loading...

Perkembangan Peserta didik | KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

May 22, 2013
loading...
BAB I
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
A. Individu dan karakteritisnya

1. Pengertian individu
“ Manusia “ adalah mahliuk yang dapat dipandsang dari berbagai sudut. Sejak ratusan tahun setelah isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat,baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berfikir atau “ Homo sapien “ , mahluk yang berbuat “ Homo faber “ , mahluk yang dapat dididik atau “Homo educandum “ dan seterusnya merupakan pandangan tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan di lakukan terhadap manusia tersebut.
Pandangan itu membuktikan bahwa , manusia adalah mahluk yang kompleks.
Kini masyrakat indonesia telah menganut suatu pandangan bahwa manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi merupakan pengejewatahan menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antara berbagai segi, yaitu antara berbagai segi :
i. Individu dan sosial
ii. Jasmani dan rohani
iii. Dunia akhirat
Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungan, dan manusia dengan tuhan.
2. Karakteristis individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteritis bawakaan (heredyty) dan karakteritis yang di peroleh dari lingkungan.
Karakteritis bawaan merupakan karakteritis turunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor fsikologis. Pada masa lalu ada keyakinan pribadian terbawa pembawaan heredity dan lingkungan merupakan dua faktor yang membentuk karena karena faktor terpisah,masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan cara sendiri-sendiri.
Seorang anak memulai pendidikan formalnya di tingkat kanak-kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin tertunda sampai ia berusia 5 sampai 6 tahun. Tanpa mem[erdulikan berapa umurseorang anak, karakteritis pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya kesekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelak kemudian.
B. Perbedaan individu
Dari bahasan berbagai macam aspek-aspek perkembangan individu, di kenal ada dua yang menonjol yaitu :
i. Semua dari manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya
ii. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.

► Bidang-bidang perbedaan
Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu,sebelum dilakukan pengukuran kapasitas mental yang di mempengaruhi penilaian sekolah,yaitu menghitung ukuran kronologi.seoramg anak memasuki sekolah dasar pada umur 6 tahun dan ia diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara teratur dalam menjalankan tugas-tugasnya di lihat dalam kaitannya umur. Selanjutnya ada anggapan bahwa semua anak diharapakan mampu menang kap bahan-bahan pelajaran yang mempunyai kesamaan dalam hal ini materi dan penyajinya dalam materi pada semua siswa pada kelas yang sama. Ketidak mampuan jelas terlihat pada siswa untuk mempelajari materi umumnya di jelaskan dalam pengertian faktor-faktor kemalasan atau sikap keras kepala.
Telah disadari bahwa perbedaan antara satu dengan yang lainya dan juga kesamaan antara mereka merupakan ciri-ciri dari semua pelajaran pada suatu tingkat belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan ini dan sejauh mana tingkat pendididikan, isi dan teknik-teknik pendidikan diterapkan hendanya disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut.
Konstitusi fisik dari individu sejauh mana ia secara fisik mempunyai bentuk-bentuk yang khas,tingkat kestabilan yang emosional dan peramennya,sikapnya terhadap pelajaran, dan minat-minatnya,akan mempengaruhi keberhasilan yang dicapai dalam belajar mereka.
Faktor-faktor lainnya seperti : jenis kelamin,pengaruh keluarga,status ekonominya,pengalaman belajar sebelumnya,kesesuaian yang dipelajari,teknik-teknik mengajar semua nerpengaruh terhadap tingkat kemampuan individu untuk mencapai keberhasilannya dalam tingkat belajarnya.






☺Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap prilaku mereka dirumah maupun disekolah . gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka adalah bahwa mereka menjadi lebih atau kurang dalam bidang tertentu dibandingkan dengan orang lain. Sebagian mereka lebih mampu dalam bidang seni atau ekspresi yang lainnya,seperti olahraga atau keterampilan,sebagian lagi dapat lebih dalam bidang kognitif atau yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
a. Perbedaan kognitif
Menurut bloom, prestasi belajar baik disekolah maupun diluar sekolah ,menghasilkan tiga pembentukan kemam[uan yang dikenal sebagai : taxomomi bloom,yaitu kemampuan kognitif,afektif,psikomotorik.
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Kognitif menggambarkan penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar.
b. Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupannya.
c. Perbedaan dalam kecakapan motorik
Kecakapan motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan.






d. Perbedaan dalam latar belakang
Dalam tingkat siswa manapun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing memperlancar atau menghambat prestasinya,terlepas pada potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.
e. Perbedaan dalam bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat.
f. Perbedaan dalam kesiapan belajar
Yang mempengaruhi kesiapan dalam belajar ialah , latar belakang keluarga, dan lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap belajar seorang anak.


C. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu

1. Pertumbahan fisik
Pertumbuhan manusia merupakan bahan fisik menjadi lebih besar dan panjang, dan prosesnya sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
a. Pertumbuhan sebelum lahir
Manusia itu ada terjadi dimulai dari suatu proses pertumbuhan( pertemuan sel telur dan sperma) yang membentuk sel kehidupan, yang disebut embrio.
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa iyu merupakan awal terbentukknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.kelahiran pada dasarnya merupakan tanda permatangan biologis dan kematangan syarafmasing-masing komponen biologi telah mampu berfungsi secara mandiri.
b. Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan manusia berlangsung sampai masa dewasa.
Pertumbuhan fisik manusia berbeda dengan pertumbuhan hewan. Demikian anak hewan itu dilahirkan ,dalam waktu yang relatif singkat ia segera dapat berjalan mengikuti induknya untuk mencari makan. Tetapi tidak sedemikian dengan bayi manusia , pada awal dilahirkan, respon dari segala rangsangan dari luar dirinya di lakukan secara reflekdan belum terkoordinasi. Apa bila pipinya disentuh sebelah kiri maka bayi itu akan menggerakakan kepalanya kesebelah bagian yang tersentuh tadi secara reflek dengan mulut terbuka dan kepalanya terus berputar sampai dengan mulutnya mencapai rangsangan.
2. Intelek
intelek atau pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Karena fikir pada dasarnya menunjukkan fungsi otak,maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berfikir ,yang dipengaruhi oleh kemampuan /kematangan otak yang mampu menunjukan fungsinya secara baik.
☺ Menurut piaget perkembangan kognitif seseorang melalui beberapa tahap yaitu :
1. Tahap pertama / masa sensorik motorik (0,0 2.5 tahun )
Masa ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktifitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk reflek misalnya , reflek menyebut penting susu ibu,reflek menangis,dan lain-lainya.
2. Tahap kedua masa praorerasional (2.0-7.0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Misalnya kata pisau plastik kata pisau atau yulisan pisau sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya.




3. Tahap ketiga masa konkreto prerasional (7.0-11.0)
Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai hal tugas yang konkret, anak mulai mengembangkan tiga macam operasi terfikir, yaitu :
a. Identifikasi : mengenal sesuatu
b. Negasi : mengingkari suatu
c. Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
4. Tahap keempat masa operasional ( 11.-dewasa )
Usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstark dan hipotitis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin akan terjadi. Ia dapat menggambil kesimpulan dari suatu pertanyaan-pertanyaan.

3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia . emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau prilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras atau tingkah laku yang lain. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira ia melonjak-lonjak sambil tertawa lebar,dan sebagainya.
4. Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah.ia tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain, terutama ibunya akan membantu bayi yang baru lahir untuk dapat hidup terus, jadi begitu juga setiap orang memerlukan orang lain. Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri.
5. Bahasa
Fungsi bahsa adalah alat komunikasi , setiap orng senantiasa berkomunikasi menggunakan bahasa dengan lingkungannya.


6. Bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh setiap individu. Jika bakat tersebut memdapatkan rangsangan yang baik maka semakin lah berkembang potensi tersebut dengan tambah berkembangnya bakat tersebut.
7. Sikap, nilai, dan moral
Bloom mengatakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar di kelompokkan menjadi tiga sasaran yaitu : penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap(afektif),dan penguasaan fsikomotor.















BAB II
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

1.Pertumbuhan adalah perubahan secara fsikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara optimal pada anak sehat,dalam perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik.
Faktor-faktoryang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normalnpada organisme bermacam-macam :
☺Pertama, faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir.
☺kedua, faktor krtika lahir atau saat lahir
☺ketiga, faktor yang dialami bayi sesudah lahir
☺keempat, faktor psikologis antara lain oleh bayi yang ditinggalkan ibu,ayah atau kedua orang tuanya.

2.Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada sewaktu-waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.
Istilah perkembangan lebih dapat dicerminkan sifat-sifat yang khas mengenai kejala-kejala psikologis yang nampak.
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek , baik fisik maupun psikis.
Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4(empat)kategori utama, yaitu perubahan dalam ukuran,perbandingan,perubahan untuk mengerti hal-hal yang baru.

a. Perubahan dalam ukuran
Pertumbuhan berupa perubahan ukuran panjang atau tinggi,maupun berat badan.Berat badan yang semula 3kg ketika dilahirkan menjadi 8-9kg pada umur 6 bulan. Pada panjang bayi 50cm ketika dilahirkan menjadi 60cm pada umur 1 tahun di ikuti dengan organ-organ tubuh lain yang mengalami perubahan ukuran,antara lain volume otak yang membawa akibat terjadinya perubahan kemampuan.
b. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari perubahan fisik terjadinya perubahan proposional antara kepala,anggota badan dan anggota gerak.
c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama
Pada bayi terdapat kelenjar buntu yang disebiy gl. Thymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami athropy ( penyusutan ) dan kehilangan setelah dewasa.
d. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak hal yang harus diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan atau tingkatan/tahap perkembangan. Ketika dilahirkan bayi belum mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian ( kalau sudah sampai waktunya atau umurnya.
☺ havighurst mengemukakan 10 jenis perkembangan remaja:
1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang.
2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial
3. Menerima keadaan badannya dan menggunakan secara efektif
4. Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa
5. Mencapai kebebasan ekonomi
6. Memilih dan menyiapakan suatu pekerjaan
7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten
9. Menginginkan dan menyapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
10. Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman bertingkah laku
☺ Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan
1. Hukum cephalocouda
Hukum ini berlaku pada perubahan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kekaki
2. Hukum proximodistal
Hukum proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah keapi.
3. Perkembangan terjadi dari umum kekhusus
Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum,kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat kehal-hal yang khusus.
4. Perkembangan berlangsung dalam thapan-tahapan perkembangan
Dalam perkembanagan terjadi penahapan yang terbagi-bagi kedalam masa-masa perkembangan
5. Hukum tempo dan ritme perkembangan
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan,terus menerus dalam tempoperkembangan yang relatif tetap serta bisa melakukan umum.






☺ Remaja
- Remaja itu sulit didenifisikan secara mutlak.
Dicoba untuk memahami remaja melalui beberapa sudut pandang antara lain:
a. Remaja menurut hukum
b. Perkembangan fisik
c. WHO
d. Sosial psikologis
e. Pandangan masyrakat
- Kebutuhan remaja , masalah dan konsekuensinya
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.
- Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat di klarifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu :
a. Kebutuhan organik, seperti makan,minum,bernafas ,seks
b. Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpatik dan pengakuan dari pihak lain
c. Kebutuhan berprestasi
d. Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
☺Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial –psikologis dimasa remaja pada dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan proses pertumbuhan dan perkembangan sebelumnya.
☺ beberapa masalah yang dihadapi remaja :
1. Upaya untuk mengubah sikap dan prilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan prilaku dewasa tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun remaja perempuan.
2. Sering kali para remaja mengalami kesulutan untuk menerima perubahan –perubahan fisiknya.
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya,sehingga sering terjadi salah tingkah dan prilaku yang menentang norma.
4. Dalam memasuki kehidupan masyrakat remaja yang terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah , terutama masalah penyesuaian emosional.
5. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri , dan untuk hidup mandiri secara ekonomis, akan berkaitan dengan berbagai maslah untuk menetapaka pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.
6. Berbagai norma dan nilai yang berlaku didalam hidup bermasyrakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja, sedang dipihak remaja merasa memiliki nilai dannorma kehidupan yang dirasa lebih sesuai.

3. Usaha-usaha pemenuhan kebutuhan remaja
- Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas pokok kebutuhan ini harus dipenuhi. Karena ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar.
- Khusus kebutuhan seksual, hal ini juga merupakn kebutuhan fisik remaja, usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari ibu.
- Pendidikan seksual disekolah dan terutama didalam keluarga harus mendapatkan perhatian.
- Untuk mengembangkan kemampuan hidup masyrakat dan mengenalkan berbagai macam norma sosial , amat penting di kembangkan kelompok-kelompok remaja untuk berbagai urusan.




NAMA : INTAN PERMATA SARI.S
NIM : RRA1A112071 (H)
PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI
TUGAS : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB 3
PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.perubahan-perubahan ini meliputi; perubahan ukuran tubuh,perubahan proporsi tubuh,munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri-ciri kelamin yang kedua (sekunder).
Menurut muss yang dikutip oleh salito wirawan (sarlito,1994:51)urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut.
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulang-tulang(badan menjadi tinggi,anggota-anggota badan menjadi pajang)
2. Pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5. Mulu kemaluan menjadi kriting
6. Tubuh bulu-bulu ketiak


Pada anak laki-laki :
1. petumbuhan tulang-tulang
2. testil (buah pelir) membesar
3. tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
4. awal perubahan suara
5. ejakulasi (keluarnya air mani)
6. bulu kemaluan menjadi kriting
7. pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimumnya Setiap tahunnya
8. tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis,jenggot)
9. tumbuh bulu ketiak
10. akhir perubahan suara
11. rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap
12. tumbuh bulu di dada.
Penyebab perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktifberkerja dalam sistem endokrin.kelenjar pituitry yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada hubungannya perubahan masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsang gonad yaitumerangsang gonad agar mulai aktif berkerja sebelum masa remaja dimulai.
Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelaminsudah ada dan aktif sejak seorang lahir.namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan oleh hormon gonadotropik dari kelenjar pituitry pada saat si anak baru memasukin tahap remaja.
Adapun prubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja ialah:
1. perubahan ukuran tubuh
Irama perubahan tubuhmendadak menjadi cepat sekitar dua(2) tahun sebelum anak mencapai taraf kematangan kelamin.
2. perubahan proposil tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh ada bagian tubuh yang semakin tidak proposional dan ada pula bagian tubuh yang semakin proposional.
3. ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak-kanak , alat kelamin yang utama belumbelum berkembang dengan sempurna.ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungi pada saat ia mulai berumur 14 tahun,yaitu saat pertama kali anak laki-laki mengalami mimpi basah.
4. ciri kelamin kedua
Yang dimaksud dengan kelamin kedua pada anak perempuan adalah; membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu,pinggul melebar lebih lebar dari pada bahu tumbuh rambut pada sekita kelamin ,tumbuh rambut diketiak.

Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antar alaki-laki dan perempuan.
Ada beberapa macam perbedaan atau keanekaragaman proposil tubuh.
1. percepatan pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi remaja banyak faktor individual yang mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini,sehingga baik awal maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda.
2. proses kematangan seksual
Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekundernya,namun kematangan seksual anak-anak remaja berjalan secara individual.

Ada 3 kreteria yang membedakan anak laki-laki dari pada anak perempuan yaitu dalam hal;
1) Kreteria kematangan seksual
2) Permulaan kematangan seksual
3) Urutan gejala-gejala kematanga

a. kriteria kematangan seksual
Kreteria kematangan seksual nampak lebih jelas dari anak perempuan dari pada anak laki-larchki.menarche atau mentruasi pertama dipakai sebagai tanda permulaan pubertas.
b. permulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat mulainya dari pada anak laki-laki .tanda kematangan seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10 sampai 16,5 tahuemudian n.
Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spematozoa hidup selama kira-kira satu tahun (kurang lebih umur 14 tuhun).namun ejekulasi pertama(mimpi pertama) mendahului pucak percepatan perkembangan.
c. urutan gejala-gejala kematanga seksual
Pada anak wanita kematangan dimulai suatu tanda kelamin sekunder dengan tubuhnya buah dada(payudara) yang nampak sedikit pencuat bating puting susu.hal ini terjadi pada usia antara 8 dan13 tahun baru pada stadium kemudian payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa.
Pada anak laki-laki,kematangan sekual dimulai dengan pertumbuhan testes yang dimulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 tahun dan 17 tahun,anak laki-laki maupun perempuan pangkal tenggorokan (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang.Anak gadis mendapatkan suara yang lebih tinggi dan lebih nyaring sedangkan anak laki-laki berubah menjadi agak berat.
3. keanekaragaman perubahan proposil tumbuh
Walau tampak adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal perubahan proposi tubuh, ternyata perubahan itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman.
Perbedaan bentuk tubuh anak laki-laki dan anak perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cendrung menjadi anak yang kekar, berat, dan segitiga). Sedangkan anak perempuan kalau tidak endomorf (cenderung menjadi gemuk dan berat) akan memperlihatkan ciri ektomorf (cenderung kurus dan bertulang panjang)
Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi fisik anak, antara lain adalah:
a) Pengaruh keluarga
Pengaruh faktor keluarga disini meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.
b) Pengaruh gizi
Anak yang memperoleh gizi yang cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja menghambat mempercepat potensi pertumbuhan di masa remaja.
c) Gangguan emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitry.
d) Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
e) Status sosial ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya lebih tinggi.
f) Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit ,biasanya memiliki tubuh yang lebih berat dari pada yang seing sakit.
g) Pengaruh bentuk tubuh
Bangun/bentuk tubuh akan memperngaruhibesar kecilnya tubuh anak .misalnya anak yang bangun tubuhnya mesomorf akan lebih besar dari pada yang endomorf atau anak yang ektomorf,karena mereka memang lebih gemuk dan berat.
Perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan –perubahan fisik .diantara perubahan-perubahan fisik itu,yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh(badan menjadi panjang dan tinggi) mulai berfungsinya alat-alat reproduksi, haid pada wanita dan “mimpi pertama” pada laki-laki,dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan prilaku dan sikap.dan juga prilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.oleh karna itu masa ini sering dinamakan “masa negatif”.
Karana memang sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar pertumbuhan yang menyebabkan terjadintya perybahan dalam bentuk ukuran tubuhnya.
Anak laki-laki nampaknya juga terlalu memperhatikan keadaan tubuhnya yang sedangkan mengalami proses pertumbuhan .yaitu merekan yang terlalu memperhatikan normal tidaknya dirinya dannmereka yang telalu memikirkan tepat tidaknya kehidupan kelaminya .
Salah satu dari beberapa konsenkuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap,prilaku sosial ,minat,dan kepribadian
Akan tetapi ,sejumlah studi telah menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk,ini biasanya sulit dihilangkan ,bahkan dalam beberapa kasus tanpak semakin parah.
Ketidak nyamanan remaja paling menetap adalah penyimpanan usia kematangan kelaminnya perkembangan kehidupankelamin yang tidak wajar,pada anak laki-E dan juga pada anak perempuan ,bagi anak laki-laki yang mengalami perkembanga kelamin lebih awal ,secara sosial lebih mengguntukan sedangka bagi anak perempuan tidak demikian halnya,tinggi,berat badan dan kekuatan tubuh yang jauh melebihi teman sebayanya dan bagi anak laki-laki akan dapat meningkatkan citra sebayanya dari kedua jenis kelamin.
Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan-pertumbuhan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh atau berubahnya proposil tubuh ,melainkan ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua,baik pada remaja wanita maupun laki-laki.
Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan olek kelenjar pituiry dan kelenjar hypothalmus.
Beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan fisik adalah:
a. Faktor keluarga yaitu meliputi faktor keturunan dan lingkungan keluarga
b. Faktor gizi yang erat hubungannya dengan kondisi yang sosial ekonomi keluarga
c. Faktor emosional yang bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya
d. Faktor jenis kelamin,dimana laki-laki cenderung memiliki ukura tumbuh yang tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan wanita
e. Faktor kesehatan
Bab4
Perkembangan intelek,sosial,dan bahasa

A. PERKEMBANGAN INTELEK
1. pengertian intelek dan intelengesi
Istilah intelect berarti antara lain (1)kekuatan mental dimana manusia dapat berfikir(2) suatu rumpun nama untuk proses kognitif ,terutama untuk aktivita yang berkenan dengan berfikir (misalnya menghubungkan ,menimbang dan memahami)(3) kecakapan terutama kecakapan yang tinggi untuk berfikir.
Menurut kamus webster new world dictionary of the american language ,istilah intelect berarti:fikir
1. Kecakapan untuk berfikir
2. Kecakapan mental yang besar
3. Pikiran atau intelegensin
Beberapa rumus intelengensi sebagai berikut:
1. Intelengensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan yang memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan fikir.
2. Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tingkah laku
3. Intelegensi meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengertian dan tingkah laku denga pola-pola baru mempergunakannya secara efektif
4. William stren mengemukakan bahwa intelengensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan penggunaan fungsi berfikir
5. Intelegensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui keturunan ,kemampuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir.

2. hubungan antar intelek dan tingkah laku
Kemampuan berfikir absrak menunjukan perhatian seseorang kepada kejadian dan pristiwa yang tidak kogkret seperti misalnya pilihan pekerjaan ,corak hidup bermasyarakat ,pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh,didepan mata dan dll.

3. karakteristik perkembangan intelek remaja
Intelengensi pada remaja tidak mudah diukur ,karna tidak mudah terlihat ,perubahan kecepatan berkembang kemanpuan tersebut.

4. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembanga intelek
Sejauh manakah perkembangan intelekgensi dipengaruh oleh faktor dasar .

5. perbedaan individu dalam kemampuan dan perkembangan intelek
Seperti diketahui bahwa manusia itu berbeda satu sama lainnya dakam berbagai hal,juga tentang intelengensinnya.

6. usaha-usaha dalam membantu dalam mengembangkan intelek remaja dalam proses pembelajaran
Menurut piaget sebagian besar anak usia remaja ini mampu memahami konsep-konsep absrak dalam batas-batas tertentu.

B. BAKAT KHUSUS
Merupakan pernyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda satu sama lainnya dalam berbagai hal,diantara lain didalam intelengensi ,bakat, minat, kepribadian keadaan jasmani dan prilaku sosial.

C. PERKEMBANGAN SOSIAL
1. Pengertian perkembangan hubungan sosial
Beberapa teori tentang perkembangan manusia telah mengungkapakan bahwa tumbuh dan berkembang dari masa bayi kedewasa mealaui beberapa langkah dan jenjang.
Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan. Lingkungan itu dapat dibedakan lingkungan pisik dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sosio-psikologis
2. Karakteristik perkembangan remaja
Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa.
Kehidupan sosial pada jenjang remaja ditandai menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Pergaulan remaja banyak diujudkan dalam bentuk kelompok-kelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar.
Nilai positif dalam kehidupan berkelompok adalah tiap anggota kelompok belajar berorganisasi, memilih pemimpin dan mematuhi aturan kelompok.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya.
b. Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis
c. Status sosial ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
e. Kapasitas mentah emosi dan intelegensi
Kemampuan berfikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa.
4. Pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku
Dalam perkembangan sosial para remaja dapat memikirkan perihal dirinya dan oranglain.
Fikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.
Di samping itu pengaruh egosentrismasih sering terlihat pada pikiran remaja.
1. Cita-cita dan idealisme yang baik.
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat oranglain dalam penilaiannya.
5. Perbedaan individual dalam perkembangan sosial
Bergaul dengan sesama manusia (sosialisasi) dilakukan oleh setiap orang, baik secara individualmaupun berkelompok.
6. Upaya pengembangan hubungansosial remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Remaja yang dalam masa mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap yang terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya.
D. PERKEMBANGAN BAHASA
1. Pengertian perkembangan bahasa
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan oranglain. Bahasa merupakan alat bergaul.
2. Karakteristik perkembangan bahasa remaja
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain.
3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu adalah:
a. Umur anak
b. Kondisi lingkungan
c. Kecerdasan anak
d. Status sosial
e. Kondisi fisik
4. Pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain. Seseorang yang rendah kemampuan berfikirnya,akan mengalami kesulitan dalam menyusun kaliamt yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi
5. Perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa
Faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut.
6. Upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa-siswa yang bervariasi bahasanya baik kemampuannya maupu polanya.









NAMA :LELA ARSITA
NIM :RRA1A112043 (H)
PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI
TUGAS : PPD
BAB 5
PERKEMBANGAN AFEKTIF
A. Perkembangan Emosi
Kehidupan seseorang pada umu nya penuh dorongan dan minat untuk mencapai atau memiliki sesuatu. Seperti setelah di uraikan di depan, bahwa perilaku seseorang dan munculnya berbagai kebutuhan disebabkan oleh berbagai dorongan dan minat. Seberapa banyak dorongan-dorongan dan minat-minat seseorang itu terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosionalnya perjalanan hidup seseorang tidak sama. Kehidupan mereka masing-masing berjalan menurut polanya sendiri-sendiri. Seseorang yang pola kehidupannya berlangsung mulus, dimana dorongan-dorongan dan keinginan-keinginan atau minatnya dapat terpenuhi atau dapat berhasil di capai,ia mereka cenderung memiliki emosi yang stabil dengan demikian dapat menikmati hidupnya tetapi sealiknya jika dorongan dan keinginan tidak berhasil terpenuhi, baik hal itu di sebabkan kurangnya kemampuan untuk memenuhinya atau karena kondisi lingkungan yang kurang menunjang. Sangat dimungkin kan perkemangan emosionalnya mengalami gangguan.
Seorang individu dalam merespon sesuatu lebih banyak diarahkan oleh penalaran dan timangan-timbangan ojektif. Dorongan emosional anyak campur tangan dan mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya. Oleh karena itu untuk memahi remaja memeng perlu mengetahui apa yang ia lakukan dan pikirkan.

1. PENGERTIAN EMOSIONAL
Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada uunya disertai oleh perasaan-perasaan tertant, seperti perasaan senang atau tidak senang, perasaan senang atau tidak senang menyertai peruatan-perbuatan kita sehari-hari disebut warna efektif, warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, atau kadang- kadang tidak jelas ( samar-samar ). Dalam hal ini warna afektif tersebut kuat maka perasaan-perasaan menjadi lebih terarah perasaan- perasaan disebut EMOSI ( Sarlito, 1982 : 59 ). Di samping perasaan asenang atau tidak senang, beberapa contoh macam eosi yang lain adaah gembira, cinta, marah, takut, cemas, dan benci.
Emosi dan perasaan adalah dua perasaan yang berbeda. Tetapi perbedaan antara keduanya tidak dapat di nyatakan tegas. Emosi dan perasaan merupaan suatu gejala emosional yang secara kualitatif berkelanjutan, akan tetapi tidak jelas batasnya pada suatu saat suatu warna afektif dapat di katakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi.
Contohnya marah yang ditunjukandalam bentuk diam. Jadi sukar sekali kita mendefenisikan emosi. Menurut crow & crow ( 1958 ) pengertian emisi itu dalah sebagai berikut :

Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan di tandai oleh perubahan-perubahan fisik. Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik. Antara lain berupa.
1. Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah bertambah cepay bila marah
3. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut
4. Pernapasan. Bernafas panjang kalau celaka
5. Pupil mata, membesar bila marah
6. Liur, mengering kalau takut atau tegang
7. Bulu roma berdiri bila takut
8. Pencernaan mencret-mencret kalau tegang
9. Otot ketegangan dan ketakutan menyebab kan otot menegang atau bergetar ( tremor )
10. Koposisi darah : komposisi darah akan ikut berubah dalam emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.

2. Karakteristik perkembangan emosi
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan ‘ suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar, meningginya emosi terutama karena anak ( laki-laki ataupun perempuan ) barada di bawah tekanan sosial yang mereka menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan untuk menghadapi keadaan-keadaan itu.
Pada emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi kanak-kanak jenis emosi yang secara normal dialami adalah : cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas, cemburu, sedih, dll.
Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya, dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.

a. Cinta/kasih sayang
Faktor penting dalam kehidupan remaja adalah kapasitasnya untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain kemamouan untuk menerima cinta saa pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya.
Walaupun remaja bergarak kedunia pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya masih terdapat sifat kanak-kanak nya. Remaja membutuhkan kasih sayang diruah yang sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahun sebelumnya karena alasan inilah maka sikap menentang mereka, menyalah kan mereka secara langsung. Mengolok-olok mereka pada waktu pertama kali ia mencukur kumisnya adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan tindakan yang kurang bijaksana.

b. Gembira
Pada umumnya individu dapat mengingat kemali pengalaman-pengalaman yang menyanangkan yang dialami selama remaja. Jika kita menhitung hal-hal yang menyenangkan tersebut agak nya mempunyai cerita yang panjang dan lengkap tentang apa yang terjadi dalam perkembangan emosional remaja.
Perasaan gembira dari remaja belu banyak diteliti. Perasaan gembira sedikit mendapat perhatiaan dari petugas peneliti dari pada persaan marah dan takut atau tingkah laku dan problem lain yang memantulkan kesedihan.
Rasa gembira akan dialami apabila segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia di terima sebagai seorang sahabat atau bila ia jatuh cinta dan cintanya itu mendapat sambutan ( diterima ) oleh yang dicintai.

c. Kamarahan dan permusuhn
Sejak masa kanak-kanak, rasa marah telah dikaitkan dengan usaha remaja untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai seorang pribadi yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembangan kepribadian. Pertama di antar emosi-emosi ini adalah cinta dan mencintai adalah gejala emosi bagi perkabangan pribadi yang sehat. Rasa marah juga pnting dalam kehidupan, karena melalui rasa maragnya seseorang mempertajam tuntunannya sendiri dan pemilikan minat-minatnya sendiri.
Dalam upaya mamahami remaja, ada 4 9 empat ) faktor yang sangat penting sehhubungan dengan rasa marah.
1. Adanya kenyataan bahwa perasaan marah berhungan dengan usaha manusia untuk memiliki dirinya sendiri, marah seringkali tampak tolol dan tidak terkandali, namun rasa arah akan terus berlanjut sepanjang ada kehidupan, dan sangat berfungsi sebagai usaha individu untuk menjadi seorang priadi sesuai dengan haknya.
2. Pertimbangan penting lainnya ialah ketika individu mencapai masa remaja dia tidak hanya merupakan subjek kemarahan yang erembang dan kemudian surut, tetepi juga mempunyai sikap-sikap dimana ada sisa kemarahan dalam bentuk permusuhan yang meliputi sisa kemarahan masa lalu. Sikap-sikap permusuhan mungkin berbentuk dendam, kesedihan, prasangka, atau kecenderungan untuk merasa tersiksa. Sikap-sikap permusuhan juga dapat juga dalam suatu kecenderungan untuk mrnjadi curiga dan engganan atau menganggap orang lain tidak bersahabat.
3. Seringkali perasaan marah sengaja di sembunyikan dan seringkali dalam bentuk yang samar-samar. Bahkan seni dari cinta mungkin dipakai sebagai alat kemarahan. Contohnya jika seorang anak laki-laki yang mempunyai latar belakang kecemburuan atau sikap-sikap permusuhan yang tidak terselesaikan terhadap gadis-gadis pada umumnya, akhirnya dia mempunyai kebiasaan untuk menarik gadis-gadis hanya untuk menunjukan penolakannya terhadap gadis-gadis yang jatuh hati padanya.
4. Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri. Dalam beberapa hal, aspek ini merupakan aspek yang sangat penting dan juga paling sulit dipahami.

d. Ketakutan dan kecemasan
Jelang anak mencapai remaja, dia telah mengalami serangkaian perkemangan yang panjang yang empengaruhi pasang surut berkenaan dengan rasa ketakutannya. Beberapa rasa takut yang terdahulu telah teratasi, tetapi anyak yang masih ada banyak ketakutan-ketakutan aru muncul karena adanya kecemasan-kecemasan dan rasa berani yang bersamaan dengan perkembangan remaja itu sendiri.

Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun :
1. Pada usia ini seorang siswa/anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka. Sebagian kemurungan sebagai akibat dari perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual Dn sebagian karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih sebagai anak-anak atau sebagai orang dewasa.
2. Siswa mungkn bertingkah laku kasar untuk menutupi ekurangan dala hal rasa percaya diri.
3. Ledakan-ledakan kemarahan mungkin biasa terjadi. Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari kombinasi ketarangan psikologis. Ketidak seibangan biologis. Dan kelelahan karena bekerja terlau keras atau pola makan yang tidak tepat atau tidur yang tidak cukup.
4. Seorang remaja cenderung tidak toleran terhahap orang lain dan membenrkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya rasa percaya diri. Mereka mempunyai pendapat bahwa ada jawaban-jawaban absolut dan bahwa mereka mengetahuinya.
5. Siswa-siswa d SMP mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara lebih objektif dan mungkin menjadi marah apabila mereke ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu ( mahatahu )

Ciri-ciri emisional remaja usia 15-18 tahun
1. “pemberontak” ramaja merupakan pernyataan/ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak kedewasa.
2. Karena bertambahnya kebebasan mareka, banyak ramaja yang mengalami konflik dengan orang tua mereka. Mereka mungkin mengharapkan simpati dan nasehat orang tua atau guru.
3. Siswa pada usia ini sering melamun, memikirkan masa depan mereka. Banyak diantara ereka terlalu tinggi menafsir kemampuan ,ereka sendiri dan merasa berpeluang besar untuk memasuki pekerjaan dan memegang jabatan tertentu.


3.faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti, memperhatikan satu rangsangan dalam jangka yang lebih lama, dan menibulkan emosi yang terarah pada satu objek. Deikian dengan kemampuan mengingat mempengaruhi reaksi emosional. Dengan demikian anak-anak enjadi reaktif terhadap rangsangan yang terjadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia yang lebih muda.
Perkembangan kelenjar endokrin penting untuk mematangkan perilaku emosional. Bayi secara relatif kekurangan produksi endokrin yang di perlukan untuk memopang reaksi fisiologis terhadap setres. Kelenjar adrenalin yang memainkan peran utama pada emosi mengecil secara tajam segera setelah bayi lahir. Tidak lama kelenjar itu mulai membesar lagi, dan membesar dengan pesat sapai anak usia 5 tahun, pembesarannya alabat pada usia 5 sampai 11 tahun, dan membesar lebih pesat lagi sampai anak usia 16 tahun kelenjar tersebut mencapai embali ukuran aeula sampai saat anak lahir. Hanya sedikit adrenalin yang diproduksi dan dikeluarkan sampai saat kelenjar itu membesar kegiatan belajar turut menunang perkembangan emosi metode belajar yang menunjang perkebangan emosi, antara lain adalah :
1. belajar dengan coba-coba
2. belajar dengan cara meniru
3. belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification)
4. belajar melalui pengkoordinasian
5. pelatihan atau belajar dibawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi.
4.Hubungan antara emosi dan tingkah laku pengaruh emosi terhadap tingkah laku
Rasa takut atau marah dapat menyeabkan seorang gemetaran. Dalam ketakutan mukut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak/berdenyut,derasnya aliran darah , sistem pencernaan munkin berubah selama pemunculan emosi. Cairan pencernaan/getah lambung terpengaruh oleh gangguan oleh emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaan tidak enak atau tertekan menghambat/mengganggu pencernaan.
Ganguan emosi dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara hambatan-hambatan dalam bericara tertentu telah ditemukan bahwa tidak di sebabkan oleh kelainan dalam organ bicara. Ketegangan emosional yang cukup laa mungkin dapat menyebabkan seseorang gagap. Seseorang gagap sering kali relatif dapat normal dalam berbicara. Banyak situasi yang timbul disekolah atau dalam kelompok yang dapat menyeabkan seorang menjadi tidak tenang.
Sikap-sikap takut, malu-malu atau agresif dapat merupakan akibat dari ketegangan emosi atau frustasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu. Justru karena reaksi kita betbeda-beda terhadap setiap orang yang kita jumpai, maka jika kita merespon dengan cara yang sangat khusus terhadap hadirnya individu-individu tertentu akan terangsang timbulnya emosi tertentu.
Motivasi untuk elajar akan membantu individu dala m memusatkan perhatian pada apa yang ia sedang kerjakan dan dengan cara itu ia akan memperoleh kepuasan. Karena reaksi setiap pelajar tidak sama, dengan kondisi anak. Dengan demikian rangsangan- rangsangan yang menghasilkan perasaan yang menyenangkan akan empermudah siswa belajar.

5.Perbedaan individual dalam perkembangan emosi
Meskipun pola perkembangan emosi dapat diramalkan, tetapi terdapat perbedaan dala segi frekuensi, intensitas serta jangka waktu dari berbagai macam emosi, dan juga saat permunclannya. Perbedaan ini sudah mulai terlihat sebelum masa bayi berakhir dan semakin bertambah frekunsinya serta lebih mencolok sehubungan dengan bertamahnya usia anak-anak.
Dengan meningkatnya usia anak, semuaemosi diekspresikan secara lebih lunak karena mereka telah mempelajari reaksi orang lain terhadap luapan emosi yang berlebihan, sekalipun emosi itu berupa kegembiraan atau emosi yang menyenangkan lainnya. Selain itu karena anak-anak mengekang sebagian emosi ekspresi merek, emosi tersebut cenderung bertahan lebih lama daripada jika emosi itu diekspresikan secara lebih terbuka. Oleh sebab itu ekspresi emosional menjadi berbeda-beda.
Pebedaan itu bebagian disebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dn taraf kemampuan intelektualnya, dan sebagian lagi disebabkan oleh kondisi lingkungan. Anak yang sehat kurang cenderung emosional dibandingkan anak yang kurang sehat. Ditinjau kedudukannya seagai anggota kelompok, anak-anak yang pandai bereaksi lebih emosional terhadap berbagai macam rangsangan di bandingkan dengan anak-anak yang kurang pandai. Tetapi sebaliknya mereka juga cenderung lebih mampu mengendalikan ekspresi emosi.
Cara mendidik yang otoriter endorong perkembangan emosi kecemasan dan takut sedangkan cara mendidik yang permisif atau demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa kasih sayang anak-anak dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi ekonomi rendah cenderung lebih mengembangkan rasa takut dan cemas dibandingkan dengan mereka yang bersal dari keluarga berstatus sosial ekonomi tinggi.

6.Upaya pengembangan emosi remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Dalam kaitannya dengan emosi remaja awal yag cenderung banyak melemun dan sulit diterka, maka satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Guru-guru dapat membantumereka yang bertingkah laku kasar dengan jalan mencapai keberhasilan dalam pekerjaan/tugas-tugas sekolah sehingga mereka menjadi anak yang lebih tenang dan lebih mudah ditangani. Salah satu cara yang menasar adalah dengan mendorong untuk bersaing dengan diri sendiri.
Apabila ada ledakan-ledakan kemarahan sebaiknya kita memperkecil ledakan emosi tersebut, misalnya dengan jalan tindaan dan bijaksana dan lembut, mengubah pokok pembicaraan, dan memulai aktivitas baru. Jika kemarahan siswa tidak juga reda, guru dapat minta bantuan kepada petugas bimbingan penyuluhan. Dalam diskusi kelas, takankan pentingnya memperhatikan pandangan orang lain dala mengembangkan/meningkatkan pandangan sendiri. Kita hendaknya waspada terhadap siswa yang sangat ambesius, berpendirian keras dan kaku yang suka mengintimidasi kelasnya sehingga tidak ada seseorang yang berani tidak sependapat dengannya atau menentangnya.
Untuk menunjukan kematangan mereka, para remaja terutama laki-laki seringkali merasa terdorog untuk menentukan otoritas orang dewasa sebagai seorang guru di SMA. Seseorang ada dalam posisi otoritas, dan karena itu mungkin gurulah yang merupakan target dari pemberontakan dan rasa permusuhan mereka. Tampaknya cara yang paling baik untuk menghadapi pemberontakan para remaja adalah pertama, mencoba untuk mengerti mereka dan kedua, melakukan segala sesuatu yang dapat dilakikan untuk membantu siswa berhasil berprestasi dalam idang yang diajarkan. satu cara untuk membuktikan kedewasaan seseorang ialah terampil dalam melakukan sesuatu. Jika guru ( ungkin anda ) menyadari sebagai seorang yang bertujuan untuk mengemangkan keterampilan-keterampilan tersebut pada diri siswa walaupun dengan cara-cara yang amat terbatas. Pemberontak dan sikap permusuhan dalam kelas dapat agak dikurangi.
Remaja ada dala keadaan yang embingungkan dan serba sulit dalam banyak hal dia tergantung pada orangtua dalam keperluan-keperluan fisik dan merasa mempunyai kewajiban kepada pengasuhan yang mereka erikan pada saat dia tidak mampu memelihara dirinya sendiri. Namun ia harus lepas dari orangtuanya agar ia menjadi orang dewasa yang mandiri. Sehingga adanya konflik dengan orang tua tidak dapat dihindari. Apabila terjadi friksi seperti ini, para remaja mungkin merasa bersalah, yang selanjutnya dapat memperbesar jurang antara ia dan orang tuanya.
Seorang siswa yang merasa bingung terhadap rantai peristiwa tersebut mungkin merasa pelu menceriteriakan penderitaannya, termasuk mungkin rahasia-rahasia pribadinya keada orang lain. Karena itu diminta seorang guru diinta untuk berfungsi dan sikap separti pendengar yang simpatik.

B.Perkembangan Nilai, Moral dan Sikap
Berbuat secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah laku tidak terdiri atas perbuatan yang tampak saja. Didalamnya tercakup juga sikap mental yang tidak slalu mudah di tanggapi, kecuali secara tidak langsung, misalnya melalui ucapan atau erbuata yang diduga daat menggambarkan sikap mental tersebut, bahkan secara tidak langsung pun ada kalanya cukup sulit untuk menarik kesimpulan yang teliti.
Untuk lebih jelas berikut ini akan diuraikan pengertian dan saling berkaitan antara lain, moral dan sikap serta pengaruhnya terhadap tingkah laku.

1.Pengertian dan saling keterkaitan antara nilai,moral dan sikap serta pengaruhnya terhadap tingkah laku.
Nilai-nilai kehiduan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang termasuk dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradap, antara lain :
1. Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia,
2. Mengembangkan sikap tenggang rasa,
3. Tidak semena-mena terhadap orang lain, berani membela kebenaran dan keadilan, dan sebagainya.
Bagaimana kaitannya antara nila-nilai dan moral?
Moral adalah ajaran tenggang baik dan buruk, perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
Dalam kaitannya dengan pengalaman nilai-nilai hidup, maka moral merupakan kontrol yang bersikap dan tingkah laku sesuai nilai-nilai hidup yang dimaksud misalnya dengan pengalaman nilai hidup tenggang rasa dala perilakunya seseorang akan slalu memperhatikan perasaan orang lain, tidak “ semau gue “ dia dapat membedakan tindakan yang benar dan yang salah.

2.Karakteristik nilai, moral dan sikap remaja
Nilai-nilai kehidupan yang perlu diinformasikan dan selanjutnya dihayati oleh ara remaja tidak terbatas pada adat kebiasaan dan sopan santun saja, namun juga seperangkat lain-lainnya yang terkandung dalam pancasila, misalnya nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan, nilai-nilai estetik, nilai etik dan nilai-nilai intelektual, dalam bentuk-bentuk sesuai dengan perkembangan remaja.
Remaja diharakan mengganti konsep-konse moral yang berlaku umum dan merumuskannya kedalam kode miral yang berlaku umum dan merumuskannya kedalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi perilakunya.
Michel meringkas lima perubahan dasar dala moral yang harus dilakukan oleh remaja ( hurlock –balih bahasa istiwayanti dan kawan-kawan, 1980 : 225 ) sebagai berikut :
1. Pandangan moral individu akin lama makil menjadi lebih abstrak.
2. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang ada apa yang salah keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang diminan.
3. pEnilai moral lebih menjadi semakin kognitif. Hal ini mendorong remaja lebih berani mengambil keutusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya.
4. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
5. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketenangan emosi.

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap.
Bagi para ahli psikoanalisis perkembangan moral dipandang sebagai proses intrnalisasi norma-norma masyarakat dan dipandang sebagai kematangan dari sudut organik biologik. Menurut psikoanalisis moral dan nilai menyatu dalam konsep super ego. Super ego dibentuk dalam melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah yang datang dari luar ( khusunya dari orang tua ). Sedemikian rupa sehingga akhirnya terpencar dari dalam diri sendiri. Karena itu orang-orang yang tak mempunyai hubungan yang harmonis dengan orang tuanya di masa kecil. Kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan super ego yang cukup kuat, sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melanggar norma masyarakat.

4. Perbedaan individual dalam perkembangangan nilai, moral dansikap.
Pengertian moral dan nilai pada anak- anak umur sepuluh/ sebelas tahun berbeda dengan anak-anak yang lebih tua. Ada anak-anak terhadap anggapan bahwa aturan-aturan adalah pasti dan mutlak oleh karena diberikan oleh orang dewasa atau tuhan yang tidak bisa di ubah lagi.(Kohlberg 1963 ) pengertian menurut aspek moral pada anak-anak yang lebih besar, lebih lentur dan nibsi. Ia bisa menawar dan meminta mengubah sesuatu aturan kalau disetujui oleh semua orang.
Dalam kenyataan sehari-harivslalu saja ada gradas dalam intensitas enghayatan dan pengalaman individu mengenai nilai-nilai tertentu, apapun nilai tersebut misalnya pemahaman konsep dan nilai tanggang rasa, bila dibandingkan dengan sikap serta tbgkah lakunya dalam kaitannya dengan tenggang rasa, memungkinkan kita menematkan individu dalam satu kontinum.
A. Diujung paling kiri kita kekelompokan individu yang hampir-hampir atau sama sekali tidak tahu tentang konsep dan nilai-nilai tenggang rasa dan juga tidak bertindak secara benar ditinjau darikonsep tanggang rasa.
B. Diujung paling karena terdapat individu yang baik pengetahuan maupun tingkah lakunya mencerminkan penghayatan nilai tenggang rasa yang sangat meyakinkan.

5.Upaya mengembangkan nilai,moral dan sikap remaja serta implikasinya dalam menyelenggaraan pendidikan
Perwujudan nilai, moral dan sikap tidak terjadi dengan sendirinya proses yang dilalui seseorang dalam pengembangan nilai-niali hidup tertentu adalah sebuah eroses yang belum seluruhnya dipahamioleh para ahli
Karena itu ada kemungkinan bahwa ada individu yang tahu tentang sesuatu nilai tetap menjadi pengetahuan. Tidak sama individu mencapai tingkat perkembangan moral seperti yang diharapkan maka kita dihadapkan dengan masalah pembinaan. Adapun upaya-uaya yang dapat dilakukan dalm mengembangkan nilai,moral dak sikap remaja adalah :
a. Menciptakan komunikasi
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan moral.
Kita mengetahui bahwa nilai-nilai hidup yang di pelajari memerlukan satu kesempatan untuk diterima dan diresapkan sebelum menjadi bagian integral dari tingkah laku seseorang.
Dan kita ketahui pula bahwa nilai-nilai hidu yang dipelajari barulah betul-betul berkambang aabila telah dikaitkan dala konteks kehiduan bersama
b. Menciptakan iklim lingkungan yang serasi.
Seseorang yang mempelajari nilai hidup tertentu, dan moral kemudian berhasil memiliki sikap dan tingah laku sebagai pencerminan nilai hidu itu umumnya adalah seseorang yang hidup dalam lingkungan yang secara positif, jujur, dan konsekuen senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang merupakan pencerminan nilai hidup ini berarti antara lain bahwa usaha pengembangan tingkah laku dalam hidup hendak nya tidak hanya mengutamakan pendekatan-pendekatan intelektual tetapi juga mengutamakan ada nya lingkungan yang kondusif dimana faktor lingkungan itu sendiri merupakan penjelmaan yang konkrit dan dari nilai-nilai tersebut karena lingkungan merupakan faktor yang cukup luas dan sangat bervariasi, maka yang oerlu diperhatikan adalah lingkungan sosial terdekat yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan pembina yaitu orang tua dan guru.

RANGKUMAN
Emosi adalah warna efektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik ola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.jenis emosi yang secara normal dialami antara lain :
Cinta,gembira,marah,takut,cemas,dan sedih.
Perbedaannya terletak ada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya,serta pengendalian remaja terhadap ungkapan emosi remaja. Diehler membeda kan ciri-ciri perkembangan emosi remaja dalam rentang waktu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun
Adapun faktor-fakor yang mempengaruhi emosi antara lain :
Kematangan dan belajar serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur emosi mempengaruhi tingkah laku, misalnya rasa takut menyebabkan seseorang gemetar, sulit bicara, membolos, dll
Ada perbedaan individual dalam perkembang emosi yang sebagian disebabkan olek keadaan fisik,taraf kemampuan intelektual dan kondisi lingkungan.
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat/prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya.
Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan akhlak.
Sikap adalah kesedian beraksi individu terhada sesuatu hal
Menurut Kohlber di samping interaksi sosial, faktor anak ikut berperan dalam perkembangan moral. Terjadi perbedaan individual dalm perkembangan nilai, moral dan sikap sesuai dengan umur,faktor kebudayaan, dan tingkat pemahamannya.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan nilai, moral dan sikap remaja adalah menciptakan komunikasi disaming memberi informasi dan remaja diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk aspek moral,serta menciptakan sistem lingkungan yang serasi garing/kodusif.

BAB 6
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI,PENDIDIKAN DAN KARIER,DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
A.Perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu
1.pengertian kehidupan pribadi dan karakteristiknya
Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap memiliki ciri khusus dan unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek antara lain: aspek emosional, sosial psikologis, dan sosial budaya dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan.
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi
Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya.

3.Perbedaan individu dalam perkembangan pribadi
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen.pembentukan pribadi anak dan remaja masing2 memiliki ciri yang berbeda. Oleh karena itu secara singkata dapat dikatakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka dibesarkan.

4.Pengaruh perkembangan pribadi terhadap tingkah laku
Kehidupan merupakan rangakaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanan nya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan kondusif maka diharapan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik.

5. Upaya Pengembangan kehidupan pribadi
Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pembiasaan daam hal :
a. Hidup sehat dan teratur serta permanfaatan waktu yang secara baik.
b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mendiri dengan enuh tanggung jawab
c. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama,terutama dengan teman sebaya.
d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi.
e. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
f. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.

B.Perkembangan kehidupan pendidikan dan karier
1.pengertian kehidupan pendidikan dan karier
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya,baik didalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.

2.karakteristik kehidupan pendidikan dan karier
Belajar itu akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Cita-cita tentang jenis pekerjaan dimasa yang akan datang merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat dan kebutuhan untuk belajar.
Oleh karena itu remaja seperti untuk mampu mengatasi problema keanekaragaman tersebut dan mampu menempatkan dirinya dengan tepat dan harmonis :
a. Lingkungan pendidikan keluarga
b. Masyarakat
c. Sekolah

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkambangan kehidupan pendidikan dan karier
a. faktor sosial ekonomi
b. faktor lingkungan
c. faktor pandangan hidup

4.Pengaruh perkambangan kehidupan pendidikan dan karier terhadap tingkah laku dan sikap
Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah banyak diwarnai oleh karakteristik guru yang mengajarnya. Guru yang baik dimata para siswa tidak hanya tergantung pada keadaan guru itu sendiri, melainkan tergantung ada banyak faktor.
Guru yang baik itu adalah guru yang akrab dengan siswanya dan menolong siswa dalam hal pelajaran. Hal ini sering salah artikan karena menolong atau membantu disamakan dengan memberikan nilai tinggi dan meluluskan. Pada hal sekolah dalam hal ini para guru memberikan bimbingan dan menilai atas dasar objektivitas yang tidak disertai faktor emosional. Sekolah bermaksud untuk mampu memberikan kepada para peserta didik apa yang sesuai dengan kebutuhannya dan keadaannya.

5.Perbedaan individu dalam perkembangan pendidikan dan karier
Sebagaimana diuraikan dibagian lain, tentang perkembangan intelek bahwa pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ. Dalam kanyataannya IQ setia berbeda-beda maka hal itu berpengaruh terhadap pola kehidupan nya dalam bidang pendidikan. Dengan demikian kehidupan pendidikan akan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan perbedaan kemampuan berfikir atau IQ.

6.Upaya pengembangan kehidupan pendidikan dan karier
Menghadapi tiga lingkungan pendidikan yang berbeda-beda, dapat menyebabkan peserta didik mengalami kebingungan untuk mengikutinya.pertentangan atau perbedaan norma antara masing-masing lingkungan amat besar kemungkinan akan terjadi. Untuk itu hubungan antara ketiga pelaksana pendidikan itu satu sama lain harus mengadakan pendekatan untuk mencapai keharmonisan program.
Orang tua perlu memahami kemajuan pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah dan diluar keluarga. Hal ini amat tinggi nilainya, karena dengan norma dan ketentuan yang tidak terlalu jauh berbeda antara rumah,sekolah, dan masyarakat dapat dicapai.
Pedoman dan pendiriannya itu menggambarkan bahwa mereka belum siap untuk memasuki kehidupan masa depan :
a.perkembangan karier
perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ada pada periode pilihan tentatif (11-17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya pengenalan anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan dikerjakannya dimasa mendatang. Periode tentatif ini meliputi 4 macam tahapan :
1. Tahap mainat (umur 11-12 tahun)
2. Tahap kapasitas (12-14 tahun)
3. Tahap nilai (15-16 tahun)
4. Tahap transisi (17-18 tahun)

b. Masalah yang dihadapi
Orang tua akan bangga kalau anaknya akan menjadi insinyur atau sarjana teknik, tetapi prestasi belajar anaknya dalam mata pelajaran mtk dan fisika rendah. Yang lebih parah lagi kalau terjadi ilihan anak dan pilihan orang tidak saling mendukung, maka akan menghadapi konflik yang lebih serius lagi alam memilih karier. Oleh karena itu untuk menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih karier, Shetzer (Alexander, dkk, 1980) menyarankan hal-hal berikut:
1.pelajari diri sendiri
2.dibidang apa kamu paling sreg (confortable)
3.tulislah rencana dan cita-cita mu secara formal
4.bisakah dirimu dengan tuntutan pekerjaan tentu yang kamu minati
5.tinjau dan bicarakan lagi rencana kariermu itu dengan orang lain.
6.jika ternyata pilihan kariermu tidak cocok, hentikan.
Dalam sisitem pendidikan diindonesia, remaja dapat dibantu dalam mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karier melalui kegiatan layanan bimbingan karier di SLTP dan SLTA. Layanan bimbingan karier itu dilakukan melalui kegiatan-kegiatan.
a.pemahaman dari bakat,kemampuan,minat keterampilan dan cita-cita pribadi.
b.pemahaman lingkungan pendidikan dari lingkungan pekerjaan serta berbagai
c.cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan memilih karier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan lingkungan dan keadaan diri.
d.perencanaan masa depan
e.usaha penyaluran penempatan,pengaturan, dan penyesuaian.

C.Tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga
1. pengertian kehidupan berkeluarga
Sebagaimana telah diuraikan didepan secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual, yang berarti bahwa secara biologis remaja telah siap melakukan fungsi produksi.
Kematangan seksual tersebut berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tarik kepada lawan jenis, Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada masa remaja adalah cukup kuat, sehingga perlu disiapkan secara mantap tentang hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya. Untuk ini sekolah perlu memperhatikan secara khusus tentang masalah-masalah perkawinan tersebut, dalam bentuk pendidikan seksual atau kegiatan yang lain bagi remaja sebagai persiapan baginya dalam menghadapi fungsinya sebagai orang tua dikemudian hari.

2.Timbulnya cinta dan jatuh cinta
Alasan atau faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami jatuh cinta bermacam-macam antara lain adalah faktof kepribadian , faktor fisik, faktor budaya, latar belakang keluarga, faktof kemampuan seperti pertimbangan yang di gunakan oleh orang jawa. Dalam pemilihan pasangan hidup dilihat dari segi yaitu, bibit, atau faktor keturunan, bebet, atau faktor status sosial, dan bobot atau faktor ekonomi.
Teori lain telah mnediskusikan adanya sedikit perbedaan pandangan tentang tahap-tahap yang ada dalam perkembangan keakraban hubungan antar remaja (Levinger 1980)
3.Masyarakat dan Perkawinan
Dalam masalah perkawinan setiap masyarakat di dunia memiliki hukum dan aturan adat yang menjadi pedoman bagi setiap anggota masyarakat dalam menetapkan pasangan hidupnya.
Hasil penelitian Adam (Garrison, 1956:483) menyatakan bahwa 60 persen wanita yang mengisi angket menyatakan bahwa perkawinan itu di dorong oleh faktor cinta dan keamanan.
Disamping faktor fisik (biologis) dan psikologis, faktor-faktor lain yang di jadikan pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-kesamaan dalam hal ras,bangsa,agama,dan status sosial ekonomi.

D.Implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan
a. Pendidikan yang berlaku di Indonesia baik pendidikan yang di selenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada umumnya di selenggarakan dalam bentuk klasikal.
b. Beberapa usaha yang perlu di lakukan dalam enyelenggaraan pendidikan sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain :
1. bimbingan karier dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
2. memberikan latihan-latihan raktis terhadap siswa dengan berorientasi terhada kondisi (tuntutan) lingkungan.
3. penyusunan kurikulum yang komprehensip dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal.
c. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka erlu di lakukan :
1. bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan keluarga.
2. bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di dalam keluarga,sekolah maupun dalam masyarakat.
d. Pendidikan tentang nilai kehiduan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu di lakukan.

BAB 7
Penyusuaian diri remaja
A. Konsep dan penyusiaian diri
1. Pengertian enyesuaian diri
penyesuaian daat diartikan sebagai berikut :
1. Penyesuaian berarti adatasi
2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konvornitas
3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasan
4. Penyesuaian dapat juga diartika penguasan dan kematangan emosional.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan diri sendiridan pada lingkungannya.
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929