. Di dunia ini jumlah tanah relatif tetap (waktu itu belum ada misi penerbangan ke bulan atau planet-planet lain). Kendati pemakaian tanah untuk produksi pertanian bisa ditingkatkan, peningkatannya tidak akan seberapa. Dalam banyak hal, justru jumlah tanah untuk pertanian berkurang. Hal ini karena sebagian digunakan untuk membangun perumahan, pabrik-pabrik, dan bangunan lain serta untuk pembuatan jalan.
Malthus mengamati manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia berkembang sesuai dengan deret ukur (geometric progression, dari 2 ke 4, 8, 16, 32, dan seterusnya). Sementara itu, pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan deret hitung (arithmetic progression, dari 2 ke 4, 6, 8, dan seterusnya). Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian, Malthus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka (disaster) yang akan menimpa umat manusia.
Berbagai masalah dalam masyarakat akan timbul sebagai akibat adanya tekanan penduduk tersebut Pada gilirannya, hal itu dapat menyebabkan tekanan yang berkelanjutan terhadap standar hidup manusia, baik dalam artian ruang maupun output.Anehnya, dalam menghadapi masalah, orang selalu menyalahkan keadaan dan lingkungan. Akan tetapi, tidak pernah menyalahkan dirinya sendiril.
"When the wages of labour are hardly sufficient to maintain two children, a man marries and has five of six. He of course finds himself miserably distressed. He accuses the insufficiency of the price of labour to maintain a family .... He accuses the partial and unjust situations of society... He accuses perhaps the dispensations of Providence, which have assigned to him a place in society so beset with unavoidable distress... In searching for objects of accusation, he never adverts to the quarter from which his misfortunes originate. The last person that he would think of accusing is him-self, on whom in fact the whole of the blame lies...".

Apa yang bisa dilakukan manusia agar terhindar dari berbagai persoalan ekonomi dan masyarakat? Dalam Essays on the Principles of Population (1796) Malthus menguraikan bahwa satu-satunya cara untuk menghindar dari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau Keluarga Berencana (KB) menurut istilah saat ini. Beberapa jalan keluar yang ia tawarkan adalah menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah anak. Pembatasan seperti ini disebut Malthus sebagai pembatasan moral. Kalau hal ini tidak dilakukan, demikian Malthus menguraikan, persoalan ini akan diselesaikan secara alamiah, antara lain akan timbul perang (kehidupan yang semakin keras disebabkan terlalu banyak manusia), epidemi, kekurangan pangan, dan sebagainya.
Pandangan Malthus di atas oleh sebagian pakar dipandang terlalu pesimis. Dalam kenyataan, produktivitas tenaga kerja meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dengan "Revolusi Industri" pada abad ke-18.
Kebijaksanaan pemerintah menjadi lebih tidak efektif karena, sesuai pendapat Friedman dari kubu monetaris,, adanya faktor lag. Misalnya, kebijaksanaan pembatasan stok uang waktu menghadapi inflasi yang tinggi tahun 1979 sebagai akibat naiknya harga-harga minyak dan meningkatnya permintaan akan kredit. Akibat inflasi yang tinggi ini, perekonomian anjlok dan angka pengangguran naik tajam. Menurut badan National Bureau of Economic Research, resesi sudah terjadi pada bulan Januari tahun 1980. Sementara itu, kebijaksanaan pembatasan jumlah uang dilansir bulan Maret (terlambat dua bulan). Kebijaksanaan pengontrolan stok uang yang datangnya sudah terlambat ini terbukti tidak berhasil memperbaiki keadaan, tetapi justru makin menghancurkan perekonomian Amerika Serikat. Perekonomian sudah memasuki resesi waktu kebijaksanaan untuk mengontrol inflasi dan jumlah uang dilaksanakan.
Apa yang bisa dipelajari dari kisah kebijaksanaan yang dilakukan terlambat tersebut? Dalam kenyataan para pengambil keputusan sering keliru tentang situasi yang dihadapi. Seringkali berbagai kebijaksanaan dikeluarkan, pada saat sudah terlambat. Kebijaksanaan yang datangnya terlambat ini bukannya memperbaiki, melainkan justru lebih sering memperburuk keadaan. Oleh sebab itu, kubu ratex menganjurkan agar pemerintah tidak terlalu ringan tangan mengeluarkan kebijaksanaan ini itu seperti kebijaksanaan finetunning yang populer pada era keynesian.
Dalam memformulasikan kebijaksanaan, sebaiknya pemerintah telah mengasumsikan bahwa orang mengetahui bagaimana bekerjanya suatu kebijaksanaan. Jika pemerintah sudah sadar akan hal ini, ia tidak akan mengeluarkan kebijaksanaan yang terlalu bermacam-macam. Adapun kebijaksanaan terbaik yang mungkin dilakukan adalah kebijak sanaan sederhana tentang hal yang pokok-pokok saja, yang dikeluarkan secara transparan, sehingga orang mau ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi.

C. Pro dan Kontra
Robert Lucas dalam tulisannya: Some International Evidence on Output-Inflation Trade-offs (1973) menjelaskan tentang hubungan antara jumlah uang dengan siklus ekonomi. Untuk menjelaskan hubungan tersebut, ia menelaah dan meninjau kembali teori trade-offs antara pengangguran dan inflasi yang dikembangkan oleh Phillips. Dari hasil studi tersebut, Lucas menyimpulkan bahwa hanya perubahan-perubahan yang tidak terantisipasi saja yang dapat mempengaruhi output riil. Akan tetapi, jika perubahan-perubahan tersebut dapat diantisipasi dengan baik oleh pelaku-pelaku ekonomi, dampaknya terhadap output rill menjadi nihil. Sebaliknya, justru hanya akan menimbulkan inflasi belaka.
Pendapat Lucas di atas sangat menarik perhatian kalangan pakar-pakar ekonomi. Jika benar demikian, berarti kebijaksanaan moneter tidak digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi output dan kesempatan kerja. Sebagai reaksi atas preposisi Lucas tersebut, banyak pakar ekonomi melakukan studi empiris. Dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan, ada yang mendukung, tetapi ada pula yang membantah preposisi Lucas di atas. Termasuk di antara mereka yang mendukung pendapa: Lucas adalah Thomas J. Sargeant dan Neil Wallace, yang dalam tulisan mereka: Rational Expectations, The Optimal Monetary Instrument and The Optimal Money Supply Rule (1975) menjelaskan bahwa kebijaksanaan moneter memang tidak efektif, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Begitu juga Robert Barro, yang dalam: Unan-ticipated Money, Output, and The Price Level in The United States (1978) juga mendukung preposisi Lucas di atas.
Di pihak lain, ada pula pakar yang meragukan preposisi Lucas di atas, antara lain Fredric Mishkin dan Robert Gordon. Fredric Mishkin menyangkal preposisi Lucas dalam: Does Anticipated Monetary Policy Matter? An Econometric Investigation (1982); sedangkan Robert Gordon menyangkalnya dalam: Price Inertia and Policy Ineffectiveness in The United States 1890-1980 (1982). Mishkin dan Gordon sama-sama meragukan preposisi Lucas bahwa kebijaksanaan moneter secara sistematis tidak memberi dampak terhadap output. Pendapat yang agak netral datang dari Robert King dan Charles Plosser. Dalam Money, Credit and Prices in a Real Bussiness Cycle Model (1984), mereka menjelaskan bahwa ada hubungan antara jumlah stok uang dengan output. Akan tetapi, tidak ada jaminan bahwa jumlah uang yang memengaruhi output tersebut, dan sebaliknya.
Dari berbagai penelitian yang tidak seia-sekata antara satu sama lainnya, dapat dikatakan bahwa proposisi Lucas yang menyatakan hanya perubahan stok uang yang tidak terantisipasi saja yang dapat memengaruhi output di atas agak lemah pembuktian empirisnya. Lemahnya bukti-bukti empiris tersebut menyebabkan sebagian pakar percaya bahwa perlu ditemukan penjelasan yang lebih baik tentang peran uang dalam siklus ekonomi. Tujuan pendekatan keseimbangan umum yang dikembangkan pakar-pakar ratex untuk membangun teori-teori makro berdasarkan teori-teori mikro yang kokoh pada umumnya disetujui oleh para ahli ekonomi. Bagaimanapun, preposisi mereka bahwa tidak ada peran nyata kebijaksanaan moneter dalam memengaruhi output dan kesempatan kerja masih memerlukan penelitian lebih dalam.
Yang agak kontroversial tidak hanya preposisi yang disebut di atas saja. Bahkan, preposisi ratex bahwa tiap orang rasional, dan bahwa mereka dalam aktivitas ekonominya tidak membuat kesalahan-kesalahan secara sistematis, ada yang meragukan. Michael C. Lovel, misalnya, dalam: Tests of The Rational Expectations Hypothesis (1986) menyatakan bahwa ada bukti-bukti cukup kuat bahwa orang ada membuat keslahan-kesalahan secara sistematis. Misalnya, pada tingkat perencanaan penjualan perusahaan-perusahaan perorangan, beberapa perusahaan cenderung optimis. Sementara itu, beberapa penjual lain cenderung pesimis, dan ini berlangsung dalam waktu lama. Hal ini membuktikan bahwa orang ada yang membuat kesalahan secara sistematis dalam aktivitas-aktivitas ekonominya dalam jangka panjang.

D. Diskusi
Ratex telah berjasa mempertajam, kalau tidak bisa dikatakan mempelopori, penggunaan dasar-dasar teori mikro dan model-model mekanisme pasar bebas ke dalam analisis makro. Mereka dianggap sangat berjasa telah menemukan kerangka teoritis yang lebih funda mental, yang disebut pendekatan keseimbangan ekspektasi-ekspektasi rasional (rational expectations equilibrium approach) dalam teori ekonomi makro. Pendekatan keseimbangan ekspektasi rasional dibangun dengan tujuan agar semua teori-teori makro didasarkan pada teori-teori mikro yang kokoh. Setiap orang berusaha memaksimumkan well being-nya (konsumen menginginkan kepuasan yang sebesar-besarnya dan produsen menginginkan laba yang setinggi-tingginya, dan pemerintah menginginkan kesejahteraan masyarakat luas yang sebesar-besarnya). Anggapan bahwa pasar selalu berada dalam posisi keseimbangan, jauh lebih mendasar dari sekadar asumsi ekspektasi rasional.
Pakar-pakar aliran ratex mengajak para pemikir ekonomi di masa datang agar dalam menggunakan perangkat analisis ekonomi makro kembali pada metodologi klasik, yang dipercaya sebagai basis pengembangan model-model yang lebih realistis dan lebih handal dalam menjelaskan berbagai dinamika dalam perekonomian. Ajakan ratex untuk menyerahkan perekonomian pada mekanisme pasar memberi pengaruh sangat besar terhadap program-program pemerintah di hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia yang cukup gencar menjalankan kebijaksanaan "deregulasi" dan "debirokratisasi" beberapa tahun belakangan ini. dan terakhir "Revolusi Hijau" (penemuan bibit-bibit baru yang lebih unggul) serta "Revolusi Biru" (penyediaan sarana irigasi untuk mem back-up revolusi hijau tersebut). Kenyataan menunjukkan bahwa kemakmuran masyarakat meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun ramalan Malthus dinilai berlebihan, perlu diwaspadai sebab di beberapa negara di Afrika (seperti Ethiopia dan Somalia) saat ini sering dilanda bencana kelaparan. Terutama pula Indonesia yang berpenduduk sangat padat perlu mewaspadainya.
Kenyataannya berbagai konflik yang terjadi di tanah air seperti di Ambon, Papua, Aceh atau yang sekarang lebih populer dengan Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan daerah-daerah lain di Indonesia, konflik antaragama, antarras atau antarsuku dan antar kampung, sebetulnya adalah manifestasi dari terlalu banyaknya manusia di suatu wilayah. Jumlah manusia yang tak terkendalikan, menimbulkan perang, konflik, terorisme, kerusakan, pemerkosaan, perampokan, dan berbagai penyakit sosial lainnya. Di Indonesia korban yang jatuh sudah ratusan ribu. Tidak terhitung di dalamnya rumah penduduk, toko, kantor, dan fasilitas lainnya yang rusak. Daftar kerusakan dan kesusahan semakin bertambah. Korban banjir dan tanah longsor yang sering melanda tanah air kita akhir-akhir ini. Dikaitkan dengan teori Malthus di atas, mungkin saja semua ini merupakan "cara alam" untuk mengatasi masalah, karena kita tak mampu mengendalikan jumlah kelahiran.
Sebagai catatan, perlu dikemukakan, jika orang berbicara tentang Malthus maka ingatan orang akan lari pada teori populasi yang telah dijelaskan di atas. Sebetulnya selain tentang penduduk, karyanya di bidang-bidang lain juga ada. Misalnya, Malthus bersama-sama dengan Ricardo secara cukup sengit pernah membantah teori Say yang mengatakan bahwa penawaran akan selalu menciptakan penawarannya sendiri, dan karenanya dalam perekonomian tidak akan pernah terjadi kelebihan produksi. Akan tetapi, pandangan Malthus dan Ricardo ini tidak mendapat tanggapan yang wajar di zamannya, dan baru diterima orang setelah dikembangkan lebih lanjut oleh J.M. Keynes kira-kira satu abad kemudian.

CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

July 04, 2013 Add Comment
CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum. Wr.wb.

Puji syukur penulis panjatka kehadirat allah SWT, tuhan semesta alam, karena berkat rahmat dan karunia nya penulisa dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan dengan judul “ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DALAM MENUNJANG KEGIATAN PEMASARAN DI USAHA DODOL KENTANG” karya ilmia ini penulis selesaikan untukl memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar ahli madya pada Program Diploma III Pemasaran Fakultas Ekonosmi Universitas Jambi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasi yang tiada hingga kepada :
1. Bapak
2. Bapak
3. Bapak
4. Bapak
5. Bapak
6. Bapak
7. Bapak
8. Bapak

Akhir kata, trada budaya manusia yang sempurna penulis menyadari sepenuhnya isi laporan ini tidak luput dari kekeliruan dan kekurangan, namun harapan penulisa semoga laporan ini bermanfaat bagi yang memerlukan, atas bantuan semua pihak semoga amalnya mendapat balasan dan pahala dari allah SWT amin.
Wassalamu’ alaikum. Wr.wb.



Penulis

RINGKASAN


Analisis pemanpaatan sistem informasi Pemasaran Dalam Menunjang Kegiatan Pemasaran Di Usaha Dodol Kentang.

Pembimbing : …………………..

Praktek kerja lapangan (PKL) ini bertujuan untuk mengetahui proses kegiatan pemasaran usaha dodol kentang putri pancuran tujuh di ………………… pendekatan yang dilakukan adalah melalui magang yang pelaksanaannya dimulai dari tanggal …………. dan berakhir hingga tanggal …………... obek utama praktek kerja lapangan adalah bagaimana proses kegiatan pemasarannya dalam pembuatan dodol kentang ini.
Metode praktek kerja lapangan yang dilakuakan selama satu setengah bulan pada usaha pembuatan dodol kentang DI ............................, tentang system informasi pemasaran dalam menunjang kegiatan pemasaran.
Organisasi pada usaha dodol kentang puri pancuran tuju ini terdiri dari pemilik dan karyawan nya. Mereka ini lah yang mengelola dan membuat agar dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan bersama.
Pelaksanaan kegiatan pembuatan pada usaha dodol DI ............................, merupakan tanggung jawab bersama yang pelaksanaannya dilimpahkan kepada karyawan.



DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebagai negara yang kaya akan makanan sehingga memungkinkan banyaknya jenis-jenis makanan bahkan beraneka ragam makanan yang ada di Indonesia banyak diantaranya makanan khas Indonesia.
Kebutuhan makanan sangat tergantung pada kondisi masyarakat suatu daerah, semakin tinggi tingkat pengetahuan dan pengalaman semakin tinggi pula pemahaman tentang manfaat makanan bagi kehidupan masyarakat.
Kegiatan yang dilakuka seperti ini dapat memberikan penngaruh positif serta memberikan nilai tambah pada perekonomian keluarga.
Untuk jenis usaha yang bergerak dibidang usaha dodol kentang yang terdapat disekitar desa ………………….. terdiri dari 7 unit usaha sebagai berikut :
1. Usaha dodol kentang putri pancuran tujuh
2. Usaha dodol kentang kayo
3. Usaha dodol kentang putri bungsu
4. Usaha dodol kentang putri kerinci
5. Usaha dodol kentang putrid granola
6. Usaha dodol kentang delima
7. Usaha dodol kentang permata

Makanan khas dodol kentang ini merupakan makanan yang mempunyai nilai tinggi dan bermacam-macam aneka ragam rasa, disamping itu juga mempunyai nilai ekonomis untuk kebutuhan keperluan sebagai makanan kecil-kecilan, karena mengandung arti ekonomis makanan ini pun dapat diusahakan menjadi suatu bisnis yang sangat menjadikan keuntungan yang besar.
Usaha dodol kentang yang bertempat DI ............................ ini merupakan usaha perorangan yang dipimpin oleh Ibu Etiermita A.md. yang sekali gus sebagai pemilik usaha dodol kentang putri pancuran tujuh. Usaha dodol kentang ini didirikan pada tahun 1992 hingga 2008 sekarang.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Adapun tujuan praktek kerja lapangan ini adalah sabagai berikut :
1. Untuk mempelajari bagaimana cara pemanpaatan sistem informasi pemasaran dalam menunjang kegiatan pemasaran di usaha dodol kentang putri pancuran tujuh desa ………………….
2. Mempelajari bagaimana cara pelaksanaan dan fungsi yang diterapkan pada usaha dodol kentang putri pancuran tujuh DI ............................ kabupaten kearinci.

1.3. Kegunaan Praktek Kerja Lapangan
Adapun manfaat/kegunaan praktek kerja lapangan ini adalah sabagai berikut :
1. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada Program Diploma III Pemasaran Fakultas Ekonomi Unversitas Jambi.
2. Menambah pengetahuan serta keterampilan didalam bidang ekkonomi pemasaran.
3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa/ : khususnya yang melakukan praktek kerja lapangan dengan topik yang sejenis dimasa yang akan datang.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi-definisi
1. Menurut Kotler (2002)
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2. Menurut Stanton W.J. (1996)
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen potensial.
3. Menurut Kofler (1997)
Sistem informasi pemasaran terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi dengan tepat waktu, akurat, dan dibutuhkan kepada pembuat keputusan.
4. Menurut Kotler (1996)
Sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem berbasis computer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsioanal lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan.
5. Menurut Stanton W.J (1996)
Sistem informasi pemasaran adalah suatu strutur yang terdiri dari prosedur, perlengkapan, dan manusaia yang saling berkaitan, berkesenambunngan (contiving) dan berorentasi kemasa depan.
6. Menurut Gordon (1993)
Data adalah bahan baku informasi difiniskan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakli kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya yang terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus.
7. Menurut Gordon (1993)
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

2.2. Kerangka Teoritis
Menurut kotler (2002). Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Berikut ini berapa kekuatan lingkungan serta hubungannya dengan manajemen informasi.
- Makin berkurangnya tentag waktu yang disediakan bagi para axsekutif untuk mengambil keputusan.
- Bidang kegiatan pemasaran yang semakin rumit dan luas.
- Berkurangnya energi-energi bahan baku lainnya.
- Ketidak pastian konsumen makin berkembang lebih intensif.


BAB III
METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN


3.1. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan maka pengumpulan data dan informasi pemasaran tersebut dilakukan sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (Library research)
` Yaitu pengumpulan data skunder dari buku-buku, hasil penelitian, laporan-laporan dan artikel-artikel yang ada relevansinya dengan masalah yang teliti.
2. Penelitian Lapangan (Field research)
Yaitu pengumpulan data parimer dengan cara pengamatan langsung kelapangan.
untuk memperoleh informaasi dan metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Metode Observasi
Yaitu pengamatan langsung kelapangan dengan meninjau mengamati, dan mencatat hal-hal yang ada relevansinya dengan obyek yang teliti
- Metode Wawancara
Yaitu dengan mengadakan wawancara dengan pimpinan dan karyawan dalam usaha untuk medapat data yang ada kaitannya dengan masalah penelitian ini.

3.2. Jenis Dan Sumber Data
3.2.1. Jenis data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh sebagai hasil penelitian lapangan baik observasi maupun wawancara. Data-data yang ini adalah data yang tidak dapat diperoleh dari publikasi-publikasi atau laporan-laporan yang telah dibuat oleh usaha.
2. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh sebagai hasil penelitan pustaka, data-data tersebut adalah konsep-konsep tentang sistem informasi pemasaran yang ditulis orang dalam buku-buku, karya ilmiah, majalah dan laporan-laporan mengenai pemasaran yang telah dipublikasikan atau yang ada diperpustakaan.

2.2.2. Sumber Data
Data untuk penelitian ini berasal dari usaha dodol kentang putri pancuaran tujuh DI ............................ dan beberapa skripsi dari perpustakaan fakultas ekonomi universitas jambi

3.2.3. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Data-data ditampilkan secara deskriptif analisa dan kesimpulan adalah kualitatif.

3.2.4. Lokasi Daan Waktu Penelitian
Melaksanakan penelitian diusaha dodol kentang putri pancuran tuju DI ............................ waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan

COOPERATIVE LEARNING

July 04, 2013 Add Comment
COOPERATIVE LEARNING

1. PENGERTIAN

Cooperative learning mengandung pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama (Hamid Hasan, 1996 ).Dalam kegiatan kooperatif , mahasiswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya.
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalambekerja atau membantu diantara sesame dalam struktur kerja samayang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.Cooperative Learning juga dapat diartikan sebagai sutu struktur tugas bersama dalamsuasana kebersamaan diantara anggota kelompok.
Model belajar cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang membantu mahasiswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat , sehingga dengan bekerja sama diantara sesame anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas ,dan perolehan belajar.Model belajar cooperative learning mendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang ditemui selama pembelajaran, karena mahasiswa dapat bekerja sama dengan mahasiswa laindalam menemukan dan merumuskan alternative pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi.
Suasana belajar dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan berkembang di antara sesama anggota kelompok memungkinkan mahasiswa untuk mengerti dan memahami materri pelajaran dengan lebih baik.Proses pengembangan yang demikian , juga membantu mereka yang kurang berminat menjadi lebih bergairah dalam belajar.( Hamid Hasan ,1996 : Kosasih,1992).



2. KONSEP DASAR COOPERATIVE LEARNING

A. Perumusan Tujuan Belajar Mahasiswa Harus Jelas
Sebelum menggunakan strategi pembelajaran, dosen hendaknya memulai dengan merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas dan spesifik.Tujuan tersebut menyangkut apa yang diinginkan oleh dosen untuk dilakukan oleh mahasiswa dalamkegiatan belajar.

B. Penerimaan yang Menyeluruh oleh Mahasiswa tentang Tujuan Belajar Dosen hendaknya mampu mengkondisikan kelas agar mahasiswa mampu menerima tujuanpembelajaran dari sudut kepentingan diri dan kepentingan kelas.

C. Ketergantungan yang Bersifat Positif
Untuk mengkondisikan terjadinya interpendensi di antara mahasiswa dalam kelompok belajar, maka dosen harus mengorganisasikan materi dan tugas – tugas pelajaran sehingga memahami dan mungkin untuk melakukan hal itu dalam kelompoknya ( Jhonson,et al ,1988)

D. Interaksi yang Bersifat Terbuka
Dalam kelompok belajar, interaksi bersifat langsung danterbuka dalam mendiskusikan materi dan tugas – tugas yang diberikan oleh dosen.

E. Tanggung Jawab Individu
Keberhasilan belajar dalam model belajar strategi ini dipengaruhi oleh kemampuan individu mahasiswa dalam menerima dan memberi apa yang telah dipelajarinya diantara mahasiswa lainnya.

F. Kelompok Bersifat Heterogen
Keanggotaan kelompok harus bersifat heterogen sehingga interaksi kerja sama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai karateristik mahasiswa yang berbeda.

G. Interaksi Sikap dan Perilaku Sosial yang Positif
Pada kegiatan bekerja dalam kelompok, mahasiswa harus belajar bagaimana meningkatkan kemampuan interaksinya dalam memimpin, berdiskusi, bernegoisasi, dan mengklarifikasi berbagai masalah dalam menyelesaikan tugas – tugas kelompok.

H. Tindak Lanjut
Selanjutnya perlu dianalisis bagaimana penampilan dan hasil kerja mahasiswa dalamkelompoknya

I. Kepuasan dalam Belajar
Setiap mahasiswa harus mendapatkan waktu yang cukup untuk belajar dalam mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilannya. Apabila mahasiswa tidak memperoleh waktu yang cukup dalambelajar maka keuntungan akademis dari penggunaan cooperative learning akan sangat terbatas ( Stahl, 1992)

LANGKAH- LANGKAH DALAMPEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
Secara umum ( Stahl , 1994 ; Slavin, 1983 ) menyatakan langkah – langkah dalam pembelajaran cooperative learning adalah:
 Langkah pertama yang dilakaukan oleh dosen adalah merancang rencana program pembelajaran
 Langkah kedua ,dalam aplikasi pembelajaran dikelas dosen merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan mahasiswa dalam belajar secara bersama dalamkelompok – kelompok kecil
 Langkah ketiga , dalammelakukan kegiatan observasi terhadap kegiatan mahasiswa dosen mengarahkan dan membimbing mahasiswabaik secara individual maupun secara kelompok baik dalam memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku mahasiswadalam kegiatan belajar
 Langkah keempat dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari masing – masing kelompok untuk mempresentasikan hasil karyanya

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

A. TUJUAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Mengenai tujuan ilmu pengetahuan sosial para ahli sering mengkaitkannya dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari program pendidikan tersebut. Gross ( 1978 ) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat .Tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan tiap persoalan yang dihadapinya.

B.KONSEP IPS DI INDONESIA
1. Interaksi
Di dalam interaksi harus terdapat setidaknya tiga unsur yaitu komunikator ( orang yang melakukan komunikasi ), komunikan ( orang yang dijadikan sasaran atau objek ) dan informasi ( bahan yang dijadikan komunikasi atau interaksi )

2. Saling Ketergantungan
Untuk memenuhi kebutuhannya manusia memerlukan orang lain

3. Kesinambungan dan Perubahan
Sejumlah nilai,symbol dan kebiasaan yang lahir dari suatu generasi senantiasa dipelihara dan diasosialisasikan kepada generasi berikutnya

4. Keragaman / Kesamaan / Perbedaan
Setiap orang memilikikarateristik yang berbeda – beda yang menjadi keunikan setiap orang.Hal yang penting dalammengantisipasi keberagaman dan perbedaan adalah penghargaan terhadap keanekaragaman dan keberagaman tersebut


5. Konflik dan Konsensus
Konsensus atau kesepakatan dapat menghindari ataumengatasi konflik.Konsensus sangat penting untuk menjalin kerja sama ,menegakkan tertib hukum di masyarakat bahkan tata tertib internasional

6. Pola
Dapat diartikan sebagai suatu corak,atau bentuk yang sama yang ditiru, yang terulang, dan bersifat repetitive

7. Tempat ( lokasi )
Setiap mahluk menempati ruang dan lokasi. Tiap peristiwa alam dan peristiwa sosial termasuk sejarah tidak hanya terjadi dalam waktu tetapi juga pada tempat atau ruang

8. Kekuasaan
Merupakan suatu kemampuan untukmembuat orang lain melakukan sesuatu sesuai yang dikehendaki

9. Nilai Kepercayaan
Nilai adalah sesuatu yang menjadi karateristik atau cirri masyarakat yang mengangkat derajat seseorang kelompok atau masyarakat bahkan suatu Negara

10. Keadilan dan Pemerataan
Keadilan akan lebih mudah dirasakan dengan jalan melakukan pemerataan.

11. Kelangkaan
Jika terjadi kelangkaan atau keterbatasan jumlah barang dan pada waktuyang sama permintaan bertambah maka secara otomatis harga akan naik


12. Kekhususan
Seiring dengan perubahan pola hidup maka muncullah kebutuhan yang spesifik ( khas )

13. Budaya
Berasal dari kata budhi dan daya yang artinya segala sesuatu yang dihasilkan oleh manusia adalah budaya.Setiap generasi mengalami perubahan dan menerima peninggalan budaya dari generasi sebelumnya

14. Nasionalisme
Merupakan rasa cintawarga Negara terhadap negaranya.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS
1. Media Pembelajaran IPS
Istilah media berasal dari bahasa Latin , yaitu bentuk jamak dari “medium “ yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi .Istilah media ini sangat popular dalam bidang komunikasi.Media pembelajaran lebih bersifat khusus yang digunakan untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan sebelumnya atau yang telah dirumuskan secara khusus.Alat bantu adalah alat ( benda ) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar.Sedangkan alat peraga adalah alat ( benda ) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep,prinsip atau prosedur tertentu agar lebih tampak nyata atau konkret.Bahan sering disebut dengan perangkat lunak ( software ) sedangkan alatdisebut sebagai perangkat keras ( hardware ).

2. Manfaat Media Pembelajaran Pengetahuan Sosial

Secara umummanfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efisien dan efektif.Kemp dan Dayton (1985) mengidentifikasikan beberapa manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
A. Menyampaikan Materi Dapat Diseragamkan
Dengan bantuan media guru yang memiliki penafsiran yang beragam dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara seragam.

B. Proses Pembelajaran Menjadi Lebih Jelas Dan Menarik
Dengan berbagai potensimedia dapat menampilkan informasi melalui suara gambar,gerakan dan warna baik secara alami maupun secara manipulasi.Materi yang dikemas melalui program media akan lebih jelas , lengkap dan menarik perhatian siswa.

C. Proses Pembelajaran Menjadi Lebih Interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan baik , media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung.



D. Efisiensi dalam Waktu dan Tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga yang seminimal mungkin

E. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penggunaan media bukan hanya membuat proses belajar menjadi efisien dan efektif tetapi juga membantusiswa dalammenyerap materi lebih mendalam dan utuh.

F. Media Memungkinkan Proses Belajar Dapat Terjadi Dimana Saja dan Kapan Saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dengan lebih leluasa , kapanpun dan dimanapun tanpa tergantung keberadaan seorang guru.

G. Media Dapat Menumbuhkan Sikap Positif Siswa Terhadap Materi Dan Proses Belajar
Dengan media proses pembelajaran menjadi lebih baik dan menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan mencari sendiri sumber – sumber ilmu pengetahuan.




H. Mengubah Peran Guru Kearah yang Lebih Positif dan Produktif
Guru akan lebih banyak memiliki waktu memberi perhatian kepada aspek – aspek edukatif lainnya seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian ,memotivasi belajar dan lain – lain.


3. Jenis Media dan Karateristik
A.Klasifikasi Media Pembelajaran
Anderson mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut :
NO Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran
1 Audio Kaset audio, siaran radio ,CD,Telepon
2 Cetak Buku pelajaran,modul ,brosur
3 Audio Cetak Kaset audio yang dilangkapikaset tertulis
4 Proyeksi visual diam OHT. Film bingkai
5 Proyeksi audiovisual diam Film bingkai bersuara
6 Visual gerak Film bisu
7 Audio visual gerak Film gerak bversuara, video, cd,televise
8 Objek fisik Benda nyata,model ,specimen
9 Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan dan laboran
10 komputer CAI ( Pembelajaran berbantuan computer )dan CBI ( pembelajaran berbasis komputer )

B .Karateristik Media Pembelajaran
I. Media Realia Merupakan benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar.Cir imedia realia yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan utuh , dapat dioperasikan dan dapat hidup serta dalam ukuran sebenarnya dan dapat dikenali sebagai wujud aslinya. Misalnya untuk mempelajari binatang lanhka siswa diajak melihat badak yang ada di kebun binatang.
II. Model Model dapat diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan pengganti dari benda yang sesungguhnya. Contoh model adalah bentuk candi Borobudur dalam bentuk miniature.
III. Gambar / foto Kelebihan media gambar adalah
A. sifatnya konkret.
B. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
C. harganya relative murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam pembelajaran dikelas.
Selain memiliki kelebihan gambar atau foto juga memiliki kelemahan yakni:
A. Hanya menekankan persepsi indera mata
B. Ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh beberapa siswa
C. Jika gambar terlalu kompleks kurang efektif untuk tujuan pembelajaran tertentu

IV.Grafik Merukpakan gambar yang sederhana yanga menggunakan garis , titik , symbol verbal, atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif.
Kelebihan menggunakan media grafik adalah sebagai berikut
A. Memungkinkan kita mengadakabn analisis , penafsiran dan perbandingan antar data yang disajikan baik dalam halukuran,jumlah dan pertumbuhan serta arah tertentu
B. Bermanfaat untukmempelajari hubungan kuantitatif antara beberapa data
C. Penyajiannya cepat , jelas, menarik ,ringkas dan logis

Grafik yang baikharus memilikisyarat – syarat sebagai berikut :
A. Jelas untuk dilihat dan dibaca oleh semua siswa
B. Setiap grafik sebaiknya hanyamenyajikan satu ide atau satu topic masalah
C. Menggunakan warna – warna yang kontras dan harmonis
D. Dibuat secara ringkas dan diberi judul
E. Sederhana ,menarik telitidan mampu berbicara sendiri dengan kata lain begitu siswa membaca langsung mengerti maksudnya.

IV. Media Proyeksi Transparansi OHP
Media ini terdiri dari dua perangkat yaitu perangkat lunak atau soft ware dan perangkat keras atau hardware. Perangkat lunaknya berupa transparasi OHT ( Overhead Transparancy ) sedangkan perangkat kerasnya berupa OHP ( Overhead Projector ).
Kelebihan media transparasi adalah sebagai berikut :
A. Tidak memerlukan ruangan gelap sehingga aktivitas belajar siswa dapat belajar seperti biasanya
B. Praktis , dapat digunakan oleh semua ukuran kelas dan ruangan juga dapat disajikan tanpa menggunakan layar khusus
C. Memberi kemungkinan siswa untuk mencatat materi yang disampaikan oleh guru
D. Bisa disajikan dengan berbagai variasi sehingga siswa tidak bosan
E. Transparasi dapat difotokopi dan dapat dibagikan kepada siswa secara hand out
F. Dapat dipakai guru sebagai pointer mengajar
G. Dapat dipakai secara berulang – ulang
H. Guru dapat mengatur, mengurutkan , merevisi materi yang akan disajikan.Selain itu guru bebas menentukan waktu , kecepatan dan teknik penyajiannya.
I. Mudah pembuatannya dan dapat dihapus ditambah atau dikurangi serta mudah dalam mengoperasikannya
J. Visual yang disajikan akan lebih menarik dibandingkan jika ditulis dipapan tulis
K. Guru dapat bertatap muka tanpa harus membelakangi siswa dalam menyampaikan materi dengan menggunakan media transparasi
L. Lebih bersih dan lebih sehat disbandingkan mengajar dengan menggunakan kapur tulis

Adapun kelemahan menggunakan media transparasi adalah sebagai berikut :
A. Tergantung pada aliran listrik
B. Urutan penyajiannya dapat kacau bila tidak dipersiapkan secara sistematis
C. Bagi sekolah – ekolah tertentu penyediaan peralatannya masih dirasakan sangat sulit
D. Apabila rusak misalnya putus lampunya maka suku cadangnya sulit diperoleh terutama sekolah yang berada jauh dari kota besar
E. Untuk jenis OHP tertentu ada yang sulit di bawa kemana – mana

VI . Media Audio
Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatannya cukup murah.
Kelebihan media audio antara lain adalah sebagai berikut:
A. Materi pelajaran yang sudah terekam tidak dapat berubah jika diperlukan dapat digandakan sekali – sekali sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
B. Untuk jumlah sasaran yang banyak biaya pengadaannya sangat murah
C. Peralatn penyajiaanya juga termasuk murah jika dibandingkan menggunakan media audio visual lainnya
D. Program kaset audio dapat menyajikan kegiatan , materi pelajarn dan sumber belajar yang berasal dari luar sokolah / luar kelas seperti laporan hasil wawancara
E. Program audio sangat cocok untuk menyajikan data yang bersifat auditif seperti pelajaran seni suara dan bahas asing
F. Mampu menciptakan suasana belajar yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosional siswa

Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:
A. Daya jangkauannya sangat terbatas sahingga tidak bisa didengarkan secara masal
B. Jika jumlah sasarannya sedikit dan hanya sekali pakai maka biaya produksi akan menjadi lebih mahal
C. Cenderung verbalistik karena hanya disajikan hanya melalui suara

VII. Media Video
Merupakan salah satu jenis media audio visual misalnya film. Biaya produksi dan perawatan video lebih mudah dan lebih murah dibandingkan film.

4. Kriteria Pemilihan Media
1) Tujuan
Apakah tujuan pembelajaran masuk kawasan kognitif, afektif atau psikomotor atau kmbinasinya
2) Sasaran Didik
Siapakah sasaran yang didik yang akan menggunakan media ? bagaimana karateristiknya dan berapa jumlahnya.
3) Karateristuk Media Yang Bersangkutan
Apa kelebihan dan kelemahan dari media yang akan kita gunakan sesuaikan media yang akan kita pilih dengan tujuan yang akan kita capai
4) Waktu
Berapa lama waktu yang akan digunakan untuk menyajikan media tersebut dan berapa banyak alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran tersebut
5) Biaya
Penggunaan media pada dasarnya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran
6) Ketersediaan
Apakah media yang kita pilih tersedia di sekita kita di sekolah atau dipasaran?
7) Konteks Penggunaan
Maksudnnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan?
8) Mutu Teknis
Bagaimana mutu teknis dari media tersebut apakah suaranya enak di dengar ?, apakah visualnya jelas?

5. Prinsip Pemanfaatan Media
Ada beberapa prinsip umum yang harus diperhatiakn dalam pemanfaatan media pembelajaran , yaitu sebagai berikut :
A. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan.tidak ada satu media yang cocok untuk segala proses belajar dan dapat mencapai semua tujuan belajar
B. Penggunaan beberapa media yang bervariasi dalam proses pembelajaran memang sangat diperlukan
C. Penggunaan media harus memperlakukan siswa secara aktif
D. Sebelum menggunakan media harus direncanakan secara matang dalam penyusunan rencana pelajaran
E. Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan hanya sebagai selingan atau sekedar mengisi waktu kosong
F. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum menggunakan media

LABOTRATORIUM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ( IPS )
A. Standar Minimal Laboratorium
1) Visi dan Misi
Visi
Menjadikan laboratorium pendidikan ips sebagai pusat kegiatan pratikum yang harus dilakukan oleh semua siswa pendidikan guru dalam rangka mencapai standar guru pemula
Misi
 Memantapkan penguasaan materi subjek bidang studi dan pendagogi untuk mendukung ketercapaian kompetensi dasar guru pemula
 Mengembangkan model dan media pembelajaran dlam pendidikan IPS termasuk media elektronik
 Mempersiapkan laboratorium untuk menyelenggarakan layanan pelatihan dalam bidang pendidikan IPS

2) Konsep dasar , Tujuan dan Fungsi
A. Konsep Dasar Laboratorium Pendidikan IPS Merupakan wahana bagi tenaga kependidikan dalam mencari , menemukan , mengumpulkan dan mengolah data menjadi pengetahuan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan maupun keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran IPS Standar Minimal Laboratorium Pendidikan IPS Merupakan kegiatan pratikum yang harus dilakukan oleh semua mahasiswa pendidikan guru dalam rangka mencapai standar kompetensi guru pemula.Pada pendidikan IPS dikembangkan laboratorium sebagai berikut :
 Laboratorium IPS terpadu
 Laboratorium PendidikanKewarganegaraan
 Laboratorium Pendidikan Sejarah
 Laboratorium Pendidikan Geografi
 Laboratorium Pendidikan Akuntansi
 Laboratorium Pendidikan Administrasi perkantoran
 Laboratorium Pendidikan Tata niaga
 Laboratorium Pendidikan Ekonomi koperasi

B. Tujuan
 Menyelanggarakan kegiatan pratikum pendidikan IPS untuk memantapkan penguasaan bidang studi , pembelajaran yang mendidik , memberikan bekal untuk pengembangan kepribadian dan keprofesionalan
 Meningkatkan sikap akademik dan sosial lulusan LPTK melaluio kegiatan praktik , latihan dan pengembangan
 Menungkatkan keterampilan tenaga kependidikan dalam mengembangkan model – model inovatif pembelajaran
 Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi multi media
 Memberikan layanan pada masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran di bidang pendidikan IPS


C. Fungsi
 Pusat dan sumber pembelajaran , praktik dan latihan serta penelitian bagi mahasiswa pendidikan IPS
 Pusat penelitian dan pengembangan pendidikan IPS bagi mahasiswa dan dosen
 Pusat pengkajian dan pengembangan model – model inovatif pembelajaran pendidikan IPS
 Pusat pengembangan multimedia dalam pembelajaran
 Pusat layanan pada masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran dibidang pendidikan IPS
B. Tempat dan Isi Laboratorium terpadu IPS
1. Tempat Laboratorium IPS sesungguhnya berada di lapangan .Misalnya di gedung MPR / DPR , di pasar , di lembaga – lembaga pemerintahan , swasta dan lain – lain
2. Isi Laboratorium Pendidikan
A. Alat – Alat Lapangan
 Kamera fotografi multi lensa
 Kamera Digital
 Kamera video
 Tape recorder
 Sound system
 Pengeras suara
 Computer jinjing
 Alat komunikasi
 Kompas geologi
 Palu geologi
 Teropong jauh
B. Alat – Alat Ruangan
No Jenis Ruangan Perangkat Pendukung Fungsi dan Kegunaan Keterangan
1 Ruang diskusi dan case conference Layar, meja siding , kamera serta alat perekam lain Untuk melakukan identifikasi masalah pembelajaran IPS MINIMAL 4 X 6 M
2 Ruang multi dimensi Computer multi media identifikasi dan asesmen Untuk melakukan asesmen Minimal 4 x 6 M
3 Ruang pengembangan latihan Lemari buku, meja bundar Untuk menyimpan peralatan Disesuaikan dengan kebutuhan
4 Ruang produksi Computer dengan DVD / VCD RW Untuk merancang model – model pembelajaran IPS MINIMAL 4 X6 M dapat disekat menjadi 2 bagian
5 Ruang audio visual Home teater Untuk observasi , simulasi dan display nyata Dengan tata udara dan kedap suara


C . Organisasi Pengelolaan Laboratorium
Personalia
1) Kepala laboratorium
Adalah dosen yang memiliki kualifikasi pendidikan sekurang – kurangnya sarjana pendidikan IPS , memiliki pengeteahuan dan keterampilan mengelola kaboratorium
2) Teknisi Laboratorium
Merupakan seseorang yang memilki kemampuan secara professional untuk mengoperasikan dan memelihara aserta mengembangkan berbagai perangkat laboratorium sehingga siap untuk digunakan dan mendukung fungsi dan peran laboratorium IPS
3) Tenaga Laboran
Adalah seseorang yang memiliki kemampuan professional untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium yang meliputi pembelajaran , penelitian dan pengembangan produksi , pendidikan dan pelatihan serta layanan dalam bidang IPS

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL
A. Tes
 Tes Lisan Dalam tes ini peserta langsung berhadapan dengan pemberi tes atau penguji.Soal diajukan oleh penguji nya secara lisan dan dijawab secara lisan pula oleh orang – orang yang dites
 Tes Tertulis
 Tes Subjektif
dalam bentuk tes ini jawaban yang diberikan tidak diarahkan melainkan sepenuhnya diberikan kebebasan dalam menggunakan kalimat
 Tes Objektif
didalam tes ini jawaban sudah diarahkan .Peserta tes cukup hanya memberikan tanda pada tempat yang sudah disediakan
B. Non Tes
 Observasi Teknik
Penggunaan observasi sebagai evaluasi mensyaratkan :
 Ketepatan dan kejelasan cirri – cirri perilaku dan kemampuan apa yang hendak dievaluasi
 Ketepatan dalam memilih mahasiswa untuk keperluan observasi intensif dan untuk keperluan observasi in general
 Hasil – hasil observasi harus dicatat tidak sekedar hanya di ingat


 Daftar Cek
Teknik ini dapat digunakan untuk mengakses kinerja belajar kelompok maupun individual . Sangat baik digunakan dalam aktifitas pelaporan kelompok maupun individual , presentasi informasi baru , penggunaan bahan visual oleh mahasiswa bahkan untuk k eperluan evaluasi diri mahasiswa.
 Temu Wicara
Temu wicara antara dosen dan mahasiswa dapat membantu dalam mengunmgkapkan persoalan dan kesulitan belajar mahasiswa
 Catatan Harian
Sebagai deskripsi kejadian atau situasi kehidupan siswa, merupakan koleksi dan sumber yang lengkap mengenai perilaku mahasiswa dalam kurun waktu tertentu
 Hasil Karya Siswa
Contoh hasil karya siswa IPS adalah tentang analisis dan solusi masalah sosial



 Rangkuman Pengalaman
Digunakan untuk mengevaluaasi pengalaman tunggal yang terjadi setelah melakukan kegiatan di kelas
 Daftaar Catatan Harian
Seperti rangkuman pengalaman daftar catatan harian ini berbasis kesinambungan.
C. Penilaian Berbasis Kelas (PBK )
Ada beberapa criteria yang harus diperhatikan dalam penilaian , yaitu sebagai berikut :
 Penilaian dapat dilakukan melalui tes dan nontes
 Penilaian harus mencakup tiga aspek penilaian yaitu pengetahuan , sikap dan keterampilan
 Menggunakan berbagai cara penilaian dalam kegiatan belajar sedang berlangsung misalnya melalui observasi danmendengarkan
 Pemilihan alat dan jenis penilaian berdasakan rumusan indicator hasil belajar
 Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian yaitu sebagai umpan balik laporan kepada orang tua memberikan informasi untuk kemajuan belajar siswa
 Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas siswa
 Mengacu pada prinsip diferensiasi atau keberagaman kemampuan siswa
 Tidak bersifat deskriminasi melainkan adil bagi seluruh siswa
1. Pengertian PBK
Merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi ( KBK ) . Merrupakan prinsip , sasaran, dan penilaian berkelanjutan yang akurat dan jelas tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai kemajuan siswa sebagai akuntabilitas public.
Hasil PBK akan berguna untuk :
1. memberikan umpan balik kepada siswa dalam mengetahui kemampuan dan kekurangannya dalam belajar sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki belajarnya
2. memantau dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemampuan dan kemajuannya
3. memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program pembelajaran di kelas
4. memungkinkan siswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda – beda
5. memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang efektivitas pendidikan sehingga dapat meningkatkan partisispasi masyarakat dalam pendidikan
2. Keunggulan PBK
1. Pengumpulan kemajuan belajar baik formal maupun non formal diadakan secara terpadu , dalam suasana yang menyenangkan serta senantiasa memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjuk apa yang dikatahui , dipahami dan mampu dikerjakan oleh siswa
2. pencapaian hasil belajar siswa tidalk dibandingkan dengan prestasi kelompok melainkan dengan kemampuan senelumnya
3. pengumpulan informasi menggunakan berbagai cara agar dalam kemajuan siswa dapat dii deteksi
4. siswa dituntut untuk dapat megeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi dalam menanggapi , mengatasi semua masalah
5. untuk menentukan ada tidaknya kemajuan belajar dan perlu tidaknya bantuan berencana , bertahap dan berkesinambungan berdasarkan fakta dan bukti yang cukup akurat

3. Prinsip dalam PBK
 Valid
 Mendidik
 Berorientasi pada kompetensi
 Adil
 Terbuka
 Berkesinambungan
 Menyeluruh
 Bermakna
4. Hal – Hal Yang Harus Dinilai
Penilaian terhadap hasil belajar siswa berupa kompetensi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam KBK untuk setiap mata pelajaran.KBK harus memperhatikan tiga ranah yakni ranah kognitif , afektif dan psikomotor.Ketiga ranah ini hendaknya dinilai secara profosional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan.

TAUHID SEBAGAI KONSEP DASAR AJARAN ISLAM

July 04, 2013 Add Comment
TAUHID SEBAGAI KONSEP DASAR AJARAN ISLAM
DAN LAHIRNYA BEBERAPA KONSEP DALAM ILMU KALAM, IMAN DAN KUFUR

1. ARTI TAUHID
a. Menurut bahasa, tauhid berasal dari kata :

yang artinya "meng-Esa-kan
b. Menurut arti hatfiah; tauhid berasal dari kata "Wahid"  yang berarti "satu'".
c. Menurut para ahli, Ilmu Tauhid diartikan: Ilmu yang membahas segala kepercayaan keagamaan dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan.
d. Menurut definisi: Ilmu tauhid ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Allah, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya membicarakan tentang Rasul-rasul Allah, untuk menenetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya sifat-sifat yang terdapat padanya.
e. Menurut istilah Agama Islam; Tauhid ialah “Keyakinan tentang dalil-dalilnya yang menjurus kepada kesimpualan bahwa Tuhan itu Satu disebut Ilmu Tauhid. Di dalamnya terrnasuk soal-soal kepercayaan dalam Agama Islam.
Firman Allah:


Artinya:
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. A 1-lkhlas: 1 - 4).

Demikianlah, bahwa Allah yang menguasai alam semesta ini sudah pasti Ia Maha Esa, artinya Tunggal, hanya satu tidak lebih. Jika sekiranya penguasa alam ini lebih dari satu, niscaya akan timbul perselisihan yang membawa kerusakan.

2. NAMA-NAMA LAIN ILMU TAUHID.
1) Ilmu Tauhid.
Artinya Tauhid ialah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengesakan Tuhan) dan tidak ada sekutunya. Dinamakan ilmu Tauhid karena tujuannya ialah rnenetapkan ke-Esaan Allah dalam dzat dan perbuatan-Nya dalam menjadikan alam semesta dan hanya Allah-Iah yang menjadi tempat tujuan terakhir alam ini. Prinsip inilah yang menjadi tujuan utama daripada ajaran Nabi Muhammad SAW,
2) Ilmu Aqa'id atau Aqa'idul Iman. L
Artinya Tauhid ialah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengesakan Tuhan) dan tidak ada sekutunya. Karena arena dalam pengetahuan ini ada-fasal-fasal Yang harus diikat, dibuhulkan erat-erat dalam hati kita yang harus menjadi kepercayaan yang teguh.
3) Ilmu Kalarn,
Ilmu Kalam artinya ilmu pembicaraan, karena dengan membicarakan pengetahuan akan menjadi jelas carakan pengetahuan yang tepat menurut undang-undang ngan pembicaraan arti membicarakan kepercayaan yang benar dan dapat ditanamkan ke dalam hati manusia. Di sebut ilmu kalam sebab-dalam ilmu tauhid itu pembahasan.
Disebut ilmu kalam sebanya yang paling berat dan paling banyak menjadi bahan diskusi dan musyawarah ialah masalah sifat Kalam pada Allah SWT.
4) Ilmu Ushuluddin.
Ilmu Ushuluddin adalah ilmu yang membahas agama. Dinamakan demikian karena memang soal kepercayaan itu betul-betul menjadi dasar pokok daripada soalsoal yang lain dalam Agama.

5) Ilmu Hakikat.
I1mu Hakikat berarti ilmu sejati, karena ilmu ini menjelaskan hakikat segala-sesuatu, sehingga dap at meyakini akan kepercayaan yang benar (hakiki).
6) Ilmu Ma'rifat
Disebut ilmu Ma'rifat karena dengan pengetahuan ini dapat mengetahui benar-benar akann Allah dan segala dan dengan keyakinan yang teguh.

3. PERANAN AKAL DAN WAHYU DALAM ILMU TAUHID
Ilmu Tauhid membahas tentang wujud Allah, sifat-sifatNya dan af’alnya (Allah, adalah bersumber kepada Al-Qur’an dan di samping itu adalah hadist sebagai sumber yang kedua.
Untuk menerima al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber tauhid memang harus menggunakan akal. Orang dalam menggunakan akal kadang-kadang tersesat juga. Ada orang yang fanatik percaya dan fanatik tidak percaya. Banyak orang yang fanatik percaya (berta'asub), yang begitu saja percaya sebelum menggunakan akal dan fikirannya. Ada juga orang yang fanatik tidak percaya, bahwa ia tidak per.caya begitu saja sebelum memikirkan alasanalasan dan dalil-dalilnya serta bukti buktinya.
Kedua sifat itu tercela, khususnya dalam soal kepercayaan, karena yang demikian itu akan mematikan otak, dan tidak membawa, manusia ke arah kemajuan dan kesempurnaan. Orang yang percaa merkipun ada bukti-bukti yang terang, padahal kalau mau memikirkanya, mesti akan masuk diakalnya, namun tetap ia tidak percaya. Bahkan bukti-bukti itu masih diselidiki lagi, dengan maksud mencari apa yang tersembunyi dibalik bukti yang sudah terang itu untuk mengingkari.
Agama Islam mencela kedua-duanya itu. Tidak boleh menerima dan menolak begitu saja sebelum diselidiki dan dipikirkan lebih dahulu.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menyatakan beberapa peranan akal berpikir untuk memahami ke-Esaan maupun Kekuasaan Tuhan. Umpamanya:


Artinya:

Ialah orang-orang yang ingat kepada Allah dalam keadaan brdiri, keadaan duduk maupun berbaring, dan mereka berpikir tentang penciptaan langit dan bumi.” (Ali Imran : 191)

Berdasarkan ayat tersebut, maka akal bisa mengerti kalau mampu berpikir secara sehat. Dalam ha1 ini, peranan guru dan umumnya juru pendidik itu penting sekali. Mereka berkejiban mengembangkan akal anak didik dengan cara membinbingnya, belajar berpikir secara sehat dan teratur, memberinya bukti-bukti yang benar tentang segala sesuatu yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Tidak sekali-kali mereka menceritakan hal-hal yang bertentangan dengan akal.
Dalam perkembangan cara berpikir yang sehat dan benar, akal itu melahirkan hukum akal, yang dalam masalah Tauhid disebut dalil aqli  kalau akal sudah mampu berdalil aqly (logis, maka akal itu mudah menerima segala keterangan dari Al-Qur’an dan Hadits yang dalam ilmu Tauhid disebut dalil naqli )
Firman Allah :
Artinya :
“Dan aku menurunkan kepadamu (Muhammad Alqur’an supaya engkau terangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan supaya mereka berfikir”.
(QS. An-Nahl : 44)


4. MACAM-MACAM DALIL DALAM ILMU TAUHID
Dalil Aqli
Dalil Aqli ialah dalil aka1T(rasio) atau muqtiq. Menurut logika sehat, di mana alam semesta beserta kerumitan hukum-hukumnya adalah berupa dalil akal.
Menurut akal, kebenaran sesuatu dapat diamati, diteliti (dianalisa) dan dicapai oleh akal.
Pada dasarnya dalil Aqli ini adalah penghargaan Allah bagi hambaNya agar mereka menggunakan akal dengan cermat.

Akal berasal dari Al-Quran: ‘Aqlun (akal). Akal adalah satu-satunya pemberian ATayang paling tinggi nilainya setelah iman (hidayah). Dengan akal manusia dapat berbudaya, dapat menguasai alam semesta. la dapat menang sendiri di antara makhluk lain di alam ini, walaupun terhadap makhluk yang lebih besar secara biologis.
Contoh-contoh dalil aqli.
1) 3 x 3 = 9, angka 9 adalah benar rnenurut aka1, dan dapat d i¬buktikan secara nyata.
2) Kita naik mobil bagus, akal sehat berbisik, mobil-mobil ini w'i'jtid, riil dapat lari kencang. Akal menetapkan, adanya mobil in i pasti ada pembuatnya.
3) Pisang itu manis, pepaya juga agak manis. Pepaya dan pisang mengandung vitamin A yang menentukan vitamin A pada buah itu pasti ada, ialah Maha Pencipta.

Jadi secara rasio (aqli) dapat menyimpulkan, bahwa segala Yang wujud pasti ada yang mewujudkan. Yang mewujudkan itu pasti yang wajibul wujud, Maha Ada dan Kekal.

Sebaliknya akal membantah dengan keras, bila ada sesuatu de¬ngan sendirinya. Hal itu dianggap mustahil aqli (aneh bagi akal).

Dalil Naqli

Akal untuk membuktikan atau sebagai dalil, hal-hal yang bersifat materi. Sedang untuk mencapai non materi datangnya dari Tuhan yang wujudnya wahyu (damli)
Kebenaran yang dikandungnya pasti dan mutlak. Berlaku sepanjang masa dan makin tinggi taraf ilmu manusia, semakin mendekat dengan kebenaran qath'i.
Dalil naqli untuk Islam adalah kitab Al-Quran dan Al-Hadits Rasulullah saw mau tidak mau harus diterima dengan yakin dalam hati apa yang telah dinashkan di dalamnya, maka dalil itupun merupakan dalil yang paten dan pasti yang tidak perlu diperdeb;tk an lagi.
Hal-hal yang cukup diimani ini adalah kepada yang ghaib. Mislnya: Iman kepada Allah, kepada MalaikatNya, iman ke,)ada adanya hari kiamat, adanya syurga dan neraka, iman kepada qodla dan qadar dan masih banyak lagi hal-hal yang berisfat ghaib yang harus diimani karena semuanya itu telah dinashkan dalam AQuran dan Hadits.

Contoh-contoh dalil Naqli.
1. Dalam surat Al-Ankabut: 44:

Artinya
"Allah rnerzciptakan langit dah bumi dertgan hak. Se¬siangguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda ke¬kuasaan Allah bagi orang-orang mukmin".
(QS Al-Ankabut: 44)
2. Surat Al-Baqarah : 20

Artinya:
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguh segala sesuatu " (Al-Baqarah : 20)

3. Surat Al-Haj : 64
Kepunyaan Allahlah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Surat Al-Haj : 64)


ALIRAN ALIRAN DALAM ILMU TAUHID

1. ALIRAN SALAFYAH

Salaf adalah berasal dari lrahasa Arab yang berarti kuno atau kolot, sedangkan lawannya adalah Khalaf yang berarti modern. Jadi aliran salaf adalah aliran kolot, bukan modern.
Harus diingat, bahwa tidak setiap yang kolot itu tidak baik dan setiap yang modern itu baik. Aliran s,alaf adalah aliran yang hanya berpegang kepada dhahirnya nash, ia beri'tikad sepanjang dikehendaki oleh Nash (lafadh), tetapi mensucikan Allah dari hal-hal yang menyerupai dengan makhluk. Para ulama Salaf mensifatkan Allah dengan sifat-sifat yang disifatkan oleh Allah untuk diriNya dengan tidak menafikan, tidak menyerupakan dan tidak mentakwilkan.
Golongan Salaf ini berpendapat, bahwa dalam mengartikan sifat-sifat Allah yang ada persamaannya dengan sifat makhluk, ia berfaham dan mengartikan hanya menurut dhahirnya lafadh lidak boleh memberi takwil dan tafsir yang d}anggapnya berbahaya, bisa keliru dan sesat. Seperti sifat Allah sama' yang artinya mendengar dan sifat bashar yang artinya melihat. -
Allah mendengar dan melihat dengan memakai alat penglihatan (mata) dan mendengar juga dengan alat (telinga). Hanya mata dan telinga Allah lain dengan mata dan telinga makhluk.
Golongan Salaf tidak berani memberi takwil bahwa mata Allah itu ditakwilkan dengan pengawasan, sedang telinga ditakwilkan dengan alat pendengar yang modern seperti sekarang, sama sekali bukan. Bahkan tangan Allah juga bukan seperti tangan manusia (makhluk).
Firman Allah:

Artinya:
"Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka".
Mereka tetap hanya mengartikan "tangan Allah" dan "°ja Tuhan" itu secara pengertian umum saja.
Firman Allah:
Artinya:
"Katakanlah olehmu (Ya Muhammad): "Lihatlah olehmu apa yang ada di langit dan di bumi, dan tiada berguna tanda-tainda dan peringatan peringatan kepada kaum yang tidak beriman”.
Artinya:
"Mengapakah mereka tiada melihat kepada alam (malakttt l,angit dan bumi dan kepada apa yang Allah jadikan ".

2. ALIRAN QADARIAH (MU'TAZILAH)
Aliran ini mula-mula dianjurkan oleh Ma'bad Al-Juhaini, Ghilan Dimisqy dan Al-Ya'du bin Dirham. Golongan ini sebagai penentang Dinasti Bani Umayyah dan ketiga tokoh ini mati terbunuh.
Pendapatnya :
Golongan ini berpendapat yang bertentangan dengan golongan Jabariyah. Golongan Qadariah berpendapat dalam hal Qadha dan Qadar sebagai berikut:
a. Kalau Tuhan itu telah menentukan terlebih dahulu nasib manusia, maka Tuhan menjadi dhalim, karena tidak memberi kebebasan kepada manusia untuk berbuat.
b. Manusia harus bebas dan merdeka untuk memilih sesuatu, manusia dapat berikhtiar, ia bebas menentukan nasibnya sendiri dan ia harus merdeka memilih dari perbuatan dan af'al Allah (khalifakul af'al).

Jadi manusia mempunyai kebebasan kehendak. Orang yang rnenggantungkan saja nasibnya kepada Allah tanpa berusaha, adalah sesat. Golongan ini mempunyai penganut-penganut dengan cepat. Karena pengikut-pengikutnya banyak orang yang pandai berbicara, maka tidak aneh pengaruhnya cepat tersebar.

Mereka berpegang kepada Firman Allah:


Artinya:
"Dengan sebab- sebab usaha tanganmu serdiri".
(QS. Asy- Syura: 30)


Artinya:
"Untuknya apa yang ia usahakan dan atas apa yang ia lakukan ".
"Dan mereka semua yang mengusahakan kejahatan ".
QS Yunus : 27)

Artinya:
"Untuknya apa yang ia usahakan dan atas apa yang ia lakukan ".
(QS. AI-Baqarah: 286)
Karena pesatnya perkembangan golongan Qadariyah ini, maka Khalifah Abdul Malik bin Marwan (Khalifah Bani Umayyah) menganggap golongan Qadariah ini sangat berbahaya bagi kepercayaan umat Islam pada masa itu. Khalifah Marwan mengambil kekerasan, Ma'bad, Gilan, Ya'du serta kawan-kawannya ditangkap dan dihukum mati di Damsyik pada tahun 699 M (80 H). Akhirnya, golongan Qadariah pada masa Marwan holeh dikatakan hilang lenyap walaupun tidak seratus persen. Golongan Qadariah ini kemudian timbul, dan menjelma menjadi Madzhab Mu'tazilah. Antara Mu'tazilah dan Qadariah ini banyak persamaan pendapat-nya; antara lain pendapat Mu'tazilah ialah:
a. Tentang Qadar.
Pendapatnya: "Tidaklah Allah menjadikan segala perbuatan makhluk ini, melainkan makhluk sendirilah yang menjadikan dan menggerakkan segala perbuatannya. Oleh karena itulah, maka diberi dosa dan pahala. Dengan jalan demikian, maka dengan sendirinya, kita telah mensifati Allah itu dengan _sifat adii. dan Allah tentu tiada menyukai perbuatan kebinasaan:
b. Tentang ketauhidan.
Mu'tazilah menafsirkan sifat-sifat Allah yang azali seperti ilmu, qudrat; hayat dan sebagainya, yang harus dii'tiqadkan hanyalah dzatNya. Bahkan Allah Alimun, Qadirun, Hayun, Samiun, Bashirun dan sebagainya, adalah dengan dzatnya. Bukan sifat yang keluar dari dzatNya.
Perkataan yang menyatakan bahwa Allah itu bersifat qadim, adalah menunjukkan bahwa Allah itu berbilang-bilang. Pada¬hal Allah adalah Maha Besar tiada yang menyekutuiNya, baik dari jurusan mana saja. Dan sekali-kali tidaklah dzatNya itu banyak atau berbilang-bilang. Allah tidak serupa dengan sesuatu a:pa pun juga, Allah tidak berjisim, tidak bersifat, tidak berunsur dan tidak juga berjauhan (atoom). Mu'tazilah menta'wilkan semua ayat-ayat yang mengandung pengertian tentang Allah itu bersffat dapat membawa faham, bahwa Allah itu bersifat dapat membawa faham, bahwa Allah itu bersifat dengan sifat yang ada pada makhluk.
c. Tentang kekuasaan akal.
Manusia dengan akalnya dapat mengetahui yang baik dan yang buruk sekalipun tidak diberi tahu oleh syara'. Misalnya: Mengetahui baiknya bersyukur kepada Allah, dan mengetahui keburukan mengingkari nikmat Allah, atau kebaikan keadilan, dan kejelekan kedhaliman.

3. ALIRAN JABARIYAH
Golongan ini didirikan oleh Jaham bin Shafwan. Golongan ini lahir di Khurasan. Pendapatnya:
a. Golongan ini mengatakan, bahwa semua gerak-gerik manusia itu sudah ditentukan oleh Allah. Jadi manusia hidup ini tidak dapat men,entukan sikap apa-apa, karena semuanya sudah diatur dan ditetapkan oleh Allah. Manusia hidup tidak bebas, ia selalu terikat, sedikit pun tidak ada kekuasaan untuk bertindak untuk mengerjakan sesuatu. Hanya Allah-lah yang menentukan ses~uatu kepada seseorang secara absolut (mutlak). Jadi -nanusia tidak mempunyai ikhtiar, ia pasif dan menyerah saja kepada qadar Allah. Akhirnya manusia menjadi malas dan mundur dalam segala-galanya.
b. Pendapat, Jabariyah tentang sifat-sifat Allah, surga dan neraka.
1) Golongan ini berpendapat. bahwa Allah tidak bersit'at dengan sifat-sifat yang dipunyai makhIuk. Tidak lanyak Allah itu disifati dengan sifat-sifat yang dipunyai makhluk, sebab hal itu berarti menyerupakan Allah dengan makhluk.
Adapun sifat Allah yang disebut dalam Al-Quran seperti sama' bashar itu tidak boleh difahamkan secara dhaihiri, tetapi harus ditakwilkan. Jadi Allah hanya mempunyai dzatNya.
2) Tentang surga neraka menurut golongan Jabariyah ialah, bahwa surga dan neraka itu hanya alat pembalasari alam manusia di dunia. Artinya: Apabila surga sudah dinikmati manusia sebagai kenikmatan hasil amal baiknya di dunia dan siksaan neraka sudah dirasakan pedihnya sebagai akibat amal jahatnya manusia di dunia, maka surga dan neraka akan hilang lenyap. Golongan ini mendapat tantangan dari golongan Qadariyah dan lainnya.

c. Jabariyah berpedang kepada nash ayat:

Artinya:
"Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku".
(QS. Al-Ahzab: 38)

Jaham bin Shafwan tidak hanya terkenal karena ucapannya mengenai soal "paksaan" saja, tapi juga tentang masalah lain yang tidak kurang bahayanya, yaitu ucapannya yang meniadakan sifat-sifat Allah SWT. walaupun Al-Quran sendiri dalam beberapa ayat jelas menyebutkan bahwa Allah SWT. memiliki sifat mendengar (................), melihat (.........) dan lain-lain. Jaham tidak mengakui adanya sifat Allah selain dzatNya. Adapun yang tersebut dalam Al-Quran kata Jaham, tidak seharusnya diartikan menurut dhahirnya ayat tapi harus ditakwil atau ditafsirkan, karena dhahirnya ayat-ayat tersebut menunjukkan adanya keserupaan Allah dengan makhluk, padahal itu mustahil.

Kata Jaham, tidak boleh memberi sifat kepada Allah yang serupa dengan sifat makhlukNya, sebab hal itu berarti bahwa Allah menyerupai makhlukNya. Jaham tidak mengakui adanya perbedaan arti sifat Allah dan sifat makhlukNya. Kata Jaham, kalau nama sifat Allah dan nama sifat makluk itu, sama, maka artinya pun sama. Jadi kalau disebutkan bahwa Allah itu mendengar maka artinya sama dengan arti si Fulan mendengar, yakni menggiznakan kuping dengan jangkauan yang terbatas. Juga kalau dikatakan Allah melihat, itu sama artinya dengan si Anu melihat, yaitu menggunakan mata dengan jangkauan yang terbatas. Dan hal yang demikian itu mustahil pada Allah.
Jaham juga mengatakan bahwa Al-Quran itu makhluk Allah. Pendapatnya itu merupakan kesimpulan dari pendapatnya yang tidak mengakui adanya sifat Allah. Karena Allah itu tidak bersifat Kalam, maka Al-Quran itu bukan Kalamullah yang qadim, kata Jaham, kecuali atas dasar takwil. Takwil yang bagaimana yang dimaksud oleh Jaham, tidak ada keterangan lebih lanjut.
Jaham juga mengingkari Allah dapat dilihat pada hari kiamat. Kata Jaham: "Sesungguhnya surga dan neraka itu akan rusak setelah dimasuki para penghuninya masing-masing, yakni setelah ahli surga bersenang-senang dengan kenikmatannya dan sesudah ahli neraka menderita dengan,siksaannya, karena tidak bisa dibayangkan adanya gerak hidup yang tiada akhir, sama seperti tidak mungkinnya gerak hidup tanpa awal".
Aliran Qadariyah dan Jabariyah/Jahamiyah itu berbaur dengan aliran-aliran lain dan tidak berdiri sendiri. Keduanya bersa¬ma-sama berada di bawah bendera aliran Mu'tazilah. Kebanyakan orang menyebut Mu'tazilah itu Qadariyah, karena kaum, Mu'tazilah juga setuju dengan ucapan Qadariyah yang menyatakan bahwa manusia itu melakukan segala perbuatannya dengan kemampuan atau kudratnya sendiri secara bebas, tanpa campur tangan Allah swt. Mu'tazilah sendiri tidak mengakui bahwa segala sesuatu itu terjadi atas qadha dan qadar Allah swt. Kadang-kadang Mu'tazilah itu juga disebut Jahamiyah, karena Mu'tazilah setuju dengan pendapat Jahamiyah bahwa Allah swt. tidak mempunyai sifat, bahwa Al-Quran itu makhluk; dan bahwa Allah swt. tidak akabisa diliha pada hari kiamat.

4. ALIRAN AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
1) Pendukungnya.
Golongan ahli sunnah wal jamaah adalah golongan yang didukung oleh para ahli-ahli hadits, ahli-ahli fiqih dan para ahli madzhab fiqih. Mereka satu sama lain tidak kafir mengkafirkan, tidak tuduh mienuduh ke luar dari agama dan mereka berfaham dalam soal ibadah. Mereka sadar dengan kafir mengkafirkan, tuduh menuduh ke luar dari agama, adalah sesat dan menyesatkan. Dalam memberi kelapangan dalam soal ibadah ini, ahli sunnah wal jamaah berpedoman pada hadits:


"Perbedaan di antara umatku itu adalah menjadi rahmat".
Golongan ahli sunnah wal jamaah ini berusaha untuk tetap berpe¬gang dan mengikuti jejak rasul dan para sahabatnya dan terus menerus berpegang kepada Kitabullah dan sunnatur Rasul saw. seerat-eratnya.

2. Fahamnya tentang seorang Muslim dan hal dosa.
a. Golongan ahli sunnah wal jamaah berpendapat bahwa: a. Golongan dapat dianggap atau diakui sebagai seorang muslim, ialah orang yang memenuhi tiga syarat:
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisannya.
2. Ucapan itu diikuti dengan kepercayaan dengan hati (ya¬kin hatinya).
3. Dan dibuktikan dengan amal yang nyata.
b. Tentang dosa.
Golongan ahli sunnah wal jamaah berpendapat, bahwa orang yang meninggalkan kewajiban dan mengerjakan dosa yang sampai ia mati belum bertaubat, maka orang ini dihukumi sama dengan orang mukmin yang mengerjakan maksiat. Orang ini apabila tidak diampuni Allah ia masuk neraka, tetapi tidak abadi. la akan lepas dari siksa neraka setelah selesai menjal :iikan hukuman neraka; tetapi ia juga akan mera¬sakan nikmut karena imannya.
Jadi faham-faham itu dapat kita lihat sebagai perbandingan ialah: Memirut ahli sunnah apa yang diperintahkan Tuhan itu baik dan apa yang dilarangNya itu buruk. Menurut me-reka tidak ada kebaikan dan tidak ada kejahatan yang mu¬tlak, karena semua itu hanyalah menurut Tuhan saja.
Orang-orang yang mengerjakan dosa besar atau meninggal¬kan kewajiban-kewajiban agama apabila sampai mati belum taubat, mereka dihukum sebagai orang mukmin yang melakukan mak¬siat (mukmin 'asni). Di akhirat kelak, Tuhan berkuasa mengam¬puninya. Tetapi apabila tidak diampuni Tuhan, mereka akan ma¬suk neraka untuk menjalani hukumannya. Dan apabila adzab dan hukuman itu telah dijalani, mereka mempunyai harapan besar untuk mendapatkan kelepasan masuk surga, artinya mereka tidak kekal di neraka. Hal ini berbeda dengan pendapat Mu'tazilah. Mu'tazilah berpendapat bahwa orang yang berdosa besar dan me-ninggalkan kewajiban-kewajiban agama dan tidak taubat, hukum¬nya fasik, dan orang fasik kekal di neraka. Ahli sunnah mengang¬gap Allah itu absolut, tak terbatas, juga dalam soal keadilan-ke¬adilan itu terletak pada kehendakNya. Kalau Mu'tazilah mengata¬kan Allah itu wajib meneliti keadilan seperti menghukum_ orang berdosa, maka menurut ahli sunnah tugas "wajib" itu tidak ada pada Allah. Sebab kalau Allah diwajibkan melakukan sesuatu, maka itu berarti kekuasaannya telah terbatas dan tidak absolut lagi.
Kalau Tuhan mengirimkan Nabi-nabi, maka itu bukanlah kewajib¬an bagi' Allah, tetapi hanya merupakan_ rahmatNya semata-mata bagi makhluk manusia.
Ahli sunnat menentukan bahwa setiap orang memang benar memiliki kasab (usaha) dan ikhtiar (pemilihan bebas) dalam se¬gala perbuatannya, tetapi hal itu tidak bisa *pas dari qadar yang telah ditentukan Allah dan tidak lepas dari pengetahuan dan ke¬hendakNya. Segala perbuatan manusia adalah "makhluk" dan di¬jadikan sekedar ikhtiar, hasrat dan minat dalam segala amal per¬
68
69
buatannya itu. Dan inilah yang dinamakan kasab itu. Akan tetapi meskipun segala perbuatan manusia itu semuanya dari Allah. namun tidaklah sewajarnya kalau hal itu berarti Allah meng-hendaki perbuatan jahat seperti yang dikatakan kaum Qadariah.
Ririgkasnya: Ahli Sunnah itu berpendapat bahwa iman ada¬lah kepercayaan di dalam hati yang diucapkan dengan lisan, se¬dang amal perbuatannya merupakan syarat sempurnanya iman itu. Orang berbuat dosa besar kemudian meninggal sebelum taubat, hukumnya terserah kepada Allah. Allah dapat menyiksanya dan dapat pula mengampuninya. Seperti dikatakan di atas, bahwa ke¬wajiban bagi Allah itu tidak ada. Namun demikian segala per¬buatan Allah itu tidak ada yang hampa dan tidak pernah kosong dari hikmah kebijaksanaan, walaupun manusia belum dapat menjangkaunya. Selanjutnya Mu'tazilah berpendapat, bahwa segala faham yang tidak cocok dengan keadilan Tuhan haruslah dihilangkan dan dibuang jauh jauh. Seperti juga pendapat faham kaum Qadariah mereka berpendapat, bahwa demi keadilan Tuhan segala manusia harus diganjar amal perbuatannya. Dan itu pula manusia harus mempunyai kebebasan seperlunya untuk berbuat apapun juga. Manusia adalah khalikul af al dari dirinya sendiri.
Adapun pokok-pokok pikiran aliran Ahli Sunnah wal Jamaah Asy'ariah yang berbeda dengan faham Mu'tazilah ialah sebagai berikut:
1. Tentang sifat-sifat Allah swt.
Semua kaum muslimin menyatakan dirinya sebagai umat Tauhid, bahkan tandanya seorang yang beragama Islam itu ialah kalimat Tauhid, yaitu: Laa Ilaaha illlallah, tidak ada Tuhan selain Allah.
Berbeda dengan pendirian kaum Mu'tazilah, Abu Hasan Asy'ary berpendapat bahwa Allah swt memiliki beberapa sifat. Adapun beberapa ayat Al-Quran yang menerangkan bahwa Allah me¬riiliki sifat itu memperkuat kesimpulan bahwa kalau dikatakan Allah Alim itu tidak lain karena Allah memiliki ilmu; kalau dika¬takan Allah Qadir itu tidak lain karena Allah memiliki kekuasaan, dan kalau dikatakan Allah Murid itu tidak lain karena Allah mt¬miliki kenendak atau kemauan. Buktinya, kalan kita mengatakan Allah Qadir Alim, hal itu menunjukkan bahwa kedua sifat itu berbeda satu sama lain, berbeda pula antara keduanya dengan dzat Allah. Sebaliknya, kalau dijcatakan bahwa ilmu keduanya dengan dzat Allah. Sebaliknya, kalau dikatakan bahwa ilmu dan kudrat Allah it, dzat Allah juga, pasti Allah mengetahui dengan kekuasaanNya dan berkuasa dengan ilmuNya. Padahal tidak de-mikian halnya, sehingga mau tidak mau harus diartikan ada dua sifat yang berbeda, yaitu sifat ilmu dan sifat kudrat.
Kesimpulan Asy'ary ialah bahwa sifat Allah itu berbeda dengan dzatNya, tapi tidak terpisah. Rumus Imam Asy'ary tentang itu ialah:

yakni: "Sifat itu bukan dzat, tapi sifat itu tidak pisah dari dzat. Oleh karena itu maka sifat,Alim, sifat Qadir, sifat Hayyun (hidup), sifat Muridun (berkehendak). Sifat Mutakallimun (berbicara), sifat Samiun (mendengar) dan sifat. Bashirun (melihat) itu qadim , justru karena sifat-sifat tersebut ada pada dzat Allah yang qadim. Dengan demikian, maka qadimnya sifat-sifat tersebut tidak bisa diartikan menambah jumlah yang qadim, lebih dari satu.
Karena aliran Asy'ariah itu sependapat dengan Mu'tazilah dalam soal sifat, dengan sendirinya juga tidak sependapat dengan mereka dalam masalah ke-makhluk-an Al-Quran. Kalau Mu'tazilah/Jabariah mengatakan bahwa Al-Quran itu makhluk, bukan sifat Kalam yang Qadim, maka kaum Ahli Sunnah wal Jamaah Asy'ariyah menyatakan bahwa lafadz-lafadz yang diturunkan ke¬pada para Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril itu menunjuk¬kan adanya sifat Kalam yang azali dan qadim. Lafadz-lafadz Al¬Quran itu memang makhluk, tapi sifat Kalam yang ditunjukkannya adalah qadim dan azaly.
2. Tentang keadilan Allah swt.
Kalau aliran Mu'tazilah/Qadariah rnengatakan bahwa perbuat¬an manusia itu adalah perbuatannya sendiri, tanpa ada pertalian dengan kodrat dan iradat Allah swt., maka Abu Hasan Asy'ary
71
menyatakan, bahwa Allah swt pencipta segala perbuatan hamba¬nya. Dia berkehendak atas terjadinya segala perbuatan makhluk¬Nya, baik maupun buruk.
Dengan demikian, maka ilmu iradat dan kudrat Allah melekat erat
( ~• l ~ '~ J Apada segala perbuatan hambaNya. Kalau seorang
hamba merasa mampu untuk berbuat maka kemampuannya itu tidak berpengaruh apa-apa dalam membentuk segala keadilan. Allah-lah yang menjalankan sunnah atau kebiasaanNya mencipta¬kan sesuatu ketika timbulnya kemampuan si hamba: Artinya, ka¬lau seorang hamba bermaksud akan berbuat sesuatu dan telah di¬lakukannya, maka Allah menciptakan apa yang dikerjakan oleh si hamba itu. Atas perbuatannya itu si hamba mempunyai kasab. Menurut Asy'ariah, kasab itu ialah berbarengnya kemampuan si hamba dengan perbuatannya. Jadi yang menciptakan perbuatan si hamba itu Allah, yaitu ketika si hamba mau dan mampu melaku-kannya. Perbuatannya itu bukan tercipta dengan kemauan dan ke¬mampuan si hamba sendiri. Kesimpulan Asy'ariah ialah si hamba itu hanya punya kasab, sedangkan perbuatannya sendiri diciptakan Allah swt:
Karena kasabnya itulah, maka si hamba bertanggung jawab atas segala perbuatannya, dan karena kasabnya itu pula maka si hamba berhak mendapat pahala atas perbuatannya yang baik dan mendapat siksa atas perbuatannya yang buruk atau maksiat.
Dalam uraian tersebut nampaklah bahwa aliran Asy'ariah bersikap tengah-tengah antara pendapat Qadariah dan Jabariah. Allah menciptakan kemampuan dan kemauan si hamba yang ke¬duanya berperan dalam berlangsungnya perbuatan, sehingga de¬ngan demikian, rnaka perbuatannya itu makhluk Allah. Jadi makhluk Allah itu ada yang tercipta tanpa perantara, seperti batu, pohon-pohon dan sebagainya dan ada yang memakai perantara, yaitu segala makhluk yang dihasilkan oleh kerja manusia.
Karena si hamba merupakan perantara itulah maka,dia ber¬tanggung jawab dan mendapat balasan baik atau buruk. Dengan demikian, maka Allah itu bersifat adil, yaitu memberi pahala ke¬pada hamba-Nya yang berkasab buruk.
72

Tentang janji dan ancaman (siksa).
Menurut Mu'tazilah, barangsiapa yang mati dalam keadaan kufur atau sedang melakukan dosa besar, maka orang itu akan ke¬kal dalam neraka. Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan ber¬iman, dia pasti masuk surga untuk selama-lamanya. Kaum Mu'ta¬zilah tidak menyebut adanya kemungkinan pengampunan Allah dan syafaat di hari kiamat.
Menurut Ahli Sunnah Asy'ariah, tidak ada yang kekal dalam neraka, kecuali orang yang mati dalam keadaan kufur. Dan Allah berkuasa untuk mengampuni orang yang dikehendakiNya. Pe¬ngampunan itu masih ditambah dengan adanya Syafaat (pembela¬an) dari para Nabi dan para Rasul serta para Shalihin di hari kia¬m at.
Dasar pikiran Asy'ariah ialah bahwa Allah swt itu pemilik mutlak atas semua makhlukNya. Dia berbuat apa saja yang Dia kehendaki dan menghakimi segala sesuatu menurut kehendakNya. Andaikata Allah memasukkan makhlukNya ke dalam surga, hal itu bukanlah suatu ketidakadilan. Sebaliknya, kalau Allah mema¬sukkan semua makhlukNya ke dalam neraka, hal itu bukanlah suatu kedhaliman, sebab yang dinamakan dhalim itu ialah mem-perlakukan sesuatu yang bukan miliknya, atau meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya yang semestinya. Allah adalah pemilik mutlak atas segala sesuatu, sehingga tidak bisa digambarkan tim¬bulnya kedhaliman daripadaNya.
4. Tentang melihat dzat Allah di akhirat. ~ 1'r, ~I~I1~ 3
Kaum Mu'tazilah berpendapat bahwa dzat Allah itu tidak bi¬sa dilihat di akhirat, berdasarkan firmanNya:

Artinya:
"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan ntata, sedaug Dia dapat melihat segala yang kelihatan ". (QS. AI-An'am: 103)
73
Sebaliknya kaum Asy'ariah berpendapat bahwa dzat Allah swt akan dapat dilihat di akhirat, berdasarkan firmanNya:
Artinya:
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu borseri¬seri melihat Tuhannya".
Kita melihat bahwa ayat yang digunakan sebagai dalil oleh kaum Mu'tazilah itu tidak menyebutkan waktu, apakah di dunia atau di akhirat? Sedangkan dalil Asy'ariah waktunya di akhirat. =Dengan demikian, maka alasan Asy'ariah lebih kuat, sebab bersifat khusus mengenai waktunya, sedangkan dalil Mu'tazilah sama se¬kali tidak menyebut waktu, sehingga bisa diartikan mengenai waktunya di dunia ini.
Alasan kaum Mu'tazilah ialah bahwa yang terlihat itu harus ada di suatu tempat, di suatu jurusan, suatu bentuk dan men¬dapat cahaya, sedangkan semua itu mustahil pada Allah swt.
Sebaliknya kaum Asy'ariah berpendapat bahwa segala yang ada itu sah untuk dapat dilihat, dan dalam hal ini yang mensah¬kan penglihatan itu ialah adanya dzat Allah sendiri. Adapun sya¬rat jurusan, tempat dan sinar itu ialah untuk penglihatan di dunia, sedarigkan Allah tidak memberitahukan kita tentang bagaimana cara kita melihat Dia'itQ di akhirat, tidak pula kita membayang¬kan tempat kita melihat Tuhan.
Seluruh Ulama Ahli Sunnah wal Jamaah Asy'ariah telah ber¬sepakat atas kemungkinan melihat Allah di akhirat dan hal itu sudah mereka masukkan sebagai salah satu kepercayaan Ahli Sunnah wal Jamaah.
S. Tentang perbuatan manusia.
74

(QS Al-An'am: 103)

ciptakan amal perbuatannya sendiri, sehingga karenanya ~manusia itu bertanggung jawab untuk menerima balasan baik atau buruk secara adil, maka kaum Ahli Sunnahwal Jamaah Asy'ariah menya¬takan bahwa manusia mempunyai kemampuan -yang berpengaruh atas segala perbuatannya dengan izin Allah swt. Manusia juga mempunyai pilihan ikhtiar, tapi manusia dipaksa atas pilihannya. Tegasnya, manusia dipaksa memilih sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya yang disediakan Allah pada dirinya. Tapi kem,am¬puan manusia itu tidak berpengaruh secara asliatas amal per¬buatannya, hanya seperti tangan yang lumpuh. Karena itu, maka manusia itu tidak bisa berbuat apa-apa, jika tidak digariskan oleh izin dan kekuasaan Allah swt.
Dengan pengertiannya itu, kaum Asy'ariah tidak mengakui adanya ikhtiar pada manusia, sesuai dengan firman Allah bawah Dia mencipta apa saja yang Dia kehendaki termasuk yang dicipta¬Nya"dengan perantaraan perbuatan manusia.
6. Tentang Syafaat, Shiratal Mustaqim, mizan (timbangan amal) dan haudl (empang 1Vabi Muhammad saw di akhirat).
Kaum Mu'tazilah juga mengingkari adanya syafaat di hari kiamat, sebab - kata mereka - kalau betul syafaat itu ada nanti, itu bertentangan dengan keharusan manusia bertanggung jawab atas segala amal perbuatannya sendiri. Sebaliknya kaum Asy'ariah mengakui adanya syafaat, karena bertalian dengan adanya hak pengampunan dari Allah swt.
Mengenai Shiratal-mustaqim, mizan dan haudl, kaum Mu'ta¬zilah menganggapnya hanya sebagai rumus pengertian atau per¬umpamaan saja. Sebaliknya kaum Asy'ariah menyatakan bahwa semua itu benar-benar ada secara fisik di akhirat.

(QS.A.I-Qiayamah:22 -23)
Kalau kaum Mu'tazilah mengatakan bahwa manusia men¬

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929