loading...

DASAR-DASAR AKUNTANSI “NERACA”

October 26, 2016
loading...
DASAR-DASAR AKUNTANSI
“NERACA”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah lama diyakini dikalangan ahli-ahli ekonomi, mahzab merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abat ke enambelas dan ke tujuh belas berpendapat bahwa pedagangan yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi perdagangan luar negeri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negeri dan pengaruh dari kegiatan tersebut.
B. Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah:
1. Memahami pengertian dari neraca
2. Memahami komponen-komponen yang ada dalam neraca

BAB II
PEMBAHASAN
A. Neraca
Neraca adalah ikhtisar yang memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang disusun secara sistematis. Posisi keuangan adalah posisi aktiva, utang dan modal perusahaan pada saat atau tanggal tertentu (yaitu akhir periode akuntansi).
Komponen-komponen neraca dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Aktiva
a. Aktiva lancar
Aktiva lancar yaitu aktiva perusahaan yang berupa kas atau aktiva yang lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan jika melampaui satu tahun. Termasuk dalam kelompok aktiva lancar antara lain:
a. Kas, rekening giro bank dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang kas.
b. Surat-surat berharga yang dapat segera dijual.
c. Piutang usaha (piutang dagang)
d. Piutang wasel yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
e. Piutang lain-lain yang dapat ditagih dalam waktu satu tahun.
f. Persediaan barang dagangan, bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses dan barang jadi.
g. Biaya-biaya yang dibayar dimuka (persekot biaya). Misalnya premi asuransi, alat tulis dan keperluan kantor.
b. Aktiva tetap berwujud
Yaitu aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu. Berikut ini adalah kriteria suatu aktiva berwujud dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap berwujud:
a. Dimiliki oleh perusahaan (hak milik)
b. Digunakan dalam operasi perusahaan.
c. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.
d. Mempunyai masa manfaat (kegunaan) lebih dari satu tahun.
Contoh aktiva tetap berwujud: tanah, gedung, peralatan, mesin, prabot, kendaraan.
c. Aktiva tetap tidak berwujud
Merupakan hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Termasuk dalam kelompok aktiva tetap tidak berwuud antara lain: hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan goowil. Aktiva tetap tidak berwujud berdasarkan masa manfaatnya dikelompokkan menjadi:
1. Aktiva tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh undang-undang, peraturan persetujuan. Misalnya hak paten, hak cipta, franchise.
2. Aktiva tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas. Misalnya merek dagang, goodwill.
d. Aktiva lain-lain
Merupakan aktiva perusahaan yang tidak dapat dikelompokkan kedalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud, dimasukkan sebagai kelompok aktiva lain-lain. Misalnya, piutang kepada pemegang saham, piutang jangka panjang, aktiva tetap yang tidak atau belum digunakan dalam operasional perusahaan, bangunan dalam pengerjaan. Termasuk dalam kelompok aktiva lain-lain adalah biaya yang ditangguhkan, yaitu biaya yang tidak dilaporkan sebagai biaya pada periode terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode-periode selanjutnya, misalnya:
1. Biaya yang terjadi sebelum perusahaan beroperasi secara komersial (biaya pra operasi) dan
2. Biaya emisi saham, yaitu biaya yang terjadi dalam rangka penjualan saham kepada masyarakat, yang antara lain meliputi; biaya notaris, pencetakan efek, biaya pendaftaran dan untuk penjaminan emisi.
2. Utang
Utang (kewajiban) merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakaukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi pada masa sebelumnya, utang dalam dalam neraca dikelompokkan menjadi:
1) Utang lancar,
Yaitu utang perusahaan yang diharapkan dapat dilunasi dalam jangka waktu palaing lama satu periode akutansi (satu tahun), dengan menggunakan sumber-sumber yang merupakan aktiva lancar atau dengan menimbulkan utang lancar yang lain. Termasuk dalam golongan utang antara lain;
a. Utang usaha atau utang dagang.
b. Utang wesel
c. Biaya yang masih harus dibayar untung, gaji, pajak, sewa.
d. .Pendapatan yang diterima dimuka atau uang muka penjualan.
e. Utang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank, dan utang-utang lainnya yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.
f. Bagian dari utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
2) Utang jangka panjang
Yaitu utang-utang perusahaan yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi. Utang jangka panjang umumnya didukung oleh perjanjian formal atas persetujuan pemilik perusahaan atau dewan komisaris dan disertai dengan ikantan-ikatan tertentu. Termasuk dalam kelompok utang jangka panjang antara lain;
a. Obligasi yaitu utang perusahaan kepada para pembeli obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pemegang obligasi berhak atas bunga yang umumnya dibayarkan setahun dua kali.
b. Utang hipotek yaitu utang perusahan kepada bank atau pihak lain yang disertai barang jaminan berupa aktiva tetap berwujud.
3) Utang lain-lain
Yaitu uatng atau kewajiban yang tidak dapat dikelompokkan kedalam utang lancar dan utang jangka panjang. Termasuk dalam kelompok utang lain-lain yaitu:
a. Pendapatan yang ditangguhkan, misalnya pendapatan sewa jangka panjang yang diterima dimuka, uang muka kontrak pemberian jasa jangka panjang.
b. Uang muka jaminan jangka panjang dari langganan.
c. Utang kepada direksi atau kepada perusahaan afiliasi.
3. Modal
Modal merupakan bagian hak pemilik daalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang yang ada. Modal perusahaan umumnya berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan. Berkurangnya modal perusahaan umumnya disebabkan oleh penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian deviden dan adanya kerugian.
a. Modal perusahaan perseorangan
Yaitu modal perusahaan perseorangan dimiliki oleh satu orang. Oleh karena itu penyajian modal pada neraca perusahaan menyebutkan nama pemiliknya.
b. Modal perusahaan persekutuan
Yaitu pemilik modal perusahaan persekutuan terdiri dari dua orang atau lebih.
c. Modal perusahaan perseroan
Yaitu pemilik modal perusahaan perseroaan terdiri atas para pemegang saham, yaitu pihak-pihak yang membeli saham dari suatu perusahaan perseroan yang bersangkut

BAB III
KESIMPULAN
Neraca adalah iktisar yang memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang disususn secara sistematis. Posisi keungan adalah posisi aktiva, utang dan modal perushaan pada saat tanggal tertentu (yaitu akhir periode akuntansi)
Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang yang ada. Modal perusahaan umumnya berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan. Berkurangnya modal perusahaan umunya disebabkan oleh penarikan kembali pernyertaan oleh pemilik, pembagian deviden dan adanya kerugian.

DAFTAR PUSTAKA
Atohony Robert, N, James S. Reece, Julie H. Hertenstein, Accounting: Text and Cases., 9 ed. Chicago: Richard D. Irwin, 1995
Horngren dan foster, Akuntansi Beban, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929