loading...

METODOLOGI PENELITIAN METODE MODEL SEQUENTIAL EXPLANATORY (URUTAN PENEMUAN)

December 08, 2016
loading...
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembuatan karya ilmiah pentingnya menengetahui apa itu metode kuantitatif dengan kualitatif. Dalam pembahasan yang kita jelaskan mengenai metode kualitatif agar dapat membedakan metode kuantitatif dengan kualitatif. Yang kami bahas dalam makalah kita Berikut ini:BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
Metode kombinasi model atau desain sequential exploratory adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua metode kuantitatif. Metode berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus tertentu atau sampel terbatas, dan metode kuantitatif berfungsi untuk menguji hipotesis pada populasi yang lebih luas. Jadi metode ini berguna untuk menemukan hipotesis dan sekaligus membuktikan validitas eksternal hipotesis tersebut.
2. Langkah-langkah Penelitian dalam desain sequential exploratory
Pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif, yang langkah-langkahnya adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis. Pada tahap ke dua peneliti menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi untuk menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian tahap pertama. Langkah-langkah dalam penggunaan metode kuantitatif adalah menetukan populasi dan sampel sebagai tempat untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji instrumen untuk pengumpulan data, analisis data dan selanjutnya membuat laporan yang diakhiri dengan kesimpulan saran.

1. Metode kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi model/desain seqential explatory adalah melakukan penelitian dengan metode kualitatif. Seperti telah dikemukakan langkahnya adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
1. a. Masalah dan judul penelitian
Setiap penelitian berangkat dari masalah tetentu. Masalah dalam penelitian kualitatif berbeda dengab masalaj dalam kuantitatif. Masalah dalam penelitian belum jelas, masih remang-remang bahkan masih gelap, sehingga masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih bersifat semntara. Penelitian kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi bisa dari dugaan adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari rasa keingintahuan di suatu objek itu ada apa.
Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk mengetahui sesuatu yang di situasi sosial/tempat/objek penelitian ditetapkan, maka selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah yang bersifat sementara. Rumusan masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiatif.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian antara judul dalam proposal dengan judul laporan penelitian tidak sama sehingga judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.

1. b. Hasil Penelitian Kualitatif (Temuan Hipotesis)
Pola hubungan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
a) Produktifitas perusahaan di PT Sinar Pelangi tidak memenuhi target karena baru mencapai 70 persen.
b) Tidak tercapainya target produktivitas tersebut disebabkan oleh dua hal utama, yaitu mesin-mesin yang tua, dan motivasi kerja pegawai yang semakin menurun. Menurunnya motivasi pegawai disebabkan oleh kepemimpinan atasan langsung yang kurang motivasi kerja, dan insetif yang semakin menurun. Insentif dan kepemimpinan semakin menurun disebabkan karena produktivitas lembaga menurun, sehingga keuntungan perusahaan menurun. Karena keuntungan perusahaan menurun, maka besarnya insentif yang diberikan kepada karyawan dan pim pinana atasan lanhsung karyawan menurun.
Temuan pola hubungan variabel seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas tersebut hanya berlaku di PT. Sinar Pelangi, sehingga temuan tersebut masih bersifat hipotesis bagi perusahaan yang lain. Oleh karena itu apakah temuan tersebut juga berlaku untuk perusahaan lain, maka diperlukan penelitian untuk membuktikan hipotesis tersebut pada populasi yang lebih luas. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diperlukan metode penelitian kuantitatif. Jadi metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dipakai pada tahap kedua yang digunakan untuk membuktikan hipotesis hasil temuan penelitian tahap pertama.
Langkah-langkah penelitian kuantitatif yaitu, penentuan populasi dan sampel, pengumpulan data, analisis data dan membuat laporan yang ada kesimpulan dan sarannya.
1) Penentuan populasi dan sampel untuk menguji hipotesis
Dalam suatu penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data.selainitu populasi dan sampel juga untuk menguji hipotesis yang telah ditemukan. Misalnya hipotesis mengenai perusahaan diatas, maka populasi yang diambil adalah seluruh perusahaan di Provinsi Kahuripan. Ada 3 perusahaan di provinsi tersebut dengan jumlah pegawai masing- masing 50 orang pegawai, jadi populasi keseluruhan adalah 150 orang pegawai. Penelitian menggunakan sampel pegawai yang diambil dari populasi dengan kesalahan 5 persen. Berdasarkan jumlah anggota populasi 150 pegawai dan kesalahan 5 persen, maka jumlah anggota populasi sampel 105. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportiona random sampling. Dengan demikian, jumlah sampel untuk perusahaan A- (50: 150) x 105 – 35. Perusahaan B dan C juga memiliki sampel 35 pegawai.
2) Pengumpulan Data Analisis Kuantitatif
Untuk mengumpulkan data dalam rangka pembuktian hipotesis di perlukan instrumen. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen tersebut perlu diuji validitas dan relibilitasnya lebih dulu. Setelah instrumen terbukti valid dan reliabel, maka instrumen tersebut selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen kepada 110 anggota sampel. Setelah 110 anggota sampel megisi instrumen terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi data untuk setiap variabel.
3) Analisis Data Kuantitatif
Analisis data ditujukan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditemukan dari penelitian kualitatif sebelumnya. Data yang telah terkumpul selanjutnya dihitung korelasi dan koefisien determinisnya (pengaruh). Hasil penghitungan tersebut dianalisis apakah hipotesis yang telah ditemukan itu dapat diterima atau ditolak.
4) Kesimpulan dan saran.
Setelah data di analisis dan membuktikan hipotesis, maka seorang peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian yang telah ia temukan. Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, peneliti memberikan saran kepada objek yang telah diteliti atau bagi peneliti lainnya untuk lebih baik lagi.
3. Contoh Judul-Judul Penelitian Kombinasi Desain Sequential Exploratory
Penelitian kombinasi desain sequintal exploratory dapat digunakan untuk pengembangan ilmu, pengembangan tindakan yang efektif melalui penelitian tindakan (Action Research) dan pengembangan produk melalui Research and Development (R&D). Berikut ini diberikan contoh-contoh judul penelitian kombinasi desain sequintial exploratory.
2.1. Penelitian untuk Pengembangan Ilmu
Penelitian untuk pengembangan ilmu dapat berupa penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
1. a. Penelitian Deskriptif
1) Profil Pegawai Negeri Sipil di Unit Kerja Tertentu
Penelitian tahap perrtama dilakukan pada kasus tertentu dengan metode kualitatif untuk menemukan profil pegawai negeri sipil. Penelitian dilakukan secara mendalam dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Hasil penelitian kualitatif misalnya menemukan profil pegawai negeri sebagai berikut. Kebiasaan masuk kantr sering terlambat, disiplin kerja pegawai rendah, produktivitas kerja kurang memuaskan, dan jam pulang kantor lebih awal. Hasil penelitian dengan metode kualitatif pada sampel kecil ini selanjutnyua ingin dibuktikan pada sampel yang lebih luas dengan metode kuantitatif apakah terbukti di tempat lain pada populasi yang lebih luas atau tidak.
2) Profil Rakyat Miskin Desa
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperoleh data kualitatif tentang profil rakyat miskin di desa tertentu. Penelitian dilakukan secara mendalam dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi partisipan, pengamatan, dan dokumentasi. Hasil penelitian kualitatif misalnya menemukan pekerjaan, penghasilan, pola hidup, hubungan dengan masyarakat, cara mendidik anak-anaknya, cara mengatur keuangan, partisipasi politik. Penelitian pada tahap kedua dilakukan pada sampel yang lebih luas untuk membuktikan apakah profil orang miskin tersebut berlaku pada sampel yang luas atau tidak.
1. b. Penelitian Komporatif
Penelitian komparatif dalam metode kombinasi ini diartikan sebagai penelitian yang pada tahap awalnya menggunakan metode kualitatif, sehingga dapat ditemukan perbandingan gejala antara dua sampel kecil atau lebih dan pada tahap berikutnya menguji perbandingan gejala tersebut pada populasi yang lebih luas dengan metode kuantitatif. Berikut ini diberikan dua contoh judul penelitian komparatif.
1) Perbandingan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Pusat dan Daerah
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif melalui pengamatan dan wawancara mendalam kepada beberapa sampel kecil pusat dan daerah. Melalui wawancara misalnya diperoleh informasi bahwa, penampilan fisik pegawai pusat lebih baik daripada pegawai daerah, namun dari segi komitmen kerja, kedisiplinan kerja, produktivitas kerja pegawai daerah lebih baik daripada pegawai pusat. Hasil penelitian dengan metode kualitatif tersebut selanjutnya dibuktikan pada sampel lebih luas pada pegawai pusat dan daerah.
2) Perbandingan Profil Rakyat Miskin di Kota dan Desa
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif pada sampel kecil orang miskin kota dan desa. Dari hasil penelitian kualitatif diperoleh data di mana berat badan, penghasilan, semangat kerja dan biaya hidup orang miskin kota lebih tinggi daripada orang miskin di desa. Selanjutnya hasil penelitian tersebut ingin dibuktikan pada sampel yang lebih luas. Untuk itu maka digunakan metode kuantitatif.
1. c. Penelitian Asosiatif
Dalam hal ini, penelitian asosiatif diartikan sebagai penelitian yang pada tahap awalnya menggunakan metode kualitatif sehingga dapat ditemukan pola hubungan antara dua variabel atau lebih, dan pada tahap berikutnya dibuktikan hubungan variabel tersebut dengan populasi yang lebih luas dengan metode kuantitatif. Berikut ini diberikan contoh dua judul penelitian.
1) Pengaruh Tunjangan Profesi Guru terhadap Kinerja Guru
Diadakan penelitian dengan metode kualitatif terhadap kinerja beberapa guru yang sudah mendapat tunjangan profesi guru. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat disimpulkan bahwa kinerja guru masih sama dengan pada waktu sebelum memperoleh tunjangan profesi. Berdasarkan penelitian kualitatif tersebut dapat diajukan hipotesis bahwa, kinerja guru setelah mendapat tunjangan profesi tidak berebeda dengan kinerja sebelum mendapat tunjangan. Hipotesis tersebut dibuktikan dengan menggunakan metode kuantitatif pada sampel yang lebih luas.
2) Pengaruh Anak terhadap Penghasilan
Dilakukan pengamatan terhadap beberapa pengemis yang membawa anak kecil. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang mendalam diperoleh informasi bahwa, anak yang dibawa bukan anaknya, dan dengan membawa anak kecil penghasilan dari menegemis lebih banyak. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan hipotesis bahwa pengemis yang membawa anak penghasilannya lebih banyak daripada yang tidak membawa anak. Hipotesis tersebut selanjutnya dibuktikan melalui penelitian kuantitatif pada populasi yang lebih luas.
1. 2. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan tindakan baru yang teruji secara efektif dapat memperbaiki situasi kerja. Penelitian tindakan (action research) yang baik menggunakan metode kombinasi, bisa kombinasi dengan desain sequential explanatory maupun exploratory. Pada penelitian tindakan dengan desain sequential exploratory, pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif untuk menemukan atau mendiagnosis masalah secara diteliti, sehingga dapat ditemukan masalah atau penyakit yang ada dalam situasi kerja tersebut. Berdasarkan masalah atau penyakit yang ditemukan tersebut, selanjutnya dikaji dengan berbagai teori pengalaman sehingga ditemukan tindakan baru yang apabila diterapkan akan dapat memperbaiki situasi kerja. Untuk menguji efektivitas tindakan tersebut digunakan metode eksperimen (metode kuantitatif). Untuk mengetahui efektivitas tindakan, dapat diketahui dengan membandingkan situasi sebelum ada tindakan baru dan situasi setelah ada tindakan baru.
Berikut ini diberikan contoh judul penelitian tindakan yang diteliti dengan metode kombinasi desain sequential exploratory.
1) Peningkatan Kinerja Perusahaan
Ada gejala nilai penjualan produk perusahaan menurun. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian kualitatif untuk menemukan sebab-sebab nilai penjualan menurun. Penelitian dilakukan ke beberapa toko. Dari toko diperoleh informasi bahwa para konsumen beralih ke merk lain karena toko sering kehabisan stok. Toko kehabisan stok karena pengiriman lewat pihak ketiga sering terlambat. Jadi hasil penelitian kualitatif menemukan “penyakit” bahwa nilai penjualan turun karena pengiriman barang terlambat. Pengiriman barang terlambat karena pengiriman lewat pihak ketiga. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan mengambil tindakan baru dalam mengirimkan barang tidak lagi diusahakan oleh pihak ketiga, tetapi pengiriman dilakukan oleh perusahaan sendiri. Tindakan yang akan diuji adalah “tindakan mengirimkan barang dilakukan oleh diri sendiri”. Pengujian tindakan dengan metode eksperimen, yang merupakan metode kuantitatif melalui beberapa siklus. Efektivitas tindakan diukur dengan membandingkan nilai penjualan barang sebelum ada tindakan baru dan setelah ada tindakan baru.
2) Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil ujian nasional nilai matematika kelas 6 SD Baruna menurun. Untuk mencari sebab-sebab mengapa nilai matematika menurun digunakan metode kualitatif. Berdasarkan wawancara kepada siswa yang ikut ujian nasional diperoleh informasi bahwa, menurunnya nilai metematika Karena guru dalam mengajar selalu menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan analisis dengan berbagai teori dan wawancara mendalam kepada beberapa guru dan pengwas diperoleh alternatif tindakan baru, yaitu supaya dalam mengajar matematika menggunakan media pembelajaran yang realistik. Dengan demikian tindakan yang akan diuji adalah “tindakan mengajar yang menggunakan merdia pembelajaran yang realistik”. Pengujian dengan metode eksperimen (kuantitatif). Efektivitas tindakan diukur dengan membandingkan nilai siswa yang diajar dengan metode ceramah dengan nilai siswa yang diajar dengan menggunakan media yang realistik.

1. 3. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D).
Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan menguji produk tertentu. Penelitian dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama dengan metode kualitatif sehingga dapat diperoleh rancangan produk penelitian tahap ke dua dengan metode kuantitaif (eksperimen). Metode eksperimen digunakan untuk menguji efektivitas produk tersebut. Berikut diberikan dua contoh judul penelitian pengmbangan yang menggunakan metode kombinasi desain sequential exploratory.
1) Daun Salam untuk Pengobatan Sakit Gula
Beberapa teman saya yang kadar gula darahnya agak tinggi (180 mg setelah dua jam makan) mengonsumsi air daun salam yang direbus. Dengan mengonsumsi air tersebut kadar gula darahnya menjadi normal. Berdasarkan informasi tersebut peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif melalui wawancara dan pengamatan terhadap orang yang sakit gula mengonsumsi air daun salam. Pengamatan dilakukan terhadap berat daun salam yang direbus, usia daun, lama merebus, volume air untuk merebus dan volume air rebus yang diminum. Hasil penelitian kualitatif tersebut selanjutnya diujikan pada sampel yang lebih luas dengan metode eksperimen. Efektivitas diukur dengan cara membandingkan kadar gula darah orang sebelum minum air daun salam dan sesudah minum air daun salam. Pengujian dilakukan berulang-berulang pada sampel yang semakin luas. Kalau banyak orang yang minum air daun salam dan kadar gulanya normal, maka daun salam tersebut efektif dapat menurunkan gula darah. Produk yang diuji adalah efektivitas daun salam untuk penyembuhan orang sakit gula.
2) Pengembangan Buku Ajar Fisika Kelas II SMP Berbasis Kontekstual
Murid-murid kelas II SMP sulit menerima pelajaran fisika, karena buku pelajaran fisika yang digunakan berisi contoh-contoh asing yang tidak familiar dengan kehidupan sehari-hari. Nilai rata-rata kelas 4,57. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian kualitatif untuk meyusun buku pelajaran fisika yang berisi dengan contoh-contoh yang familiar dengan kehidupan sehari-hari murid. Setelah buku tersusun maka selanjutnya diuji efektivitasnya dengan cara menggunakan buku tersebut sebagai referensi untuk pembelajaran fisika kelas II. Buku ajar tersebu dinyatakan efektif kalau hasil belajar fisika murid kelas II SMP setelah menggunakan buku tersebut lebih baik dari nilai sebelum menggunakan buku.
1. D. Proposal Penelitian
Seperti telah dikemukakan bahwa, proposal penelitian merupakan rancangan penelitian yang berisi langkah-langkah rasional dan sistematis yang akan dilakukan dalam penelitian. Proposal penelitian model/desain kombinasi sequential exploratory, berisi rencana dua kegiatan penelitian yang berkesinambungan, di mana kegiatan pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif dan tahap ke dua menggunakan metode kuantitatif. Garis besar sistematika proposal penelitian dengan metode kombinasi desain sequential exploratory ditunjukkan pada tabel 21.5 berikut.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Fokus Penelitian
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
1. Teori A
2. Teori B
3. Teori C
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
1. Langkah-langkah Penelitian (Kombinasi kualitatif dan kuantitatif)
2. Metode Kualitatif
1. Tempat Penelitian
2. Sampel Sumber data
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Analisis Data Kualitatif
5. Pengujian Kredibilitas Data
6. Temuan Hipotesis
7. Metode Kuantitatif
1. Populasi dan Sampel
2. Teknik Pengumpulan Data
3. Instrumen Penelitian
4. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 21.5. Sistematika Proposal Penelitian Metode Kombinasi Desain Sequintial Exploratory
Penelitian kombinasi desain sequential exploratory adalah penelitian yang pada tahap awalnya menggunakan metode kualitatif dan tahap ke dua menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kualitatif diharapkan dapat ditemukan hipotesis, dan dengan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis yang ditemukan dengan metode kualitatif. Karena penelitian pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, maka proposal penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah di lapangan. Proposal penelitian hanya berisi garis-garis besar yang akan dilakukan dalam penelitian.
1. E. Laporan Penelitian
Judul laporan penelitian kombinasi desain sequential exploratory bisa berbeda dengan judul proposal penelitian. Hal ini disebabkan oleh karena pada tahap pertama dalam penelitian menggunakan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif, proposal masih bersifat sementara dan judul penelitian dapat disusun berdasarkan temuan. Jadi judul penelitian dibuat setelah selesai penelitian kualitatif.
Garis besar sistematika laporan penelitian dengan metode kombinasi desain sequential explanatory ditunjukkan pada tabel 21.6 berikut. Berdasarkan gambar 21.6 tersebut, terlihat bahwa laporan penelitian terdiri atas lima bab, yaitu Bab Pendahuluan, Kajian Teori, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran.
Penjelasan setiap bab isi proposal dan laporan penelitian dapat dilihat pada bab proposal dan laporan penelitian di Bagian III Metode Kualitatif dan bagian II Metode Kuantitatif. Laporan berisi hasil penelitian kualitatif yang bersifat temuan dan hasil penelitian kualitatif yang bersifat menguji temuan atau hipotesis.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Fokus Penelitian
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI
1. Teori A
2. Teori B
3. Teori C

BAB III METODE PENELITIAN
1. Metode Kuantitatif
2. Tempat penelitian
3. Sampel Sumber Data
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Analisis Data Kualitatif
6. Pengujian Kredibilitas Data
7. Temuan Hipotesis
8. Metode Kualitatif
9. Populasi dan Sampel
10. Teknik Pengumpulan Data
11. Instrumen Penelitian
12. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
2. Deskripsi Hasil Penelitian
3. Temua Hipotesis
4. Hasil Pengujian Hipotesis
5. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 21.6. Sistematika Laporan Penelitian Metode Kombinasi Desain Sequintial Exploratory
6. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian kombinasi dengan model concurrent triangulation dikemukakan berikut, merupakan hasil penelitiandengan metode kombinasi, yang menggunakan teknik pengumpulan data dan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yang dikemukakan meliputi: profil pekerjaan industri pemesinan modern yang dikerjakan dengan mesin – mesin perkakas berbasis computer (CNC), sistem evaluasi kerja, perbandingan kemampuan kerja karyawan lulusan SMA dan SMK, perbedaan perkembangan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK, serta perbedaan faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja karyawan lulusan SMA dan SMK.
Profil pekerjaan industry pemesinan yang dikerjakan dengan mesin frais berbasis komputer (CNC) adalah sebagai berikut:
1) Pemotongan lurus dalam satu bidang, sebanyak 30%.
2) Pemotongan kombinasi melingkar dan lurus dalam satu bidang, sebanyak 20%.
3) Pemotongan berulang dalam satu bidang 15%.
4) Pemotongan translasi berulang, sebanyak 12%.
5) Pemotongan bidang miring, sebanyak 10%.
6) Pemotongan permukaan parabola, sebanyak 6%.
7) Pemotongan sculptured surface (konis), sebanyak 7%.
1. Sistem evaluasi kinerja karyawan berdasarkan kualitas produk kerja yang dihasilkan dan kecepatan kerja. Kualitas produk kerja memiliki 4 tingkatan, yaitu produk ready for used, cacat tetapi ready for used, rework dan reject. Kecepatan kerja ada 3 tingkatan, yaitu lebih cepat dari standar, tepat dan lambat. Nilai tertinggi adalah kualitas produk ready for used dan dikerjakan dengan waktu yang lebih cepat dari standar.
2. Berdasarkan data hasil ujian setelah mengikuti diklat, terdapat perbedaan kemampuan kerja antara kelompok karyawan lulusan SMA dan SMK. Lulusan SMA lebinh unggul dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Geometrid dan NC Programming dan lulusan SMK lebih unggul dalam mata pelajaran Menggambar Teknik, Ilmu Bahan dan Proses pemesinan. Nilai rata – rata secara keseluruhan kelompok SMA = 64,32 dan SMK = 64,88.
3. Berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan dan yang reject, tidak terdapat perbedaan yang berarti antara karyawan lulusan SMA dan SMK. Namun bila dilihat dari produk yang perlu di rework, kemampuan kerja karyawan lulusan SMK lebih baik dari SMA. Jumlah produk yang perlu di rework lulusan SMA = 40,7% dan lulusan SMA = 27,08%. Sebelum dua tahun bekerja pengawasan dan bimbingan yang diberikan oleh supervisor lebih banyak kepada lulusan SMa daripada SMK.
4. Terdapat perbedaan perkembangan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK. Sebelum 4 tahun sama – sama bekerja kemampuan lulusan SMK lebih baik daripada lulusan SMA, tetapi setelah sama – sama 4 tahun bekerja, kemampuan kedua kelompok karyawan sudah sama, dan perbedaan latarbelakang pendidikan tidak berpengaruh lagi terhadap kemampuan kerja. Yang lebih berpengaruh adalah karakteristik dari individunya masing – masing, dan peranan supervisor, pimpinan dan lingkungan kerja.
5. Terdapat perbedaan urutan faktor/variable yang mempengaruhi kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK. Urutan variable yang mempengeruhi kemampuan kerja karyawan lulusan SMA adalah: Hasil training dari IPTN, Intensif bagi yang berprestasi, Mesin CNC, Kejelasan tugas, Kesadaran bekerja, Pengawasan, Uang karyawan, Gaji bulanan, Ruang kerja, Hasil belajar, dari SMA. Sedangkan urutan variable yang mempengaruhi kemampuan kerja karyawan lulusan SMK adalah: Hasil belajar dari SMK dan hasil Training dari IPTM, Bakat seseorang, Intensif bagi yang berprestasi, Pegawasan, Kesadaran bekerja, Mesis CNC, Teladan Pimpinan, Kejelasan tugas. Gaji bulanan, Hubungan sesame karyawan, Uang lembur Ruang kerja.
7. Saran
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diberikan saran untuk penyiapan tenaga kerja industri pemesinan modern sebagai berikut.
1) Tenaga kerja industri pemesinan modern dapat disiapkan melalui jalur SMA dan SMK. Bila lewat Jalur SMA, maka lulusan SMA sebelum bekerja diberi pelatihan CNC selama 2 tahun, dan bila lewat jalur SMK, maka lulusan SMK sebelum bekerja diberi pelatihan CNC sebelum bekerja selama 6 bulan.
2) Lembaga pendidikan kejuruan seperti SMK perlu dukembangkan karena mampu menghasilkan lulusan yang lebih siap pakai dan memiliki komitmen serta etos kerja yang tinggi.
3) Pembelajaran praktik pada jurusan Mesin di SMK perlu dikembangkan dengan menggunakan mesin – mesin CNC sehingga lulusannya memiliki kompetensi untuk menghasilkan produk yang memiliki 7 tingkatan seperti pada kesimpulan no 1.
4) Lulusan SMA yang akan bekerja pada industri pemesinan modern lebih diarahkan pada pembuatan program, sedangkan lulusan lebih diarahkan pada pengerjaan lapangan.
D. Contoh Judul-Judul Penelitian Kombinasi Desain Concurrent Triangulation hal (525-531)
Penelitian kombinasi model Concurrent Triangulation (campuran seimbang) adalah merupakan metode penelitian campuran yang seimbang antara metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis. Jadi rumusan masalah yang sejenis dijawab dengan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama. Campuran metode lebih difokuskan pada penggunaan teknik pengumpulan data dan analisis data.
Metode penelitian campuran dengan model Concurrent Triangulation juga dapat digunakan untuk penelitian pengembangan ilmu, penelitian tindakan (action research) dan pengembangan produk melalui Research and Development. Berikut contoh-contoh judul penelitian kombinasi desain/model Concurrent Triangulation.
1. 1. Penelitian untuk Pengembangan Ilmu
Penelitian pengembangan ilmu nerupa penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif dan komparatif asosiatif.
1. Penelitian Deskriptif
Judul : Profil SMK yang Berprestasi
Untuk mengetahui profil SMK yang berprestasi tersebut, pengumpulan data dengan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Penggunaan metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi SMK tersebut telah mencapai setiap standar nasional pendidikan, dengan dikembangkan melalui instrumen penelitian, setelah instrument itu teruji validitas dan realibitasnya, selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data. Pengumpulan data itu diberikan kepada kepala SMK untuk diisi, dan selanjutnya instrument itu dianalisi secara kuantitatif. Bersamaan dengan pengumpulan data dengan instrument tersebut dilakukan penelitian melalui metod kualitatif yaitu melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Dengan menggunakan metode kombinasi data yang didapatkan pun lebih luas, lengkap dan pasti.
1. Penelitian Komparatif
Judul : Perbandingan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Negeri dan Swasta
Untuk membandingkan kualitas pelayanan antara dua rumah sakit secara lengkap dan akurat digunakan model kombinasi concurrent triangulation. Penelitian metode kuantitatif dan kualitatif ini secara seimbang, dilakukan dalam waktu yang sama untuk mengetahui perbandingan pelayanan rumah sakti negeri dan swasta. Metode kuantitatif ini dilakukan dengan cara mengedarkan instrumen kedua kelompok rumah sakit respondennya adalah sample pasien rawat inap maupn rawat jalan. Bersamaan dengan pengumpulan data melalui kuesioner, peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan wawancara ke sample responden yang telah mengisi kuesioner, dan observasi terhadap sarana dan prasarana rumah sakit dan yang terakhir studi dokumentasi.
Data yang diperoleh dari dua penelitian menggunakan metode berbeda selanjutnya dibanding-bandingkan sehingga dapat diperoleh data yang lebih luas, lengkap dan mendalam mengenai perbandingan kualitas pelayanan rumah sakit negeri dan swasta
1. Penelitian Asosiatif
Judul : Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
Penelitian kombinasi model concurrent triangulation, penelitian dengan metode kuantitatif peniliti perlu mengembangkan instrumen kualitas kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja pegawai. Setelah uji validitas dan realibitasnya, maka selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data. Instrument diberikan secara random. Data tersebut dianalisis secara kuantitatif sehingga dapat diketahui seberapa pengaruh kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap kinerja pegawai.
Bersamaan dengan mengedarkan intrumen, peneliti melakukan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara, obeservasi dan studi dokumentasi yang terkait dengan kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja pegawai, serta pengaruh secara kualitatif antar dua variabel.
Hasil penelitian kombinasi itu akan menghasilkan data secara kuantitatif dan kualitatif tentang kepemimpinan, budara organanisasi dan kinerja pegawai, serta data kuantitatif dan kualitatif mengenai pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai
1. 2. Penelitian Tindakan (Action Research)
Metode penelitian tindakan dalam hali ini hanya digunakan untuk menguji efektifitas proses dan hasil dari suatu tindakan tertentu. Efektifitas proses diteliti dengan metode kualitatif dan efektifitas hasil diuji dengan eksperimen
Judul : Peningkatan Kualitas Hasil Lasan Posisi Vertical up Siswa SMK II dengan Metode Ayunan Segitiga bolak-balik.
Penelitian tindakan ini dapat dilakukan dengan metode kombinasi model concurrent triangulation. Untuk mengetahui apakah metode ayunan segitiga bolak-balik dapat meningkatkan kualitas hasil lasan atau tidak, maka diperlukan dengan metode eksperimen. Bersamaan dengan eksperimen, peneliti melakukan penelitian metode kualitatif dengan cara mengamati dan wawancara kepada siswa yang sedang melakukan pengelasan. Melalui wawancara ini akan dapat diketahui bagaimana siswa merasakan proses pengelasan dengan metode segitiga bolak-balik ini apakah lebih baik atau bahkan lebih sulit.
1. 3. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development R&D)
Metode penelitian dan pengembangan dalam hal ini digunakan untuk menguji efektifitas proses dan hasil dari suatu produk tertentu. Efektifitas proses diteliti dengan metode kualitatif dan efektifitas hasil diuji dengan eksperimen.
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Praktik Pemesinan dengan Simulasi
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode eksperimen, dimana media di uji cobakan pada pembelajaran tersebut. Efektifitas media diukur berdasarkan perubahan kompetensi lulusan sebelum dan setelah diajar dengan media pembelajaran tersebut. Bersamaan dengan eksperimen peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan cara mewawancarai terhadap responden, terlihat dari semangat dalam melaksanakan pembelajaran dengan media ini , dan apakah setelah menggunakan media pembelajaran ini proses pembelajaran lebih efektif dan hasil belajar menjadi lebih baik.
E. Proposal Penelitian
Proposal penelitian merupakan rancangan penelitian yang berisi langkah-langkah rasional yang dilakukan dalam penelitian. Proposal penelitian model/desain kombinasi concurrent triangulation berisi dua kegiatan penelitian yang dilakukan bersama-sama, independen dan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang sama atau sejenis. Rumusan masalah dapat berangkat dari rumusan kualitatif atau kuantitatif. Bila rumusan masalah penelitian berisifat rumusan masalah kuantitatif, maka sistematikanya menggunakan pola fikir penelitian kuantitatif yang bersifat deduktif. Dan bila rumusan masalah nya kualitatif adalah rumusan masalah yang sudah jelas, terukur, dan dapat diamati. Rumusan masalah itu selanjutnya akan dicarikan jawabannya dengan teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Yang membedakan dalam proposal penelitian model/desain kombinasi concurrent triangulation dengan proposal yang lainnya di dalam teknik pengumpulan data, instrument penelitian dan teknik analisis data dilakukan dengan penelitian secara kualitatif dan kuantitatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain sequential exploratory adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah menetukan populasi dan sampel sebagai tempat untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji instrumen untuk pengumpulan data, analisis data dan selanjutnya membuat laporan yang diakhiri dengan kesimpulan saran. Selanjutnya Menetukan setting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Lalu peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
B. Saran
Untuk membantu kita membuat sebuah penelitian dengan cara membedakan kuantitatif dengan kualitatif. Karena dua pengertian ini sangat berbeda, kuantitatif cenderung didalam populasi dan sampel, pengumpulan data, Analisis Data, serta Kesimpulan saran. Sedangkan kualitatif mengenai Masalah dan potensi, kajian teori, pengumpulan dan analisis Data, dan menemukan hipotesisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Sugiono, METODOLOGI PENELITIAN KOMBINASI (Mixed Methods). ALFABETA, CV. Jl. Gegerkalong hilir Bandung.

loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929