loading...

RESUME BAHASA INDONESIA BAKU

May 22, 2013 Add Comment
RESUME BAHASA INDONESIA BAKU

PENYIMPANGAN KAIDAH BAHASA INDONESIA


A. Kontruksi
Kontruksi atau kontruksi tata bahasa merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan. Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konservasi yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih.
Penuimpangan atau kesalahan dalam tata bahasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
3. Kesalahan yang disebabkan oleh faktor kelelahan, keletihan dan kurangnya perhatian.
4. Kesalahan yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai kaidah-kaidah bahasa.

B. Kontruksi Morfologi
Kontruksi morfologi adalah kontruksi memakai bahasa disebabkan salah memiliki afiks, salah menggunakan kata ulang, salah menyusun kata majemuk dan salah memiliki bentuk kata.
Contoh :
- Banyak pelajar-pelajar baris-baris di tanah lapang itu.
- Saya lebih baik berpulang daripada meninggal disini.
- Gerakan tanganmu dengan gerakan silat.
Yang seharusnya :
- Banyak pelajar berbaris ditanah lapang itu.
- Saya lebih baik pulang daripada tinggal disini.
- Gerakan tanganmu dengan gerakan silat.
Penyimpangan morfologi juga sering terjadi pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tsk baku dengan menghilangkan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefik.

C. Kontruksi Sintaksis
Kontruksi sintaksis adalah kontruksi atau penyimpangan stuktur frasa, klausa, atau kalimat serta ketidaktepatan pemakaian partikel.
Contoh :
- Latihan bernyanyi diadakan sekali setiap minggu.
- Sampai bertemu lagi di lain kesempatan.
Yang seharusnya :
- Latihan bernyanyi diadakan Latihan bernyanyi diadakan sekali minggu.
- Latihan bernyanyi diadakan setiap minggu.

D. Kontruksi Leksikon
Kontruksi leksikon adalah kontruksi memakai kata yang tidak atau kurang tepat.
Contoh :
Demikianlah agar Anda maklum, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Yang seharusnya :
Demikianlah agar Anda maklum, dan atas perhatian Anda saya ucapkan terima kasih.
Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

E. Penambahan dalam Berbahasa
Kesalahan yang berupa penambahan ini merupakan kebalikan dari penghilangan. Kesalahan ini ditandai oleh hadirnya suatu butir atau unsur yang seharusnya tidak muncul dalam ucapan yang baik dan benar. Sebenarnya, kesalahan penmabahan merupakan akibat dari pemakaian kadiah-kaidah tertentu yang terlalu teliti dan berhati-hati.
Para pakar telah mengamati serta menemukannya adanya tiga tipe kesalahan penambahannya yaitu : penandaan ganda (double markings), regulasi (regularizations) dan penambahan sederhana (simple additions).

1. Penandaan Ganda
Ada sejumlah kesalahan penambahan yang lebih tepat digambarkan sebagai kegaalan menghilangkan atau menghindarkan beberapa unsur yang diperlukan dalam beberapa konstruksi linguistik, tetapi justru tidak perlu dihilangkan pada konstruksi lain.
Contoh :
- Para mahasiswa-mahasiswa
- Banyak rumah-rumah
Yang seharusnya :
- Para mahasiswa atau mahasiswa-mahasiswa
- Banyak rumah atau rumah-rumah

2. Regularisasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering mendengar ungkapan yang berbunyi “tiada yang tanpa keculai “.
Kaidah fonologi = satu makna berbeda pengungkapan.
Kaidah morfologi = yaitu kesalahan menggunakan kata ulang.
Kaidah sintaksis = kesalahan dalam perkataannya atau menggunakan kata secara berlebih-lebihan.

3. Penambahan Sederhana
Kesalahan yang berupa penambahan sederhana merupakan sub kategori kesalahan penambahan yaitu penyimpangan penggunaan unsur yang tidak terdapat pada ujaran atau ucapan yang baik dan benar.
Contoh :
- Kita-kita ini mau menjenguk si Ani yang sedang diraat dirumah. [kita]
- Kita orang tidak kenal menyerah mencapai cita-cita dalam hidup. [kita]

F. Penghilangan dalam Berbahasa
Kesalahan-kesalahan yang bersifat “penghilangan” ini ditandai oleh ketidakhadiran suatu butir yang seharusnya ada dalam ucapan yang baik dan benar.

Contoh :
Adi : Siapa namamu?
Rafi : Nama saya (si) Rafi.
Adi : Dimana tinggal?
Rafi : (Di) Lembang.
Kata yang di dalam kurung merupakan kata yangs ering dihilangkan dalam percapakan sehari-hari..

G. Ciri-ciri Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar. Bahasa yang baik atau tepat menggunakan pemanfaatan yang serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa.
Adapun ciri-ciri bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah sebagai berikut :
1. Memakai lafal baku (dalam bahasa lisan)
2. Memakai ejaan resmi (bahasa tulisan)
3. Terbatasnya unsur bahasa daerah, baik leksikal maupun dramatikal.
- Unsur leksikal ialah unusr bahasa yang berupa kata.
Contoh : Ketemu seharusnya bertemu
Cuma seharusnya cuma
- Unsur dramatikal ialah unsur yang bersifat ketatabahasaan.
Contoh : - Rumahnya Paman jauh dari sini (tidak berlaku)
Rumah Paman jauh dari sini (baku)
4. Pemakian fungsi SPO secara eksplisit (nampak)
Contoh : - Ayah ke Solo (tidak baku)
Ayah pergi ke Solo
5. Pemakaian kata tugas bahwa/karena secara eksplisit
Contoh : - Ia tahu aku datang (tidak baku)
Ia tahu bahwa aku datang
6. Pemakaian awalan me-, atau ber-, secara eksplisit
Contoh : - Anak itu lari-lari menemui Ibunya (tidak baku)
Anak itu berlari-lari menemui Ibunya (baku)
7. Pemakaian kata depan yang tepat
Contoh : - Saya ingin bertemu sama Kakakmu (tidak baku)
Saya ingin bertemu dengan Kakakmu (baku)
8. Aspek pelaku-tindakan
Contoh :- Berita itu sudah saya baca di koran(tidak baku)
- Utang orang itu aku belum lagi (tidak baku)
9. Pemakaian kontruksi sentesis
Contoh : - Dia punya teman (tidak baku)
Temannya (baku)
Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa, kaidah ini meliputi :
1. Tata bunyi (fonologi)
Pada aspek tata bunyi, misalnya bila telah menerima bunyi /f/V/dan/2/ kata yang benar adalah : fajar, fakir, motif, aktif, variabel.
2. Tata bahasa (kata dan kalimat)
Tata bahasa mengenai bentuk kata contoh bentuk yangbenar adalah : ubah bukan obah/robah/rubah.
3. Kosa kata (termasuk istilah)
Kata-kata seperti : bilang lebih baik diganti dengan berkata/mengatakan.
Kasih  memberi, entar  sebentar, udah  sudah.
4. Dari segi ejaan
Dari segi ejaan tulisan yang benar adalah analisa  analisa, sistemsistim, objekobyek, jadwaljadual, kualitaskwalitas, hierarkihirarki.
Penggunaan bahasa yang benar berkaitan dengan keterapan menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya, dalam bahasa ilmu tidak tepat jika digunakan kata yang bermakna konotatif (kiasan).



H. Penyimpangan Penuturan Bahasa Indonesia
1. Pemakaian kata tidak tepat
Ada beberapa kata yang digunakan tidak tepat, misalnya kata dari pada. Contoh : Hasil dari pada penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha. Seharusnya contoh tersebut tidak menggunakan dari pada karea kata dari pada itu digunakan untuk membandingkan dua hal. Contoh : tulisannya itu lebih baik dari pada tulisan saya.
2. Penggunaan kata berpasangan
Ada sejulah kata yang penggunaanya berpasangan, seperti : baik ............, maupun ............, bukan ............, melainkan ............, tidak ............, tetapi ............, antara ............, dan ............
Contoh : bukanharga sembilan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga tetapi harga produk yang menggunakan bahan baku impor. Contoh tersebut merupakan penggunaan kata berpasangan yang tidak tepat.
3. Penggunaan dua kata
Dalam kenyataannya terdapat penggunaan dua kata yang makna dan fungsinya kurang lebih sama.
Contoh :
Agar supaya kita dapat mencapai hasil yang baik marilah kita musyawarah dulu.
Seharusnya :
Agar dapat mencapai hasil yang baik, marilah kita bermusyawarah dulu.
4. Penghubung antar kalimat dan kata makna
Kata “Makna” sering menyertai ungkapan penghubung atau kalimat.
Contoh : - Oleh karen itu maka pencarian penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan.
5. Peniadaan preposisi (kata depan/imbuhan)
Pada penggunaan bahasa, orang sering meniadakan preposisi yang menyertai verba (kata kerja)
Contoh : - Mereka pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu (tanpa preposisi)
Mereka pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu (preposisi)
- Mahasiswa di kelas ini terdiri dari 20 pria dan 25 wanita (tanpa preposisi)
- Mahasiswa di kelas ini terdiri atas 20 pria dan 25 wanita (preposisi)

1. Penyimpangan Penuturan Bahasa Indonesia
1) Pemakaian kata tidak tepat
Contoh :
Hasil dari pada penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha.
2) Penggunaan kata berpasangan
Ada sejulah kata yang penggunaanya berpasangan, seperti : baik ............, maupun ............, bukan ............, melainkan ............, tidak ............, tetapi ............, antara ............, dan ............
Contoh : bukanharga sembilan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga tetapi harga produk yang menggunakan bahan baku impor.
3) Penggunaan dua kata
Contoh :
Agar supaya kita dapat mencapai hasil yang baik marilah kita musyawarah dulu.
4) Penhubung antar kalimat dan kata makna
Kata “Makna” sering menyertai ungkapan penghubung antar kalimat. Seperti sehubungan dengan itu maka, dengan demikian maka.
Contoh :
• Oleh karena itu maka pencarian penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan.
• Oleh karena itu, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan.


5) Peniadaan preposisi
Pada penggunaan bahasa, orang sering meniadakan preposisi yang menyertai verba (kata kerja)
Contoh :
• Mereka pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu (tanpa preposisi)
• Mereka pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu (preposisi)

Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakaian secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Berikut ini contoh kalimat yang kurang efektif.
- Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen supaya melaporkan kepada kami.
- Jika bus ini mengambil penumpang ini di luar agen, harap dilaporkan kepada kami.
1. Ejaan
Pemakaian ejaan meliputi penggunaan huruf.
2. Pungtuasi
Berarti tanda baca penempatan dan pemakaian tanda baca secara baik dan tepat sudah mengungkapkan penguasaan bahasa yang baik dan tepat.
3. Diksi atau Pilihan kata
Diksi atau pilihan kata memegang peranan yang penting dan utama dalam mencapai efektifitas penulisan.

Kesepadanan Kata
Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa mendukung gagasan dan ide yang dikandung pada umumnya terdapat pokok pikiran yang hendak disampaikan dan komentar tentang atau terhadap pokok pikiran itu. Perhatikan contoh berikut :
- Kalau tidak masu UI, itu bukan berarti kamu bodoh. Kamu tahu Einsten, bukan? Sarjana Fisika pemenang hadiah Nobel itu pernah gagal ujian masuk universitas.
Kesatuan
Kesatuan adalah kesatuan antara penataan kalimat dan jalan penalaran seorang penulis.
Contoh :
Pada tahun ini merupakan tahun terakhir masa dinasnya sebagai pegawai negeri.

Kesejajaran Satuan dalam kalimat
Yang dimaksud satuan di sini adalah satuan bahasa. Unsur pembentuk kalimat seperti subyek, predikat, objek dan sebagainya, dapat disebut satuan. Berikut ini contohnya :
1. Marto kini memerlukan perhatian dan pertolongan
2. Polisi tengah menangani kasus pencurian dan pembunuhan itu.

Kesejajaran dalam Perincian Pilihan
Berikut ini contoh perincian pilihan yang tidak sejajar.
1. Pemasangan telepon akan menyebabkan
a. melancarkan tugas
b. untuk menambah wibawa
Dan contoh berikut ini memperlihatkan perincian yang baik dan sejajar walaupun tidak sejenis.
2. Komunikasi adalah hubungan yang dilakukan
a. dengan telepon
b. untuk mendapatkan informasi
c. dua pihak atau lebih

MAKALAH BAHASA INDONESIA BAKU

May 22, 2013 Add Comment
MAKALAH BAHASA INDONESIA BAKU

KATA PENGANTAR


Bismillahirrohmanirohim
Segala puji bagi Allah SWT yang menguasai alam. Shlawat dan salam tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw dan segenap keluarga dan para sahabat, dan para pengikutnya. Besar syukur Allah SWT karena berkat rahmatnya dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, menyusun makalah ini salah satu langkah kami untuk membahas tentang bahasa Indonsia. Sumber kami ini kamu ambil dari perspustakaan dan dari buku-buku lainnya, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang mmebantu kami dalam penyusunan makalah ini dan kami pun berharap semoga makalh ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, bagi para pembaca kami selaku kelompok 5 mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Kepada semua pihak yang membantu demi kesempurnaan makalah ini kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi mahasiswa/i.
Amin ya Robbal alamin


PENDAHULUAN


Dalam bahasa Indonesia dengan penuh kesungguhan hati semakin tinggi latihan ma’rifat akan semakin jelas dan berbagai hakikat akan tersingkap pada pengamatan indiriawi, dalam bahasa Indonesia diharapkan lebih serius dan kompherensif yang tentu saja di luar tujuan dan ruang lingkup karya kami ini, seperti yang ada di hadapan kita semua, akhir dengan kesederhanaan dan dengan kerendahan hati serta berharap karya kami ini tetap bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam pencarian kita terhadap sebuah pandangan keilmuan yang lebih seimbang dengan Islam dan cocok dengan nilai-nilai budaya kita.

PEMBAHASAN


A. Kontruksi
Kontruksi atau kontruksi tata bahasa merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan. Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konservasi yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih.
Penuimpangan atau kesalahan dalam tata bahasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Kesalahan yang disebabkan oleh faktor kelelahan, keletihan dan kurangnya perhatian.
2. Kesalahan yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai kaidah-kaidah bahasa.

B. Kontruksi Morfologi
Kontruksi morfologi adalah kontruksi memakai bahasa disebabkan salah memiliki afiks, salah menggunakan kata ulang, salah menyusun kata majemuk dan salah memiliki bentuk kata.
Contoh :
- Banyak pelajar-pelajar baris-baris di tanah lapang itu.
- Saya lebih baik berpulang daripada meninggal disini.
- Gerakan tanganmu dengan gerakan silat.
Yang seharusnya :
- Banyak pelajar berbaris ditanah lapang itu.
- Saya lebih baik pulang daripada tinggal disini.
- Gerakan tanganmu dengan gerakan silat.
Penyimpangan morfologi juga sering terjadi pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tsk baku dengan menghilangkan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefik.

C. Kontruksi Sintaksis
Kontruksi sintaksis adalah kontruksi atau penyimpangan stuktur frasa, klausa, atau kalimat serta ketidaktepatan pemakaian partikel.
Contoh :
- Latihan bernyanyi diadakan sekali setiap minggu.
- Sampai bertemu lagi di lain kesempatan.
Yang seharusnya :
- Latihan bernyanyi diadakan Latihan bernyanyi diadakan sekali minggu.
- Latihan bernyanyi diadakan setiap minggu.

D. Kontruksi Leksikon
Kontruksi leksikon adalah kontruksi memakai kata yang tidak atau kurang tepat.
Contoh :
Demikianlah agar Anda maklum, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Yang seharusnya :
Demikianlah agar Anda maklum, dan atas perhatian Anda saya ucapkan terima kasih.
Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

May 22, 2013 Add Comment

MAKALAH PENGANTAR BISNIS
“DIVA TAILOR”


KATA PENGANTAR


Puji sykur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Pengantar Bisnis yang berjudul “Diva Tailor” semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mendirikan atau menjalankan suatu bisnis yang akan kita laksanakan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.





Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulis 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Perkiraan Atas Lingkungan Bisnis 2
a. Lingkungan Ekonomi 2
b. Lingkungan Sosial/Budaya 2
2.2 Rencana Organisasi Dalam Manajemen 3
a. Bentuk Organisasi 3
b. Mengelola Karyawan 3
c. Rencana Produksi 3
2.3 Rencana Pemasaran 4
a. Target Pasar 4
b. Karakteristik Produk 4
c. Penentuan Harga 4
d. Distribusi 4
e. Promosi 5
2.4 Rencana Keuangan 5
a. Sumber Dana 5
b. Alokasi Dana 5
c. Proyeksi Rugi/Laba 6


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kebahagiaan merupakan tujuan utama kehidupan manusia, manusia akan memperoleh kebahagiaan ketika seluruh kebutuhan dan keinginannya terpenuhi baik dalam aspek material maupun spiritual dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Terpenuhnya kebutuhan manusia yang bersifat material seperti sandang, sandang merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi.
Dewasa ini manusia dalam memenuhi kebutuhannya terutama busana pastinya perlu mamiliki model, ukurannya agar terasa nyaman waktu di pakai. Sering kita jumpai mungkin diri kita sendiri dalam membeli pakaian di pasar terkadang tanpa kita sadari ternyata kebesaran atau kekecilan dan akhirnya timbul rasa penyesalan.
Untuk itu dalam mengatasi hal seperti ini kami terdorong untuk membuka bisnis “Menjahit” yang nantinya akan mempermudah memenuhi keinginan manusia dalam berbusana secara maksimal dan lebih mudah mendapatkan model-model atau ukuran yang mereka inginkan karena sebelumnya kita mengukur tubuh dan mempersilahkan konsumen dalam memilih model yang mereka inginkan.

1.2 Tujuan Penulis
Dengan adanya penulisan makalah ini kami bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendirikan bisnis dengan cara-cara yang kita bahas dalam makalah ini

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkiraan Atas Lingkungan Bisnis
Dalam usaha bisnis tentunya kita menyesuaikan dengan keadaan, situasi dan kondisi yang ada di sekitar masyarakat tersebut sehingga membawa dampak positif terhadap lingkungan ekonomi dan sosial budaya kita, karena letak dan kedudukan suatu bisnis erat hubungannya dengan efesiensi kegiatan operasi bisnis yang memungkinkan tercapai tujuan akhir yaitu memaksimumkan laba, sehingga kami terlebih dahulu telah mempertimbangkan ketepatan usaha kami dari dua segi yaitu:
a. Lingkungan Ekonomi
Tempat atau lokasi usaha yang akan kami dirikan merupakan lokasi yang sangat strategis dari sisi ekonomi yang memadai dan terletak di daerah yang padat penduduknya dan pesaing usaha yang masih sedikit, sehingga membawa dampak yang positif yaitu :
a. Mempermudah masyarakat dalam menentukan model busana yang diinginkan
b. Mempermudah masyarakat dalam menentukan ukuran postur tubuh yang diinginkan
b. Lingkungan Sosial/Budaya
Kami sebagai pengusaha buru, mempertimbangkan dampak dari lingkungan sosial/budaya terhadap lingkungan di sekitar kami, yakni:
1. Dalam menjalankan usaha ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar
2. Selalu mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, maksudnya disini ikut serta kegiatan dalam masyarakat, tidak hanya sibuk dengan bisnisnya


2.2 Rencana Organisasi Dalam Manajemen
a. Bentuk Organisasi
Kami menyadari bahwa suatu bisnis tidak akan bisa berjalan lancar bila berdiri sendiri, sehingga saya dalam bisnis ini memerlukan 1 atau 2 karyawan untuk membantu kelancaran kerja saya agar tercapai tujuan yang maksimal dan cepat terselesaikan.
b. Mengelola Karyawan
Dalam pekerjaan ini saya sangat membutuhkan karyawan demi kelancaran pekerjaan ini maka dalam hal penerimaan karyawan yang kami butuhkan adalah mempunyai rasa tanggung jawab dalam pekerjaan, mempunyai pengalaman dalam menjahit, teliti dan bisa membedakan antara kepentingan umum dari pada pribadinya.
Mengenai upah akan kami bayarkan setiap bulan, karena karyawan adalah asset bagi suatu usaha. Apabila karyawan tersebut bertanggung jawab, bekerja dengan baik dan bisa mendapatkan pelanggan-pelanggan tetap atau baru lebih banyak maka kami akan memberi bonus setiap bulannya.
Dari segi Pengoperasionalnya manajemen ini bersifat terbuka, kekeluargaan dan kebersamaan antara pemilik dan karyawannya agar sama-sama bekerja sama dan tanggung jawab menjalankan bisnis ini.
c. Rencana Produksi
Usaha yang kami jalani ini bergerak dalam bidang penyediaan jasa yakni suatu kegiatan yang memberikan pelayanan jasa dalam membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan menyalurkan ide-ide baru dalam menentukan model busana yang mereka inginkan, membuat seragam Sekolah, seragam Dinas dan lain-lain.


2.3 Rencana Pemasaran
a. Target Pasar
Dalam usaha yang akan kami buka ini target sasarannya adalah masyarakat, pelajar, dan pegawai-pegawai karena selain membuat busana-busana kami juga membuat baju-baju sekolah, dan baju kerja.
b. Karakteristik Produk
Usaha jasa yang akan kami tawarkan ini adalah berupa pembuatan busana yang konsumen inginkan dengan menyediakan bahan-bahan pakaian yang belum jadi, dan model-model yang kami sediakan dengan bebas konsumen memilih model bahan seperti warna dan model-model yang akan dibuat.
c. Penentuan Harga
Bisnis jahit ini sudah populer di kota maupun di pelosok desa. Dalam menentukan harga kami titik beratkan pada model dan bahan yang mereka inginkan semakin susah model yang di buat, semakin bagus bahan yang dipilih dan semakin panjang bahan yang dibutuhkan maka semakin mahal harga yang harus dibayar.
Contohnya :
 Harga bahan/meter yang biasa Rp. 15.000
 Harga bahan/meter yang bagus Rp. 20.000
 Ongkos jahit dalam 1 stel Rp. 50.000 (model biasa)
 Ongkos jahit dalam 1 stel Rp. 70.000 (model bahan kebaya)
Selain itu kemungkinan ada konsumen yang hanya ingin memasang resleting dan pemotongan celana harga yang di tentukan minimal Rp. 7.000.
d. Distribusi
Sistem distribusi yang kami tekankan untuk mencapai kesuksesan dan menarik pelanggan yang lebih banyak dengan cara memuaskan pelanggan dengan hasil yang maksimal contohnya : Hasil jahitannya rapi, Model sesuai dengan apa yang di inginkan konsumen.
Disini sistem pemasaran yang kami tawarkan bersifat cepat dimana bahan-bahan dan peralatan sudah ada jadi minimal dalam 3 hari busana sudah jadi tapi apabila tidak ada banyak pesanan.
e. Promosi
Sebagaimana kita ketahui dalam menjalankan bisnis pastinya banyak pesaing-pesaing, kami dalam mempromosikan bisnis ini dengan menggunakan teknik promosi melalui Papan Nama atau Pemasangan Iklan melalui radio, koran dan lain-lain. Dan memberikan diskon bagi konsumen yang menjahitkan busana lebih dari 2 stel.

2.4 Rencana Keuangan
a. Sumber Dana
Sumber dana yang kami peroleh atas kerja sama dengan keluarga dan hasil tabungan pribadi, sehingga dapat terkumpul dan sebesar Rp. 7.000.000 yang akan kami gunakan untuk keperluan usaha ini seperti yang akan kami jelaskan di bawah ini sebagai berikut:
b. Alokasi Dana
Pengalokasian dana adalah sebagai berikut :
1. 2 unit mesin jahit dengan harga Rp. 900.000/unit Rp. 1.800.000
2. 1 unit mesin obras Rp. 1.000.000
3. Bahan pakaian Rp. 2.000.000
4. Perlengkapan (benang, jarum, kancing, dll) Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 5.800.000
Dari data diatas maka terdapat sisa modal, sisa ini akan di simpan sebagai dana cadangan apabila terjadi penambahan dana untuk membeli keperluan yang mendadak.
c. Proyeksi Rugi/Laba
Untuk memproyeksi laba atau rugi usaha itu, kami hitung dari pendapatan perharinya yang dapat di prediksikan sebagai berikut:
Target pendapatan 3 stel busana model biasa X per stel 1 ongkos jahit Rp. 70.000 = Rp. 210.000
Dan pendapatan perbulan Rp. 210.000 x 30 = Rp. 6.300.000 sehingga kita dapat mengetahui untung atau rugi perusahaan ini dengan merencanakan pengeluaran perbulannya:
- Pemasukkan/bulan Rp. 6.300.000
Pengeluaran/bulan meliputi
- Pembelian bahan perlengkapan lainnya Rp. 2.000.000
- Gaji karyawan (2 orang ) Rp. 600.000
Rp. 3.700.000
Dari data diatas terlihat berapa besar keuntungan yang kami dapat perbulannya, dari keuntungan itu sebagian kami tabung, dan sebagian untuk menambah keperluan/menambah perlengkapan dalam bisnis ini atau untuk dana cadangan apabila terjadi kerusakan pada mesin jahit yang kami gunakan.

HADIS AHAD

May 22, 2013 Add Comment
A. HADIS AHAD
Kata Ahad bentuk plural (jamak) dari Ahad  dengan makna Wahid= satu, tunggal, esa.
Menurut istilah Hadis Ahad adalah:

Hadis yang tidak memenuhi beberapa persyaratan Hadis Mutawatir.

B. MACAM-MACAM HADIS AHAD
Pembagian Hadis Ahad ada tiga macam, yaitu Hadis Masyhur, ‘Aziz, dan Gharib.

a. Hadis Masyhur
Dalam bahasa kata masyhur berasaldiartikan = tenar, terkenal, dan menampakkan. Dalam istilah Hadis Masyhur terbagi menjadi dua macam adalah :
1) Masyhur Ishthilahi:
••
Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang lebih pada setiap tingkatan (Thabaqah) pada beberapa tingkatan Sanad tetapi tidak mencapai kriteria Mutawatir
••
Hadis di atas diriwayatkan 3 orang sahabat, yaitu Ibnu Amru, Aisyah, dan Abu Hurairah. Dengan demikian hadis ini Masyhur di tingkat sahabat, karena terdapat 3 orang sahabat yang meriwayatkannya, sekalipun Sanad di kalangan Tabi’in lebih dari 3 orang. Atau sebaliknya, bisa jadi Hadis Masyhur di tingkat Tabi’in jika perawinya mencapai 3 orang atau lebih tetapi tidak mencapai jumlah Mutawatir, sekalipun di tingkat sahabat tidak mencapai Masyhur, karena tidak mencapai 3 orang lebih.
2) Masyhur Ghayr Ishthilahi:
Hadis Masyhur Ghayr Ishthilahi berbeda dengan hadis Hadis Masyhur Ishthilahi di atas. Hadis Masyhur menurut istilah Muhadditsin (disebut Masyhur Ishthilahi) sebagaimana di atas, sedang Masyhur Ghayr Ishthilahi (bukan istilah Muhadditsin) adalah :
•
Hadis yang populer pada ungkapan lisan (para ulama) tanpa ada persyaratan yang definitif.
Hadis Masyhur Ghayr Ishthilahi adalah Hadis yang populer atau terkenal di kalangan golongan atau kelompok orang tertentu, sekalipun jumlah periwayat dalam sanad tidak mencapai 3 orang atau lebih.
Misalnya Hadis yang populer (Masyhur) di kalangan ulama fikih saja :

Halal yang paling dimurka Allah adalah Talak. (HR. Al-Hakim)
Contoh Hadis Masyhur di kalangan ulama ushul fikih :

Terangkat dari pada umatku kekhilafan, kelupaan, dan sesuatu yang dipaksakan. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Contoh Hadis Masyhur di kalangan ulama Hadis:

Hadis Anas bin Malik bahwa Rasulullah berdoa qunut satu bulan setelah ruku’ mendoakan pada qabilah Riil dan Dzakwan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hukum Hadis Masyhur baik Ishthilahi atau Ghayr Ishthilahi tidak seluruhnya dinyatakan shahih atau tidak shahih, akan tetapi tergantung kepada hasil penelitian atau pemeriksaan para ulama. Sebagian Hadis Masyhur ada yang shahih, sebagian hasan, dan dha’if, bahkan ada yang Mawdhu’. Namun, memang diakui, bahwa keshahihannya Hadis Masyhur Ishthilahi lebih kuat dari pada keshahihan Hadis ‘Aziz dan Gharib yang hanya diriwayatkan satu atau dua orang perawi saja.
3) Kitab-kitab Hadis Masyhur
Kitab-kitab yang memuat Hadis Masyhur Ghayr Ishthilahi (‘ala Al-Alsinah) antaranya sebagai berikut.
a) Al-Maqashid Al-Hasanah fima Usytuhira ‘ala Al-Alsinah, karya As-Slhawi.
b) Kasyfu Al-Khafa wa Muzil Al-Ilbas fima Usytuhira min Al-Hadist ‘ala Alsinah An-Nas, karya Al-Ajaluni.
c) Tamyiz Ath-Thayyib min Al-Khabits fima Yadur ‘ala Alsinah An-Nas min Al-Hadist, karya Ibnu Ad-Daiba Asy-Syaibani.

b. Hadis ‘Aziz
Dari segi bahasa kata ‘Aziz sifat musyabbahah dari kata•yang berarti = sedikit dan langka. Atau dari kata•berarti = kuat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:

Kemudian Kami perkuat dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata : Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang utus kepadamu. (QS. Yasin (36) : 14)

c. Hadis Gharib
Kata Gharib dalam bahasa juga sifat Musyabbah (serupa dengan isi fa’il atau isim maf’ul) yang berarti sendirian (al-munfarid), terisolir jauh dari kerabat, perantau, asing, dan sulit dipahami. Dari segi istilah ialah :

Hadis yang bersendiri seorang perawi di mana saja tingkatan (thabaqah) dari pada beberapa tingkatan sanad.
Macam-macam Hadis Gharib ada dua macam yaitu sebagai berikut :
a. Gharib Mutlak, yaitu :

Hadis yang gharabah-nya (perawi satu orang) terletak pada pokok sanad. Pokok sanad adalah ujung sanad yaitu seorang sahabat.
b. Gharib Nisbi (Relatif), yaitu :

Hadis yang terjadi gharabah (perawinya satu orang) di tengah sanad.
Misalnya Hadis yang diriwayatkan dari Anas :

Dari Anas bahwa Nabi masuk ke kota Mekah di atas kepalanya mengenakan igal. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Gharabah Nisbi ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1) Muqayyad bi ats-tsiqah
2) Muqayyad bi al-balad
3) Muqayyad ‘ala ar-rawi
d) Kitab-kitab Hadis yang diduga banyak Hadis Gharib, yaitu sebagai berikut :
1) Kitab Athraf Al-Gharaib wa Al-Afrad, karya Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi.
2) Al-Afrad, karya Ad-Daruquthi.
3) Al-AhadistAsh-Shihah wa Al-Gharaib, karya Yusuf bin Abdurrahman Al-Mizzi Asy Syafi’i.
4) Musnad Al-Bazzar.
5) Al-Mu’jam Al-Awsath, karya Ath-Thabarani.

KEBIASAAN JELEK DALAM MENYIMAK

May 22, 2013 Add Comment
MAKALAH
PENGANTAR KETERAMPILAN MENYIMAK
“KEBIASAAN JELEK DALAM MENYIMAK”


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT pemakalah panjatkan karena berkat rahmat dan hidayahnya lah sehingga pemakalah bisa menyeleseikan makalah ini. Sholawat beriringan salam tak lupa pula kita bingkiskan buat arwah junjungan alan yakni Nabi besar Muhammad saw, karena berkat beliaulah yang membawa kita dari alam kebodohan. Kejahiliyahan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti apa yang kita rasakan pada saat ini.
Penulis mengucapkan maaf atas kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan dan bahasa dalam makalah ini, Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan dapat diambil pelajaran dan hikmahnya.

Hormat kami


penyusun

DAFTAR ISI



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Tujuan kami menyusun makalah yang berjudul. “Kebiasaan jelek dalam menyimak” ini adalah agar kita mengetahui apa saja yang terdapat dalam kebiasaan jelek dalam menyimak.

1.2 Rumusan Masalah
Pada dasarnya kebiasaan jelek dalam menyimak juga sangat perlu kita terangi kita pelajari walau berlawanan dengan kegiatan menyimak yang baik.


BAB II
PEMBAHASAN

KEBIASAAN JELEK DALAM MENYIMAK

Beberapa telaah bandingan serta wawancara dengan beratus-ratus orang, yang pernah dilakukan oleh Dr. Nichols, membuat beliau sampai pada kesimpulan adanya sepuluh kebiasaan jelek yang secara universal bekerja menentang atau berlawanan dengan kegiatan menyimak yang baik. Berikut ini akan diperbincangkan secara singkat setiap kebiasaan yang jelek itu akan diperbincangkan secara singkat setiap kebiasaan jelek itu dan kalau mungkin mengemukakan saran-saran untuk mengatasinya.
2.1 Menyimak Lompat Tiga (Hop-Skip-End-Jump Listening)
Kata-kata orang berbicara dengan kecepatan kira-kira 125 kata per menit. Ada untungnya bila berpikir pun diukur pula dalam kata-kata per detik, sebab dengan demikian akan ternyata bahwa kebanyakan dari kita dapat berpikir dengan mudah dengan kecepatan empat kali berbicara tadi. Dan ternyata amat susah sekali, bahkan menyakitkan hati, mencoba memperlambat kecepatan berpikir kita. Oleh karena itu, maka kita mempunyai kira-kira 400 kata per menit berpikir untuk menghadapi orang yang berbicara kepada kita.
Apakah yang akan kita perbuat dengan kelebihan waktu berpikir kita sementara seseorang berbicara kepada kita? Baiklah, kita mulai menyiak baik-baik, tetapi kemudian secara tidak sadar kita melihat bahwa (masih), ada waktu yang terluang. Dengan demikian pikiran kita pun beralih kepada sesuatu yang lain sejenak, kemudian menyerbu kembali cepat-cepat kepada si pembicara. Penjajahan-penjajahan singkat sampingan pikiran tersebut akan berlangsung terus sampai pikiran kita terpaku, tertahan terlalu lama pada beberapa subyek yang menarik tetapi tidak relevan. Maka kemudian, tatkala pikiran-ikiran kita kembali kepada orang yang berbicara, kita pun mendapati bahwa dia telah jauh meninggalkan kita. Dan bertambah sukarlah kini mengikutinya, dan ..... semakin mudah bagi pikiran kita melakukan penjelajahan-penjelajahan sampingan tadi. Akhirnya, kita pun berhentilah menyimak; orang itu tetap berbicara, tetapi pikiran kita melayang ke dunia lain.
Penyimak yang baik akan menghindari petualangan-petualangan mental ini. Dia akan mempergunakan kecepatan berikutnya untuk mendapatkan keuntungan; dia akan tetap memerankan waktu berpikirnya kepada segala sesuatu yang dikatakan oleh si pembicara. Hal-hal tersebut di atas tidaklah mudah dilaksanakan kalau kita tidak mempunyai suatu pola pikiran tertentu yang harus diikuti; dan untuk mengembangkan pola seperti itu maka kita pun hendaklah:
a) Mencoba mengetahui terlebih dahulu apa yang akan dikatakan oleh si pembicara. Berdasarkan apa yang telah dikatakannya itu, tanyalah diri kita sendiri; “Apakah yang hendak ditemukan oleh si pembicara? Maksud apa yang hendak dicapainya?”
b) Merangkumkan secara mental apa yang dikatakan oleh si pembicara. Tujuan apakah yang telah tercapai oleh si pembicara, kalau ada?
c) Mempertimbangkn keterangan si pembicara dengan jalan menyatakannya secara mental. Kalau si pembiacara mengemukakan fakta-fakta, cerita-cerita ilustratif, dan statistik, tentang diri kita sendiri: apakah fakta-fakta itu tepat? Apakah fakta-fakta itu datang dari sumber yang bebas dari prasangka? Apakah saya memperoleh gambaran yang utuh, atau apakah dia hanya menceritakan hal-hal yang dapat menunjangan pendapatannya?
d) Mendengarkan yang “tersirat”. Segala sesuatu tidak perlu dinyatakan dengan kata-kata. Perubahan nada suara, gerak-gerik tangan, mimik, mungkin saja mengandung makna tertentu.
2.2 Menyimak “Daku Dapat Fakta’ (“Iget Facts” Listening)


2.3 Noda-Noda Ketulian Emisional (Emosional Deaf Spots)

2.4 Menyimak Supersensitif


2.5 Menghindari Penjelasan-Penjelasan Yang Sulit

2.6 Penolakan Secara Gegabah Terhadap Sesuatu Subyek Sebagai Yang Tidak Menarik Perhatian.


2.7 Mengkritik Cara Berpidato dan Penampilan Fisik Seseorang Pembicara

2.8 Perhatian Pura-Pura

2.9 Menyerah Kepada Gangguan


2.10 Menyimak dengan Pensil dan Kertas di Tangan





BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Kebiasaan jelek dalam menyimak adalah, kebiasaan seseorang yang secara tidak sadar telah membuang waktu, dan pikirannya beralih pada sesuatu yang lain.

3.2 Kritik dan Saran
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan kami pun sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari pada itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan, terima kasih dan wassalam.


DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Hanry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Angkasa Bandung

MAKALAH KARYA ILMIAH

May 22, 2013 Add Comment
MAKALAH
KARYA ILMIAH



KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim.
Segal puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang telah menciptakan manusia dari setetes air mani menjadi makhluk yang paling mulia diatas bumi ini.
Shalawat dan salam tetap kami junjungkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang telah membawa manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yaitu Agama Islam. Kami bersyukur kepada Illahi Robby yang telah memberikan hidayat serta taufiknya kepada kami sehingga makalah yang berjudul “KARYA ILMIAH” dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi para mahasiswa, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
1. Makalah 3
2. Paper 4
3. Artikel Ilmiah 5
4. Buku 5
a. Modul 5
b. Diktat/buku teks 6
DAFTAR PUSTAKA 9


A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah pada dasarnya adalah kebenaran ilmiah yang harus disebarluaskan sehingga harus dipublikasikan.
Publikasi karya ilmiah diantaranya adalah sebagi berikut :
a. Atasan atau pimpinan di mana peneliti bertugas. Penyerahan ini merupakan bentuk laporan kegiatan ilmiah.
b. Didokumentasikan dan dipublikasikan di perpustakaan di instansi peneliti kerja.
c. Diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang diakui oleh lembaga di mana instansi peneliti bekerja, misalnya Dinas Pendidikan.
d. Diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh Pemerintah, misalnya jurnal yang memiliki ISSN dan atau terakreditasi.
e. Dipublikasikan di media masa, baik itu lokal, regional maupun nasional.
f. Dijadikan buku dan diterbitkan oleh percetakan yang mempunyai izin penerbitan.

B. Macam-Macam Karya Ilmiah
Suatu karya tulis ilmiah baru dapat disebut ilmiah bila memenuhi tiga syarat berikut :
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2. Karya tulis tersebut menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
3. Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.

Sementara itu, ciri-ciri karya tulis ilmiah adalah :
- Mengikuti metode keilmuan, yaitu gabungan cara berpikir rasional dan empiris (deduktif dan induktif)
- Runtut, sisteamtis dan akurat atau teliti
- Objektif, lugas dan dapat dipercaya
- Dapat dikaji atau diteliti ulang dan dibuktikan
- Terbuka untuk umum
Dalam kegiatan ilmiah, tercerminb adanya proses kerja yang menggunakan metode keilmuan yang ditandai dengan adanya :
a. Argumentasi teoretis yang benar, shahih dan relevan
b. Dukungan fakta empiris
c. Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoretis denfan fakta empiris terhadap permasalahan yang dikaji.

Orang yang melakukan kegiatan ilmiah termasuk guru harus memiliki karakter antara lain :
 Bersikap rasioanl, yakni dapat dibuktikan
 Bersifat jujur, teliti, dan kritis
 Bertindak sistematis, yakni runtut atau teratur
 Terbuka dan tanggap dalam menerima suatu teori, pendapat dan menghargai temuan-temuan orang lain serta terbuka dalam menerima kritik dari orang lain
 Memiliki rasa ingin tahu sehingga mendorong dia untuk terus melakukan kajian tentang suatu kebenaran melalui penelitian
 Tidak mudah puas terhadap suatu temuan atau pekerjaan, di mana hal ini akan mendorong dia untu terus mencari kebenaran dan sesuatu yang lebih baik
 Meyakini dan konsekuen atas netralitas ilmu terhadap nilai dan norma
 Berani mengungkapkan suatu kebenaran atau menyampaikan hasil penelitiannya
 Berpikir objektif atau apa adanya tanpa rekayasa demi kepentingan pribadi atau golongan
 Tidak cepat putus asa dalam menghadapi kendala guna mengungkap suatu kebenaran

Karya tulis harus berorientasi APIK yakni sebagai berikut :
 Asli, artinya karya tulis yang dibuat benar-benar merupakan hasil karya nyata sendiri, bukan hasil jiplakan.
 Perlu, artinya KTI yang dibuat memang perlu atau menarik, untuk menambah khazanah strategi pembelajaran, evaluasi atau pengembangan.
 Ilmiah, artinya kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional artinya, masuk akal ; Empiris artinya, dapat diamati oleh indera manusia ; Sistematis artinya, proses atau langkah-langkahnya bersifat logis.
 Konsisten, artinya tetap mengacu pada kerangka isi yang telah ditentukan yakni, cocok dan sesuai dengan disiplin ilmu yang telah digeluti penulisnya.
Sementara itu, karya tulis ilmiah yang menarik meliputi hal-hal penting diantaranya :
 Mutakhir
 Relevan
 Menyajikan solusi
 Bisa juga mengundang debat
 Ditulis dengan baik (bangun, tata bahasa, ragam, judul yang menarik)
 Proporsional jumlah halamannya

1. Makalah
Makalah merupakan naskah akademik yang sistematis dan utuh yang berupa gari-garis besar (outlines) mengenai suatu masalah tertentu, dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu, baik itu menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka pemecahan masalah tersebut. Makalah adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok untuk membahas pokok bahasan tertentu.
Makalah memiliki karakteristik antara lain :
 Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan
 Mendemonstrasikan pemahaman tentang suatu permasalahan teoretis yang dikaji atau menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori
 Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang dipergunakan
 Kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh
Jenis makalah ada dua, yakni sebagai berikut :
a. Makalah biasa (common paper). Makalah biasa menunjukkan kemampuan seseorang terhadap permasalahan yang dibahas. Makalah ini biasanya deskriptif. Pembuat makalah akan mengemukakan berbagai teori atau aliran atau pandangan tentang masalah yang dikaji, tetapi tidak memihak pada salah satu teori, aliran atau pandangan dan tidaj pula beragumentasi tentang pandangan, aliran atau pendapat tersebut.
b. Makalah posisi (posision paper). Dalam makalah posisi, penulis menunjukkan posisi teoritisnya dalam suatu kajian. Pada makalah ini penulis tidak hanya mengemukakan penguasaan suatu teori, tetapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di mana posisinya di antara teori-teori tersebut, disertai dengan berbagai argumentasi, alasan dan teori yang mendukungnya. Dalam makalah posisi penulis sudah melaukan evaluasi, analisis dan sintesis.

2. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan para akademis (mahasiswa) dalam kaitan dengan pembelajaran dan pendidikannya.

3. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah sebutan khusus untuk makalah yang mengalami variasi dan adaptasi tertentu, yang dipublikasikan melalui suatu jurnal ilmiah atau penerbitan khusus, tanpa meninggalkan prinsip dari struktur, format, sistematika dan isi makalah ilmiah.
Format dasar dan umum dari makalah atau artikel adalah sebagai berikut :
a. Judul
b. Pendahuluan/Latar belakang masalah
c. Permasalahan/rumusan masalah
d. Kajian teori
e. Pembahasan
f. Penutup : Kesimpulan dan saran
g. Daftar pustaka

4. Buku
Buku merupakan karya tulis yang dapat berupa modul., buku pelajaran, diktat, maupun karya terjemahan.sebagai karya ilimiah, kerangka sajian isi buku harus memiliki kebenaran ilmiah, menarik dan mudah dipahami oleh pembaca serta bermanfaat untuk memecahkan masalah kehidupan masyarakat dalam arti yang luas.
a. Modul
Menurut Suharjono (1995). Modul merupakan materi yang disusun dan di sajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembaca diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut, dengan tujuan sebagai bahan pembelajaran mandiri siswa.
Manfaat atau kelebihan modul antara lain : (1) memungkinkan penyajian pembelajaran yang seragam pada kelas besar, tetapi landasan belajar secara individual lebih tinggi; (2) adanya fleksibelitas bagi siswa dan guru untuk pembelajaran unit kecil pelajaran yang dapat disusun dalam suatu format yang beraneka ragam; (3) menyiapkan kebebasan siswa yang maksimal dalam belajar secara independen; (4) menyiapkan partisipasi aktif siswa; (5) bila digunakan secara baik, membebaskan guru mengajar materi yang sama secara berulang-ulang dalam suatu kelas; dan (6) dapat dirancang untuk membangkitkan interaksi antarsiswa dalam belajar.
Kerangka isi modul adalah sebagai berikut :
Pendahuluan :;
Deskripsi singkat materi
Relevansi
Tujuan pembelajaran
Penyajian :
Judul kegiatan belajar
Uraian materi
Latihan
Rangkuman
Penutup :
Tes formatif
Umpan balik dan tindakan lanjut

b. Diktat/buku teks
Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan oleh guru untuk mempermudah atau memperkaya materi mata pelajaran atau bidang studi yang disampaikannya dalam proses pembelajaran.
Beberapa syarat diktat atau buku teks yang baik adalah :
1) Harus mempunyai landasan, prinsip dan sudut pandang tertentu yang menjiwai atau melandasi buku teks tersebut secara keseluruhan.
2) Menggunakan konsep yang jelas sehingga tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman dalam menangkap makna konsep tersebut.
3) Relevan dengan kurikulum, terutama apabila buku teks tersebut digunakan untuk kebutuhan sekolah.
4) Menarik minat siswa sebagai pemakai buku teks tersebut.
5) Menumbuhkan motivasi bagi siswa yang menyenangi dan mau mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut.
6) Menstimulasi, menantang dan menggairahkan aktivitas siswa.
7) Memiliki ilustrasi yang menarik yang sangat diperlukan guna memberikan daya tarik bagi pembacanya.
8) Komunikatif, yaitu mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakainya.
9) Menunjang mata pelajaran yang lain.
10) Menghargai perbedaan individu.
11) Memantapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.


KESIMPULAN



Dari hasil pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah kebenaran ilmiah yang harus disebar luaskan dalam kegiatan ilmiah yang menggunakan metode keilmuan.

DAFTAR PUSTAKA



Depdiknas. 2005. Panduan Materi Pusat Penelitian Pendidikan. Jakarta. November 2005. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan. Dr. Burhanuddin tala.

LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

May 22, 2013 Add Comment
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling sebagai suatu ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu lain, melainkan ada keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain yang secara teoritis lebih awal dari bimbingan dan konseling, karena itu akan di jelaskan landasan-landasan BK
b. Pokok Masalah
Banyak yang belum memahami akan landasan –landasan dari BK, karena itu akan dijelaskan landasn-landasan Bk
c. Strategi Penulisan
Strategi penulisannya adalah mengambil dari buku sehingga terangkum untuk menajdi sebuah makalah
  
LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan konseling sebagai suatu ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu lain, melainkan ada keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain yang secara teoritis lebih awal dari bimbingan dan konseling.
Kata filosof atau filsafat berasal dari bahasa Yunani :philos berarti cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan.
1. Hakikat Manusia
Manusia merupakan salah satu mahlukhidup di dunia ini. Kehidupan manusia ini berbeda dengan mahluk lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Al-Syaibani (1979) menjelaskan prinsip-prinsip manusia sebagai berikut :
a. Keppercayaan bahwa manusia ialah mahluk yang termulia di dalam jagat raya ini.
b. Kepercayaan akan kemuliaan manusia
c. Kepercayaan bahwa manusia itu hewan yang berfikir
d. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai tiga dimensi : badan, akal dan ruh.
e. Kepercayaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruh oleh faktor-faktor warisan dan alam lingkungan.
f. Kepercayaan bahwa manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan
g. Kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan diantara manusia.
Hakikat manusia diatas akan terwujud selama manusia ada, sepanjang zaman. Untuk mengoptimalkan perwujudan kemanusiaan tersebut upaya-upaya pendidikan, pembudayaan dan konseling perlu diselenggarakan. Di sisi lain upaya pendidikan, pembudayaan dan konsleling perlu didasarkan pada pemahaman tentang hakikat manusia itu agar uapay tersebut lebih efektif dan sesuai dengan hakikat manusia itu.
2. Tujuan dan Tugas Kehidupan
Menusia merupakan mahluk yang termulia, terbaik, tertinggi dan terindah diciptakan. Manusi dibekali dengan berbagai potens, seperti akal fikiran dan nafsu, fisik dan psikis. Sebagai mahluk yang termulia manusia mempunyai tujuan dan tugas dalam hidupnya.
Adler dalam Prayitno dan Erman Amti (1994) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari kehidupan psikis adalah “menjamin” terus berlangsungnya eksistensi kehidupan kemanusiaan di atas bumi dan memungkinkan terselesainya dengan aman perkembangan manusia.
Qur’an surat Adz-Dzaariyat ayat 56 :

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusi melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Depag, 1986/1987 : 862).
Dalam surat Al-An’am ayat 162 :


Artinya : “Katakanlah; “sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Depag, 1986/1987 : 216).
Dua ayat diatas menggambarkan tujuan pencitaan manusia dan sekaligus menjadi tujuan hidup manusia yaitu inadat kepada Allah. Langgulung (1996) menjelaskan ; bahwa ibadat dalam arti yang luas meliputi seluruh gerak-gerik manusia, dan ibadat dalam arti yang luas inilah tujuan hidup manusia.



A. Landasan Religius
1. Manusi sebagai mahluk Tuhan
Keyakinan bahwa manusia adalah mahluk Tuhan menekankan pada ketinggian derajat dan keindahan manusia itu serta peranannya sebagai khalifah di muka bumi. Derajat dan keberadaan yang paling mulia diantara mahluk-mahluk Tuhan itu perlu dimuliakan oleh manusia itu sendiri.
2. Sikap Keberagamaan
Kehidupan beragama merupakan gejala yang universal. Makna “keagamaan” itu sangat beraneka ragam.
3. Peranan Agaman
Dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia yang kental dan dinamis, peranan agama dalam upaya pemuliaan manusia mendapatkan tempat yang amat penting dan strategis. Undang-undang Dasar 1945 menempatkan agama dalam bab tersendiri. Dalam pendidikan nasional pentingnya peranan agama itu dicerminkan antara lain dalam rumusan tujuan yang hendak dicapai, yaitu tujuan yang menyangkut manusia yang berimanda bertagwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa (UU No. 2 / 1989) tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berkaitan denga itu semua, dalam bimbingan dan konseling juga diperankan kaidah-kaidah agama, yaitu berkenaan dengan hakikat sasaran layanan (klise), sera konteks sosial-bidayanya. Peranan agama dalam bimbingan akan memberikan warna, arah dan suasan hubungan konseling yang tercipta antara klien dan konselor.

B. Landasa Psikologis
Prayitno dan Erman Amti (1994) menjelaskan psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjai sasaran layanan (klien). Hal ini sangat penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah laku klien yang perlu diubah atau dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya.
Perkembangan psikologi yang diperlukan dalam bimbingan dan konseling di antaranya :
1. Motif dan Motifasi
Motif ialah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Suatu tingkah laku berdasarkan pada motif tertentu tidaklah bersifat sembarangan atau acak, melainkan mengandung isi atau tema sesuai dengan motif yang mendasarinya. Para ahli umumnya sepakat akan adanya dua penggolongan motif, yakni motif yang bersifat primer dan yang bersifat sekunder.
2. Pembawaan dan Lingkungan
Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa kondisi mental dan fisik tertentu. Apa yang dibawa sejak lahir itu sering disebut pembawaan. Nagalin Purwanto menjelaskan : “Pembawaan ialah seluruh kemungkinan atau kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu individu dan yang selama, Masa perkembangan benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan). “(Ngalim Purwanto, 1994:53)
3. Perkembangan Individu
Setiap individu yang dilahirkan berada dalam proses perkembangan. Proses perkembangan tersebut berlangsung sejak masa konsepsi dalam rahim. Kemudian menjadi janin, seterusnya menjadi bayi, anak-anak, remaja dewasa serta selanjutnya mencapai usia tua.
Tahapan perkembangan individu sepanjang rentang kehidupan menurut Hurlock (1992) sebagai berikut:
a. Periode pranatal, konspesi kelahiran
b. Bayi, dari kelahiran sampai minggu kedua
c. Masa bayi, dari akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua
d. Awal masa kanak-kanak dua sampai enam tahun
e. Akhir masa kanak-kanank, enam sampai sepuluh atau dua belas tahun
f. Masa puber atau pra masa remaja, sepuluh tahun atau dua belas sampai tiga belas atau empat belas tahun.
g. Masa remaja, tiga belas atau empat belas sampai delapan belas tahun
h. Awal masa dewasa, delapan belassampai empat puluh tahun
i. Usia pertengahan, empat puluh sampai enam puluh tahun
j. Masa tua atau usia lanjut, enam puluh tahun sampai meninggal.

4. Belajar
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Prayitno dan Erma Amti menjelaskan; “Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan apa yang sudah ada pada diri individu.
Perlu dipahami hal-hal sebagai berkut:
a. Terjadinya perubahan dan atau tercapainya sesuatu yang baru pada infividu tidak berlangsung dengan sendirinya, melainkan harus diuprayakan.
b. Kegiatan belajar seringkali memerlukan sarana, baik berupa peralatan maupun suasana hati dan hubungan sosio emosional
c. Upaya belajar merupakan upaya yang berkesinambungan. Kegiatan belajar tidak terbatas oleh waktu, tempat, keadaan dan objek yang dipelajari ataupun oleh usia. Upaya belajar dikehendaki berlangsung terus-menerus. Oleh karena itu, diperlukan penguatan.

5. Kepribadian
Sering dikatakan bahwa ciri seseorang adalah kepribadiannya. “Menurut para psikolog, perkataan kepribadian itu lebih daripada hanya sifat menarik. Kepribadian seseorang itu tersusun dari semua sifat yang dimilikinya”. (Dimyati Mahmud, 1990: 181). Zakia Darajat (1980) menjelaskan bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak, sukar dilihat atau diketahui atau bekasnya.
KESIMPULAN

- Landasan filosofis
Artinya kecintaan terhadap kebijaksanaan dan di bagi lagi antara lain:
a. Hakikat manusia
b. Tujuan dan tugas kehidupan

- Landasan religius
a. Manusia sebagai makhluk tuhan
b. Sikaf keragaman
c. Peranan agama

- Landasan fsikologis
Pembahasan psikologis diperlukan BK adalah:
a. Motif dan motivasi
b. Pembawaan dan lingkungan
c. Perkembangan individu
d. Belajar

Perkembangan Peserta didik | KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

May 22, 2013 Add Comment
BAB I
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
A. Individu dan karakteritisnya

1. Pengertian individu
“ Manusia “ adalah mahliuk yang dapat dipandsang dari berbagai sudut. Sejak ratusan tahun setelah isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat,baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berfikir atau “ Homo sapien “ , mahluk yang berbuat “ Homo faber “ , mahluk yang dapat dididik atau “Homo educandum “ dan seterusnya merupakan pandangan tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan di lakukan terhadap manusia tersebut.
Pandangan itu membuktikan bahwa , manusia adalah mahluk yang kompleks.
Kini masyrakat indonesia telah menganut suatu pandangan bahwa manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi merupakan pengejewatahan menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antara berbagai segi, yaitu antara berbagai segi :
i. Individu dan sosial
ii. Jasmani dan rohani
iii. Dunia akhirat
Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungan, dan manusia dengan tuhan.
2. Karakteristis individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteritis bawakaan (heredyty) dan karakteritis yang di peroleh dari lingkungan.
Karakteritis bawaan merupakan karakteritis turunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor fsikologis. Pada masa lalu ada keyakinan pribadian terbawa pembawaan heredity dan lingkungan merupakan dua faktor yang membentuk karena karena faktor terpisah,masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan cara sendiri-sendiri.
Seorang anak memulai pendidikan formalnya di tingkat kanak-kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin tertunda sampai ia berusia 5 sampai 6 tahun. Tanpa mem[erdulikan berapa umurseorang anak, karakteritis pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya kesekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelak kemudian.
B. Perbedaan individu
Dari bahasan berbagai macam aspek-aspek perkembangan individu, di kenal ada dua yang menonjol yaitu :
i. Semua dari manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya
ii. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.

► Bidang-bidang perbedaan
Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu,sebelum dilakukan pengukuran kapasitas mental yang di mempengaruhi penilaian sekolah,yaitu menghitung ukuran kronologi.seoramg anak memasuki sekolah dasar pada umur 6 tahun dan ia diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara teratur dalam menjalankan tugas-tugasnya di lihat dalam kaitannya umur. Selanjutnya ada anggapan bahwa semua anak diharapakan mampu menang kap bahan-bahan pelajaran yang mempunyai kesamaan dalam hal ini materi dan penyajinya dalam materi pada semua siswa pada kelas yang sama. Ketidak mampuan jelas terlihat pada siswa untuk mempelajari materi umumnya di jelaskan dalam pengertian faktor-faktor kemalasan atau sikap keras kepala.
Telah disadari bahwa perbedaan antara satu dengan yang lainya dan juga kesamaan antara mereka merupakan ciri-ciri dari semua pelajaran pada suatu tingkat belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan ini dan sejauh mana tingkat pendididikan, isi dan teknik-teknik pendidikan diterapkan hendanya disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut.
Konstitusi fisik dari individu sejauh mana ia secara fisik mempunyai bentuk-bentuk yang khas,tingkat kestabilan yang emosional dan peramennya,sikapnya terhadap pelajaran, dan minat-minatnya,akan mempengaruhi keberhasilan yang dicapai dalam belajar mereka.
Faktor-faktor lainnya seperti : jenis kelamin,pengaruh keluarga,status ekonominya,pengalaman belajar sebelumnya,kesesuaian yang dipelajari,teknik-teknik mengajar semua nerpengaruh terhadap tingkat kemampuan individu untuk mencapai keberhasilannya dalam tingkat belajarnya.






☺Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap prilaku mereka dirumah maupun disekolah . gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka adalah bahwa mereka menjadi lebih atau kurang dalam bidang tertentu dibandingkan dengan orang lain. Sebagian mereka lebih mampu dalam bidang seni atau ekspresi yang lainnya,seperti olahraga atau keterampilan,sebagian lagi dapat lebih dalam bidang kognitif atau yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
a. Perbedaan kognitif
Menurut bloom, prestasi belajar baik disekolah maupun diluar sekolah ,menghasilkan tiga pembentukan kemam[uan yang dikenal sebagai : taxomomi bloom,yaitu kemampuan kognitif,afektif,psikomotorik.
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Kognitif menggambarkan penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar.
b. Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupannya.
c. Perbedaan dalam kecakapan motorik
Kecakapan motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan.






d. Perbedaan dalam latar belakang
Dalam tingkat siswa manapun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing memperlancar atau menghambat prestasinya,terlepas pada potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.
e. Perbedaan dalam bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat.
f. Perbedaan dalam kesiapan belajar
Yang mempengaruhi kesiapan dalam belajar ialah , latar belakang keluarga, dan lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap belajar seorang anak.


C. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu

1. Pertumbahan fisik
Pertumbuhan manusia merupakan bahan fisik menjadi lebih besar dan panjang, dan prosesnya sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
a. Pertumbuhan sebelum lahir
Manusia itu ada terjadi dimulai dari suatu proses pertumbuhan( pertemuan sel telur dan sperma) yang membentuk sel kehidupan, yang disebut embrio.
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa iyu merupakan awal terbentukknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.kelahiran pada dasarnya merupakan tanda permatangan biologis dan kematangan syarafmasing-masing komponen biologi telah mampu berfungsi secara mandiri.
b. Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan manusia berlangsung sampai masa dewasa.
Pertumbuhan fisik manusia berbeda dengan pertumbuhan hewan. Demikian anak hewan itu dilahirkan ,dalam waktu yang relatif singkat ia segera dapat berjalan mengikuti induknya untuk mencari makan. Tetapi tidak sedemikian dengan bayi manusia , pada awal dilahirkan, respon dari segala rangsangan dari luar dirinya di lakukan secara reflekdan belum terkoordinasi. Apa bila pipinya disentuh sebelah kiri maka bayi itu akan menggerakakan kepalanya kesebelah bagian yang tersentuh tadi secara reflek dengan mulut terbuka dan kepalanya terus berputar sampai dengan mulutnya mencapai rangsangan.
2. Intelek
intelek atau pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Karena fikir pada dasarnya menunjukkan fungsi otak,maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berfikir ,yang dipengaruhi oleh kemampuan /kematangan otak yang mampu menunjukan fungsinya secara baik.
☺ Menurut piaget perkembangan kognitif seseorang melalui beberapa tahap yaitu :
1. Tahap pertama / masa sensorik motorik (0,0 2.5 tahun )
Masa ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktifitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk reflek misalnya , reflek menyebut penting susu ibu,reflek menangis,dan lain-lainya.
2. Tahap kedua masa praorerasional (2.0-7.0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Misalnya kata pisau plastik kata pisau atau yulisan pisau sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya.




3. Tahap ketiga masa konkreto prerasional (7.0-11.0)
Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai hal tugas yang konkret, anak mulai mengembangkan tiga macam operasi terfikir, yaitu :
a. Identifikasi : mengenal sesuatu
b. Negasi : mengingkari suatu
c. Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
4. Tahap keempat masa operasional ( 11.-dewasa )
Usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstark dan hipotitis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin akan terjadi. Ia dapat menggambil kesimpulan dari suatu pertanyaan-pertanyaan.

3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia . emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau prilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras atau tingkah laku yang lain. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira ia melonjak-lonjak sambil tertawa lebar,dan sebagainya.
4. Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah.ia tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain, terutama ibunya akan membantu bayi yang baru lahir untuk dapat hidup terus, jadi begitu juga setiap orang memerlukan orang lain. Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri.
5. Bahasa
Fungsi bahsa adalah alat komunikasi , setiap orng senantiasa berkomunikasi menggunakan bahasa dengan lingkungannya.


6. Bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh setiap individu. Jika bakat tersebut memdapatkan rangsangan yang baik maka semakin lah berkembang potensi tersebut dengan tambah berkembangnya bakat tersebut.
7. Sikap, nilai, dan moral
Bloom mengatakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar di kelompokkan menjadi tiga sasaran yaitu : penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap(afektif),dan penguasaan fsikomotor.















BAB II
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

1.Pertumbuhan adalah perubahan secara fsikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara optimal pada anak sehat,dalam perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik.
Faktor-faktoryang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normalnpada organisme bermacam-macam :
☺Pertama, faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir.
☺kedua, faktor krtika lahir atau saat lahir
☺ketiga, faktor yang dialami bayi sesudah lahir
☺keempat, faktor psikologis antara lain oleh bayi yang ditinggalkan ibu,ayah atau kedua orang tuanya.

2.Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada sewaktu-waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.
Istilah perkembangan lebih dapat dicerminkan sifat-sifat yang khas mengenai kejala-kejala psikologis yang nampak.
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek , baik fisik maupun psikis.
Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4(empat)kategori utama, yaitu perubahan dalam ukuran,perbandingan,perubahan untuk mengerti hal-hal yang baru.

a. Perubahan dalam ukuran
Pertumbuhan berupa perubahan ukuran panjang atau tinggi,maupun berat badan.Berat badan yang semula 3kg ketika dilahirkan menjadi 8-9kg pada umur 6 bulan. Pada panjang bayi 50cm ketika dilahirkan menjadi 60cm pada umur 1 tahun di ikuti dengan organ-organ tubuh lain yang mengalami perubahan ukuran,antara lain volume otak yang membawa akibat terjadinya perubahan kemampuan.
b. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari perubahan fisik terjadinya perubahan proposional antara kepala,anggota badan dan anggota gerak.
c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama
Pada bayi terdapat kelenjar buntu yang disebiy gl. Thymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami athropy ( penyusutan ) dan kehilangan setelah dewasa.
d. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak hal yang harus diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan atau tingkatan/tahap perkembangan. Ketika dilahirkan bayi belum mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian ( kalau sudah sampai waktunya atau umurnya.
☺ havighurst mengemukakan 10 jenis perkembangan remaja:
1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang.
2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial
3. Menerima keadaan badannya dan menggunakan secara efektif
4. Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa
5. Mencapai kebebasan ekonomi
6. Memilih dan menyiapakan suatu pekerjaan
7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten
9. Menginginkan dan menyapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
10. Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman bertingkah laku
☺ Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan
1. Hukum cephalocouda
Hukum ini berlaku pada perubahan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kekaki
2. Hukum proximodistal
Hukum proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah keapi.
3. Perkembangan terjadi dari umum kekhusus
Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum,kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat kehal-hal yang khusus.
4. Perkembangan berlangsung dalam thapan-tahapan perkembangan
Dalam perkembanagan terjadi penahapan yang terbagi-bagi kedalam masa-masa perkembangan
5. Hukum tempo dan ritme perkembangan
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan,terus menerus dalam tempoperkembangan yang relatif tetap serta bisa melakukan umum.






☺ Remaja
- Remaja itu sulit didenifisikan secara mutlak.
Dicoba untuk memahami remaja melalui beberapa sudut pandang antara lain:
a. Remaja menurut hukum
b. Perkembangan fisik
c. WHO
d. Sosial psikologis
e. Pandangan masyrakat
- Kebutuhan remaja , masalah dan konsekuensinya
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.
- Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat di klarifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu :
a. Kebutuhan organik, seperti makan,minum,bernafas ,seks
b. Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpatik dan pengakuan dari pihak lain
c. Kebutuhan berprestasi
d. Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
☺Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial –psikologis dimasa remaja pada dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan proses pertumbuhan dan perkembangan sebelumnya.
☺ beberapa masalah yang dihadapi remaja :
1. Upaya untuk mengubah sikap dan prilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan prilaku dewasa tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun remaja perempuan.
2. Sering kali para remaja mengalami kesulutan untuk menerima perubahan –perubahan fisiknya.
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya,sehingga sering terjadi salah tingkah dan prilaku yang menentang norma.
4. Dalam memasuki kehidupan masyrakat remaja yang terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah , terutama masalah penyesuaian emosional.
5. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri , dan untuk hidup mandiri secara ekonomis, akan berkaitan dengan berbagai maslah untuk menetapaka pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.
6. Berbagai norma dan nilai yang berlaku didalam hidup bermasyrakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja, sedang dipihak remaja merasa memiliki nilai dannorma kehidupan yang dirasa lebih sesuai.

3. Usaha-usaha pemenuhan kebutuhan remaja
- Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas pokok kebutuhan ini harus dipenuhi. Karena ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar.
- Khusus kebutuhan seksual, hal ini juga merupakn kebutuhan fisik remaja, usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari ibu.
- Pendidikan seksual disekolah dan terutama didalam keluarga harus mendapatkan perhatian.
- Untuk mengembangkan kemampuan hidup masyrakat dan mengenalkan berbagai macam norma sosial , amat penting di kembangkan kelompok-kelompok remaja untuk berbagai urusan.




NAMA : INTAN PERMATA SARI.S
NIM : RRA1A112071 (H)
PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI
TUGAS : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB 3
PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.perubahan-perubahan ini meliputi; perubahan ukuran tubuh,perubahan proporsi tubuh,munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri-ciri kelamin yang kedua (sekunder).
Menurut muss yang dikutip oleh salito wirawan (sarlito,1994:51)urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut.
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulang-tulang(badan menjadi tinggi,anggota-anggota badan menjadi pajang)
2. Pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5. Mulu kemaluan menjadi kriting
6. Tubuh bulu-bulu ketiak


Pada anak laki-laki :
1. petumbuhan tulang-tulang
2. testil (buah pelir) membesar
3. tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
4. awal perubahan suara
5. ejakulasi (keluarnya air mani)
6. bulu kemaluan menjadi kriting
7. pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimumnya Setiap tahunnya
8. tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis,jenggot)
9. tumbuh bulu ketiak
10. akhir perubahan suara
11. rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap
12. tumbuh bulu di dada.
Penyebab perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktifberkerja dalam sistem endokrin.kelenjar pituitry yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada hubungannya perubahan masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsang gonad yaitumerangsang gonad agar mulai aktif berkerja sebelum masa remaja dimulai.
Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelaminsudah ada dan aktif sejak seorang lahir.namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan oleh hormon gonadotropik dari kelenjar pituitry pada saat si anak baru memasukin tahap remaja.
Adapun prubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja ialah:
1. perubahan ukuran tubuh
Irama perubahan tubuhmendadak menjadi cepat sekitar dua(2) tahun sebelum anak mencapai taraf kematangan kelamin.
2. perubahan proposil tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh ada bagian tubuh yang semakin tidak proposional dan ada pula bagian tubuh yang semakin proposional.
3. ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak-kanak , alat kelamin yang utama belumbelum berkembang dengan sempurna.ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungi pada saat ia mulai berumur 14 tahun,yaitu saat pertama kali anak laki-laki mengalami mimpi basah.
4. ciri kelamin kedua
Yang dimaksud dengan kelamin kedua pada anak perempuan adalah; membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu,pinggul melebar lebih lebar dari pada bahu tumbuh rambut pada sekita kelamin ,tumbuh rambut diketiak.

Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antar alaki-laki dan perempuan.
Ada beberapa macam perbedaan atau keanekaragaman proposil tubuh.
1. percepatan pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi remaja banyak faktor individual yang mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini,sehingga baik awal maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda.
2. proses kematangan seksual
Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekundernya,namun kematangan seksual anak-anak remaja berjalan secara individual.

Ada 3 kreteria yang membedakan anak laki-laki dari pada anak perempuan yaitu dalam hal;
1) Kreteria kematangan seksual
2) Permulaan kematangan seksual
3) Urutan gejala-gejala kematanga

a. kriteria kematangan seksual
Kreteria kematangan seksual nampak lebih jelas dari anak perempuan dari pada anak laki-larchki.menarche atau mentruasi pertama dipakai sebagai tanda permulaan pubertas.
b. permulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat mulainya dari pada anak laki-laki .tanda kematangan seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10 sampai 16,5 tahuemudian n.
Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spematozoa hidup selama kira-kira satu tahun (kurang lebih umur 14 tuhun).namun ejekulasi pertama(mimpi pertama) mendahului pucak percepatan perkembangan.
c. urutan gejala-gejala kematanga seksual
Pada anak wanita kematangan dimulai suatu tanda kelamin sekunder dengan tubuhnya buah dada(payudara) yang nampak sedikit pencuat bating puting susu.hal ini terjadi pada usia antara 8 dan13 tahun baru pada stadium kemudian payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa.
Pada anak laki-laki,kematangan sekual dimulai dengan pertumbuhan testes yang dimulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 tahun dan 17 tahun,anak laki-laki maupun perempuan pangkal tenggorokan (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang.Anak gadis mendapatkan suara yang lebih tinggi dan lebih nyaring sedangkan anak laki-laki berubah menjadi agak berat.
3. keanekaragaman perubahan proposil tumbuh
Walau tampak adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal perubahan proposi tubuh, ternyata perubahan itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman.
Perbedaan bentuk tubuh anak laki-laki dan anak perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cendrung menjadi anak yang kekar, berat, dan segitiga). Sedangkan anak perempuan kalau tidak endomorf (cenderung menjadi gemuk dan berat) akan memperlihatkan ciri ektomorf (cenderung kurus dan bertulang panjang)
Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi fisik anak, antara lain adalah:
a) Pengaruh keluarga
Pengaruh faktor keluarga disini meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.
b) Pengaruh gizi
Anak yang memperoleh gizi yang cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja menghambat mempercepat potensi pertumbuhan di masa remaja.
c) Gangguan emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitry.
d) Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
e) Status sosial ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya lebih tinggi.
f) Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit ,biasanya memiliki tubuh yang lebih berat dari pada yang seing sakit.
g) Pengaruh bentuk tubuh
Bangun/bentuk tubuh akan memperngaruhibesar kecilnya tubuh anak .misalnya anak yang bangun tubuhnya mesomorf akan lebih besar dari pada yang endomorf atau anak yang ektomorf,karena mereka memang lebih gemuk dan berat.
Perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan –perubahan fisik .diantara perubahan-perubahan fisik itu,yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh(badan menjadi panjang dan tinggi) mulai berfungsinya alat-alat reproduksi, haid pada wanita dan “mimpi pertama” pada laki-laki,dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan prilaku dan sikap.dan juga prilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.oleh karna itu masa ini sering dinamakan “masa negatif”.
Karana memang sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar pertumbuhan yang menyebabkan terjadintya perybahan dalam bentuk ukuran tubuhnya.
Anak laki-laki nampaknya juga terlalu memperhatikan keadaan tubuhnya yang sedangkan mengalami proses pertumbuhan .yaitu merekan yang terlalu memperhatikan normal tidaknya dirinya dannmereka yang telalu memikirkan tepat tidaknya kehidupan kelaminya .
Salah satu dari beberapa konsenkuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap,prilaku sosial ,minat,dan kepribadian
Akan tetapi ,sejumlah studi telah menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk,ini biasanya sulit dihilangkan ,bahkan dalam beberapa kasus tanpak semakin parah.
Ketidak nyamanan remaja paling menetap adalah penyimpanan usia kematangan kelaminnya perkembangan kehidupankelamin yang tidak wajar,pada anak laki-E dan juga pada anak perempuan ,bagi anak laki-laki yang mengalami perkembanga kelamin lebih awal ,secara sosial lebih mengguntukan sedangka bagi anak perempuan tidak demikian halnya,tinggi,berat badan dan kekuatan tubuh yang jauh melebihi teman sebayanya dan bagi anak laki-laki akan dapat meningkatkan citra sebayanya dari kedua jenis kelamin.
Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan-pertumbuhan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh atau berubahnya proposil tubuh ,melainkan ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua,baik pada remaja wanita maupun laki-laki.
Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan olek kelenjar pituiry dan kelenjar hypothalmus.
Beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan fisik adalah:
a. Faktor keluarga yaitu meliputi faktor keturunan dan lingkungan keluarga
b. Faktor gizi yang erat hubungannya dengan kondisi yang sosial ekonomi keluarga
c. Faktor emosional yang bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya
d. Faktor jenis kelamin,dimana laki-laki cenderung memiliki ukura tumbuh yang tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan wanita
e. Faktor kesehatan
Bab4
Perkembangan intelek,sosial,dan bahasa

A. PERKEMBANGAN INTELEK
1. pengertian intelek dan intelengesi
Istilah intelect berarti antara lain (1)kekuatan mental dimana manusia dapat berfikir(2) suatu rumpun nama untuk proses kognitif ,terutama untuk aktivita yang berkenan dengan berfikir (misalnya menghubungkan ,menimbang dan memahami)(3) kecakapan terutama kecakapan yang tinggi untuk berfikir.
Menurut kamus webster new world dictionary of the american language ,istilah intelect berarti:fikir
1. Kecakapan untuk berfikir
2. Kecakapan mental yang besar
3. Pikiran atau intelegensin
Beberapa rumus intelengensi sebagai berikut:
1. Intelengensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan yang memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan fikir.
2. Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tingkah laku
3. Intelegensi meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengertian dan tingkah laku denga pola-pola baru mempergunakannya secara efektif
4. William stren mengemukakan bahwa intelengensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan penggunaan fungsi berfikir
5. Intelegensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui keturunan ,kemampuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir.

2. hubungan antar intelek dan tingkah laku
Kemampuan berfikir absrak menunjukan perhatian seseorang kepada kejadian dan pristiwa yang tidak kogkret seperti misalnya pilihan pekerjaan ,corak hidup bermasyarakat ,pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh,didepan mata dan dll.

3. karakteristik perkembangan intelek remaja
Intelengensi pada remaja tidak mudah diukur ,karna tidak mudah terlihat ,perubahan kecepatan berkembang kemanpuan tersebut.

4. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembanga intelek
Sejauh manakah perkembangan intelekgensi dipengaruh oleh faktor dasar .

5. perbedaan individu dalam kemampuan dan perkembangan intelek
Seperti diketahui bahwa manusia itu berbeda satu sama lainnya dakam berbagai hal,juga tentang intelengensinnya.

6. usaha-usaha dalam membantu dalam mengembangkan intelek remaja dalam proses pembelajaran
Menurut piaget sebagian besar anak usia remaja ini mampu memahami konsep-konsep absrak dalam batas-batas tertentu.

B. BAKAT KHUSUS
Merupakan pernyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda satu sama lainnya dalam berbagai hal,diantara lain didalam intelengensi ,bakat, minat, kepribadian keadaan jasmani dan prilaku sosial.

C. PERKEMBANGAN SOSIAL
1. Pengertian perkembangan hubungan sosial
Beberapa teori tentang perkembangan manusia telah mengungkapakan bahwa tumbuh dan berkembang dari masa bayi kedewasa mealaui beberapa langkah dan jenjang.
Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan. Lingkungan itu dapat dibedakan lingkungan pisik dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sosio-psikologis
2. Karakteristik perkembangan remaja
Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa.
Kehidupan sosial pada jenjang remaja ditandai menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Pergaulan remaja banyak diujudkan dalam bentuk kelompok-kelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar.
Nilai positif dalam kehidupan berkelompok adalah tiap anggota kelompok belajar berorganisasi, memilih pemimpin dan mematuhi aturan kelompok.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya.
b. Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis
c. Status sosial ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
e. Kapasitas mentah emosi dan intelegensi
Kemampuan berfikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa.
4. Pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku
Dalam perkembangan sosial para remaja dapat memikirkan perihal dirinya dan oranglain.
Fikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.
Di samping itu pengaruh egosentrismasih sering terlihat pada pikiran remaja.
1. Cita-cita dan idealisme yang baik.
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat oranglain dalam penilaiannya.
5. Perbedaan individual dalam perkembangan sosial
Bergaul dengan sesama manusia (sosialisasi) dilakukan oleh setiap orang, baik secara individualmaupun berkelompok.
6. Upaya pengembangan hubungansosial remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Remaja yang dalam masa mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap yang terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya.
D. PERKEMBANGAN BAHASA
1. Pengertian perkembangan bahasa
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan oranglain. Bahasa merupakan alat bergaul.
2. Karakteristik perkembangan bahasa remaja
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain.
3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu adalah:
a. Umur anak
b. Kondisi lingkungan
c. Kecerdasan anak
d. Status sosial
e. Kondisi fisik
4. Pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain. Seseorang yang rendah kemampuan berfikirnya,akan mengalami kesulitan dalam menyusun kaliamt yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi
5. Perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa
Faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut.
6. Upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa-siswa yang bervariasi bahasanya baik kemampuannya maupu polanya.









NAMA :LELA ARSITA
NIM :RRA1A112043 (H)
PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI
TUGAS : PPD
BAB 5
PERKEMBANGAN AFEKTIF
A. Perkembangan Emosi
Kehidupan seseorang pada umu nya penuh dorongan dan minat untuk mencapai atau memiliki sesuatu. Seperti setelah di uraikan di depan, bahwa perilaku seseorang dan munculnya berbagai kebutuhan disebabkan oleh berbagai dorongan dan minat. Seberapa banyak dorongan-dorongan dan minat-minat seseorang itu terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosionalnya perjalanan hidup seseorang tidak sama. Kehidupan mereka masing-masing berjalan menurut polanya sendiri-sendiri. Seseorang yang pola kehidupannya berlangsung mulus, dimana dorongan-dorongan dan keinginan-keinginan atau minatnya dapat terpenuhi atau dapat berhasil di capai,ia mereka cenderung memiliki emosi yang stabil dengan demikian dapat menikmati hidupnya tetapi sealiknya jika dorongan dan keinginan tidak berhasil terpenuhi, baik hal itu di sebabkan kurangnya kemampuan untuk memenuhinya atau karena kondisi lingkungan yang kurang menunjang. Sangat dimungkin kan perkemangan emosionalnya mengalami gangguan.
Seorang individu dalam merespon sesuatu lebih banyak diarahkan oleh penalaran dan timangan-timbangan ojektif. Dorongan emosional anyak campur tangan dan mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya. Oleh karena itu untuk memahi remaja memeng perlu mengetahui apa yang ia lakukan dan pikirkan.

1. PENGERTIAN EMOSIONAL
Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada uunya disertai oleh perasaan-perasaan tertant, seperti perasaan senang atau tidak senang, perasaan senang atau tidak senang menyertai peruatan-perbuatan kita sehari-hari disebut warna efektif, warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, atau kadang- kadang tidak jelas ( samar-samar ). Dalam hal ini warna afektif tersebut kuat maka perasaan-perasaan menjadi lebih terarah perasaan- perasaan disebut EMOSI ( Sarlito, 1982 : 59 ). Di samping perasaan asenang atau tidak senang, beberapa contoh macam eosi yang lain adaah gembira, cinta, marah, takut, cemas, dan benci.
Emosi dan perasaan adalah dua perasaan yang berbeda. Tetapi perbedaan antara keduanya tidak dapat di nyatakan tegas. Emosi dan perasaan merupaan suatu gejala emosional yang secara kualitatif berkelanjutan, akan tetapi tidak jelas batasnya pada suatu saat suatu warna afektif dapat di katakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi.
Contohnya marah yang ditunjukandalam bentuk diam. Jadi sukar sekali kita mendefenisikan emosi. Menurut crow & crow ( 1958 ) pengertian emisi itu dalah sebagai berikut :

Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan di tandai oleh perubahan-perubahan fisik. Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik. Antara lain berupa.
1. Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah bertambah cepay bila marah
3. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut
4. Pernapasan. Bernafas panjang kalau celaka
5. Pupil mata, membesar bila marah
6. Liur, mengering kalau takut atau tegang
7. Bulu roma berdiri bila takut
8. Pencernaan mencret-mencret kalau tegang
9. Otot ketegangan dan ketakutan menyebab kan otot menegang atau bergetar ( tremor )
10. Koposisi darah : komposisi darah akan ikut berubah dalam emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.

2. Karakteristik perkembangan emosi
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan ‘ suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar, meningginya emosi terutama karena anak ( laki-laki ataupun perempuan ) barada di bawah tekanan sosial yang mereka menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan untuk menghadapi keadaan-keadaan itu.
Pada emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi kanak-kanak jenis emosi yang secara normal dialami adalah : cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas, cemburu, sedih, dll.
Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya, dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.

a. Cinta/kasih sayang
Faktor penting dalam kehidupan remaja adalah kapasitasnya untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain kemamouan untuk menerima cinta saa pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya.
Walaupun remaja bergarak kedunia pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya masih terdapat sifat kanak-kanak nya. Remaja membutuhkan kasih sayang diruah yang sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahun sebelumnya karena alasan inilah maka sikap menentang mereka, menyalah kan mereka secara langsung. Mengolok-olok mereka pada waktu pertama kali ia mencukur kumisnya adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan tindakan yang kurang bijaksana.

b. Gembira
Pada umumnya individu dapat mengingat kemali pengalaman-pengalaman yang menyanangkan yang dialami selama remaja. Jika kita menhitung hal-hal yang menyenangkan tersebut agak nya mempunyai cerita yang panjang dan lengkap tentang apa yang terjadi dalam perkembangan emosional remaja.
Perasaan gembira dari remaja belu banyak diteliti. Perasaan gembira sedikit mendapat perhatiaan dari petugas peneliti dari pada persaan marah dan takut atau tingkah laku dan problem lain yang memantulkan kesedihan.
Rasa gembira akan dialami apabila segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia di terima sebagai seorang sahabat atau bila ia jatuh cinta dan cintanya itu mendapat sambutan ( diterima ) oleh yang dicintai.

c. Kamarahan dan permusuhn
Sejak masa kanak-kanak, rasa marah telah dikaitkan dengan usaha remaja untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai seorang pribadi yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembangan kepribadian. Pertama di antar emosi-emosi ini adalah cinta dan mencintai adalah gejala emosi bagi perkabangan pribadi yang sehat. Rasa marah juga pnting dalam kehidupan, karena melalui rasa maragnya seseorang mempertajam tuntunannya sendiri dan pemilikan minat-minatnya sendiri.
Dalam upaya mamahami remaja, ada 4 9 empat ) faktor yang sangat penting sehhubungan dengan rasa marah.
1. Adanya kenyataan bahwa perasaan marah berhungan dengan usaha manusia untuk memiliki dirinya sendiri, marah seringkali tampak tolol dan tidak terkandali, namun rasa arah akan terus berlanjut sepanjang ada kehidupan, dan sangat berfungsi sebagai usaha individu untuk menjadi seorang priadi sesuai dengan haknya.
2. Pertimbangan penting lainnya ialah ketika individu mencapai masa remaja dia tidak hanya merupakan subjek kemarahan yang erembang dan kemudian surut, tetepi juga mempunyai sikap-sikap dimana ada sisa kemarahan dalam bentuk permusuhan yang meliputi sisa kemarahan masa lalu. Sikap-sikap permusuhan mungkin berbentuk dendam, kesedihan, prasangka, atau kecenderungan untuk merasa tersiksa. Sikap-sikap permusuhan juga dapat juga dalam suatu kecenderungan untuk mrnjadi curiga dan engganan atau menganggap orang lain tidak bersahabat.
3. Seringkali perasaan marah sengaja di sembunyikan dan seringkali dalam bentuk yang samar-samar. Bahkan seni dari cinta mungkin dipakai sebagai alat kemarahan. Contohnya jika seorang anak laki-laki yang mempunyai latar belakang kecemburuan atau sikap-sikap permusuhan yang tidak terselesaikan terhadap gadis-gadis pada umumnya, akhirnya dia mempunyai kebiasaan untuk menarik gadis-gadis hanya untuk menunjukan penolakannya terhadap gadis-gadis yang jatuh hati padanya.
4. Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri. Dalam beberapa hal, aspek ini merupakan aspek yang sangat penting dan juga paling sulit dipahami.

d. Ketakutan dan kecemasan
Jelang anak mencapai remaja, dia telah mengalami serangkaian perkemangan yang panjang yang empengaruhi pasang surut berkenaan dengan rasa ketakutannya. Beberapa rasa takut yang terdahulu telah teratasi, tetapi anyak yang masih ada banyak ketakutan-ketakutan aru muncul karena adanya kecemasan-kecemasan dan rasa berani yang bersamaan dengan perkembangan remaja itu sendiri.

Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun :
1. Pada usia ini seorang siswa/anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka. Sebagian kemurungan sebagai akibat dari perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual Dn sebagian karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih sebagai anak-anak atau sebagai orang dewasa.
2. Siswa mungkn bertingkah laku kasar untuk menutupi ekurangan dala hal rasa percaya diri.
3. Ledakan-ledakan kemarahan mungkin biasa terjadi. Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari kombinasi ketarangan psikologis. Ketidak seibangan biologis. Dan kelelahan karena bekerja terlau keras atau pola makan yang tidak tepat atau tidur yang tidak cukup.
4. Seorang remaja cenderung tidak toleran terhahap orang lain dan membenrkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya rasa percaya diri. Mereka mempunyai pendapat bahwa ada jawaban-jawaban absolut dan bahwa mereka mengetahuinya.
5. Siswa-siswa d SMP mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara lebih objektif dan mungkin menjadi marah apabila mereke ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu ( mahatahu )

Ciri-ciri emisional remaja usia 15-18 tahun
1. “pemberontak” ramaja merupakan pernyataan/ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak kedewasa.
2. Karena bertambahnya kebebasan mareka, banyak ramaja yang mengalami konflik dengan orang tua mereka. Mereka mungkin mengharapkan simpati dan nasehat orang tua atau guru.
3. Siswa pada usia ini sering melamun, memikirkan masa depan mereka. Banyak diantara ereka terlalu tinggi menafsir kemampuan ,ereka sendiri dan merasa berpeluang besar untuk memasuki pekerjaan dan memegang jabatan tertentu.


3.faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti, memperhatikan satu rangsangan dalam jangka yang lebih lama, dan menibulkan emosi yang terarah pada satu objek. Deikian dengan kemampuan mengingat mempengaruhi reaksi emosional. Dengan demikian anak-anak enjadi reaktif terhadap rangsangan yang terjadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia yang lebih muda.
Perkembangan kelenjar endokrin penting untuk mematangkan perilaku emosional. Bayi secara relatif kekurangan produksi endokrin yang di perlukan untuk memopang reaksi fisiologis terhadap setres. Kelenjar adrenalin yang memainkan peran utama pada emosi mengecil secara tajam segera setelah bayi lahir. Tidak lama kelenjar itu mulai membesar lagi, dan membesar dengan pesat sapai anak usia 5 tahun, pembesarannya alabat pada usia 5 sampai 11 tahun, dan membesar lebih pesat lagi sampai anak usia 16 tahun kelenjar tersebut mencapai embali ukuran aeula sampai saat anak lahir. Hanya sedikit adrenalin yang diproduksi dan dikeluarkan sampai saat kelenjar itu membesar kegiatan belajar turut menunang perkembangan emosi metode belajar yang menunjang perkebangan emosi, antara lain adalah :
1. belajar dengan coba-coba
2. belajar dengan cara meniru
3. belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification)
4. belajar melalui pengkoordinasian
5. pelatihan atau belajar dibawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi.
4.Hubungan antara emosi dan tingkah laku pengaruh emosi terhadap tingkah laku
Rasa takut atau marah dapat menyeabkan seorang gemetaran. Dalam ketakutan mukut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak/berdenyut,derasnya aliran darah , sistem pencernaan munkin berubah selama pemunculan emosi. Cairan pencernaan/getah lambung terpengaruh oleh gangguan oleh emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaan tidak enak atau tertekan menghambat/mengganggu pencernaan.
Ganguan emosi dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara hambatan-hambatan dalam bericara tertentu telah ditemukan bahwa tidak di sebabkan oleh kelainan dalam organ bicara. Ketegangan emosional yang cukup laa mungkin dapat menyebabkan seseorang gagap. Seseorang gagap sering kali relatif dapat normal dalam berbicara. Banyak situasi yang timbul disekolah atau dalam kelompok yang dapat menyeabkan seorang menjadi tidak tenang.
Sikap-sikap takut, malu-malu atau agresif dapat merupakan akibat dari ketegangan emosi atau frustasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu. Justru karena reaksi kita betbeda-beda terhadap setiap orang yang kita jumpai, maka jika kita merespon dengan cara yang sangat khusus terhadap hadirnya individu-individu tertentu akan terangsang timbulnya emosi tertentu.
Motivasi untuk elajar akan membantu individu dala m memusatkan perhatian pada apa yang ia sedang kerjakan dan dengan cara itu ia akan memperoleh kepuasan. Karena reaksi setiap pelajar tidak sama, dengan kondisi anak. Dengan demikian rangsangan- rangsangan yang menghasilkan perasaan yang menyenangkan akan empermudah siswa belajar.

5.Perbedaan individual dalam perkembangan emosi
Meskipun pola perkembangan emosi dapat diramalkan, tetapi terdapat perbedaan dala segi frekuensi, intensitas serta jangka waktu dari berbagai macam emosi, dan juga saat permunclannya. Perbedaan ini sudah mulai terlihat sebelum masa bayi berakhir dan semakin bertambah frekunsinya serta lebih mencolok sehubungan dengan bertamahnya usia anak-anak.
Dengan meningkatnya usia anak, semuaemosi diekspresikan secara lebih lunak karena mereka telah mempelajari reaksi orang lain terhadap luapan emosi yang berlebihan, sekalipun emosi itu berupa kegembiraan atau emosi yang menyenangkan lainnya. Selain itu karena anak-anak mengekang sebagian emosi ekspresi merek, emosi tersebut cenderung bertahan lebih lama daripada jika emosi itu diekspresikan secara lebih terbuka. Oleh sebab itu ekspresi emosional menjadi berbeda-beda.
Pebedaan itu bebagian disebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dn taraf kemampuan intelektualnya, dan sebagian lagi disebabkan oleh kondisi lingkungan. Anak yang sehat kurang cenderung emosional dibandingkan anak yang kurang sehat. Ditinjau kedudukannya seagai anggota kelompok, anak-anak yang pandai bereaksi lebih emosional terhadap berbagai macam rangsangan di bandingkan dengan anak-anak yang kurang pandai. Tetapi sebaliknya mereka juga cenderung lebih mampu mengendalikan ekspresi emosi.
Cara mendidik yang otoriter endorong perkembangan emosi kecemasan dan takut sedangkan cara mendidik yang permisif atau demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa kasih sayang anak-anak dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi ekonomi rendah cenderung lebih mengembangkan rasa takut dan cemas dibandingkan dengan mereka yang bersal dari keluarga berstatus sosial ekonomi tinggi.

6.Upaya pengembangan emosi remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Dalam kaitannya dengan emosi remaja awal yag cenderung banyak melemun dan sulit diterka, maka satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Guru-guru dapat membantumereka yang bertingkah laku kasar dengan jalan mencapai keberhasilan dalam pekerjaan/tugas-tugas sekolah sehingga mereka menjadi anak yang lebih tenang dan lebih mudah ditangani. Salah satu cara yang menasar adalah dengan mendorong untuk bersaing dengan diri sendiri.
Apabila ada ledakan-ledakan kemarahan sebaiknya kita memperkecil ledakan emosi tersebut, misalnya dengan jalan tindaan dan bijaksana dan lembut, mengubah pokok pembicaraan, dan memulai aktivitas baru. Jika kemarahan siswa tidak juga reda, guru dapat minta bantuan kepada petugas bimbingan penyuluhan. Dalam diskusi kelas, takankan pentingnya memperhatikan pandangan orang lain dala mengembangkan/meningkatkan pandangan sendiri. Kita hendaknya waspada terhadap siswa yang sangat ambesius, berpendirian keras dan kaku yang suka mengintimidasi kelasnya sehingga tidak ada seseorang yang berani tidak sependapat dengannya atau menentangnya.
Untuk menunjukan kematangan mereka, para remaja terutama laki-laki seringkali merasa terdorog untuk menentukan otoritas orang dewasa sebagai seorang guru di SMA. Seseorang ada dalam posisi otoritas, dan karena itu mungkin gurulah yang merupakan target dari pemberontakan dan rasa permusuhan mereka. Tampaknya cara yang paling baik untuk menghadapi pemberontakan para remaja adalah pertama, mencoba untuk mengerti mereka dan kedua, melakukan segala sesuatu yang dapat dilakikan untuk membantu siswa berhasil berprestasi dalam idang yang diajarkan. satu cara untuk membuktikan kedewasaan seseorang ialah terampil dalam melakukan sesuatu. Jika guru ( ungkin anda ) menyadari sebagai seorang yang bertujuan untuk mengemangkan keterampilan-keterampilan tersebut pada diri siswa walaupun dengan cara-cara yang amat terbatas. Pemberontak dan sikap permusuhan dalam kelas dapat agak dikurangi.
Remaja ada dala keadaan yang embingungkan dan serba sulit dalam banyak hal dia tergantung pada orangtua dalam keperluan-keperluan fisik dan merasa mempunyai kewajiban kepada pengasuhan yang mereka erikan pada saat dia tidak mampu memelihara dirinya sendiri. Namun ia harus lepas dari orangtuanya agar ia menjadi orang dewasa yang mandiri. Sehingga adanya konflik dengan orang tua tidak dapat dihindari. Apabila terjadi friksi seperti ini, para remaja mungkin merasa bersalah, yang selanjutnya dapat memperbesar jurang antara ia dan orang tuanya.
Seorang siswa yang merasa bingung terhadap rantai peristiwa tersebut mungkin merasa pelu menceriteriakan penderitaannya, termasuk mungkin rahasia-rahasia pribadinya keada orang lain. Karena itu diminta seorang guru diinta untuk berfungsi dan sikap separti pendengar yang simpatik.

B.Perkembangan Nilai, Moral dan Sikap
Berbuat secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah laku tidak terdiri atas perbuatan yang tampak saja. Didalamnya tercakup juga sikap mental yang tidak slalu mudah di tanggapi, kecuali secara tidak langsung, misalnya melalui ucapan atau erbuata yang diduga daat menggambarkan sikap mental tersebut, bahkan secara tidak langsung pun ada kalanya cukup sulit untuk menarik kesimpulan yang teliti.
Untuk lebih jelas berikut ini akan diuraikan pengertian dan saling berkaitan antara lain, moral dan sikap serta pengaruhnya terhadap tingkah laku.

1.Pengertian dan saling keterkaitan antara nilai,moral dan sikap serta pengaruhnya terhadap tingkah laku.
Nilai-nilai kehiduan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang termasuk dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradap, antara lain :
1. Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia,
2. Mengembangkan sikap tenggang rasa,
3. Tidak semena-mena terhadap orang lain, berani membela kebenaran dan keadilan, dan sebagainya.
Bagaimana kaitannya antara nila-nilai dan moral?
Moral adalah ajaran tenggang baik dan buruk, perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
Dalam kaitannya dengan pengalaman nilai-nilai hidup, maka moral merupakan kontrol yang bersikap dan tingkah laku sesuai nilai-nilai hidup yang dimaksud misalnya dengan pengalaman nilai hidup tenggang rasa dala perilakunya seseorang akan slalu memperhatikan perasaan orang lain, tidak “ semau gue “ dia dapat membedakan tindakan yang benar dan yang salah.

2.Karakteristik nilai, moral dan sikap remaja
Nilai-nilai kehidupan yang perlu diinformasikan dan selanjutnya dihayati oleh ara remaja tidak terbatas pada adat kebiasaan dan sopan santun saja, namun juga seperangkat lain-lainnya yang terkandung dalam pancasila, misalnya nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan, nilai-nilai estetik, nilai etik dan nilai-nilai intelektual, dalam bentuk-bentuk sesuai dengan perkembangan remaja.
Remaja diharakan mengganti konsep-konse moral yang berlaku umum dan merumuskannya kedalam kode miral yang berlaku umum dan merumuskannya kedalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi perilakunya.
Michel meringkas lima perubahan dasar dala moral yang harus dilakukan oleh remaja ( hurlock –balih bahasa istiwayanti dan kawan-kawan, 1980 : 225 ) sebagai berikut :
1. Pandangan moral individu akin lama makil menjadi lebih abstrak.
2. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang ada apa yang salah keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang diminan.
3. pEnilai moral lebih menjadi semakin kognitif. Hal ini mendorong remaja lebih berani mengambil keutusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya.
4. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
5. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketenangan emosi.

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap.
Bagi para ahli psikoanalisis perkembangan moral dipandang sebagai proses intrnalisasi norma-norma masyarakat dan dipandang sebagai kematangan dari sudut organik biologik. Menurut psikoanalisis moral dan nilai menyatu dalam konsep super ego. Super ego dibentuk dalam melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah yang datang dari luar ( khusunya dari orang tua ). Sedemikian rupa sehingga akhirnya terpencar dari dalam diri sendiri. Karena itu orang-orang yang tak mempunyai hubungan yang harmonis dengan orang tuanya di masa kecil. Kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan super ego yang cukup kuat, sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melanggar norma masyarakat.

4. Perbedaan individual dalam perkembangangan nilai, moral dansikap.
Pengertian moral dan nilai pada anak- anak umur sepuluh/ sebelas tahun berbeda dengan anak-anak yang lebih tua. Ada anak-anak terhadap anggapan bahwa aturan-aturan adalah pasti dan mutlak oleh karena diberikan oleh orang dewasa atau tuhan yang tidak bisa di ubah lagi.(Kohlberg 1963 ) pengertian menurut aspek moral pada anak-anak yang lebih besar, lebih lentur dan nibsi. Ia bisa menawar dan meminta mengubah sesuatu aturan kalau disetujui oleh semua orang.
Dalam kenyataan sehari-harivslalu saja ada gradas dalam intensitas enghayatan dan pengalaman individu mengenai nilai-nilai tertentu, apapun nilai tersebut misalnya pemahaman konsep dan nilai tanggang rasa, bila dibandingkan dengan sikap serta tbgkah lakunya dalam kaitannya dengan tenggang rasa, memungkinkan kita menematkan individu dalam satu kontinum.
A. Diujung paling kiri kita kekelompokan individu yang hampir-hampir atau sama sekali tidak tahu tentang konsep dan nilai-nilai tenggang rasa dan juga tidak bertindak secara benar ditinjau darikonsep tanggang rasa.
B. Diujung paling karena terdapat individu yang baik pengetahuan maupun tingkah lakunya mencerminkan penghayatan nilai tenggang rasa yang sangat meyakinkan.

5.Upaya mengembangkan nilai,moral dan sikap remaja serta implikasinya dalam menyelenggaraan pendidikan
Perwujudan nilai, moral dan sikap tidak terjadi dengan sendirinya proses yang dilalui seseorang dalam pengembangan nilai-niali hidup tertentu adalah sebuah eroses yang belum seluruhnya dipahamioleh para ahli
Karena itu ada kemungkinan bahwa ada individu yang tahu tentang sesuatu nilai tetap menjadi pengetahuan. Tidak sama individu mencapai tingkat perkembangan moral seperti yang diharapkan maka kita dihadapkan dengan masalah pembinaan. Adapun upaya-uaya yang dapat dilakukan dalm mengembangkan nilai,moral dak sikap remaja adalah :
a. Menciptakan komunikasi
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan moral.
Kita mengetahui bahwa nilai-nilai hidup yang di pelajari memerlukan satu kesempatan untuk diterima dan diresapkan sebelum menjadi bagian integral dari tingkah laku seseorang.
Dan kita ketahui pula bahwa nilai-nilai hidu yang dipelajari barulah betul-betul berkambang aabila telah dikaitkan dala konteks kehiduan bersama
b. Menciptakan iklim lingkungan yang serasi.
Seseorang yang mempelajari nilai hidup tertentu, dan moral kemudian berhasil memiliki sikap dan tingah laku sebagai pencerminan nilai hidu itu umumnya adalah seseorang yang hidup dalam lingkungan yang secara positif, jujur, dan konsekuen senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang merupakan pencerminan nilai hidup ini berarti antara lain bahwa usaha pengembangan tingkah laku dalam hidup hendak nya tidak hanya mengutamakan pendekatan-pendekatan intelektual tetapi juga mengutamakan ada nya lingkungan yang kondusif dimana faktor lingkungan itu sendiri merupakan penjelmaan yang konkrit dan dari nilai-nilai tersebut karena lingkungan merupakan faktor yang cukup luas dan sangat bervariasi, maka yang oerlu diperhatikan adalah lingkungan sosial terdekat yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan pembina yaitu orang tua dan guru.

RANGKUMAN
Emosi adalah warna efektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik ola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.jenis emosi yang secara normal dialami antara lain :
Cinta,gembira,marah,takut,cemas,dan sedih.
Perbedaannya terletak ada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya,serta pengendalian remaja terhadap ungkapan emosi remaja. Diehler membeda kan ciri-ciri perkembangan emosi remaja dalam rentang waktu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun
Adapun faktor-fakor yang mempengaruhi emosi antara lain :
Kematangan dan belajar serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur emosi mempengaruhi tingkah laku, misalnya rasa takut menyebabkan seseorang gemetar, sulit bicara, membolos, dll
Ada perbedaan individual dalam perkembang emosi yang sebagian disebabkan olek keadaan fisik,taraf kemampuan intelektual dan kondisi lingkungan.
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat/prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya.
Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan akhlak.
Sikap adalah kesedian beraksi individu terhada sesuatu hal
Menurut Kohlber di samping interaksi sosial, faktor anak ikut berperan dalam perkembangan moral. Terjadi perbedaan individual dalm perkembangan nilai, moral dan sikap sesuai dengan umur,faktor kebudayaan, dan tingkat pemahamannya.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan nilai, moral dan sikap remaja adalah menciptakan komunikasi disaming memberi informasi dan remaja diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk aspek moral,serta menciptakan sistem lingkungan yang serasi garing/kodusif.

BAB 6
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI,PENDIDIKAN DAN KARIER,DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
A.Perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu
1.pengertian kehidupan pribadi dan karakteristiknya
Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap memiliki ciri khusus dan unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek antara lain: aspek emosional, sosial psikologis, dan sosial budaya dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan.
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi
Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya.

3.Perbedaan individu dalam perkembangan pribadi
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen.pembentukan pribadi anak dan remaja masing2 memiliki ciri yang berbeda. Oleh karena itu secara singkata dapat dikatakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka dibesarkan.

4.Pengaruh perkembangan pribadi terhadap tingkah laku
Kehidupan merupakan rangakaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanan nya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan kondusif maka diharapan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik.

5. Upaya Pengembangan kehidupan pribadi
Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pembiasaan daam hal :
a. Hidup sehat dan teratur serta permanfaatan waktu yang secara baik.
b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mendiri dengan enuh tanggung jawab
c. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama,terutama dengan teman sebaya.
d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi.
e. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
f. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.

B.Perkembangan kehidupan pendidikan dan karier
1.pengertian kehidupan pendidikan dan karier
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya,baik didalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.

2.karakteristik kehidupan pendidikan dan karier
Belajar itu akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Cita-cita tentang jenis pekerjaan dimasa yang akan datang merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat dan kebutuhan untuk belajar.
Oleh karena itu remaja seperti untuk mampu mengatasi problema keanekaragaman tersebut dan mampu menempatkan dirinya dengan tepat dan harmonis :
a. Lingkungan pendidikan keluarga
b. Masyarakat
c. Sekolah

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkambangan kehidupan pendidikan dan karier
a. faktor sosial ekonomi
b. faktor lingkungan
c. faktor pandangan hidup

4.Pengaruh perkambangan kehidupan pendidikan dan karier terhadap tingkah laku dan sikap
Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah banyak diwarnai oleh karakteristik guru yang mengajarnya. Guru yang baik dimata para siswa tidak hanya tergantung pada keadaan guru itu sendiri, melainkan tergantung ada banyak faktor.
Guru yang baik itu adalah guru yang akrab dengan siswanya dan menolong siswa dalam hal pelajaran. Hal ini sering salah artikan karena menolong atau membantu disamakan dengan memberikan nilai tinggi dan meluluskan. Pada hal sekolah dalam hal ini para guru memberikan bimbingan dan menilai atas dasar objektivitas yang tidak disertai faktor emosional. Sekolah bermaksud untuk mampu memberikan kepada para peserta didik apa yang sesuai dengan kebutuhannya dan keadaannya.

5.Perbedaan individu dalam perkembangan pendidikan dan karier
Sebagaimana diuraikan dibagian lain, tentang perkembangan intelek bahwa pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ. Dalam kanyataannya IQ setia berbeda-beda maka hal itu berpengaruh terhadap pola kehidupan nya dalam bidang pendidikan. Dengan demikian kehidupan pendidikan akan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan perbedaan kemampuan berfikir atau IQ.

6.Upaya pengembangan kehidupan pendidikan dan karier
Menghadapi tiga lingkungan pendidikan yang berbeda-beda, dapat menyebabkan peserta didik mengalami kebingungan untuk mengikutinya.pertentangan atau perbedaan norma antara masing-masing lingkungan amat besar kemungkinan akan terjadi. Untuk itu hubungan antara ketiga pelaksana pendidikan itu satu sama lain harus mengadakan pendekatan untuk mencapai keharmonisan program.
Orang tua perlu memahami kemajuan pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah dan diluar keluarga. Hal ini amat tinggi nilainya, karena dengan norma dan ketentuan yang tidak terlalu jauh berbeda antara rumah,sekolah, dan masyarakat dapat dicapai.
Pedoman dan pendiriannya itu menggambarkan bahwa mereka belum siap untuk memasuki kehidupan masa depan :
a.perkembangan karier
perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ada pada periode pilihan tentatif (11-17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya pengenalan anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan dikerjakannya dimasa mendatang. Periode tentatif ini meliputi 4 macam tahapan :
1. Tahap mainat (umur 11-12 tahun)
2. Tahap kapasitas (12-14 tahun)
3. Tahap nilai (15-16 tahun)
4. Tahap transisi (17-18 tahun)

b. Masalah yang dihadapi
Orang tua akan bangga kalau anaknya akan menjadi insinyur atau sarjana teknik, tetapi prestasi belajar anaknya dalam mata pelajaran mtk dan fisika rendah. Yang lebih parah lagi kalau terjadi ilihan anak dan pilihan orang tidak saling mendukung, maka akan menghadapi konflik yang lebih serius lagi alam memilih karier. Oleh karena itu untuk menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih karier, Shetzer (Alexander, dkk, 1980) menyarankan hal-hal berikut:
1.pelajari diri sendiri
2.dibidang apa kamu paling sreg (confortable)
3.tulislah rencana dan cita-cita mu secara formal
4.bisakah dirimu dengan tuntutan pekerjaan tentu yang kamu minati
5.tinjau dan bicarakan lagi rencana kariermu itu dengan orang lain.
6.jika ternyata pilihan kariermu tidak cocok, hentikan.
Dalam sisitem pendidikan diindonesia, remaja dapat dibantu dalam mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karier melalui kegiatan layanan bimbingan karier di SLTP dan SLTA. Layanan bimbingan karier itu dilakukan melalui kegiatan-kegiatan.
a.pemahaman dari bakat,kemampuan,minat keterampilan dan cita-cita pribadi.
b.pemahaman lingkungan pendidikan dari lingkungan pekerjaan serta berbagai
c.cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan memilih karier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan lingkungan dan keadaan diri.
d.perencanaan masa depan
e.usaha penyaluran penempatan,pengaturan, dan penyesuaian.

C.Tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga
1. pengertian kehidupan berkeluarga
Sebagaimana telah diuraikan didepan secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual, yang berarti bahwa secara biologis remaja telah siap melakukan fungsi produksi.
Kematangan seksual tersebut berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tarik kepada lawan jenis, Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada masa remaja adalah cukup kuat, sehingga perlu disiapkan secara mantap tentang hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya. Untuk ini sekolah perlu memperhatikan secara khusus tentang masalah-masalah perkawinan tersebut, dalam bentuk pendidikan seksual atau kegiatan yang lain bagi remaja sebagai persiapan baginya dalam menghadapi fungsinya sebagai orang tua dikemudian hari.

2.Timbulnya cinta dan jatuh cinta
Alasan atau faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami jatuh cinta bermacam-macam antara lain adalah faktof kepribadian , faktor fisik, faktor budaya, latar belakang keluarga, faktof kemampuan seperti pertimbangan yang di gunakan oleh orang jawa. Dalam pemilihan pasangan hidup dilihat dari segi yaitu, bibit, atau faktor keturunan, bebet, atau faktor status sosial, dan bobot atau faktor ekonomi.
Teori lain telah mnediskusikan adanya sedikit perbedaan pandangan tentang tahap-tahap yang ada dalam perkembangan keakraban hubungan antar remaja (Levinger 1980)
3.Masyarakat dan Perkawinan
Dalam masalah perkawinan setiap masyarakat di dunia memiliki hukum dan aturan adat yang menjadi pedoman bagi setiap anggota masyarakat dalam menetapkan pasangan hidupnya.
Hasil penelitian Adam (Garrison, 1956:483) menyatakan bahwa 60 persen wanita yang mengisi angket menyatakan bahwa perkawinan itu di dorong oleh faktor cinta dan keamanan.
Disamping faktor fisik (biologis) dan psikologis, faktor-faktor lain yang di jadikan pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-kesamaan dalam hal ras,bangsa,agama,dan status sosial ekonomi.

D.Implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan
a. Pendidikan yang berlaku di Indonesia baik pendidikan yang di selenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada umumnya di selenggarakan dalam bentuk klasikal.
b. Beberapa usaha yang perlu di lakukan dalam enyelenggaraan pendidikan sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain :
1. bimbingan karier dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
2. memberikan latihan-latihan raktis terhadap siswa dengan berorientasi terhada kondisi (tuntutan) lingkungan.
3. penyusunan kurikulum yang komprehensip dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal.
c. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka erlu di lakukan :
1. bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan keluarga.
2. bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di dalam keluarga,sekolah maupun dalam masyarakat.
d. Pendidikan tentang nilai kehiduan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu di lakukan.

BAB 7
Penyusuaian diri remaja
A. Konsep dan penyusiaian diri
1. Pengertian enyesuaian diri
penyesuaian daat diartikan sebagai berikut :
1. Penyesuaian berarti adatasi
2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konvornitas
3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasan
4. Penyesuaian dapat juga diartika penguasan dan kematangan emosional.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan diri sendiridan pada lingkungannya.
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929