loading...

HADIS AHAD

May 22, 2013
loading...
A. HADIS AHAD
Kata Ahad bentuk plural (jamak) dari Ahad  dengan makna Wahid= satu, tunggal, esa.
Menurut istilah Hadis Ahad adalah:

Hadis yang tidak memenuhi beberapa persyaratan Hadis Mutawatir.

B. MACAM-MACAM HADIS AHAD
Pembagian Hadis Ahad ada tiga macam, yaitu Hadis Masyhur, ‘Aziz, dan Gharib.

a. Hadis Masyhur
Dalam bahasa kata masyhur berasaldiartikan = tenar, terkenal, dan menampakkan. Dalam istilah Hadis Masyhur terbagi menjadi dua macam adalah :
1) Masyhur Ishthilahi:
••
Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang lebih pada setiap tingkatan (Thabaqah) pada beberapa tingkatan Sanad tetapi tidak mencapai kriteria Mutawatir
••
Hadis di atas diriwayatkan 3 orang sahabat, yaitu Ibnu Amru, Aisyah, dan Abu Hurairah. Dengan demikian hadis ini Masyhur di tingkat sahabat, karena terdapat 3 orang sahabat yang meriwayatkannya, sekalipun Sanad di kalangan Tabi’in lebih dari 3 orang. Atau sebaliknya, bisa jadi Hadis Masyhur di tingkat Tabi’in jika perawinya mencapai 3 orang atau lebih tetapi tidak mencapai jumlah Mutawatir, sekalipun di tingkat sahabat tidak mencapai Masyhur, karena tidak mencapai 3 orang lebih.
2) Masyhur Ghayr Ishthilahi:
Hadis Masyhur Ghayr Ishthilahi berbeda dengan hadis Hadis Masyhur Ishthilahi di atas. Hadis Masyhur menurut istilah Muhadditsin (disebut Masyhur Ishthilahi) sebagaimana di atas, sedang Masyhur Ghayr Ishthilahi (bukan istilah Muhadditsin) adalah :
•
Hadis yang populer pada ungkapan lisan (para ulama) tanpa ada persyaratan yang definitif.
Hadis Masyhur Ghayr Ishthilahi adalah Hadis yang populer atau terkenal di kalangan golongan atau kelompok orang tertentu, sekalipun jumlah periwayat dalam sanad tidak mencapai 3 orang atau lebih.
Misalnya Hadis yang populer (Masyhur) di kalangan ulama fikih saja :

Halal yang paling dimurka Allah adalah Talak. (HR. Al-Hakim)
Contoh Hadis Masyhur di kalangan ulama ushul fikih :

Terangkat dari pada umatku kekhilafan, kelupaan, dan sesuatu yang dipaksakan. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Contoh Hadis Masyhur di kalangan ulama Hadis:

Hadis Anas bin Malik bahwa Rasulullah berdoa qunut satu bulan setelah ruku’ mendoakan pada qabilah Riil dan Dzakwan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hukum Hadis Masyhur baik Ishthilahi atau Ghayr Ishthilahi tidak seluruhnya dinyatakan shahih atau tidak shahih, akan tetapi tergantung kepada hasil penelitian atau pemeriksaan para ulama. Sebagian Hadis Masyhur ada yang shahih, sebagian hasan, dan dha’if, bahkan ada yang Mawdhu’. Namun, memang diakui, bahwa keshahihannya Hadis Masyhur Ishthilahi lebih kuat dari pada keshahihan Hadis ‘Aziz dan Gharib yang hanya diriwayatkan satu atau dua orang perawi saja.
3) Kitab-kitab Hadis Masyhur
Kitab-kitab yang memuat Hadis Masyhur Ghayr Ishthilahi (‘ala Al-Alsinah) antaranya sebagai berikut.
a) Al-Maqashid Al-Hasanah fima Usytuhira ‘ala Al-Alsinah, karya As-Slhawi.
b) Kasyfu Al-Khafa wa Muzil Al-Ilbas fima Usytuhira min Al-Hadist ‘ala Alsinah An-Nas, karya Al-Ajaluni.
c) Tamyiz Ath-Thayyib min Al-Khabits fima Yadur ‘ala Alsinah An-Nas min Al-Hadist, karya Ibnu Ad-Daiba Asy-Syaibani.

b. Hadis ‘Aziz
Dari segi bahasa kata ‘Aziz sifat musyabbahah dari kata•yang berarti = sedikit dan langka. Atau dari kata•berarti = kuat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:

Kemudian Kami perkuat dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata : Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang utus kepadamu. (QS. Yasin (36) : 14)

c. Hadis Gharib
Kata Gharib dalam bahasa juga sifat Musyabbah (serupa dengan isi fa’il atau isim maf’ul) yang berarti sendirian (al-munfarid), terisolir jauh dari kerabat, perantau, asing, dan sulit dipahami. Dari segi istilah ialah :

Hadis yang bersendiri seorang perawi di mana saja tingkatan (thabaqah) dari pada beberapa tingkatan sanad.
Macam-macam Hadis Gharib ada dua macam yaitu sebagai berikut :
a. Gharib Mutlak, yaitu :

Hadis yang gharabah-nya (perawi satu orang) terletak pada pokok sanad. Pokok sanad adalah ujung sanad yaitu seorang sahabat.
b. Gharib Nisbi (Relatif), yaitu :

Hadis yang terjadi gharabah (perawinya satu orang) di tengah sanad.
Misalnya Hadis yang diriwayatkan dari Anas :

Dari Anas bahwa Nabi masuk ke kota Mekah di atas kepalanya mengenakan igal. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Gharabah Nisbi ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1) Muqayyad bi ats-tsiqah
2) Muqayyad bi al-balad
3) Muqayyad ‘ala ar-rawi
d) Kitab-kitab Hadis yang diduga banyak Hadis Gharib, yaitu sebagai berikut :
1) Kitab Athraf Al-Gharaib wa Al-Afrad, karya Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi.
2) Al-Afrad, karya Ad-Daruquthi.
3) Al-AhadistAsh-Shihah wa Al-Gharaib, karya Yusuf bin Abdurrahman Al-Mizzi Asy Syafi’i.
4) Musnad Al-Bazzar.
5) Al-Mu’jam Al-Awsath, karya Ath-Thabarani.
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929