loading...

MAKALAH FILSAFAT ILMU Serana Ilmu,Logika dan Bahasa

October 31, 2016 Add Comment
MAKALAH FILSAFAT ILMU Serana Ilmu,Logika dan Bahasa


MAKALAH
FILSAFAT ILMU
(Serana Ilmu,Logika dan Bahasa)

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb
Syukur alhamdulilah atas rahmat dan karunia ALLAH SWT. Kami dapat menyelesaikan masalah ini. Adapun makalah yang Kami buat ini mengenai (Serana Ilmu, Logika dan Bahasa) Makalah yang kami buat ini tidaklah sesempurna dengan makalah yang sebenarnnya. Karena kami menyadari bahwa makalah kami buat ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam penyajian maupun dalam penguraiannya.
Karena itu dengan segala kerendahan hati sudilah untuk pembaca terutama kepada dosen untuk memberi kritik dan saran, untuk membenarkan makalah ini. Makalah ini kami buat berdasarkan tugas yang di berikan oleh dosen pendidikan agama islam, Semoga dengan selesainya masalah ini hal-hal yang berkaitan dengan nilai pendidikan agama tidak akan ada masalah lagi . Dan semoga makalah ini juga akhirnya bermanfaat untuk hal-hal selain yang berhubungan dengan nilai pendidikan agama islam. Dengan segala hormati kami ucapkan terima kasih.



penulis



DAFTAR ISI


Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Bahasa 2
B. Fungsi Bahasa 5
C. Bahasa Sebagai Serana Berfikir Ilmiah 7
D. Bahasa Ilmiah dan Bahasa Agama 8
E. Logika 10
F. Aturan Cara Berpikir yang Benar 10

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan Ilmu adalah dua kata kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat.
Pada perkembangan selanjutnya, Ilmu terbagi dalam beberapa disiplin, yang membutuhkan pendekatan, sifat, Objek, tujuan, dan ukuran yang berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya. Pada gilirannya, cabang ilmu semakin subur dengan segala Variasinya. Namun, tidak dapat juga dipungkiri bahwa ilmu yang terpesialisasi itu semakin menanbah sekat-sekatan antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu yang lain, sehingga muncul arogansi ilmu yang satu terhadap ilmu yang lain. Tidak hanya sekedar sekat-sekat antar disiplin ilmu dan arogansi ilmu, tetapi yang terjadi adalah terpisahnya ilmu itu dengan nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia.
Pada makalah yang kami buat ini, kami membahas tentang serana ilmu ayitu logika dan bahasa. Logika dan bahasa ini sangat mempengaruhi dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Tidak hanya itu, logika dan bahasa ini juga sangat berperan penting bagi pemikiran ilmiah dalam Filsafat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan bahasa dan logika dalam kehidupan manusia?
2. Apa fungsi bahasa dalam berpikir ilmiah dan seperti apakah bahasa ilmiah dan bahasa agama itu?
3. Apa peranan logika dalam berpikir sistematis dan berpikir secara benar itu?
BAB II PEMBAHASAN

A. Bahasa
Bahasa memegang peranan penting dan suatu hal yang lazim dalam hidup dan kehidupan manusia. Kelaziman tersebut membuat manusia jarang memperhatikan bahasa dan menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa, sperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa mempunyai pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang membedakan manusia dari ciptaan lainnya. Hal ini senada dengan apa yang diutarakan oleh Ernest Cassirer, sebagaimana yang dikutip oleh jujun,bahwa keunikan manusia bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa. Oleh karena itu, Ernest menyebut manusia sebagai Animal Symbolicum, yaitu makhluk yang mempergunakan symbol. Secara generic istilah ini mempunyai cakupan yang lebih luas dari istilah homo sapiens, sebab dalam kegiatan berpikir manusia mempergunakan simbol.
Bahasa sebagai serana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa tiada komunikasi. Tanpa komunikasi apakah manusia dapat bersosialisasi, dan apakah manusia layak disebut dengan makhluk sosial? Sebagai serana komunikasi maka segala yang berkaitan dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis dalam menggapai ilmu dan pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa mempunyai kemampuan berbahasa, seseorang tidak dapat melakukuan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur .
Dengan kemampuan berbahasa akan terbentang luas cakrawala berpikir seseorang dan tiada batas dunia baginya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wittgenstein yang menyatakan: “batas bahasaku adalah batas duniaku”. Melalui pernyataan ini orang-orang yang berpikir (homo sapiens) akan bertanya dala diri apa itu bahasa? Apa fungsinya? Bagaimana peran bahasa dalam berpikir ilmiah?.
Banyak ahli bahasa yang telah mamberikan uraiannya tentang pengertian bahasa. Sudah barang tentu setiap ahli berbeda-beda cara menyampaikannya. Blonch and Trager menyatakan bahwa a language is a system of arbitrary vocal symbols by means of which a social group cooperates (bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi).
Senada dengan definisi diatas, Joseph Broam mengatakan bahwa a language is structured system of arbitrary vocal symbols by means of wich members of social grup interact (Bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari symbol-simbol bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain).
Batasan di atas memerlukan sedikit penjelasan agar tidak terjadi salah paham. Oleh karena itu, perlu diteliti setiap unsure yang terdapat di dalamnya:
1. Simbol-simbol
Simbol-simbol berarti things that stand for other things atau sesuatu yang menyatakan sesuatu yang lain. Hubungan antara symbol dan “sesuatu” yang dilambangkannya itu tidak merupakan sesuatau yang terjadi dengan sendirinya atau sesuatu yang bersifat ilmiah, seperti yang terdapat antara awan hitam dan turunnya hujan, ataupun antara tingginya panas badan dan kemungkinan tejadinya infeksi. Awan hitam adalah tanda turunnya hujan, panas sushu badan yang tinggi tanda suatu penyakit. Simbol atau lambang memperoleh fungsi khususnya dari mufakat kelompok atau konvensi sosial, dan tidak mempunyai efek apa pun bagi setiap orang yang tidak mengenal consensus atau konvensi tersebut.
Jika dikatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem symbol-simbol, hal tersebut mengandung makna bahwa ucapan sipembicara dihubungkan secara simbolis dengan objek-objek ataupun kejadian dalam dunia praktis.
2. Simbol-simbol vocal
Simbol-simbol yang membangun ujaran manusia adalah symbol-simbol vocal, yaitu bunyi-bunyi yang urutan-urutan bunyinya dihasilkan dari kerja sama berbagai organ atau alat tubuh dengan sistem pernapasan. Untuk mengetahui maksudnya, bunyi-bunyi tersebut haruslah didengar oleh oranglain dan harus diartikulasikan sedemikian rupa untuk memudahkan si-pendengar untuk merasakannya secara jelas dan berbeda dari yang lainnya.
Demikanlah, pada dasarnya ujaran merupakan fenomena akustik. Dengan kata lain, tidak semua bunyi yang dihasilkan organ-organ vocal manusia merupakan symbol-simbol bahasa, lambang-lambang kebahasaan. Bersin, Batuk, dengkur, dan lain sebagainya, biasanya tidak mengandung nilai simbolis, semua itu tidak bermakna apa-apa di luar mereka sendiri. Hanya apabila bunyi tersebut mempunyai makna konvensional tertentu dalam suatu kelompok sosial tertentu, misalnya batuk-batuk kucing diartikan lambang dari rasa hormat atau keadaan yang memalukan, barulah diterima sebagai sejenis status tambahan dalam bahasa masyarakat tersebut.
3. Simbol-simbol vocal arbitrer
Istilah arbitrer disini bermakna “mana suka”dan tidak perlu ada hubungan yang valid secara filosofis antara ucapan lisan dan arti yang dikandungnya. Hal ini akan lebih jelas bagi orang yang mengetahui lebih dari satu bahasa.
4. Suatu sistem yang berstruktur dari symbol-simbol yang arbitrer.
Walaupun hubungan antara bunyi dan arti ternyata bebas dari setiap suara hati nurani, logika atau psikologi, namun kerja sama antara bunyi-bunyi itu sendiri, didalam bahasa tertentu, ditandai oleh sejumlah konsitensi, ketetapan intern. Misalnya saja, setiap bahasa beroperasi dengan sejumlh bunyi dasar yang terbatas (dan cirri-ciri fonetik lainnya seperti tekanan kata dari informasi).
5. Yang dipergunakan oleh para anggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain.
Bagian ini menyatakan hubungan antara bahasa dan masyarakat. Para ahli sosial menaruh perhatian pada tingkah laku manusia, sejauh tingkah laku tersebut mempengaruhi atau dipengaruhi manusia lainnya. Mereka memandang tingkah laku sosial sebagai tindakan atau aksi yang ditujukkan terhadap yang lainnya. Fungsi bahasa memang sangat penting dlam dunia manusia. Dengan bahasa para anggota masyarakat dapat mengadakan interaksi sosial. Telaah mengenai pola-pola interaksi ini merupakan bagian dari ilmu Sosiologi.

B. Fungsi Bahasa
Para pakar telah berselisih pendapat alam hal fungsi bahasa. Aliran filsafat bahasa dan psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai serana untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosi, sedangakan aliran sosiolinguistik berpendapat bahwa fungsi adalah serana untuk perubahan masyarakat.
Walaupun tampak perbedaan, pendapat ini saling melengkapi. Secra umum dapat dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah:
1) Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat.
2) Penetapan pemikiran dan pengungkapan
3) Penyampaian pikiran dan perasaan
4) Penyenangan jiwa
5) Pengurangan kegoncangan jiwa
Menurut Hallidaysebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsi bahasa adalah seagai berikut:
1) Fungsi Instrumental: penggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang bersifat materi seperti makan, minum, dan sebagainya.
2) Fungsi Regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah laku.
3) Fungsi Interaksional: pengguanaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan pemikiran antara seseorang dan orang lain.
4) Fungsi Personal: seseorang menggunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan dan pikiran.
5) Fungsu Heuristik: penguanaan bahasa untuk mencapai mengungkap tabir fenomena dan keinginan untuk mempelajarinya.
6) Fungsi Imajinatif: penguanaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan realita (dunia nyata).
7) Fungsi Representasional; pengguanaan bahasa untuk menggambarkan pemikiran dan wawasan serta menyampaikannya pada orang lain.
Kneller menggunakan 3 fungsi bahasa sebagaimana yang dikutip oleh jujun dalam Filsafat Ilmu, yaitu simbolik, emotif, dan efektif. Fungsi simbolik dan fungsi emotif menonjol dalam komunikasi imiah, sedangkan fungsi afektif menonjol dalam komunikasi estetik.
Sedangkan Buhler membedakan fungsi bahasa kedalam bahasa ekspresif, bahasa konatif, dan bahasa representasional. Bahasa ekspresif yaitu bahasa yang terarah pada diri sendiri yakni si pembicara, bahasa konatif yaitu bahasa yang terarah pada lawan bicara, dan bahasa representasional yaitu bahasa yang terarah pada kenyataan lainnya, yaitu apa saja selain si pembicara atau lawan bicara. Lebih lanjut, Desmond Morris mengemukakan 4 fungsi bahasa yaitu:
1) Information talking, pertukaran keterangan dan informasi.
2) Mood talking, hal ini sama dengan fungsi bahasa ekspresif yang dikemukakan oleh Buhler.
3) Exploratory talking, sebagai ujaran untuk kepentingan ujaran, sebagaimana fungsi estetis.
4) Grooming talking, tuturan yang sopan yang maksudnya kerukunan melalui percakapan, yakni menggunakan bahasa untuk mempelancar proses sosial dan menghindari pertentangan.
C. Bahasa Sebagai Serana Berfikir Ilmiah
Untuk dapat berfikir ilmiah, seseorang selayaknya menguasai kreteria maupun langkah-langkah dalam kegitan ilmiah. Dengan manguasai hal tersebut tujuan yang akan dicapai akan terwujud. Di samping menguasai langkah-langkah tentunya kegiatan ini dibantu oleh serana berupa bahasa, logika matematika, dan statistika. Berbicara masalah sarana ilmiah, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu pertama , sarana ilmiah itu merupakan ilmu dalam pengertian bahwa ia merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah, seperti menggunakan pola berpikir induktif dalam mendapatkan pengetahuan. Kedua, tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah agar dapat melakukan penelaahan ilmiah secara baik.
Dengan demikian, jika hal tersebut dikaitkan dengan berpikir ilmiah, sarana ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuan berdasarkan metode ilmiah. Sarana berpikir ini juaga mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah alam mendapatkan pengetahuan. Ini disebabkan sarana ini adalah alat bantu proses metode ilmiah dan bukan merupakan ilmu itu sendiri.
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang berladaskan logika induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan berpikir ilmiah ini sangat berkaitan erat dengan bahasa. Menggunakan bahasa yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan benar. Premis yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah juga. Semua itu tidak terlepas dari fungsi bahasa itu sendiri sebagai serana berpikir.
Ketika bahasa disifatkan dengan ilmiah, fungsinya untuk komunikasi disifatkan dengan ilmiah juga, yakni komunikasi ilmiah. Komunikasi ilmiah ini merupakan proses penyampaian informasi berupa pengetahuan. Untuk mencapai komunikasi ilmiah, maka bahasa yang digunakan harus terbatas dari unsure emotif. Disamping itu bahasa ilmiah juga harus bersifat reproduktif, dengan arti jika si pengirim komunikasi menyampaikan suatu informasi berupa “X” misalnya, si pendengar juga harus menerima “X” juga. Hal ini dimaksudkan untuk tidak terjadi kesalahan informasi, dimana suatu informasi berbeda maka proses berpikirnya juga akan berbeda.
D. Bahasa Ilmiah dan Bahasa Agama
Telah diutarakan sebelumnya bahwa bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, berbeda dengan bahasa agama. Ada dua pengertian mendasar tentang bahasa agama, pertama, bahasa agama adalah kalam Ilahi yang terabadikan kedalam kitab suci. Kedua, bahasa agama merupakan ungkapan serta prilaku keagamaan dari seseorang atau sebuah kelompok sosial. Dengan kata lain, bahasa agama dalam konteks kedua ini merupakan wacana keagamaan yang dilakukan oleh umat beragama maupun serjana ahli agama, meskipun tidak selalu menunjuk serta menggunakan ungkapan-ungkapan kitab suci. Walaupun ada perbedaan antara kedua bahasa ini namun keduanya merupakan serana untuk menyampaikan sessuatu dengan gaya bahasa yang khas.
Bahasa ilmiah dalam tulisan-tulisan ilmiah, terutama sejarah, selalu dituntut secara deskriptif sehingga memungkinkan pembaca (orang lain) untuk ikut menapsirkan dan mengembangkan lebih jauh. Sedangkan bahasa agama selain menggunakan gaya deskriptif juga menggunakan gaya preskriptif, yakni struktur makna yang dikandung selalu bersifat imperatif dan persuasif dimana pengarang menghendaki si pembaca mengikuti pesan pengarang sebagaimana terformulasikan dalam teks. Dengan kata lain gaya bahasa ini cenderung memerintah. Gaya bahasa yang demikian kurang di perkenankan dalam bahasa ilmiah yang tentu tidak mengembangkan pemikiran dan pengertian para pembaca. Jika demikian adanya, apakah bahasa agama yang bergaya demikian tidak baik?
Bahasa agama dengan pengertian pertama yang berasal dari Tuhan tidaklah selalu tidak baik, dimana Dia Maha Bijak dalam memilah dan memilih ungkapan dengan tepat dan sesuai dengan ruang, waktu, dan objek yang dituju. Dalam bahasa preskriptif Tuhan, terdapat juga narasi deskriptif dan ungkapan-ungkapan metaforis yang mengandung pemikir-pemikir melakukan perluasan makna dan penafsiran yang lebih luas (hermenuetic) untuk mendekati makna dan tujuan yang dimaksud.
Bahasa ilmiah yang nota bene kreasi manusia bagaimanapun indahnya gaya bahasanya dan teraturnya urutan katanya namun tetap akan berhadapan dengan kritik dan saran dari para pembaca. Hal inilah yang sangat berbeda dengan bahasa agama, di mana para jagoan sastra harus mengakui kekalahan mereka jika dihadapkan dengan gaya bahasa agama yang termaktub dalam Al-Qur’an.
Melihat kemahaan gaya bahasa dalam al-Qur’an ini, maka gaya tersebut tidak termasuk prosa maupun puisi jika ditinjau dari segi disiplin ilmu sastra atau kritik sastra. Hal ini disebabkan bahasa yang terkandung dalam kitab ini lebih menekankan makna yang sanggup menggugah kesadaran batin dan akal budi ketimbang sekedar ungkapan kata yang berbunga-bunga.
Dengan demikian, tampaklah kelebihan dan kekurangan antara bahasa ilmiah yang digunakan manusia dalam kegiatan ilmiahnya dengan bahasa agama yang di pesankan Tuhan kepada manusia untuk menyampaikannya. Di sisi lain juga bahasa ilmiah dapat digunakan dalam bahasa agama, baik dalam definisi pertama maupun kedua tetapi bahasa agama tidak selalu dapat digunakan dlam bahasa ilmiah.
E. Logika
Logika adalah serana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat di pertanggungjawabkan . Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu .
Tidak hanya de facto, menurut kenyataannya kita sering berpikir, secara de jure. Berpikir tidak dapat dijalankan semau-maunya. Realitas begitu banyak jenis dan macamnya, maka berpikir membutuhkan jenis-jenis pemikiran yang sesuai. Pemikiran diikat oleh hakikat dan struktur tertentu, kendati hingga kini belum seluruhnya terungkap. Pikiran kita tunduk pada hukum-hukum tertentu.
Memang sebagai perlengkapan ontologisme, pikiran kita dapat bekerja secara spontan, alami, dan dapat menyelesaikan fungsinya dengan baik, lebih-lebih dlam hal yang biasa, sederhana, dan jelas. Namun, tidak demikianlah halnya apabila menghadapi bahan yang sulit, berliku-liku dan apabila harus mencapai kesimpulan. Dalam situasi seperti ini dibutuhkan adanya yang forma, pengertian yang sadar akan hukum-hukum pikiran beserta mekanismenya secara eksplisit. Mkasudnya hukum-hukum pikiran beserta mekanisme dapat digunakan secara sadar dalam mengontrol perjalanan pikiran yang sulit dan panjang itu.

F. Aturan Cara Berpikir yang Benar
Kondisi adalan hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud, dapat terlaksana. Untuk berpikir baik, yakni berpikir benar, logis-dialektis, juga dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu yaitu :
a. Mencintai kebenaran
Sikap ini sangat fundamental untuk berfikir yang baik, sebab sikap ini senantiasa menggerakkan si pemikir untuk mencari, mengusut, meningkatkan mutu penalarannya; menggerakkan si pemikir untuk senantiasa mewaspadai “ruh-ruh” yang akan menyelewengkannya dari yang benar
b. Ketahuilah (dengan sadar) apa yang sedang Anda kerjakan
Kegiatan yang sedang dikerjakan adalah kegiatan berpikir, Seluruh aktivitas intelek kita adalah suatu usaha terus-menerus mengejar kebenaran yang diselingi dengan di perolehnya pengetahuan tentang kebenaran tetapi parsial sifatnya. Andaikata intelek kita intuitif, pada setiap langkah, kita dapat melihat kebenaran secara lnsung tanpa terlebih dahulu memburunya melalui proses yang berbelit-belit dan banyak seluk-beluknya.
c. Ketahuilah (dengan sadar) apa yang sedang Anda katakana
Pikiran diungkapkan kedalam kata-kata. Kecermatan pikiran terungkap ke dalam kecermatan kata-kata. Karenanya kecermatan ungkapan pikiran ke dalam kata merupakan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi.
d. Buatlah distingsi (pembedaan) dan pembagian (Klasifikasi) yang semestinya
Jika ada dua hal yang tidak mempunyai bentuk yang sama , hal itu jelas berbeda. Tetapi banyak kejadian diamana dua hal atau lebih mempunyai bentuk sama, namun tidak identik. Disinilah perlu dibuat suatu distingsi, suatu perbedaan. Eksplisitkan hal-hal yang membuat yang satu bukan yang lain. Hindari setiap usaha main pukul rata. Karena realitas begitu luas, perlu diadakan pembagian (klasifikasi).
e. Cintailah definisi yang tepat
Punggunaan bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan tidak ditangkap sebagaimana yang akan di ungkapkan atau sebagaimana yang dimaksudkan. Karenanya jangan segan membuat definisi. Definisi harus diburu hingga tertangkap. Definisi artinya pembatasan, yakni membuat jelas batas-batas sesuatu.
f. Ketahuilah (dengan sadar) mengapa Anda menyimpulkan begini atau begitu
Ketahuilah mengapa Anda berkat begini atau begitu. Anda harus bisa dan biasa melihat asumsi-asumsi, implikasi-implikasi, dan konsekuensi-konsekuensi dari suatu penuturan (assertion), pernyataan, atau kesimpulan yang Anda buat. Sering terjadi banyak orang yang tidak tahu apa yang mereka katakana (nyatakan) dan mengapa mereka berkata (menyatakan) begitu. Jika bahan yang ada tidak atau kurang cukup untuk menarik kesimpulan, hendaknya orang menahan diri untuk tidak membuat kesimpulan atau membuat pembatasan-pembatasan (membuat reserve) dalm kesimpulan.
g. Hindarilah kesalahan-kesalahan dengan segala usaha dan tenaga, serta sangguplah mengenali jenis, macam, dan mana kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan pemikiran (penalaran).








BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa memegang peranan penting dan merupakan suatu yang lazim dalam hidup dan kehidupan manusia. Oleh karena itu banyak ahli bahasa yang telah memberikan uraiannya tentang pengertian bahasa.Bahasa adalah suatu sistem symbol-simbol bunyi yang arbitrer. Namun, pakar berselisih pendapat dalam hal fungsi bahasa. Aliran filsafat bahasa dan psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai serana untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosi, sedangakan aliran sosiolinguistik berpendapat bahwa fungsi adalah serana untuk perubahan masyarakat. Selain itu bahasa juga merupakan serana untuk berpikir ilmiah, untuk dapat berpikir ilmiah seseorang selayaknya menguasai kriteria maupun langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah.
Bahasa dikategorikan menjadi dua macam yaitu: pertama, bahasa ilmiah dan kedua, bahasa agama. Bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, sedangkan bahasa agama ada dua pengertian yang mendasar, pertama, bahasa agama adalah kalam Ilahi yang terabadikan kedalam kitab suci. Kedua, bahasa agama merupakan ungkapan serta perilaku keagamaan dari seseorang atau sebuah kelompok sosial.
Dan untuk masalah logika, berdasarkan penjelasan diatas, logika merupakan serana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti misalnya setengah tidak boleh lebih besar daripada satu. Selain itu, untuk mengetahui aturan cara berpikir yang benar ada suatu hal yang harus diperhatiakan, hal tersebut ialah kondisi karena kondisi adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud dan dapat terlaksana.

B. Saran
Adapun saran kami disini ialah untuk berfilsafat yang benar dan baik terlebih dahulu kita harus menguasai dan memahami tentang bahasa dan logika. Karena dengan menguasai kedua hal tersebut kita bisa berpikir secara ilmiah yang baik .





DAFTAR PUSTAKA

Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2009).
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta:Pustaka Sianar Harapan,1995).
Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama, (Jakarta: Pamaradina,1996).
W.Poespropojo, Logika Scientifika; Pengantar Dialektika dan Ilmu, (Bandung:Pustaka Grafika,1999).













Rpp IPA Terpadu

October 31, 2016 Add Comment
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah :
Mata Pelajaran : IPA Terpadu (Biologi)
Kelas / Semester : VIII
Alokasi waktu : 4 X 40 ( 2 x Pertemuan )

A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.

C. Indikator
1. Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
2. Membedakan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
3. Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
4. Menjelaskan struktur embrio tumbuhan.
5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan..
6. Membedakan metagenesis tumbuhan lumut dan paku.

D. Tujuan Pembelajaran
7. Siswa dapat memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
8. Siswa dapat membedakan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
9. Siswa dapat menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
10. Siswa dapat menjelaskan struktur embrio tumbuhan.
11. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan..
12. Siswa dapat membedakan metagenesis tumbuhan lumut dan paku.

E. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Pertemuan pertama:
Pertumbuhan dan Perkembangan terjadi pada setiap makhluk hidup, sebagai contoh: tumbuhan yang semula pendek dengan bertambahnya waktu menjadi bertambah tinggi, semula kecambah berubah menjadi tanaman, manusia yang semula balita tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa lalu menjadi tua. Itu semua merupakan contoh dari peristiwa pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan secara definitif dapat diartikan sebagai bertambahnya suatu ukuran pada makhluk hidup. Ukuran ini meliputi panjang, berat, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Ciri-ciri dari proses pertumbuhan adalah
1. Bersifat irreversible, artinya bertambahnya ukuran pada makhluk hidup tidak dapat berbalik/kembali
2. Bersifat kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dalam suatu ukuran/angka,
3. Berkaitan dengan perubahan fisik, artinya setiap proses pertumbuhan dalam waktu tertentu akan mudah dilihat karena mengakibatkan terjadinya perubahan fisik.
Perkembangan secara definitif adalah bertambahnya suatu fungsi organ pada makhluk hidup. Ciri-ciri dari perkembangan adalah:
1. Bersifat kualitatif, artinya perkembangan tidak dapat dinyatakan dalam ukuran/angka, tetapi dapat dideskripsikan dengan kata-kata.
2. Menuju kedewasaan, artinya setiap makhluk hidup yang berkembang akan menjadi dewasa.
3. Berjalan terus, artinya proses perkembangan akan terus dilakukan terus-menerus hingga makhluk itu mati.

Perkembangan yang terjadi pada kehidupan manusia dimulai dengan adanya proses pembuahan. Proses pada pembuahan ini merupakan proses dimana terjadi pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah)
Perkembangan dari janin ini selama berada di dalam rahim eorang ibu, dibagi kedalam tiga tahapan. Dimana lama masing-masing tahapan ini adalah tiga bulan:
1. Trimester Pertama
Pada tiga bulan pertama ini, embrio akan berkembang hingga menjadi janin dengan panjang kira-kira kurang/lebih 5,5 cm. Janin ini sudah mulai berbentuk seperti manusia meskipun ukuran dari kepalanya cukup besar. Di akhir masa tiga bulan pertama ini, janin tersebut sudah mulai bisa menggerak-gerakkan bagian tangan serta kakinya.
2. Trimester Kedua
Masa tiga bulan kedua, janin biasanya sudah semakin berkembang dengan panjang yang kira-kira mencapai ukuran kurang/lebih 19 cm. Bagian tangan serta kakinya telah mengalami perkembangan. Bagian dari jari-jari tangan serta kaki sudah mulai terbentuk, begitu juga muka si janin akan tumbuh memanjang. Saat masa tiga bulan kedua ini, gerakan detak dari jantung janin ini juga sudah bisa dideteksi.
3. Trimester Ketiga
Di masa tiga bulan ketiga, proses pertumbuhan dari ukuran janin akan berkembang sangat cepat. Biasanya di masa ini, ukuran tubuh janin sudah proporsional seperti tubuh bayi pada umumnya. Dikarenakan bentuk ukuran dari tubuhnya yang semakin besar, maka gerakkan janin tidak terlalu leluasa di dalam rahim. Saat saat menjelang kelahiran dari bayi, ukuran tubuhnya pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Selanjutnya di bulan ke sembilan inilah bayi akan lahir di dunia.

Pertumbuhan dan Proses Perkembangan Manusia setelah Lahir
1. Pertumbuhan Manusia Masa Bayi
Pertumbuhan manusia di masa bayi dimulai dari lahir hingga usia 2 tahun.
2. Pertumbuhan Manusia Masa Anak-Anak
Setelah usia 2 – 5 tahun disebut masa kanak-kanak manusia atau balita. Pada usia ini anak sudah mampu berbicara & mengenal lingkungannya. Setelah usia 5 tahun, anak sudah mampu bersosialisasi dan mulai sekolah.
3. Pertumbuhan Manusia Masa Remaja
Setelah mengalami masa anak-anak, manusia mengalami masa remaja. Saat masa remaja, manusia berusia belasan tahun.

Ciri pertumbuhan serta perkembangan fisik:
a. Ciri organ reproduksi primer manusia
Di masa ini, organ kelamin manusia remaja telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Pada pria akan menghasilkan sperma pada organ testis, sedangkan pada wanita biasanya akan menghasilkan sel telur pada indung telur (ovarium). Perkembangan dari organ reproduksi ini mulai berfungsi. Pada masa manusia remaja pria, biasanya akan ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” atau proses dimana sperma/air mani keluar di saat tidur. Sedangkan pada wanita umumnya ditandai dengan proses menstruasi untuk yang pertama kali.
b. Ciri organ reproduksi sekunder manusia
Pada masa manusia remaja pria, pubertas ini biasanya ditandai oleh ciri-ciri dari kelamin/reproduksi sekunder seperti berikut ini:
• Munculnya jakun.
• Terjadi perubahan suara yang biasanya menjadi lebih besar serta berat.
• Tumbuhnya kumis maupun jenggot.
• Tumbuhnya rambut pada dada, kaki, ketiak, serta sekitar organ kelamin.
• Mulai terlihat otot-otot yang berkembang menjadi lebih besar serta menonjol.
• Bahu atau pundak melebar melebihi bagian pinggul.
• Perubahan pada jaringan kulit menjadi lebih kasar serta bagian pori-pori tampak membesar.
• Munculnya jerawat pada area wajah.
Pada masa manusia masa remaja wanita, masa pubertas ini juga ditandai oleh ciri reproduksi sekunder berikut ini:
• Ukuran organ payudara mulai besar dan bagian puting dari susu mulai timbul.
• Bagian pinggul mulai melebar.
• Tumbuhnya rambut di ketiak serta sekitar organ kelamin.
• Suara akan lebih nyaring.
• Munculnya jerawat di area wajah.

Pertumbuhan dan Perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yakni Gen dan Hormon.
1. Gen. Gen adalah unit pewarisan sifat dari makhluk hidup, pewarisan sifat ini diberikan oleh induk kepada anaknya,
2. Hormon. Hormon adalah zat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Contoh hormon pada manusia dan hewan: oksitosin, antideuretik.

Selain faktor Internal, terdapat juga faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, adapun faktor external yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Nutriens.
2. Sinar matahari.
3. Suhu.
4. Kelembaban.
5. Oksigen.
Metamorfosis adalah serangkaian dari proses tumbuh dan berkembang yang melibatkan perubahan struktur dan bentuk tubuh, dari yang sederhana menjadi sempurna. Metamorfosis dibedakan menjadi dua, yaitu Holometabolisme dan Hemimetabolisme

1. Holometabolisme (Metamorfosis Sempurna)
Merupakan serangkaian proses tumbuh dan berkembang hewan yang melibatkan perubahan bentuk tubuh yang mencolok disetiap tahapnya. Tahapnya adalah telur --> larva --> pupa --> imago. Mula-mula telur menetas menjadi larva, larva akan menjadi pupa (kepompong) lalu pupa akan berubah menjadi imago (dewasa). Contoh hewan yang mengalami holometabolisme adalah Kupu-kupu, Katak, Nyamuk, Lalat, Lebah.
2. Hemimetabolisme (Metamorfosis tidak sempurna)
Merupakan serangkaian proses tumbuh dan berkembang hewan yang melibatkan perubahan bentuk tubuh namun tidak mencolok disetiap tahapnya (antara bentuk muda dengan dewasanya). Tahapnya adalah telur --> nimfa --> imago. Contoh hewan yang mengalami hemimetabolisme adalah Belalang, Capung, Rayap, Kecoa.

Pertemuan kedua:
Pertumbuhan dan Perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (dari dalam tubuh), dan faktor eksternal (dari luar tubuh/lingkungan). Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yakni Gen dan Hormon.
3. Gen. Gen adalah unit pewarisan sifat dari makhluk hidup, pewarisan sifat ini diberikan oleh induk kepada anaknya,
4. Hormon. Hormon adalah zat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Contoh hormon pada tumbuhan: auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat.
Selain faktor Internal, terdapat juga faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, adapun faktor external yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:
b. Nutriens.
c. Sinar matahari.
d. Suhu.
e. Kelembaban.
f. Oksigen.

Metagenesis| Metagenesis secara singkatnya adalah pergantian generasi. maksudnya adalah "terdapat pergantian cara bereproduksi (memerbanyak keturunan), yaitu secara aseksual (tanpa melalui perkawinan) menjadi secara seksual (melalui perkawinan)".
Metagenesis pada Tumbuhan. Untuk membahas metagenesis pada tumbuhan kita akan membahas siklus hidup dari tumbuhan lumut dan paku, tumbuhan paku dan lumut adalah contoh dari tumbuhan yang mengalami metagenesis, untuk tumbuhan lumut dan paku fase seksual dinamakan fase gametofit, dan untuk fase aseksual dinamakan fase sporofit.

• Metagenesis pada Tumbuhan Lumut


Skema Metagenesis Lumut
• Metagenesis pada Tumbuhan Paku


Skema metagenesis tumbuhan paku

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : Diskusi, informasi, dan percobaan / observasi
3. Strategi : Index Card Macth
4. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif.

G. Alat dan Media Pembelajaran
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Buku
Media : Gambar, Carta

H. Sumber Pembelajaran
1. Buku IPA Terpadu
2. Buku-buku IPA yang relevan.
3. Charta dan bahan percobaan.
4. LKS IPA terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII


I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Langkah Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan  Guru memberi salam dan berdo’a
 Guru mengkondisikan kelas
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
 Apersepsi (proses kecebong menjadi katak kecil)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 15 menit
Kegiatan Inti g. Eksplorasi
 Guru menjelaskan konsep pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
 Guru menjelaskan konsep pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.
 Guru menjelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
 Guru menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan
 Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.

h. Elaborasi
 Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan bantuan charta, gambar, dan lain-lain
 Peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
 Peserta didik menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok

i. Konfirmasi
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 50 menit
Penutup  Guru melaksanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas (telah diberikan pada tahap arahan)
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya,:
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam 15 menit

Pertemuan Kedua
Langkah Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan  Guru memberi salam dan berdo’a
 Guru mengkondisikan kelas
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
 Apersepsi (pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan rumput teki)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 15 menit
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
 Guru menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan..
 Guru bersama peserta didik membedakan metagenesis tumbuhan lumut dan paku.
 Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, atau lapangan.

b. Elaborasi
 Siswa melakukan diskusi dengan bimbingan guru tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dibantu dengan charta atau gambar
 Siswa melakukan percobaan tentang pertumbuhan tanaman kacang hijau.
 Peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
 Peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;


j. Konfirmasi
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 50 menit
Penutup  Guru melaksanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas (telah diberikan pada tahap arahan)
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya,
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam 15 menit


J. Penilaian.
1. Kognitif
Bentuk instrumen berupa tes tertulis berbentuk uraian beserta pedoman pensekoran (penilaian kompetensi pengetahuan)
Instrumen :
1. Tuliskan 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup!
2. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup !
3. Jelaskan Perubahan bentuk tubuh dari berudu hingga menjadi katak dewasa !
4. Jelaskan pertumbuhan pada kacang hijau berdasarkan titik tumbuhnya!
Pedoman penskoran
1. Setiap soal mempunyai scor 25, bila benar
2. Nilai akhir 4 x 25 = 100

2. Afektif
Instrumen afektif tentang minat terhadap materi pelajaran Pertumbuhan dan Perkembangan dalam mata pelajaran IPA Terpadu kelas VIII

Petunjuk: berilah tanda ceklis pada kolom yang sesuia dengan diri anda
No. Pernyataan Pilihan sikap
SS N S TS STS
1 Saya mengikuti sebaik-baiknya materi pelajaran tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup karena sangat penting dalam mata pelajaran ipa
2 Saya meyakini bahwa materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup sangat mudah untuk dipahami
3 Saya menata buku catatan saya tentang materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup sehingga lengkapdan memuat penjelasan-penjelasan guru dan hasil pemahaman say terhadap materi ini
4 Saya dapat mengelola usaha-usaha yang saya lakukan untuk mempelajari materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup ini sebaik-baiknya
5 Say amenyukai tugas yang diberi guru karena itu saya mengerjakan tugas materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan sebaik-baiknya
Jumlah
Total

Keterangan:
SS : Sangat Setuju
N : Netral
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Setuju
Skor Maksimal : 25
Skor Minimal : 5

3. Psikomotor
Skala penilain keterampilan menumbuhkan kecambah kacang hijau
Petunjuk: berilah tanda ceklis pada kolom yang apabila sangat tepat keterampulan menumbuhakan kecambah kacang hijau
No. Aspek Keterampilan Skor
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Jumlah
Total

Keterangan:
5 : Sangat Tepat
4 : Tepat
3 : Kurang Tepat
2 : Tidak Tepat
1 : Sangat Tidak Tepat
Skor Maksimal : 25
Skor Minimal : 5




Mengetahui,
Kepala SMP



……………………..
Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam








DASAR-DASAR AKUNTANSI “NERACA”

October 26, 2016 Add Comment
DASAR-DASAR AKUNTANSI
“NERACA”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah lama diyakini dikalangan ahli-ahli ekonomi, mahzab merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abat ke enambelas dan ke tujuh belas berpendapat bahwa pedagangan yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi perdagangan luar negeri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negeri dan pengaruh dari kegiatan tersebut.
B. Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah:
1. Memahami pengertian dari neraca
2. Memahami komponen-komponen yang ada dalam neraca

BAB II
PEMBAHASAN
A. Neraca
Neraca adalah ikhtisar yang memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang disusun secara sistematis. Posisi keuangan adalah posisi aktiva, utang dan modal perusahaan pada saat atau tanggal tertentu (yaitu akhir periode akuntansi).
Komponen-komponen neraca dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Aktiva
a. Aktiva lancar
Aktiva lancar yaitu aktiva perusahaan yang berupa kas atau aktiva yang lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan jika melampaui satu tahun. Termasuk dalam kelompok aktiva lancar antara lain:
a. Kas, rekening giro bank dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang kas.
b. Surat-surat berharga yang dapat segera dijual.
c. Piutang usaha (piutang dagang)
d. Piutang wasel yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
e. Piutang lain-lain yang dapat ditagih dalam waktu satu tahun.
f. Persediaan barang dagangan, bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses dan barang jadi.
g. Biaya-biaya yang dibayar dimuka (persekot biaya). Misalnya premi asuransi, alat tulis dan keperluan kantor.
b. Aktiva tetap berwujud
Yaitu aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu. Berikut ini adalah kriteria suatu aktiva berwujud dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap berwujud:
a. Dimiliki oleh perusahaan (hak milik)
b. Digunakan dalam operasi perusahaan.
c. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.
d. Mempunyai masa manfaat (kegunaan) lebih dari satu tahun.
Contoh aktiva tetap berwujud: tanah, gedung, peralatan, mesin, prabot, kendaraan.
c. Aktiva tetap tidak berwujud
Merupakan hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Termasuk dalam kelompok aktiva tetap tidak berwuud antara lain: hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan goowil. Aktiva tetap tidak berwujud berdasarkan masa manfaatnya dikelompokkan menjadi:
1. Aktiva tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh undang-undang, peraturan persetujuan. Misalnya hak paten, hak cipta, franchise.
2. Aktiva tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas. Misalnya merek dagang, goodwill.
d. Aktiva lain-lain
Merupakan aktiva perusahaan yang tidak dapat dikelompokkan kedalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud, dimasukkan sebagai kelompok aktiva lain-lain. Misalnya, piutang kepada pemegang saham, piutang jangka panjang, aktiva tetap yang tidak atau belum digunakan dalam operasional perusahaan, bangunan dalam pengerjaan. Termasuk dalam kelompok aktiva lain-lain adalah biaya yang ditangguhkan, yaitu biaya yang tidak dilaporkan sebagai biaya pada periode terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode-periode selanjutnya, misalnya:
1. Biaya yang terjadi sebelum perusahaan beroperasi secara komersial (biaya pra operasi) dan
2. Biaya emisi saham, yaitu biaya yang terjadi dalam rangka penjualan saham kepada masyarakat, yang antara lain meliputi; biaya notaris, pencetakan efek, biaya pendaftaran dan untuk penjaminan emisi.
2. Utang
Utang (kewajiban) merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakaukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi pada masa sebelumnya, utang dalam dalam neraca dikelompokkan menjadi:
1) Utang lancar,
Yaitu utang perusahaan yang diharapkan dapat dilunasi dalam jangka waktu palaing lama satu periode akutansi (satu tahun), dengan menggunakan sumber-sumber yang merupakan aktiva lancar atau dengan menimbulkan utang lancar yang lain. Termasuk dalam golongan utang antara lain;
a. Utang usaha atau utang dagang.
b. Utang wesel
c. Biaya yang masih harus dibayar untung, gaji, pajak, sewa.
d. .Pendapatan yang diterima dimuka atau uang muka penjualan.
e. Utang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank, dan utang-utang lainnya yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.
f. Bagian dari utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
2) Utang jangka panjang
Yaitu utang-utang perusahaan yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi. Utang jangka panjang umumnya didukung oleh perjanjian formal atas persetujuan pemilik perusahaan atau dewan komisaris dan disertai dengan ikantan-ikatan tertentu. Termasuk dalam kelompok utang jangka panjang antara lain;
a. Obligasi yaitu utang perusahaan kepada para pembeli obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pemegang obligasi berhak atas bunga yang umumnya dibayarkan setahun dua kali.
b. Utang hipotek yaitu utang perusahan kepada bank atau pihak lain yang disertai barang jaminan berupa aktiva tetap berwujud.
3) Utang lain-lain
Yaitu uatng atau kewajiban yang tidak dapat dikelompokkan kedalam utang lancar dan utang jangka panjang. Termasuk dalam kelompok utang lain-lain yaitu:
a. Pendapatan yang ditangguhkan, misalnya pendapatan sewa jangka panjang yang diterima dimuka, uang muka kontrak pemberian jasa jangka panjang.
b. Uang muka jaminan jangka panjang dari langganan.
c. Utang kepada direksi atau kepada perusahaan afiliasi.
3. Modal
Modal merupakan bagian hak pemilik daalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang yang ada. Modal perusahaan umumnya berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan. Berkurangnya modal perusahaan umumnya disebabkan oleh penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian deviden dan adanya kerugian.
a. Modal perusahaan perseorangan
Yaitu modal perusahaan perseorangan dimiliki oleh satu orang. Oleh karena itu penyajian modal pada neraca perusahaan menyebutkan nama pemiliknya.
b. Modal perusahaan persekutuan
Yaitu pemilik modal perusahaan persekutuan terdiri dari dua orang atau lebih.
c. Modal perusahaan perseroan
Yaitu pemilik modal perusahaan perseroaan terdiri atas para pemegang saham, yaitu pihak-pihak yang membeli saham dari suatu perusahaan perseroan yang bersangkut

BAB III
KESIMPULAN
Neraca adalah iktisar yang memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang disususn secara sistematis. Posisi keungan adalah posisi aktiva, utang dan modal perushaan pada saat tanggal tertentu (yaitu akhir periode akuntansi)
Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang yang ada. Modal perusahaan umumnya berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan. Berkurangnya modal perusahaan umunya disebabkan oleh penarikan kembali pernyertaan oleh pemilik, pembagian deviden dan adanya kerugian.

DAFTAR PUSTAKA
Atohony Robert, N, James S. Reece, Julie H. Hertenstein, Accounting: Text and Cases., 9 ed. Chicago: Richard D. Irwin, 1995
Horngren dan foster, Akuntansi Beban, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM MASA KLASIK MASA BANI UMAYYAH

October 25, 2016 Add Comment
BAB II
PEMBAHASAN


Mu'awiyah bin Abi Sufyan , pendiri daulat Bani Umayyah ialah cicit dari Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf, Umayyah adalah seorang dari pemimpin Quraisy di zaman jahiliyah, ketinggian dan kemuliannya seimbang dengan Hasyim bin Abdi Manaf. Oleh karena itu tidak mengherankan jika keturunan Umayyah dan keturunan Hasyim selalu berlomba dalam merebut pengaruh dan kedudukan di kalangan Quraisy. Perlombaan itu kerap kali menimbulkan pertikaian dan pertumpahan darah antara kedua belah pihak, baik dizaman jahiliyah maupun di zaman islam.
diantara keturunan Bani Umayyah yang terkenal ialah : Harb, Abu Sufyan, Mu'awiyyah bin Abi Sufyan, dan Yazid bin Mu'awiyyah.
Ketinggian derajat Abi Sufyan bin Harb dalam kalangan suku Quraish dapat dilihat ketika Nabi Muhammad membebaskan Makkah. Nabi pernah berkata ketika itu : "Barangsiapa yang menyarungkan pedangnya, maka ia aman, siapa yang masuk masjid maka ia aman, siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia pun mendapat keamanan”.
sedangkan Yazid bin Mu'awiyah pernah diserahi oleh khalifah Abu Bakar memimpin pasukan tentara islam yang pergi menaklukkan Syam dan kemudian diangkat menjadi gubernur di kota Damaskus, dan Mu'awiyah bin Abi Sufyaan dijadikan gubernur di daerah Syam. setelah khalifah Abu Bakar wafat, daerah pemerintahan Yazid diserahkan oleh khalifah Umar kepada Mu'awiyah. kemudian di zaman khalifah Ustman, Mu'awiyah diangkat menjadi wali atas seluruh negri Syam.
Berikut ini riwayat keturunan Umayah. mereka pernah menjadi penguasa di zaman jahiliah dan zaman Islam.

1. MU'AWIYAH BIN ABI SUFYAN. (40-60 H.=660-680 M.)
Mu'awiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah
Mu'awiyah bin Abi Sufyan dapat menduduki kursi khalifah dengan berbagai cara, yaitu dengan ketajaman mata pandangnya, dengan siasatnya yang halus dan dengan politiknya.ia mendapat pangkat itu bukan dengan ijma' dan persetujuan umat Islam, melainkan karena siasat politik.
Dengan naiknya Mu'awiyah menjadi khalifah maka berakhirlah hukum syura. Pemilihan menurut hasil permusyawaratan terbanyak, yang berlaku di zaman al-Khulafaurrasyidin, yaitu hukum yang menyerupai aturan pemerintahan Republik (Jumhuriyyah) di zaman kita ini.dan pangkat khalifah menjadi pusaka turun-temurun maka daulat Islam pun berubah sifatnya menjadi daulat yang bersifat kerajaan (monarchie).
Sesungguhnya Mu'awiyah telah sangat terpengaruh oleh peraturan-peraturan peninggalan Romawi di negri Syam.
Kemegahan dan kemuliaan raja -raja yang belum pernah ditiru oleh khalifah-khalifah yang terdahulu. Dia telah memakai singgasana dan kursi kerajaan serta mengadakan barisan pengawal yang senantiasa menjaga dirinya siang dan malam. bahkan dalam masjid pun ia mendapatkan tempat yang istimewa, tempat ia sembahyang seorang diri, dan selalu dijaga oleh pengawalnya. hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa seperti yang pernah terjadi atas diri Ali bin Abi Thalib.

Kepribadian Mu'awiyah bin Abi Sufyan
Mu'awiyah bin Abi Sufyan adalah seorang diplomat Arab yang terkenal, ialah yang ditugaskabn oleh Rosulullah SAW. menyampaikan surat beliau kepada kaisar Imperium Romawi (Byzantium), seorang yang beruntung dalam karir politiknya, sehingga dia dapat mencapai kekuasaan dan kedudukan yang amat tinggi yang sebetulnya masih banyak yang lebih pantas darinya.Tabi'atnya yang santun lagi sabar menderita atas segala bencana dan celaan membuka jalan baginya dalam mencapai dan melaksanakan cita-citanya.
Dengan sifatnya yang sedemikian itu ia dapat mengalahkan perlawanan partai umat islam atas dirinya. dalam soal keagamaan, fahamnya luas dan tidak fanatik. ini terbukti dengan pengangkatannya seorang Kristen bernama Sarjun menjadi mentri keuangannyam, dan kebijakannya memperbaiki gereja di Irak yang runtuh akibat bencana gempa bumi.

PENAKLUKAN DI ZAMAN MU'AWIYAH
1. Penaklukkan ke arah Timur
Mu'awiyah meluaskan kedaulatan Islam ke negeri-negeri sebelah Timur. hingga sampai negeri Sind (daerah sungai Indus di India). Dan mampu menaklukkan Samarkand dan Sughda.
2. Perang melawan Byzantium
Imperium Byzantium senantiasa mengerakhan laskarnya menjarah ke negri-negri yng diperintah oleh daulat Ilam. oleh karena itu ia Mu'awiyah bin Abi Sufyan mempersiapkan laskarnya untuk memerangi imperium itu dari darat dan laut. umtuk melaksanakan pekerjaan yang berat ini agar berhasil, maka ia memerintahkan angkatan perangnya memerangi orang-orang Byzantium terus-menerus, baik di musim dingin maupun dimusim panas.
Angkatan perang Mu'awiyah dapat mengalahkan tentara Byzantium dalam beberapa pertempuran di Armenia dan Asia Kecil. Armadanya yang ketika itu terdiri dari 1700 kapal perang kecil, diperintahkan menyerang pulau-pulau Cyprus dan Rhodus di laut Tengah sehingga kedua pulau itu dan beberapa pulau lainnya di Archipel dapat ditaklukkan.
Pada tahun 48 H Mu'awiyah melengkapi angkatan perangnya yang dipimpin oleh panglima Sufyan bin Auf beserta sepasukan armada dibawah pimpinan Laksamana Fadhalah al-Anshary untuk menyerang Konstatinopel (ibukota Byzantium). Sebagai panglima besar atas kedua angkatan perang itu diangkat puteranya Yazid bin Mu’awiyah

Serangan Pertama Ke Konstantinopel
Tentara besar itu menyerbu memasuki daerah-daerah Romawi Timur dan kemudian mengepung Konstantinopel. Akan tetapi angkatan perang ini tidak mampu menaklukkan kota itu karena benteng-bentengnya sangat kuat. Akhirnya laskar besar itu terpaksa kembali ke Syam setelah kehilangan beberapa buah kapalnya dan sebagian besar balatentaranya. Dalam pertempuran itu meninggal pula seorang sahabat yang menerima kedatangan Nabi Muhammad dirumahnya sendiri ketika beliau hijrah ke Yatsrib, yaitu Abu Ayyub. Untuk peringatan bagi sahabat yang mulia itu didirikanlah dikemudian hari sebuah masjid megah di tegah kota Konstantinopel bernama Masjid Ayyub. Sampai kini masjid pusaka itu senantiasa diziarahi orang.

Serangan kedua
Pada tahun 58 H (679 M) Mu’awiyah mengerahkan balatantaranya untuk kedua kalinya untuk mengepung ibukota kerajaan Byzantium itu. Pengepungan yang sekali ini memakan waktu dua tahun lamanya. Akan tetapi ketika pengepungan itu hampir usai, Mu’awiyah meninggal dunia, dan angkatan perangnya yang mengepung ibukota Byzantium itu dipanggil pulang ke Syam, para pemimpin Daulat Bani Umayyah yang menggantikan Mu’awiyah melanjutkan usaha-usaha Mu’awiyah itu dengan sungguh sungguh.

3. Perang Afrika
Pada tahun 50 H. Mu’awiyah mengangkat Uqbah bin Nafi’ menjadi wali di Magrib, panglima ini dapat mengalahkan serdadu Romawi di daerah itu, sehingga daerah daulat Islam sampai ke negeri Tunisia. Di sana didirikan kota Kairawan sebagai markas besar tentaranya. Disana didirikan masjid Nafi’ yang terkenal itu sebagai peringatan atas sahabat pemimpin perang itu.

Pengangkatan Putera Mahkota
Pada tahun 56 H (676 M ) Mu’awiyah dengan wibawanya sebagai Khalifah bisa membawa dewa Syura khilafah untuk memilih puteranya Yazid menjadi calon khalifah pengganti yang akan langsung menggantikan dirinya kalau ia mati. Dengan perbuatannya ini berarti Mu’awiyah telah mengangkat putera mahkota yang merupakan puteranya sendiri. Yang berarti telah mulai merubah undang-undang khilafah yang semula dipilih oleh Majlis Permusyawaratan Ummat Islam menjadi turun menurun. Dan diapun telah melanggar janjinya dengan Hasan bin Ali, yaitu janji yang telah diikrarkannya, bahwa pangkat khalifah sepeninggalnya diserahkan kepada permusyawaratan Ummat Islam.
Walaupun Mu’awiyah mengemukan alasan, bahwa dia berbuat sedemikian itu untuk menghindari fitnah dan persengketaan sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman khalifah-khalifah pendahuluanya, namun siasatnya yang sedemikian itu menimbulkan huru-hara dan pemberontakan sepeninggalnya.

2. YAZID BIN MU’AWIYAH ( 60 – 63 H = 680 – 683 M )
Sikap para sahabat atas pemerintahan Yazid
Ibu Yazid adalah seorang wanita pedalaman yang dikawini oleh Mu’wiyah sebelum ia menjadi khalifah. Oleh karena itu iapun membawa puteranya Yazid pulang kedusun untuk didik pada lingkungan yang masih bersih, bahasa yang masih murni dan penuh dengan kearifan dan sopan
santun. Maka ia tumbuh dengan sifat baduinya yang pemberani dan fasih bertutur kata, serta pandai bersyair.
Akan tetapi ia bukanlah seorang yang ahli untuk menduduki kursi khalifah, karena ia dinilai mempuyai tabi’at yang dinilai tidak baik menurut hukum agama. Oleh karena itu pemerintahanya tidak disukai oleh para sahabat besar dan terutama, seperti Husein bin Ali dan Abdullah bin Zubair.

Peristiwa Karbala ( 61 H = 681 M )
Sebagian penduduk Irak mengirim surat kepada husein bin Ali meminta ia datang ke Kufah. Mereka mengatakan bahwa mereka bersedia memberikan bantuan kepada Husein bin Ali dalam segala hal yang dihajatkannya. Husein pun terpedaya dengan bunyi surat itu. Dia lupa akan apa yang telah dilakukan oleh penduduk Irak atas ayahandanya Ali bin Abi thalib dan saudara kandungnya Hasan bin Ali. Dengan pengiring yang jumlahnya tidak lebih dari 80 orang, ia berangkat menuju kufah. Akan tetapi ketika ia sampai di Karbala, ia bertemu dengan tentara Yazid yang di pimpin oleh Ubaidillah bin Ziad.

Kematian Husein
Terjadilah perdebatan antara Husein dan Ubaidillah yang meminta agar Husein tidak meneruskan perjalanan, namun atas desakan beberapa pengikutnya Husein tetap bulat meneruskan perjalananya yang menyebabkan bentrokan dengan tentara Yazid. Dengan peristiwa ini Husein baru ingat kalau ia tertipu, sebab tidak banyak penduduk Irak yang bersedia membantunya. Maka terjadilah pengepungan atas Husein serta para pengikutnya yang hanya sedikit itu oleh tentara Ubaidillah bin Ziad yang berpuluh kali lipat banyaknya. Dalam pertempuran itu Husein terbunuh dengan sangat mengenaskan. Kepalanya dipisah dari tubuhnya dan diserahkan kepada Yazid di Damaskus.
Sekalipun Yazid orang yang dzalim, tetapi kematian Husein yang mengerikan itu menyedihkan hatinya, karena ayahandanya ( Mu’awiyah ) berwasiat kepadanya, bahwa jika nanti terjadi peselisihan denngan Husein dan ia bisa menundukan Husein bin Ali, ia harus memfaatkannya dan menghormatinya. Tapi kini apa boleh buat, ia hanya bisa memberikan kemurahan hatinya kepada putera-putera Husein dan kaum keluarganya, mereka itu dikirimkannya ke Hijaz dengan segala penghormatan dan kemuliaan.

Pemberontakan Hijaz
Berita perang Karbala yang menyedihkan itu tersebar luas berita itu menggemparkan ummat Islam. Hati mereka diliputi kesedihan dan dendam yang menyala- nyala. Maka orang-orang Syi’ah bersatu hendak menuntut balas, sikap benci ummat Islampun semakin bertambah terhadap keluarga Bani Umayyah.
Untuk memadamkan pemberontankan besar itu Yazid mengerahkan 12.000 orang tentaranya yang dikepalai oleh Muslim bin ‘Uqbah.
Laskar itu mengepung kota Madinah dari jurusan Wadil Harrah, yaitu dari utama kota itu. kemudian kota itu menyerah dan dapat dikuasahi kembali oleh Bani Umayyah.
Setelah dapat menundukkan madinah. Muslim bin ‘Uqbah beserta laskarnya melaju ke Makkah. Karena disana Abdullah bin Zubair telah mengangkat dirinya sebagai khalifah kemudian diperkuat dengan bai’at penduduk kota itu. Akan tetapi sementara dalam perjalanan, Muslim bin Uqbah meninggal dunia dan pimpinan laskar sementara diserahkan kepada Hasyim bin Numair seorang panglima Bani Umayyah yang terkenal juga.
Setelah mereka tiba di Makkah, terjadilah pertmpuran sengit antara mereka dengan tentara Abdullah bin Zubair ( 64 H. = 683 M. ) ketika itu sebagian dinding Ka’bah runtuh karena terkena pelontar :
Ditengah berkecamuknya peperangan, datanglah berita dari Syam yang menyatakan bahwa Yazid telah meninggal dunia. Dan oleh karena itu Ibu Nmair pun menghentikan peperagan.
Segala peristwa itu murupakan bencana besar yang telah menimpa ummat islam di zaman pemerintahan Yazid bin Mu’awiyah yang tetap menjadi lembaran hitam sejarah pemerintahan Yazid untuk selama-lamanya.

3. MU’AWIYAH BIN YAZID (64 H=683 M)
Sebelum Yazid meninggal dunia ia telah berwasiat supaya puteranya Mu’awiyah bin Yazid diangkat menggantikan dia menjadi Khalifah, menurut cara yang telah dilakukan oleh ayahandanya Mu’awiyah bin Abi Sufyan.
Akan tetapi Mu’awiyah II bin Yazid ini hanya memerintah 40 hari saja, karena ia sakit-sakitan dan jiwanya memberontak tidak dapat bertanggung jawab atas perobahan dan kerusakan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Maka dengan kemauan sendiri ia turun dari kursi khalifah, dan pangkat khalifah diserahkan kepada musyawarah ummat islam agar mereka dengan merdeka memilih dan mengangkat seorang khalifah yang layak menurut mereka. Namun cita-citanya itu tidak menjadi kenyataan, karena pemilihan khalifah telah ditentukan oleh kemauan keluarga Bani Umayah.

4. MARWAN BIN HAKAM (64-65 H = 683-65 M)
Perpecahan keluarga Bani Umayah
Setelah Mu’awiyah II memutuskan berhenti dari khaifah, timbul persoalan pelik diantara penduduk Syam, yaitu tentang siapa yang akan dipilih menjadi khalifah. Kesulitan itu adalah perpecahan dikalangan Bani Umayah, yaitu kelompok yang hendak mengangkat Khalid bin Yazid yang masih kecil dan kelompok yang hendak mengangkat Marwan binn Hakam, seorang yang tertua dalam keluarga Bani Umayyah. Karena perpecahan inilah khalifah nyaris terlepas dari kekuasaan Bani Umayah.
Penolakan Abdullah bin Zubair
Abdullah bin Zubair semakin luas pengaruhnya. Ia telah diakui menjadi khalifah oleh penduduk Hijaz, Iraq, Yaman dan Mesir, bahkan sebagian penduduk Syam juga telah ada yang berpihak kepadanya. Akan tetapi Abdullah bin Zubair ini bukanlah seorang ahli siasat yang tajam pandangannya.
Hasyim bin Numair panglima perang Bani Umayah yang memerangi di Mekkah pun telah datang untuk membai’atnya. Asalkan ia suka pindah ke Syam. Tetapi tawaran itu ditolak oleh Abdullah bin Zubair, karena ia hendak menghidupkan kemegahan dan kebesaran di tanah Hijaz sekali lagi dengan menjadikannya sebagai pusat khilafah ummat Islam. Dia tidak menyadari bahwa keputusanya itu telah mengurangi dukungan atasnya untuk menjadi khalifah secara menyeluruh. Sementara itu Bani Umayah telah sekata kembali dan kemudian mereka memetapkan Marwan bin Hakam menjadi khalifah pada tahun 64 H. Dengan demikin khalifah telah berpidah dari keturunan Abu Sufyan kepada keturunan Marwan bin Hakam, dari belahan suku Umayyah yang lebih besar.
Disini terjadilah perlombaan dua pemimim besar yaitu Abdullah bin Zubar di Makkah dan Marwan bin Hakam di Damaskus.
Hura-hura di Syam
Pada masa pemerintahan Marwan inilah terjadi hura-hura di negeri Syam. Tetapi berkat kesungguhan dan keteguhan hatinya, Marwan bisa mengatasi dan mengirimkan pasukannya ke Mesir untuk merebut provinsi itu dari tangan walinya yang diangkat oleh Ibnu Zubair.
Marwan hanya memerintah selama 9 bulan. Waktu tersebut hanya digunakan untuk mengatkan kedudukannya saja, dan sebelum ia meninggal ia telah menetapkan penggantinya dari dua orang puteranya sebagai seorang putera mahkota yaitu Abdul Malik dan Abdul Aziz.
5. ABDUL MALIK BIN MARWAN (65-86 H=685-705 M)
A. kepribadian Abdul Maik bin Marwan
Setelah Marwan bin Hakam wafat, timbullah kekacauan dalam daulat Bani Umayyah, sehingga hampir saja daulat itu pecah belah dan hancur oleh pemberontakan dan hura-hura dalam negeri. Akan tetapi untunglah khalifah yang menggantikannya Abdul Malik bin Marwan, yaitu puteranya sendiri seorang yang bijaksana behati baja. Pandai dan cerdik mengurus segala urusan kerajaan. Ia termasuk seorang khalifah yang besar yang bersejarah dalam daulat Bani Umayyah.
Langkah pertama kepemimpinannya ialah memadamkan segala pemberontakan dan hura-hura. Peperangan melawan para pemberontakan itu berjalan selama tujuh tahun lamanya, setelah itu pemerintahan berjalan normal dan kedudukan khalifah menjadi normal kembali.

B. KESULITAN-KESUITAN YANG DIHADAPI
1. Menghadapi perlawanan kelompok Syi’ah
Lantaran pembunuhan Husein bin Ali di Karbala, api kemarahan hati ummat Islam menyala atas keluarga Bani Umayyah. Syi’ah berusaha menyebarkan bibit-bibit kebencian ummat Islam yang ada di Kufah terhadap Bani Umayyah, sehingga timbul penyesalan dan dendam yang sangat mendalam. Orang-orang Kuffah berangkat menuju ke ‘Ainul Wardah, satu tempat dekat sungai Euphrat. Mereka dapat menarik sebagian besar penduduk Basrah dan Madain ke dalam barisan mereka, mereka hendak memberontak.
Setelah Abdul Malik bin Marwan mendengar berita tersebut, ia segera mengerahkan pasukannya sebanyak 30.000 orang dibawah kepemimpinan panglima Ubaidillah bin Ziad. Pasukan ini berhasil mematahkan kaum pemberontak.
Namun sesaat setelah itu golongan Syi’ah yang lain dibawah pimpinan Mukhtar bin Abi Ubaid, sebagai wali Irak yang diangkat oleh Abdullah bin Zubair, menyatakan berdiri sendiri keluar dari kedua kekuasaan baik Bani Umayyah atau Abdullah bin Zubair.
Perlawanan Mukhtar ini memporak-porandsksn pasukan Ibnu Ziad, bahkan Ubidillah bin Ziyad pun mati terbunuh.
2. menghadapi Abdullah bin Zubair
Khalifah Abdullah bin Zubair mengangkat saudaranya Mash’ab menjadi gubernur di Irak. Dia diperintahkan oleh Abdullah merebut Irak kembali dari tangan Mukhtar, Wali yang mendurhakainya.
Pertempuran antara laskar Mukhtar dan laskar Mash’ab terjadi, Mash’ab memperolah kemenangan, sedangkan Mukhtar beserta laskanya yang berjumlah 7.000 mati terbunuh di medan perang. Peristiwa ini terjadi pada tahun 67 H. (687 M).
Setelah Mash’ab membersihkan Irak dari pengaruh prtai Syiah yang dikepalai Mukhtar bin Ubaid, ia bersiap-siap hendak memerangi Abdul Malik bin Marwan.
Khalifah Abdul Malik bin Marwan dengan segera menyiapkan angkatan perangnya yang terdiri dari laskar Syam, Mesir, dan Aljazair. Maka terjadilah pertempuran yang dahsyat antara kedua belah pihak. Laskar Mash’ab mengalami kekalahan, Mash’ab sendiri terbunuh di medan pertempuran. Kekalahan besar ini terjadi karena penghianatan laskar asal Irak yang keluar dari barisan dan menggabungkan diri dengan pasukan Abdul Malik. Peristiwa ini terjadi pada tahun 72 H. (692 M).
Setelah Abdul Malik mengalami kemenangan di Irak itu, ia mengerahkan laskarnya untuk memerangi Abdullah bin Zubair di Hijaz. Utuk melaksanakan niatnya ini Abdul Malik mengirimkan panglimanya al-Hajjaj bin Yusuf At-Saqafi. Panglima ini mengepung kota Makkah sekuat tenaga, sehingga kota itu menyerah dan Abdullah bin Zubair pun dapat dibunuh pada tahun 73 H (693 M). Setelah peristiwa itu Abdul Malik mengangkat al-Hajjaj menjadi wali atas Hijaz, Yaman dan Yamamah sampai tahun 75 H.
3. Menghadai kaum Khawarij
Sesudah Abdul Malik membersihkan Syam dan Palestina dari kaum pemberontak, ia tidak ragu lagi untuk mengarahkan pasukannya ke daerah Masyriq (daerah-daerah sebelah timur). Untuk ini panglima terkenalnya kembali diperintahkan yaitu al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafy. Ia segera berangkat ke Kuffah, di dalam masjidnya ia berpidato dengan suara yang keras membanggakan dirinya, menyatakan keras perintahnya atas rakyat yang keras kepala. Dari sana ia terus ke Basrah, dan di negeri ini ia melakukan hal yang sama seperti di Kufah. Kemudian ia membantu Mashlab bin Abi Sufrah membersihkan Irak dan Persia dari kaum Khawarij. Al-Hajjaj terkenal dalam sejarah karena kekejamannya dan darah dagingnya membunuh sesama manusia.
4. Menghadapi ‘Amru bin Sa’id
Pada tahun 70 H (690 M). Seorang dari keluarga Abdul Malik yang bernama ‘Amru bin Sa’id mendurhakai khalifah. Pendurhakaan itu ditumpas dengan tipu muslihat saja, yaitu dengan mengangkat Amru bin Sa’id menjadi putera mahkota. Akan tetapi tidak lama kemudian dia dipanggil untuk menghadap, pengangkatan itu dibatalkan dan ‘Amru bin Sa’id dibunuh, kepalanya dilemparkan kepada pengiringnya yang menunggu di bawah. Menyaksikan peristiwa itu laskar ‘Amru bin Sa’id kecil hati dan lari cerai berai. Dengan kematian ‘Amru bin Said ini selamatlah ia dari bahaya terakhir yang menggerogoti kekuasaannya.

C. PERBAIKAN YANG DILAKUKAN ABDUL MALIK
1. Perbaikan administrasi Daulah
Sebelum Abdul Malik memerintah, mata uang yang beredar dalam masyarakat adalah mata uang Persia dan Bizantium. Di zaman Abdul Malik didirikan pabrik mata uang di Damaskus, pada mata uang itu terdapat tulisan laa ilaha illa Allah, yang dibaliknya ada tulisan nama khalifah sendiri. Dan surat-menyurat dalam dewan keuangan diganti ke Bahasa Arab.
2. Memperbaiki Pos Intelejen
Ia menyempurnakan sistem pos intelejen yang sebelumnya telah berjalan, setiap jarak jauh seperjalanan kuda didirikan tempat pemberhentian utuk mengamati.
3. Membentuk Mahkamah Agung
Untuk memeriksa dan mengadilli perkara-perkra pembesar tinggi dan orang-orang yang di pemerintahan, Abdul Malik memebentuk pengadilan agung. Hakim yang mengepalai mahkamah ini adalah seorang ternama dan salah seorang ahli dalam hukum-hukum agama.
4. Mendirikan Bangunan yang Megah
Abdul Malik tidak lupa memperbaiki kota-kota dengan mendirikan gedung-gedung yang indah, seperti rumah suci Qubbatu Sakhra di Baitul Maqdis dan lain-lain.

D. KEMATIAN ABDUL MALIK
Sesudah memerintah selama 21 tahun, Abdul Malik wafat di Damaskus dalam usia 60 tahun. Kurang lebih delapan tahun dihabiskan untuk memberantas pemberontakan dan menghadapi persengketaan dengan Abdullah bin Zubair.

6. AL-WALID BIN ABDUL MALIK (86-96 H,= 705-715 M )
Zaman keemasan Bani Umayah
Zaman khalifah al-walid bin Abdul Malik adalah merupakan zaman keemasan dan kemegahan Bani Umayah dan di zaman ini juga kebudayaan tumbuh pesat, bangunan-bangunan megah, masjid yang indah juga diperbarui.
Khalifah al-Walid juga dikenal dengan khalifah yang penyantun kepada fakir-miskin. Dia sangat memerhatikan keadaan rakyatnya.

Perluasan Wilayah di Zaman Al-Walid
Ke daerah timur
Laskar al-Walid telah sampai ke seberang sungai Jihon dan Sungai Sihon. menaklukkan negeri Bukhara dan Samarkhand, yaitu dua negeri yang trletak di Asia Tengah dan mayoritas penduduknya dari bangsa Turki
Ke daerah Barat
Walid memperkuat kedudukan Islam di Maghribil Aqsha (Barat Jauh).
Islam merambah Eropa
Daulat Islam selalu mengintai peluang yang baik untuk menaklukkan Andalusia (Spanyol).
Pembebasan Andalusia
pada tahun 92 H (711 M) Thariq bin Ziyad menyebrang ke Andalusia (Spanyol) dengan kapal-kapal yang disediakan oleh Graf Yulian. Dengan penaklukkan ini Islam telah mengadakan perombakan dan perbaikan secara menyeluruh dan besar-besaran, baik dari sistem kenegaraan, strata sosial, ilmu pengetahuan dan segala segi kehidupan bermasyarakat.
Al-Walid memerintah selama 9 tahun 7 buln, ia wafat pada usia 4 tahun 6 bulan. Dimakamkan di Damaskus, sepeninggalnya diangkatlh saudara kandungnya Sulaiman bin Abdul Malik sebagai pengganti.

7. SULAIMAN BIN ABDUL MALIK (96-99 H,= 715-717 M)
Haluan Sulaiman bin Abdul Malik
Di zaman khalifah Sulaiman bin Abdul Malik kemewahan mewarnai negara. Siasatnya sangat berbeda dengan ayahandanya Abdul Malik dan saudaranya Al-Walid.
Pengepungan konstantinopel yang ketiga
Kota konstantinopel di kepung laskar Islam untuk ketiga kalinya pada masa pemerintahan Sulaiman. Sebelum Al-Walid wafat, ia telah menyiapkan angkatan perang besar untuk menyerang Konstantinopel dibawah pimpinan saudaranya Maslamah Bin Abd Malik,usaha ini di teruskan oleh Sulaiman.
Akan tetapi ketika pengepungan berada pada puncaknya, pangeran Leo berkhianat, ia berbalik memerangi orang islam. Armada Islam dibakarnya sehingga banyak sekali tentara Arab yang mati. Mereka kembali ke Syam dengan menderita kerugian yang sangat besar.

8.UMAR BIN ABDUL AZIZ (99-101 H = 717-720 M)
Umar bin Abd Aziz dipandang umat islam seperti khalifah Umar bin Khattab dalam keadilan dan kesalahannya. Hal ini tidak mengherankan , karena sesungguhnya ibu Umar bin Abd Aziz adalah seorang puteri dari ‘Ashim bin Umar bin Al Khattab.Maka ia mewarisi beberapa sifat yang mulia dari kakeknya Umar bin Khattab , seperti zuhud, wara’,adil, dan ahli ilmu agama.
Karena kepribadian dan siasatnya yang mengikuti khalifah Umar bin Khattab itulah maka sebagian orang menjulukinya sebagai ‘khulafa’urrasyiddin yang ke lima’ .
Siasat Dalam Negeri Umar bin Abdul Aziz
Khalifah Umar bin Abd Aziz mengganti wali-wali yang diangkat oleh Sulaiman dengan orang –orang yang dipandangnya cakap, dan layak untuk mendapatkan jabatan itu. Mereka bertanggung jawab penuh atas kesempurnaan jalannya pemerintahan dalam wilayah mereka masing-masing dihadapan khalifah. Mereka tidak boleh menjatuhkan hukuman mati atas seseorang sebelum ketetapannya disetujui oleh khalifah .
Siasat Luar Negeri Umar bin Abd Aziz
Ia menjauhkan diri dari penaklukan negeri-negeri. Angkatan perang Islam yang sedang mengepung Konstantinopel di panggilnya pulang ke Damaskus. Minatnya dihadapkan kepada perluasan agama Islam.
Kematian Umar bin Abdul Aziz
Ia memerintah hanya 2 Tahun 2 Bulan lamanya, namun namanya harum semerbak sepanjang masa, karena sifat-sifatnya yang mulia, sebagian orang menjulukinya sebagai khulafa’urrasyiddin yang ke 5. Khalifah yang budiman itu wafat pada tahun 101 H (720M) pada usia 39 Tahun, dengan tidak mewasiatkan pangkat khalifah kepada putranya.

9. YAZID BIN ABDUL MALIK(101-105 H = 720 – 724 M )
Pada permulaan pemerintahannya Yazid bin Abdul Malik mengikuti jejak khalifah Umar bin Abdul Aziz. Akan tetapi yang demikian itu hanya sebentar, tidak lama kemudian timbul dari tindakannya yang menyebabkan kekalutan dalam kerajaan.
Sendi kedaulatan Bani Umayyah mulai goyah,di Jazirah Arab terjadi huru-hara dan pemberontakan.
Dizaman khalifah Yazid inilah keluarga Bani Abbas mulai menghimpun kekuatan di khurrasan pada tahun 103 H ( 722 M). Keluarga inilah yang nanti akan meruntuhkan kekuasaan Bani Umayyah. Pada masa Yazid ini pula lahir seorang bernama Abul Abbas Assafah (penumpah darah) , yaitu khalifah pertama dari keluarga Bani Abbas .
Khalifah Yazid wafat pada tahun 105 H(724 M) pada usia 40 Tahun. Pemerintahannya yang hanya 4 Tahun 1 Bulan ini diwarnai dengan kemewahan dan huru-hara .
10.HISYAM BIN ABDUL MALIK ( 105 – 125 H =724-743 M).
Hisyam bin Abdul Malik ditetapkan sebagai khalifah di hari wafatnya Yazid pada tahun 105 H ( 724 M). Dia seorang khalifah yang bijaksana, budiman, mulia dan perkasa. Ia dikenal sebagai seorang negarawan yang pandai , mempunyai ketelitian dan pandangan yang tajam.

SEBAB-SEBAB RUNTUHNYA DAULAT BANI UMAYYAH
1. Penghianatan atas diri Ali bin Abi Thalib
Dengan tipu daya dan kebijaksanaannya ia dapat memusnahkan segala rintangan yang menghadangnya dan mematahkan perlawanan kaum Kawarij dan Syi’ah. Namun ia telah melakukan kesalahan besar, yaitu dengan perbuatannya yang selalu menghina Ali bin Abi Thalib dan merendahkan derajatnya pada khutbah-khutbahnya di hadapan ummat Islam. Inilah yang menyalakan api kemarahan Syi’ah kepadanya.
2. Melanggar janji dengan Hasan bin Ali
Kesalahan yang kedua ialah pelanggaran atas janji yang ia ikrarkan kepada Hasan bin Ali yaitu bahwa pengangkatan khalifah sepeninggalannya harus diserahkan kepada ijma’ ummat islam. Janji ini telah dibatalkan dengan pengangkatan Yazid sebagai putra mahkota. Inilah yang menyebabkan terjadinya perang karbala dan terbunuhnya Husein bin Ali, peperangan yang sangat mengenaskan hati ummat Islam sehingga mereka banyak yang memihak kepada keturunan Ali bin Fatimah.
3. Ta’assub Jahihiyah
Kegemaran khalifah-khalifah terakhir Bani Umayyah, yang banyak menghabiskan waktunya untuk bermain-main dengan kemewahan yang tidak terbatas, sehingga mereka kurang mengacuhkan urusan kerajaan. Hal ini yang menambah kebencian Ummat Islam kepada pemerintahan keluarga itu. Adat-istiadat istana Byzantium yang menimbulkan kerusakan batin,banyak yang mereka tiru.
4. Pengangkatan dua orang putera Mahkota
Pengangkatan dua orang putera mahkota juga sangat buruk akibatnya. Putera mahkota yang lebih dahulu menduduki singgasana khalifah, berusaha memecat saudaranya dan melantik puteranya sendiri. Hal ini menimbulkan perpecahan dalam tubuh keluarga Bani Umayyah. Kemudian khalifah yang baru membalaskan dendamnya kepada siapa saja yang membantu singgasananya. Oleh karena itu perhatian dan simpati rakyat menjadi pudar. Disaat demikian Abu Muslim muncul membawa suara baru dan janji perbaikan, dibawah bendera Bani Abbas.

Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan menyebabkan kehancuran antara lain:
1. Sistem pergantian Khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. pengaturannya tidak jelas. ketidak jelasan sistem pergantian Khalifah ini menyebabkan teerjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa di pisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. sisa-sisa Syi'ah [para pengikut Ali] dan khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka, seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah . penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qais) dan Arabia Selatan (Bani Kalb)yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing.perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuam dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan mawali (non-Arab), terutama di Irak dan bagian Timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatuinferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Di samping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keterunan Al-Abbas ibn Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan syiah, dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.




BAB III
PENUTUP


• Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani Umayah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun). kekhalifahan Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi dan tipudaya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid. muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. dia memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. dia menyebutkan "khalifah Allah" dalam pengertian "penguasa" yang diangkat oleh Allah.
• kekuasaan Bani Umayah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu kota negara dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus, tetapi ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. khalifah-khalifah besar dinasti Bani Umayah ini adalah Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-680 M), Abd Al-Malik ibn Marwan (685-705 M). Al-Walid ibn Abdul Malik (705-715 M), Umar ibn Abd al-Aziz (717-720 M), dan Hasyim ibn Abdul Al-Malik (724-743 M).
• Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali dilanjutkan kembali oleh dinasti ini. dizaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan, disebelah timur, Muawiyah dapat mmenguasai daerah khurasan sampai ke sungai Oxsus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstatinopel. Ekspansi ke Timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd Al-Malik. Dia mengirim tentara menyebrangi sungai Oxsus dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawariz, Ferghana, dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India. dan dpat menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maltan.
• ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman Al-Walid ibn Al-Malik. masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran, dan ketertiban. umat islam merasa hidup bahagia. pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu ekspedidi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa, yaitu pada tahun711 M. setelah Aljazair dan Maroko dapat di tundukkan, Tariq bin Ziyad, pemimpin pasukan islam, dengan pasukannya menyebrangi selat yang memisahkan antara Marokko dengan benua Eropa, dengan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi selanjutnya. ibukota Spanyol, Kordova, dengan cepat dapat dikuasai. menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira, dan Toledo yang dijadikan ibukota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Kordova. pasukan Islam memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari masyarakat setempatyang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Di Zaman Umar ibn Abd Al-Aziz, serangan dilakukan ke prancis melalui pegunungan Piranee. serangan ini dipinpin oleh Abd Al-Rahman ibn Abdullah Al-Ghafiqi. ia mulaai dengan menyerang Bordeau, Poitiriers. darisana ia mencoba menyerang Tours. namun, dalam peperangan yang terjadi di luar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol. disamping daerah-daerah tersebut diatas, pulau-pulau yang terdapat dilaut tengah juga jatuh ke tangan islam pada zaman Bani Umayyah ini.
• dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di Timur maupun Barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah inii, betul=betul sangan luas. daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Siria, Palestina, Jazirah Arabia, Iraq, sebagian Asia Kecil, persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kisgis di Asia Tengah.
• Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah yang mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap serta peralatannya disepanjang jalan. dia jugaberusha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. pada masa nya, jabatan khusus seorang hakim [qadhi] mulai berkembang menjadi propesi tersendiri, Qadhi adalah seorang spesialis di bidang nya. Abd Al-Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang di pakai di daerah-daerah yang di kuasai islam. untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan arab. khalifah Abd Al- Malik juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan abnimisrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi admistrasi pemerintahan Islam.
• keberhasilan khalifah Abd Al-Malik di ikuti oleh putranya Al-Walid ibn Abd Al-Malik[705-715 M] seorang yang berkemawan keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan.dia membangun panti-panti untuk orang cacat. semua personel yang terlibat dalam kegiatan yang humanis ini di gaji oleh negara secara tetap. dia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjid-masjid yang megah.
• meskipun keberhasilan banyak di capai pinasti ini, namun tidak berarti bahwa politik dalam negri dapat di anggap stabil. muawiyah tidak menaati isi perjanjiannya dengan Hasan ibn Ali ketika dia naik tahta, yang menyebut kan bahwa persoalan penggantian pemimpin setelah muawiah di serah kan kepada pemilihan umat Islam. deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra mahkota menyebabkan muncul nya gerakan-gerakan oposisi rakyat yang mengakibatkan terjadi nya perang sau-dara beberapa kali dan berkelanjutan.
• ketika yazid naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Yazid kemudian mengirim surat kepada gubernur madinah, memintanya untuk memeksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husein ibn Ali dan Abdullah ibn Zubair. bersamaan dengan itu, Syi'ah [pengikut Ali] melakukan konsolidasi [penggabungan] kekutan kembali. perlawanan terhadab Bani Umayyah dimulai oleh Husein ibn Ali. pada tahun 680 M. ia pindah dari makkah ke Kufaha tas permintaan golongan Syi'ah yang ada di Irak. umat Islam di daerah ini tidak mengakui Yazid. mereka mengangkat Husein sebagai Khalifah. dalam pertempuran yang tidak seimbang di karbela, sebuah daerah di dekat Khufah, tentara Husein kalah dan Husein sendiri mati terbunuh. kepalanya dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di karbela.
• perlawanan orang-orang Syi'ah tidak padam dengan terbunuhnya Husein. Gerakan mereka bahkan menjadi lebih keras, lebih gigih, dan tersebar luas. banyak pemberontakan yang dipelopori kaum Syi'ah terjadi. yang termashur di antaranya adalah pemberontakan Mukhtar di kufah pada tahun 685-687 M. Mukhtar mendapat banyak pengikut dari kalangan kaum Mawali, yaitu umat Islam bukan Arab, berasal dari persia,Armelia, dan lain-lain yang pada masa Bani Umayyah dianggap sabagai warga negara kelas dua. Mukhtar terbunuh dalam peperangan melawan gerakan oposisi lainnya, gerakan Abdullah ibn Zubair. namun,ibn Zubair juga tidak berhasil menghentikan gerakan Syi'ah
• abdullah ibn zubair membina gerakan oposisinya di makkah setelah dia menolak sumpah setia terhadap Yazid .Akan tetapi,dia baru menyatakan dirinya secara terbuka sebagai khalifah setelah Husein Ibn Ali terbunuh . Tentara Yazid kemudian mengepung Makkah . Dua pasukan bertemu dan pertempuran pun tak terhindarkan . Namun , peperangan terhenti karna Yazid wafat dan tentara Bani Umayyah kembali ke Damaskus . Gerakan Abdullah Ibn Zubair baru dapat dihancurkan pada masa ke khalifahan Abd Al-Malik . Tentara Bani Umayyah dipimpin Al-hajjaj berangkat menuju Thaif , kemudian ke Madinah ,dan akhirnya meneruskan perjalanan ke Makkah . Ka'bah diserbu.Keluarga Zubair dan
sahabatnya melarikan diri , semenara Ibn Zubair sendiri dengan gigih melakkukan perlawanan sampai akhirnya terbunuh pada tahun 73 H / 692 M.
• Selain gerakan diatas , gerakan - gerakan anarkis yang dilancarkan kelompok Khawarij dan Syi'ah juga dapat diredakan. Keberhasilan memberantas gerakan -gerakan itulah yang membuat orientasi pemerintah dinasti ini dapat diarahkan kepada pengamanan daerah - daerah kekuasaan di wilayah Timur (meliputi kota-kota disekitar Asia Tengah ) dan wilayah afrika bagian utara, bahkan membuka jalan untuk menaklukkan Spanyol.
• Hubungan pemerintah dengan golongan oposisi membaik pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn Al-Aziz (717-720M).Ketika dinobatkan sebagai khalifah, dia menyatakan bahwa memperbaiki dan meningkatkan negeri yang berada dalam wilayah Islam lebih baik daripada menambah perluasannya . Ini berarti bahwa prioritas utama adalah pembangunan dalam negeri .Meskipun masa pemerintahan nya sangat singkat , dia berhasil menjalin hubungan baik dengan golongan Syi'ah.Dia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.Pajak diperingan.Kedudukan mawali disejajarkan dengan muslim Arab.
• sepeninggal Umar ibn Abd Al-Aziz, kekusaan bani Umayyah berada di bawah khalifah Yazid ibn Abd Al- malik [720-724 M.] penguasa yang satu ini terlalu gandrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketentraman dan kedamayan, pada zamannya berubah menjadi kacau. dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid ibn Abd Al-malik .kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Khalifah berikutnya, Hisyam ibn Abd Al-malik [724-743 M.] bahkan, di zaman Hisyam ini muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim yang di dukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. dalam perkembangan berikutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan dinasi Umayyah dan menggantikannya dengan dinasti baru, Bani Abbas. sebenarnya Hisyam ibn Abd Al-malik adalah seorang khalifah yang kuat dan terampil. akan tetapi, karena gerakan oposisi terlalu kuat khalipah tidak berdaya mematahkannya.
• sepeninggal Hisyam ibn Abd Al-malik, Khalifah-Khalifah Bani Umayyah yang tampil bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. hal ini makin memperkuat golongan oposisi. akhirnya, pada tahun 750 M. daulat Umayyah digulingkan bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim Al-khurasani. marwan bin Muhammad. khalifah terakhir Bani Umayyah melarikan diri ke mesir, di tangkap dan di bunuh di sana.
• Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan menyebabkan kehancuran antara lain:
a. sistem pergantian Khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. pengaturannya tidak jelas. ketidak jelasan sistem pergantian Khalifah ini menyebabkan teerjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana.
b. latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa di pisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. sisa-sisa Syi'ah [para pengikut Ali] dan khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka, seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah . penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
c. pada masa kekuasaan Bani Umayah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qais) dan Arabia Selatan (Bani Kalb)yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing.perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuam dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan mawali (non-Arab), terutama di Irak dan bagian Timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatuinferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.
d. lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Di samping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
e. penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keterunan Al-Abbas ibn Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan syiah, dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.

DAFTAR PUSTAKA

Bag. Kurikulum KMI,(2005). Tarikh islam, Ponorogo:Pondok Modern Darussalam Gontor
Ma’arif, Majid(2012).Sejarah Hadis, Jakarta : Nur Al-Huda
Yatim, Badri,(2010).SEJARAH PERADABAN ISLAM,Jakarta: PT.Raja Gafindo Persada

FUNGSI PENGORGANISASIAN

October 24, 2016 Add Comment
Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan pendidikan yang bersifat makro menjadi kegiatan yang lebih kecil.Oleh karena itu,pengorganisasian daat di artikan sebagi suatu kegiatan yang membagi pekerjaan di antara individu dan kelomk serta mengkoordinasikan aktivitas mereka, agar setia individu dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugasnya sehingga mereka dapat bekerja dengan baik dalam organisasi pendidikan untuk mencaai tujuan pendidikan.Dalam fungsi pengorganisasian,kegiatan utama yang perlu dilakukan adalah pengaturan pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang di miliki organisa pendidikan untuk menjalankan rencana yang telah di tetapkan serta menggapai tujuan pendidikan.
Akan tetapi, lazimnya pengorganisasian di kenal sebagai suatu peroses penyusunan struktur oraganisasi pendidikan yang sesuai dengan tujuan organisasi,sumber daya sumber daya yang dimiliki nya,dan lingkungan yang melingkupinya.Dalam pengorganisasian itu pula ada dua aspek utama yang perlu untuk diperhatikan terutama dalam peroses susunan struktur organisasi yaitu departementalisasi dan pembagian kerja (job description).Departementalisasi adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis saling berhubungan serta dapat dikerjaan bersama.Dengan pengelompokan ini juga,subjek yang akan melakukan kegiatan akan mudah untuk menyelesaikan kegiatan tersebut secara terorganisir,teratur,dan terencana.Sedangkan pembagian kerja (job description) adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu pada organisasi pendidikan bertanggun jawab dalam melaksanakan sekumpulan kegiatan.Kedua aspek ini merupakan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Memang pada dasarnya,pengorganisasian bisa dikatakan sebagai kegiatan mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan itu.Dari fakta substantif ini muncul beberapa pengertian organisasi,antara lain:
a.Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya yang ada.
b.Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya,dan pada tiap kelompok diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota kelompok.
c.Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi,jabatan-jabatan, tugas-tugas,dan para karyawan.
d.Cara manajer membagi tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut.
Dari deskripsi tersebut tampak bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi pendidikan dapat dicapai dengan efisien.B.Suryosubroto dalam konteks ini memberikan batasan yang sangat spesifik bahwa penorganisasian dalam organisasi pendidikan adalah keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang(guru dan personel sekolah lainnya),serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas-tugas orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah.Dengan demikian,ada beberapa aspek penting dalam proses pengorganisasian yaitu:
a.Bagan organisasi formal.
b.Pembagian kerja.
c.Departementalisasi.
d.Rantai perintah atau kesatuan perintah.
e.Tingkat-tingkat hirarki manajemen.
f.Saluran komunikasi.
g.Rentang manajemen dan kelompok informal yang dapat dihindarkan.
Melihat fenomena dalam pengorganisasian,maka yang perlu untuk mendapat proporsionalitas yang tinggi adalah peroses pengorganisaianyang minimal terdapat tiga tahap yaitu:
a.Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilandaskan setiap individu dalam mencapai tujuan organisasi.
b.Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat dilaksanakan oleh setiap individu.Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga dapat diselesaikan,atau terlalu ringan sehingga ada waktu mengangur,tidak efesien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
c.Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga sehingga ada koordinasi pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi memahami tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisiensian dan konflik.
A. Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan erat dengan perencanaan dan merupakan suatu proses yang dinamis,sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.Yang harus dilakukan pengelompokan tugas-tugas,dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan,penetapan departemen-departemen serta penentuan hubungan. Melayu S.P Hasibuan (2006:118) mendefinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai macam aktivitas yang diperlukan dalam mancapai tujuan.M. Manullang mengatakan organisasi sebagai sebagai proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan di lakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara usur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.
Keith Davis mendefinisikan “Organizational behavior is the study and application of knowledge about how peopleact within organization”.Fred Luthans juga mengemukakan “Is summary, then organizational behavior is directly uncorned with the understading , prediction, and control of human behaviour in organizational”
Dalam fungsi pengorganisasin, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisai tertentu.Kerangka kerja tersebut dinamakan desain organisasi.Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan struktur organisasi.Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi tempat manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan.
B. Perencanaan Organisasi
Perencanaan merupakantahap paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkumgan eksternal yang berubah secara dinamis.Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat [dugaan].Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang akan dijalankan untuk meningkatkan tercapainya tujuan-tujuan organisasi di waktu yang akan datang.Perencanaan organisasi harus aktif , dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih peserta aktif dalam dunia usaha.Pokok pembahasan dalam paper ini berfokus pada perkenalan konsep perencanaan, alasan pentignya perencanaan dalam mencapai tujuan dan bagaimana mengefektifkan perencanaan tersebut.
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa adanya perencanaan fungsi-fungsi lain pengorgannisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan dengan lancer.Rencana dapat berubah rencana informal atau rencana formal.Rencana informal adalah rencana yang tidak.
tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu.Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Tujuan perencanaan yang pertama adalah untuk memberikan pengarahan untuk anggota organisasi.Dengan rencana anggota dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.Tanpa rencana, suatu organisasi mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampang, sehingga kerja organisasi kurang efisien.Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidak pastian .Ketika seorang anggota membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh kedepan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian.Proses pengevaluasianatau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajemen tidak dapat menilai kinerja suatu organisasi.
C. Wewenang dan Organisasi
Dalam organisasi pemerintah dan lembaga tinggi negara maupun dalam kelembagaan organisasi yang lain, kedua istilah itu tersebut di atas sudah sangat familiar. Wewenang didapat oleh seseorang di dalam suatu organisasi karena jabatan nya. Sedangkan tanggung jawab adalah suatu bentuk obliges dari seseorang yang memiliki kewenangan karena jabatannya.
Kenapa wewenang dan tanggung jawab dipadakan kedudukannya.Salah satu jawabannya karena setiap keputusan atau ketetapan yang di keluarkan oleh pejabat berwenang, dapat bersifat mengikat dan si empunya kewenangan sekaligus dalam waktu bersamaan melekat sebuah tanggung jawab bahwa apa yang telah diputuskannya dapat dijamin keabsahannya secara hukum formal. Pada sisi yamg lain dapat pula menjadi acuan bagi pengambilan keputusan lebih lanjut oleh pejabat pada level dibawahnya atau bahkan sebagai dasar untuk pelaksanaan eksekusi dilapangan contoh paling mudah mengenai wewenang adalah seorang lurah menerbitkan KTP tersebut, maka pak lurah mempunyai tanggung jawab atas keabsahan KTP bersangkutan. Itulah contoh paling mudah tentang perbedaan antara wewenang dan tanggung jawab.
Dalam prakteknya sehari-hari, kejadiannya tidak selalu demikian. Adakalanya orang hanya mau wewenangnya saja karena mungkin dia berfikir dengan kewenangan yang dimiliki, dia bisa melakukan apa saja sesuai dengan kewenangannya, tanpa pernah berfikir tentang tanggung jawab. Tipe seperti ini, orang awam sering menyebutnya sewenang-wenang dan perilaku yang demikiian sering kali menjerumuskan kepada tindakan yang koruptif karena kepentingan dirinya sendiri dan tanggung jawab urusan belakangan.
Dalam situasi lain, pemegang wewenang enggan atau bahkan menolak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil, karena kewenangan yang dimiliki diintervensi oleh kepentingan lain yang sesungguhnya jauh dari kewenangannya yang diilikinya. Manakala tejadi problem yang merugikan masyarakat luas, maka yang bersangkutan pasti tidak mau bertanggung jawab sendiri atas kejadian tersebt dan berupaya untuk menarik pihak lain ikut bertanggung jawab. Tipe yang ini juga rawan dengan perilaku koruptif. Yang paling ideal tentu bila seseorang mendapat kewenangan karena jabatannya, maka pada saat bersamaan yang bersangkutan harus berjanji dan berikrar dengan sepenuh hati bahwa di balik kewenangan tersebut melekat sebuah tanggung jawab, baik kepada dirinya sendiri, kepada keluargannya, kepa kantor/lembaga di mana seseorang bekerja, tanggung jawab kepada hukum dan etika dan tanggung jawab kepada Tuhan.
Pelajaran yang paling berharga dari topik tentang wewenang dan tanggung jawab ini ada beberapa catatan yang patut kita hayati bersama.
1. Kalau dilakukan pembobotan, wewenang sesungguhnyalebih ringan bobotnya dari pada tanggung jawab karena seseorang memiliki naluri gemar akan kekuasaan atau kewenangan, tetapi begitu kewenangan dikaitkan dengan soal tanggung jawab, maka paling tidak hati kecilnya akan mengatakan berat ats wewenang yang dimilikinya, padahal sejatinya yang membuat berat itu adalah tanggung jawab, bukan kewenangannya.
2. Dewasa ini di bidang perpolotikan di negeri ini yang dikejar seseorang adalah kekuasaan dan kewenangan. Ketika kekuasaan telah diraihnya, soal yang berhubungan dengan tanggung jawab tidak pernah terpikirkan atau bahkan diungkapkan sebagai suatu niat yang tulus. Inilah salah satu penyebab kenapa perilaku koruptif tumbuh dan virusnya menyebar kemana-mana.
3. Mengemban kewenagan saja barangkali hanya membutuhkan kecakapan dan ketrampilan akademis saja, tetapi begitu wewenang dipadakan dengan tanggung jawab, maka kecakaoan dan ketrampilan akademis saja tidak cukup dan mesti dilengkapi dengan kecakapan dan ketrampilan di bidang etika moral, bidang agama dan kepercayaan , bidang hukum dan filsafat yang pendek kata dapat memberikan bekal bagi pemangku kewenangan lebih hati-hati dan bijaksana dalam pola pikir dan pola tindaknya. Ada semacam katup pengaman bagi para pemangku kewenangan dalam menjalankan tugasnya.
4. Diklat bagi para pemangku kewenangan barangkali perlu dirancang modul secara khusus untuk mendidik dan mempersiapkan para calon pemangku kewenangan bagaimana cara memikul dan merespon tanggung jawab (dalam teori dan praktek), bukan hanya cara melaksanakan kewenangan saja. Diklat semacam ini tidak cukup sekali dilaksanakan tetapi harus berulang kali Karena fungsinya sebagai charger.
5. Sikap yang paling baik dan pendidikan yang palig baik bagi kita semua adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menjadi insane yang bertanggung jawab apapun keenangan yang dimilikinya, sebab kalau tidak kita tidak hanya akan menyandang gelar orang yang tidak bertanggung jawab alias munafik. Bertanggung jawab kepada sesame dan bertanggung jawab kepada Tuhan.
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929