loading...

Perencanaan Pembelajaran Dan Penerapannya

January 16, 2013
loading...
PERENCANAAN PEMBELAJARA DAN PENERAPANNYA

A. Defenisi Perencanaan Pembelajaran

Menurut Swardi (2007: 29) Perencanaan Pembelajaran memiliki defenisi yang beragam. Para ahli belum memmiliki kesepakatan dalam mendefenisikan istilah perencanaan pembelajaran. Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2008: 11) Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar beorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung. Dengan kata lain pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antara peserta didik dalam rangka perubahan sikap.

Menurut Hamzah B. Uno, istilah Pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau rancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa-siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “Bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa”.

Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk merancang agar rencana pembelajara yang disusun benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah-langkah penting untuk mencapai keberhasilan. Apabila rencana pembelajaran disusun secara baik akan menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu, perencanaan pembelajaran memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan alat untuk menemukan dan memecahkan masalah.

2. Perencanaan pembelajaran dapat mengarahkan proses pembelajaran.

3. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan dasar alam memanfaatkan sumber daya secara efektif.

4. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan alat untuk meramalkan hasil yang akan dicapai.

Menurut Abdul Majid (2008: 22) terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran yaitu:

a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.

c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur siswa.

d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.

e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.

f. Untuk menghematkan waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

B. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran

Menurut Hamzah B. Uno (2008: 3) perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan diatas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:

a. Perbaikan kualitas pembelajaran

Perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Hal ini dimungkinkan karena dalam desain pembelajaran, tahapan yang akan dilakukan oleh guru atau dosen dalam membelajarkan telah terancang dengan baik.

b. Pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem

Untuk mencapai kualitas pembelajaran, desain pembelajaran yang dilakukan haruslah didasarkan pada pendekatan sistem. Hal ini didasari bahwa dengan pendekatan sistem, akan memberikan peluang yang besar dalam mengintegrasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar.

c. Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar

Kualitas pembelajaran juga banyak tergantung pada bagaimana pembelajaran itu dirancangkan. Rancangan pembelajaran biasanya dibuat berdasarkan pendekata perancangnya. Apakah bersifat intuitif atau bersifat ilmiah. Jika bersifat intuitif, rancangan pembelajaran tersebut banyak diwarnai oleh berbagai teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan pembelajaran. Disamping itu, pendekatan lain adalah perbuatan rancangan pembelajaran bersifat intuitif ilmiah yang merupakan panduan antara keduanya, sehingga rancangan pembelajaran yang dihasilkan disesuaikan dengan pengalaman empiris yang pernah ditemukan pada saat melaksanakan pembelajaran yang dikembangkan pula dengan penggunaan teori-teori yang relevan.

d. Desain pembelajaran mengacu pada siswa perorangan

Seseorang belajar memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Tindakan atau perilaku belajar dapat ditata atau dipengaruhi, tetapi tindakan atau perilaku belajar itu akan tetap berjalan sesuai dengan karakteristik siswa. Hal lain yang merupakan karakteristik siswa adalah perkembangan intelektual siswa, tingkat motivasi, kemampuan berpikir gaya kognitif, gaya belajar, kemampuan awal dan lain-lain. Berdasarkan karakteristik ini, maka rancangan pembelajaran mau tidak mau harus mengacu pada pertimbangan ini.

e. Desain pembelajaran harus mengacu pada tujuan

Hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan hasil tak langsung (pengiring). Perancangan pembelajaran perlu memilih hasil pembelajaran yang langsung dapat diukur setelah selesai pelaksanaan pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dapat diukur setelah melalui keseluruhan proses pembelajaran.

f. Desain pembelajaran diarahkan pada kemudahan belajar

Sebagaimana disebut diatas, pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa dan perancangan pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut agar muncul perilaku belajar. Dalam kondisi yang ditata dengan baik, strategi yang direncanakan akan memberikan peluang dicapainya hasil pembelajaran. Disamping itu, peran guru sebagai sumber belajar telah diatur secara terencana, pelaksanaan evaluasi baik formatif maupun sumatif telah terencana, memberikan kemudahan siswa untuk belajar.

g. Desain pembelajaran melibatkan variabel pembelajaran

Desain pembelajaran diupayakan mencakup semua variabel pembelajaran yang dirasakan turut mempengaruhi belajar. Ada tiga variabel pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kondisi, metode dan variabel hasil pembelajaran.

h. Desain pembelajaran penetapan metode untuk mencapai tujuan

Inti dari desain pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Fokus utama perancang pembelajaran adalah pada pemilihan, penetapan dan pengembangan metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi pembelajarannya dan apa yang hasil pembelajaran. Analisis akan menunjukkan bagaimana kondisi pembelajaran. Analisis akan menunjukkan bagaimana kondisi pembelajarannya dan apa hasil pembelajaran yang diharapkan. Setelah itu barulah menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang diambil dari setelah perancang pembelajaran mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi nyata yang ada dan hasil pembelajaran yang diharapkan.
loading...
Previous
Next Post »
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929