loading...

LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

May 22, 2013
loading...
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling sebagai suatu ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu lain, melainkan ada keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain yang secara teoritis lebih awal dari bimbingan dan konseling, karena itu akan di jelaskan landasan-landasan BK
b. Pokok Masalah
Banyak yang belum memahami akan landasan –landasan dari BK, karena itu akan dijelaskan landasn-landasan Bk
c. Strategi Penulisan
Strategi penulisannya adalah mengambil dari buku sehingga terangkum untuk menajdi sebuah makalah
  
LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan konseling sebagai suatu ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu lain, melainkan ada keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain yang secara teoritis lebih awal dari bimbingan dan konseling.
Kata filosof atau filsafat berasal dari bahasa Yunani :philos berarti cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan.
1. Hakikat Manusia
Manusia merupakan salah satu mahlukhidup di dunia ini. Kehidupan manusia ini berbeda dengan mahluk lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Al-Syaibani (1979) menjelaskan prinsip-prinsip manusia sebagai berikut :
a. Keppercayaan bahwa manusia ialah mahluk yang termulia di dalam jagat raya ini.
b. Kepercayaan akan kemuliaan manusia
c. Kepercayaan bahwa manusia itu hewan yang berfikir
d. Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai tiga dimensi : badan, akal dan ruh.
e. Kepercayaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruh oleh faktor-faktor warisan dan alam lingkungan.
f. Kepercayaan bahwa manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan
g. Kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan diantara manusia.
Hakikat manusia diatas akan terwujud selama manusia ada, sepanjang zaman. Untuk mengoptimalkan perwujudan kemanusiaan tersebut upaya-upaya pendidikan, pembudayaan dan konseling perlu diselenggarakan. Di sisi lain upaya pendidikan, pembudayaan dan konsleling perlu didasarkan pada pemahaman tentang hakikat manusia itu agar uapay tersebut lebih efektif dan sesuai dengan hakikat manusia itu.
2. Tujuan dan Tugas Kehidupan
Menusia merupakan mahluk yang termulia, terbaik, tertinggi dan terindah diciptakan. Manusi dibekali dengan berbagai potens, seperti akal fikiran dan nafsu, fisik dan psikis. Sebagai mahluk yang termulia manusia mempunyai tujuan dan tugas dalam hidupnya.
Adler dalam Prayitno dan Erman Amti (1994) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari kehidupan psikis adalah “menjamin” terus berlangsungnya eksistensi kehidupan kemanusiaan di atas bumi dan memungkinkan terselesainya dengan aman perkembangan manusia.
Qur’an surat Adz-Dzaariyat ayat 56 :

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusi melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Depag, 1986/1987 : 862).
Dalam surat Al-An’am ayat 162 :


Artinya : “Katakanlah; “sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Depag, 1986/1987 : 216).
Dua ayat diatas menggambarkan tujuan pencitaan manusia dan sekaligus menjadi tujuan hidup manusia yaitu inadat kepada Allah. Langgulung (1996) menjelaskan ; bahwa ibadat dalam arti yang luas meliputi seluruh gerak-gerik manusia, dan ibadat dalam arti yang luas inilah tujuan hidup manusia.



A. Landasan Religius
1. Manusi sebagai mahluk Tuhan
Keyakinan bahwa manusia adalah mahluk Tuhan menekankan pada ketinggian derajat dan keindahan manusia itu serta peranannya sebagai khalifah di muka bumi. Derajat dan keberadaan yang paling mulia diantara mahluk-mahluk Tuhan itu perlu dimuliakan oleh manusia itu sendiri.
2. Sikap Keberagamaan
Kehidupan beragama merupakan gejala yang universal. Makna “keagamaan” itu sangat beraneka ragam.
3. Peranan Agaman
Dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia yang kental dan dinamis, peranan agama dalam upaya pemuliaan manusia mendapatkan tempat yang amat penting dan strategis. Undang-undang Dasar 1945 menempatkan agama dalam bab tersendiri. Dalam pendidikan nasional pentingnya peranan agama itu dicerminkan antara lain dalam rumusan tujuan yang hendak dicapai, yaitu tujuan yang menyangkut manusia yang berimanda bertagwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa (UU No. 2 / 1989) tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berkaitan denga itu semua, dalam bimbingan dan konseling juga diperankan kaidah-kaidah agama, yaitu berkenaan dengan hakikat sasaran layanan (klise), sera konteks sosial-bidayanya. Peranan agama dalam bimbingan akan memberikan warna, arah dan suasan hubungan konseling yang tercipta antara klien dan konselor.

B. Landasa Psikologis
Prayitno dan Erman Amti (1994) menjelaskan psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjai sasaran layanan (klien). Hal ini sangat penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah laku klien yang perlu diubah atau dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya.
Perkembangan psikologi yang diperlukan dalam bimbingan dan konseling di antaranya :
1. Motif dan Motifasi
Motif ialah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Suatu tingkah laku berdasarkan pada motif tertentu tidaklah bersifat sembarangan atau acak, melainkan mengandung isi atau tema sesuai dengan motif yang mendasarinya. Para ahli umumnya sepakat akan adanya dua penggolongan motif, yakni motif yang bersifat primer dan yang bersifat sekunder.
2. Pembawaan dan Lingkungan
Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa kondisi mental dan fisik tertentu. Apa yang dibawa sejak lahir itu sering disebut pembawaan. Nagalin Purwanto menjelaskan : “Pembawaan ialah seluruh kemungkinan atau kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu individu dan yang selama, Masa perkembangan benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan). “(Ngalim Purwanto, 1994:53)
3. Perkembangan Individu
Setiap individu yang dilahirkan berada dalam proses perkembangan. Proses perkembangan tersebut berlangsung sejak masa konsepsi dalam rahim. Kemudian menjadi janin, seterusnya menjadi bayi, anak-anak, remaja dewasa serta selanjutnya mencapai usia tua.
Tahapan perkembangan individu sepanjang rentang kehidupan menurut Hurlock (1992) sebagai berikut:
a. Periode pranatal, konspesi kelahiran
b. Bayi, dari kelahiran sampai minggu kedua
c. Masa bayi, dari akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua
d. Awal masa kanak-kanak dua sampai enam tahun
e. Akhir masa kanak-kanank, enam sampai sepuluh atau dua belas tahun
f. Masa puber atau pra masa remaja, sepuluh tahun atau dua belas sampai tiga belas atau empat belas tahun.
g. Masa remaja, tiga belas atau empat belas sampai delapan belas tahun
h. Awal masa dewasa, delapan belassampai empat puluh tahun
i. Usia pertengahan, empat puluh sampai enam puluh tahun
j. Masa tua atau usia lanjut, enam puluh tahun sampai meninggal.

4. Belajar
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Prayitno dan Erma Amti menjelaskan; “Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan apa yang sudah ada pada diri individu.
Perlu dipahami hal-hal sebagai berkut:
a. Terjadinya perubahan dan atau tercapainya sesuatu yang baru pada infividu tidak berlangsung dengan sendirinya, melainkan harus diuprayakan.
b. Kegiatan belajar seringkali memerlukan sarana, baik berupa peralatan maupun suasana hati dan hubungan sosio emosional
c. Upaya belajar merupakan upaya yang berkesinambungan. Kegiatan belajar tidak terbatas oleh waktu, tempat, keadaan dan objek yang dipelajari ataupun oleh usia. Upaya belajar dikehendaki berlangsung terus-menerus. Oleh karena itu, diperlukan penguatan.

5. Kepribadian
Sering dikatakan bahwa ciri seseorang adalah kepribadiannya. “Menurut para psikolog, perkataan kepribadian itu lebih daripada hanya sifat menarik. Kepribadian seseorang itu tersusun dari semua sifat yang dimilikinya”. (Dimyati Mahmud, 1990: 181). Zakia Darajat (1980) menjelaskan bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak, sukar dilihat atau diketahui atau bekasnya.
KESIMPULAN

- Landasan filosofis
Artinya kecintaan terhadap kebijaksanaan dan di bagi lagi antara lain:
a. Hakikat manusia
b. Tujuan dan tugas kehidupan

- Landasan religius
a. Manusia sebagai makhluk tuhan
b. Sikaf keragaman
c. Peranan agama

- Landasan fsikologis
Pembahasan psikologis diperlukan BK adalah:
a. Motif dan motivasi
b. Pembawaan dan lingkungan
c. Perkembangan individu
d. Belajar
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929