loading...

RESUME BAHASA INDONESIA

December 08, 2016
loading...
RESUME BAHASA INDONESIA
Menulis Karya Ilmiah
Menulis karya ilmih merupakan salah satu cara bagi para akademisi baik tenaga pengajar, mahasiswa, peneliti ataupun ilmuwan untuk memaparkan gagasan, pemikira atau temuan sehingga dapat disebarkan dan dikomunikasikan, kepada sesama ilmuwan ataupun masyarakat luas lainnya. Day (1993) mendefinisikan karya ilmiah sebagai tulisan yang harus ditulis dengan cara tertentu dan juga dipublikasi dengan cara tertentu pula. Sementara Botowijoyo (1985) mengatakan bahwa karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Day (1993) menyebutkan bahwa setiap karya ilmiah seharusnya mengandung empat komponen dasar, yaitu pendahuluan, metode, hasil, dan diskusi (Introduction, Methods, Results, dan Discussion ) disingkat dengan IMRAD. Weissberg dan Buker (1990) mengemukakan bahwa ada 5 komponen utama dalam penulisan karya ilmiah, yaitu abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan diskusi. Sedangkan menurut Indriati (1987), komponen penulisan karya ilmiah dapat dibedakan dalam judul tulisan, abstrak, pengantar, permasalahan penelitian, bahan dan cara penelitian, hasil, pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.
Secara umum sistematika karya ilmiah serupa, yaitu dimulai dengan komponen pendahuluan, isi, dan penutup, namun secara spesifiksistematika karya ilmiah dapat berbeda sesuai dengan keperluan atau kepentingan pembuatan karya ilmiah itu sendiri. Ragam karya ilmiah yang dikenal dalam dunia akademik cukup banyak, seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan kasus, laporan tinjauan, resensi, dan monograf.

Laporan Sistematika dan Cara penyusunan Penelitian
Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut (Wardani, 1997). Beberapa penulis (Turk & Kirkman, 1982; Bribtiwidjoyo; 1985; Arifin, 1987; Indriati, 2001) mengemukankan bahwa secara umum sebuah laporan penelitian harus memiliki unsur (1) judul tulisan (2) abstrak, (3) pendahuluan, (4) bahan dan metode penelitian (5) hasil, (6) pembahasan, (7) simpilan dan saran, serta (8) daftar pustaka.
Secara umum, sistematika suatu laporan penelitian yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu (1) bagian pembuka, (2) bagian inti, dan (3) bagian penutup.
A. BAGIAN PEMBUKA
Menurut Arifin (1987), bagian pembuka sebuah laporan penelitian lengkap harus mengandung komponen-komponen berikut ini.
1. Judul.
2. Halaman judul.
3. Halaman pengesahan.
4. Halaman penerimaan.
5. Kata pengantar.
6. Abstrak.
7. Daftar isi.
8. Daftar tabel.
9. Daftar grafik, bagan atau skema.
10. Daftar singkatan dan lambang
Bagian pembuka tersebut pada umumnya digunakan apabila laporan penelitian merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Dalam kasus tersebut biasanya yang digunakan hanyalah judul laporan.
Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya ilmiah. Judul sebuah karya ilmiah harus menampilkan fakta yang ingin di ungkapkan, jelas, positif, singkat, khas, serta mampu menampilkan kata kunci dari suatu tulisan.
Halaman judul diletakkan sesudah halaman depan atau cover. Pada halaman ini biasanya terdapat judul, penulis dan penerbit. Selanjutnya halaman judul diikuti oleh halaman pengesahan. Pengesahan terhadap laporan yang ditulis biasanya dilakukan oleh pemberi dana penelitian atau sesorang yang bertanggung jawab terhadap penelitian yang dilakukan.
Kata pengantar dituliskan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pembaca tentang latar belakang konteks penelitian, seperti rasional dilakukannya penelitian, tujuan yang ingin dicapai, serta hal-hal yang lain yang dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan secara umum.
Abstrak merupakan gambaran umum mengenai substansi laporan penelitian. Pada abstrak inilah penulis menyampaikan gambaran singkat mengenai latar belakang, metode serta temuan hasil penelitian.
B. BAGIAN INTI
1. Pendahuluan
Pendahuluan dalam sebuah laporan penelitian merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang di perlukan oleh pembaca untuk dapat memahami/mengerti informasi yang akan disampaikan (Weissberg & Buker, 1990).
Secara umum bagian pendahuluan harus secara lengkap mengemukakan tantang latar belakang ruang lingkup/pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan atau pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau hipotesis. Oleh karena itu, dalam bagian pendahuluan buasanya juga dikemukakan secara ringkas teori dan hasil penelitian serupa terdahulu yang dijadikan dasar dalam pembatasan dan perumusan masalah, perumusan tujuan, serta pembuatan hipotesis.
Latar belakang masalah yang baik harus mengandung tiga hal, yaitu (1) penelahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti; (2) penjelasan mengapa penelitian menganggap masalah/topik tersebut penting untuk dipelajari/diteliti; dan (3) manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam praktik.
Berikut adalah contoh keterkaitan antara rumusan masalah dan tujuan penelitian, baik dalam bentuk pernyataan maupun hipotesis.
.... berdasarkan latar belakang di muka maka dianggap perlu untuk melakukan suatu penelitian mengenai pengertian kata dropout yang paling tepat dalam sistem pendidikan jarak jauh yang dilakukan di Indonesia. Dengan diidentifikasinya pengertian yang paling sesuai, kemudian dapat dilakukan pengukuran-pengukuran yang dapat dijadikan dasar untuk perbaikan sistem di masa yang akan datang ..., dan seterusnya.
... sehubungan dengan hal tersebut, pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah fenomena dropout atau nonpersisten juga merupakan masalah yang perlu diperhatikan di Indonesia, dan dalam batasan pengertian yang bagaimana jika ya maka bagaimana cara yang paling tepat untuk megukurnya serta apa faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang siswa itu menjadi siswa yang persisten atau tidak persisten ..., dan seterusnya.
... secara ringkas, penelitian ini ditujukan untuk mempelajari implementasi sistem pendidikan jarak jauh di Indonesia, serta mendefinisikan pengertian dropout dalam konteks sistem tersebut ..., dan seterusnya.
Dari contoh ini terlihat bahwa tujuan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis sudah menyebutkan atau mengandung prediksi tentang adanya hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, yaitu antara variabel prestasi belajar siswa perempuan dan variabel prestasi belajar siswa laki-laki.
Hal yang perlu diingat adalah perlu adanya kata-kata kunci yang konsisten yang digunakan pada rumusan masalah, tujuan dan hipotesis, yaitu nama-nama variabel yang ingin dihubungkan, dibedakan atau diteliti. Misalnya, apabila tujuan penelitian adalah untuk melihan kaitan variabel X dan Y maka hipotesisnya adalah ada kaitan antara X dan Y jika tujuannya untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y maka hipotesisnya adalah variabel X mempunyai/tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel Y.
2. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori
Kajian pustaka merupakan bagian penting dari suatu laporan penelitian karena pada bagian ini diungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Kajian pustaka juga dapat membantu peneliti dalam menentukan pendekatan penelitianya agar tidak steril serta untuk membantu peneliti dalam menafsirkan hasil analisis data dan menarik simpulan penelitian (Puspitasari dan Anggoro, 1997).
Perhatikan contoh berikut untuk memberi gambaran tentang cara penyajian cuplikan/sitasi/atau kutipan dalam pemaparan suatu kajian pustaka.
Dalam bentuk cuplikan/sitasi
Media merupakan bentuk generik komunikasi yang berkaitan dengan cara penyajian ilmu pengetahuan atau materi pendidikan (Bates, 1995).
Atau
Bates (1995) menyatakan bahwa media merupakan bentuk generik komunikasi yang berkaitan dengan cara penyajian ilmu pengetahuan atau materi pendidikan.
Atau
Seperti dikemukakan oleh Bates (1995), media merupakan suatu bentuk komunikasi generik komuniikasi yang berkaitan dengan cara penyajian ilmu pengetahuan atau materi pendidikan.
3. Metodologi penelitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah metodologi. Uraian mengenai pendekatan dan atau desain penelitian pada umumnya menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif atau kualitatif, sensus atau survei, cross-section, atau time-series, eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan ataupun pendekatan-pendekatan umum lainnya yang digunakan sebagai kerangka umum penelitian.
Penjelasan mengenai populasi menerangkan mengenai kelompok target yang menjadi sasaran dalam generalisasi temuan, sedangkan penjelasan mengenai sampel menjelaskan tentang kelompok wakil populasi yang dijadikan sumber data penelitian. Misalnya, populasinya adalah seluruh SMU se-propinsi Jawa Timur maka sampelnya dapat berupa beberapa SMU yang dianggap mewakili karena karakteristik tertentu. Pada bagian ini juga biasanya dijelaskan tentang metode penarikan sampel, apakah misalnya sacara acak, acak bertahap, klaster atau terpilih sesuai dengan kebutuhan data berdasarkan tujuan penelitian.
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam bagian metodologi penelitian ini adalah uraian tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi penelitian yang telah dilakukan.
Untuk memberi gambaran tentang bagaimana cara menyajikan uraian mengenai metodologi penelitian, perhatikanlah contoh berikut ini.
... sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mendapatkan gambaran konkret tentang keadaan sarana dan prasarana belajar di tingkat sekolah menengah atas maka penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. ... dan seterusnya.
... populasi penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah atas di Indonesia. Namun, keterbatasan waktu dan dana penelitian maka data dikumpulkan dari sampel yang akan dipilih secara acak bertingkat, untuk menjamin keterwakilan sekolah pada setiap propinsi dan jenis (SMU, SMK dan lain-lain), ... dan seterusnya.
4. Hasil dan pembahasan
Bagian ini kadang-kadang dikemas sebagai hasil dan diskusi. Hal ini pada umumnya terjadi karena penulis ingin menunjukkan pembahasan yang mendalam mengenai penemuan-penemuannya dalam studi atau penelitian yang telah dilakukan.
Secara umum, bagian ini harus menekankan tiga hal, yaitu:
a. Hasil analisis lengkap;
b. Hasil analisis pokok yannng berhubungan dengan tujuan dan pertanyaan atau hipotesis penelitian;
c. Pembahasan mengenai hasil terseebut dihubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu yang disajikan dalam bagian kajian pustaka dan atau kerangka teori.
Untuk dapat lebih memahami bagaimana menuliskan bagian hasil dan pembahasan dalam suatu laporan penelitian, perhatikan contoh berikut:
Pernyataan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui, apakah pemberian layanan konseling kepada siswa dapat meningkatkan tingkat penyelesaian tugas belajar yang diberikan kepada mereka. Tabel x menunjukan hasil analisis statistik yang memperlihatkan bahwa ternyata perlakuan yang diberikan kepada siswa, yaitu pemberian layanan konseling, secara nyata dapat meningkatkan penyelesaian belajar mereka.
5. Simpulan dan saran
Bagian ini merupakan bagian akhir dari inti laporan penelitian, namun merupakan bagian yang sangat penting. Efendi (1991) mengemukakan bahwa simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Simpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi. Penulisan simpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya) ataupun secara naratif. Setelah simpulan, pada bagian ini biasanya disampaikan pula saran-saran yang dianggap penting untuk dikemukakan oleh penulis.
Secara singkat, perhatikan contoh singkat uraian simpulan dan saran berikut ini.
... berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya maka dapar disimpulkan bahwa pemberian layanan konseling kepada siswa secara nyata dapat meningkatkan tingkat penyelesaian belajar mereka, ... dan seteruanya.
C. BAGIAN PENUTUP
Bagian penutup pada umumnya terdiri dari (1) daftar pustaka, (2) lampiran, serta (3) daftar indeks dan atau glosarium. Daftar pustaka merupakan komponen yang waib dicantumkan oleh penulis karena hal ini mencerminkan acuan yang digunakan oleh penulis baik dalam melakukan penelitian maupun dalam menyusun laporan. Daftar pustaka yang dipublikasikan dapat berupa buku teks, majalah, jurnal makalah, surat kabar, dan lain-lain.
Penulisan daftar pustaka baik itu berupa buku teks, majalah, jurnal makalah maupun surat kabar pada umumnya harus mencantumkan beberapa hal berikut.
1. Nama penulis.
2. Tahun terbit.
3. Judul pustaka.
4. Tempat terbit.
5. Nama penerbit.
Contoh penulisan daftar pustaka/referensi dalam bentuk berikut ini.
1. Buku
Moore, M.G. & Kearsley, G. (1996). Distance education: A system view. Toronto: Wadsworth publishing.
2. Monograf
Keegan, D. (1993). Theory of transactional distance dalam G Moore, theoretical principles of distance education (hal. 22-38). New york: Routledge
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929