loading...

Permainan bola tengah

January 18, 2013
loading...
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permainan bola tengah

merupakan modifikasi dari permainan bola kasti yang akan saya perkenalkan terhadap anak SD. Terlebih dahulu dan pengembangannya. Efektifitas permainan bola tengah sangat menarik sekali bagi siswa-siswa SD yang pemula. Begitu juga halnya permainan bola tengah ini, saya coba perkenalkan kepada anak-anak SD dan ternyata permainan ini sungguh/sangat menyenangkan baginya. Semoga olahraga ini sangat terpopuler di kalangan pelajar SD. Pada mulanya permainan bola tengah, saya akan coba untuk mengembangkannya dan saya perkenalkan kepada kalangan masyarakat pada khususnya bagi guru-guru penjaskes. Untuk partisipasinya atas olahraga bola tengah ini.

Dari segi perkembangan bahwa di SD saya sudah mulai untuk peningkatan mutu pembinaan yang ditandai anak didik saya betapa pentingnya berolahraga khususnya bermain bola tengah ini guna meningkatkan kesegaran jasmani dan meningkatkan derajat kesehatan anak didik. Sedangkan dari segi pembinaan sangat membutuhkan prestasi dalam olahraga ini dan juga mengalami kemajuan bagi anak dan terlihat dari minat anak terhadap permainan ini cukup tinggi banyak melahirkan dan tumbuhnya lebih baik lagi.

Dari konsekuensi perkembangan di atas dalam bentuk pembinaan bola tengah semakin terasa kebutuhan akan pembinaan permainan ini baik tingkat pemula maupun anak-anak, untuk itu bagi pembina dan pelatih permainan bola tengah baik untuk bentuk kesiapan, keterampilan (skill) maupun persiapan dalam bentuk pengetahuan teoritis pada tekhnik permainan bola tengah ini.

Dalam permainan bola tengah keterampilan yang perlu dikembangkan yaitu pada tekhnik dasar dengan gerak dasar yang sama. Kedua peran itu saling keterlibatan untuk itu bagaimana sikap gerak dasar dalam tekhnik permainan bola tengah dan apa yang membedakan gerak dasar dan tekhnik dasar pada permainan bola tengah itu.

B. Identifikasi Masalah

Khusus cabang olahraga bola tengah berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu:

1. Daya ledak otot lengah saat melempar.

2. Koordinasi gerak.

3. Hasil lemparan.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mencegah penafsiran-penafsiran yang berbeda dan untuk mempertegas sasaran yang hendak di teliti dalam penelitian ini perlu diadakan suatu batasan yang akan diteliti yaitu:

1. Daya ledak otot lengan siswa SD kelas V saat melempar.

2. Koordinasi gerak siswa SD kelas V saat melangkah.

3. Kemampuan lemparan siswa kelas V dengan tes melakukan lemparan.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan signifikan secara perorang antara daya ledak otot lengan dengan kemampuan melakukan lemparan pada permainan bola tengah.

2. Apakah ada hubungan signifikan secara perorang antara koordinasi gerak dengan kemampuan melakukan lemparan pada permainan bola tengah.

3. Apakah ada hubungan signifikan antara daya ledak otot lengan saat melempar dan koordinasi gerak yang dimiliki siswa SD putra kelas V terhadap kemampuan lemparan pada permainan bola tengah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan pokok penelitian ini adalah:

1. Menentukan informasi data tentang daya ledak otot lengan dari tes.

2. Menemukan informasi data tentang koordinasi gerak tes.

3. Membuktikan kebenaran ada tidaknya hubungan yang signifikan antara daya ledak otot lengan dan koordinasi gerak terhadap hasil lemparan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini membuktikan kebenaran ilmiah dari suatu asumsi yang bermanfaat bagi peningkatan prestasi olahragawan pada penulisan ini. Manfaat penelitian adalah:

1. Untuk mengungkapkan perolehan keefesienan sumbangan variabel daya ledak otot lengan terhadap lemparan.

2. Untuk mengungkapkan perolehan keefisienan sumbangan variabel koordinasi gerak terhadap hasil lemparan.

3. Untuk peningkatan bagi olahragawan.

4. Sebagai bahan masukkan bagi guru pendidikan jasmani, pelatih permainan bola tengah dalam meningkatkan prestasi olahragawan prestasi bola tengah.

DAFTAR KUTIPAN

1. Perode, Baginda. Azaz-Azaz Dan Supervisi Olahraga, FPAK IKIP. Medan 1992

2. Passuw, M.Anwar. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta Departemen P dan K 1988.

BAB II
KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kerangka Teoritis

1. Penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini penulis meneliti masalah daya ledak otot lengan, koordinasi gerak terhadap kemampuan melakukan lemparan pada permainan bola tengah

2. Hakekat daya ledak otot lenganh

Banyak konotasi yang digunakan untuk menyatakan tenaga ledak dari otot seperti marcusuar power atau power saja atau maximal power, maupun eksploitasi power namun semua untuk maksud yang sama.

Al Fasten dalam Iskandar

Tenaga dapat didefenisikan sebagai kemampuan sejumlah otot untuk melakukan gerak mekanik tenaga ini dihasilkan oleh otot dengan kecepatan dalam waktu singkat.

Dengan demikian dapat dijelaskan, bahwa hampir semua cabang olahraga memerlukan power, seperti pada gerakan melempar, menendang, mengangkat, mendorong dan gerakan lainnya yang terkadang dalam aneka ragam olahraga dalam gambaran melempar maka otot-otot lengan adalah pendukung dan menjaga keseimbangan dan kestabilan sikap tubuh. Power otot ini dibutuhkan saat take off yaitu saat mentransferkan dari keadaan diam ke gerakan melempar horizontal yang mementam lemparan yang kuat.

Dengan demikian ledak otot lengan satu komponen yang penting untuk para olahraga pemain bola tengah. Oleh karena itu, komponen ini harus ditingkatkan yaitu dengan melatih dan mengembangkan otot-otot lengan tersebut.

3. Hakekat koordinasi gerak

Berolahraga dapat didefenisikan dengan melakukan aktifitas gerak, di mana gerak dalam aktifitas olahraga merupakan gerak spesifik sesuai dengan cabang olahraganya.

Selanjutnya kemampuan seseorang dalam berolahraga tergantung dari kemampuan dari semua sistem fungsional organ yang terlibat dalam suatu perilaku gerak dalam tubuh. Secara umum dinyatakan bahwa kualitas gerak tergantung pada kualitas total fitnes seseorang.

Gerak yang terjadi selama melakukan aktifitas olahraga adalah gerak yang terjadi pada tubuh seseorang yang melakukan olahraga adalah hasil dari kontraksi otot-otot rangka oleh persendian.

Kimber Gray dalam buku Anatomi dan Physiologi menyatakan:

“Ske letal mu sclesar ranged in group specipil fun etion to perfom flexion and exention, external and internal rotation, abduction”.

Dari kutipan diatas, dapat diuraikan bahwa ada tiga kelompok otot rangka yaitu:

Otot antagonis, otot adduksi dan otot abduksi yang mendasari bentuk gerakan yang ditampilkan dalam suatu perilaku gerak dan masing-masing kelompok tersebut berfungsi untuk menggerakkan tulang ke satu arah.

Gerak yang terkoordinasi di hasilkan oleh kontraksi bagian otot rangka, hal ini hasil rangsangan saraf pada otot yang terlibat untuk mengatur saat kontraksi dan kekuatannya.

Harsono mengatakan keterampilan atau skillnya sendiri bisa melibatkan koordinasi mata kaki, koordinasi mata tengah, beberapa aktifitas membutuhkan koordinasi menyeluruh.

Dari kutipan di atas menjelaskan keberadaan koordinasi gerak pada gerak yang terampil sangat dibutuhkan semakin banyak komponen gerak dasarnya yang dibutuhkan pada kelangsungan gerak suatu cabang olahraga makin semakin besar koordinasi gerak yang dibutuhkan. Hal ini memberi arti semakin baik koordinasi seseorang maka semakin baik pula keterampilan geraknya dalam melakukan aktivitas olahraga.

Dalam olahraga dibutuhkan lebih dari satu gerakan anggota tubuh diperlukan koordinasi gerak seperti yang dikemukakan Victor menyatakan bahwa “Koordinasi gerak dari berbagai bagian tubuh menentukan bagi kemampuan untuk melakukan gerak yang terampil faktor lain yang relevan bagi kerja fisik adalah faktor persendian energi bagi kontraksi otot”.

4. Hakekat lemparan dalam permainan bola tengah

Menurut pendapat saya:

“Lemparan adalah bola yang mematikan dianggap sebagai salah satu tekhnik permainan yang menguntungkan dan menarik”.

Jadi dapat dikatakan bahwa melempar adlaah gerak dinamis dimana seseorang pemain harus melempar tepat pada sasaran suatu benda yang bergerak dengan penuh tenaga ke suatu arah lemparan.

Kegagalan melakukan lemparan kelapangan lawan akan memberikan peluang pada pihak lawan untuk menyerang balik yaitu bola yang dapat di terima lawan atau bola tangkap di lapangan sendiri ataupun keluar meninggalkan lapangan permainan sebaliknya keberhasilan lemparan bagi regu penyerang atau kesempatan untuk melempar kembali kepada pihak lawan.

Urut-urutan gerak dalam melakukan lemparan adalah:

Awalan ancang-ancang yaitu berdiri dan bola dikepal ditangan lalu melempar kepada sasaran horizontal kemudian tangan keatas untuk melepaskan bola tepat pada sasaran di daerah garis tengah lapangan bola tengah.

B. Kerangka Berpikir

Bola tengah merupakan suatu olahraga permainan yang mana di dalamnya terdapat gerakan-gerakan yang sangat kompleks. Dalam permainan bola tengah banyak faktor yang mempengaruhi untuk bermain, kemampuan fisik dan tingkat keterampilan sangat berperan. Kemampuan fisik tersebut seperti daya ledak otot lengan, koordinasi gerak diperlukan saat melakukan lemparan.

Semakin baik daya ledak otot lengan seseorang diduga akan berpengaruh terhadap kemampuan melempar di samping adanya daya ledak otot lengan yang baik, menuntut pula adanya koordinasi gerak. Dalam hal ini kelenturan digunakan untuk dapat melempar horizontal dengan keras dan berarah.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu dugaan bahwa kemampuan lemparan dipengaruhi oleh tingkat daya ledak oto lengan dan koordinasi gerak yang baik dari seorang pemain bola tengah.

C. Hipotesis

Bertolak dari kajian dan kerangka berpikir dapat diajukan suatu hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Adanya hubungan yang signifikan daya ledak otot dengan kemampuan melakukan lemparan pada permainan bola tengah putra SD ……………………

2. Adanya hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan kemampuan melakukan lemparan pada permainan bola tengah putra SD ……………………….

3. Adanya hubungan yang signifikasn antara koordinasi gerak dengan kemampuan dan koordinasi gerak terhadap kemampuan melakukan lemparan pada permainan bola tenagh putra …………………..

DAFTAR KUTIPAN

1. Al Fasten dalam Iskandar (1995), Hubungan Kecepatan Awalan Dan Exposive Power Otot Lengan Dengan Prestasi Lemparan

2. Victor, Simanungkalit (1987), Fisiologi Olahraga FPOK, IKIP Medan

3. Sarjono (1988), Peningkatan Dan Permainan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Diraya Prise Semarang.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menentukan informasi berupa data tentang ada tidaknya hubungan antara relation ship yang signifikan antara variabel daya ledak otot lengan dan koordinasi gerak dan hasil lemparan dengan menggunakan metode deskriptif, metode kepustakaan dan analisis sampel, data korelasi. Dengan demikian akan lebih jelasnya keberadaan penelitian ini akan diterangkan secara rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian.

A. Lokasi Penelitian

Objek penelitian adalah anak SD ……………………. berlokasi di ……………….., penelitian dilaksanakan di lapangan olahraga sekolah tersebut dan pengambilan data dilaksanakan pada:

Hari/Tgl : …………..

Pukul : ………………

B. Populasi Sampling

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populsi seluruh siswa putra ………….. yang seluruhnya 15 orang dengan rincian:

Kelas V = 15 orang

a. Lapangan

Ukuran lapangan tidak ada yang baku disesuaikan dengan tempat yang ada sebagai contoh: ukuran lapangan yang tetap adalah panjang 22 M dan lebar 9 M. Semua permukaan rata dapat dipakai bermain dengan bentuk lapangan seperti diatas ini 4 persegi panjang

b. Diprih

Terbuat dari plastik

c. Bola

- Bola yang dipakai adalah bola kasti, tekanan disesuaikan

- Bola yang tersedia saat ini adalah dari ITE

d. Berdaerah

Satu putih dan merah

e. Pakaian

Pakaian permainan bola tengah adalah celana pendek baju kaos dari no 1 – 15 sepatu olahraga dan diusahakan dengan warna seragam klub.

2. Sampel

Untuk memperoleh data populasi tersebut akan dipergunakan sampel sebanyak 15 siswa yang diambil dari populasi kelas dengan tekhnik

Sujana mengatakan: sampel yaitu apabila hanya dari populasi yang diteliti atau sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara tertentu:

Alasan dengan bila sampel 15 orang yaitu:

1. Keterbatasan kemampuan peneliti

2. Waktu relatif singkat

Jumlah sampel tiap-tiap kelas ini diperoleh data membandingkan jumlah populasi dengan jumlah siswa tiap kelas terhadap jumlah sampel yang telah ditetapkan untuk penelitian.

C. Metode Penelitian

Keberhasilan suatu penelitian erat hubungan dengan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang dilengkapi dengan tekhnik berikut: observasi, dokumentasi, tes dan pengukuran dan kepustakaan, analisis korelasi.

D. Instrumen Penelitian

Berpedoman pada tujuan yang digariskan diatas, hal ini metode yang digunakan adalah tes dan pengukuran yang juga termasuk dalam metode deskriptif. Langkah-langkah yang perlu dalam pengambilan data adalah:

1. Penetapan pengambilan data

a. Daya ledak otot lengan

Tes yang digunakan untuk mengetahui daya ledak otot lengan adalah daya ledak lemparan.

b. Koordinasi

Tes yang digunakan untuk mengetahui koordinasi gerak adalah hexagonal abstack menurut Alfingsking bahwa artinya tes hexagonal abstack merupakan tes single yang terbaik karena dari beberapa kelincahan, keseimbangan dan koordinasi.

c. Lemparan pada permainan bola tengah

Dalam penelitian pelaksanaan pada lapangan di lapangan yang telah di beri angka karena yang diteliti adalah kemampuan lemparan.

2. Daya ledak otot lengan

Untuk mengukur daya ledak otot lengan, dilakukan tes daya ledak lemparan.

Alat/perlengkapan:

Meteran, serbuk kapur dan jarak, kertas dan alat-alat tulis untuk mencatat hasil

Petugas:

Seorang pengamat pelaksanaan dan pencatat hasil

Petunjuk pelaksanaan:

Dari 30 orang siswa yang diambil sampel data ketepatan lemparan bola tengah dengan menggunakan media lemparan horizontal dan dapat di simpulkan angka penilaian dari 30 siswa tersebur antara lain.

Yang dapat mulai:

Baik sekali, baik, sedang, kurang

3. Koordinasi gerak

Tes ini dilaksanakan pada tes yang berbentuk segi empat beraturan yang panjang tiap sisinya 2 M dengan sisi-sisinya terbuat dari pita perekat pada penelitian ini dipersiapkan dua orang pembantu yang berfungsi sebagai tester yakni:

- Satu orang pemanggil

- Satu orang pencatat hasil tes kecepatan lemparan

Pengambilan waktu:

Stopwatch dihidupkan setelah aba-aba “Ya” dari tester dan segera dimatikan saat bola kena sasaran waktu yang perlu dicatat ke dalam formulir data.

Penilaian:

Waktu terbaikdari ketiga pelaksanaan gerakan merupakan score untuk kemampuan koordinasi gerak.

4. Kemampuan lemparan pada permainan bola tengah

- Tes berdiri di belakang garis tengah.

- Bola dilemparkan secara horizontal ke tempat sasaran.

- Stopwatch dijalankan pada waktu tester mengambil waktu saat bola dilempar persepuluh detik.

Pencatat hasil:

Hasil yang dicatat adalah:

a. Angka sasaran

b. Waktu yang ditempuh bola mulai saat dilempar sampai menyentuh sasarannya.

c. Hasil yang dicatat adalah jumlah angka yang diperoleh dari setiap sasaran.

d. Nilai mol diberikan bila:

- Tesnya apabila lemparan tidak tepat pada sasaran.

- Bola di tangkap lawan dan tidak mengenai pemain.

5. Bahan tes

a. Formulir hasil tes daya ledak otot lenga, koordinasi gerak dan hasil lemparan

b. Meteran

c. Kapur

d. Stopwatch

e. Tali berukuran panjang 10 meter

f. Bola kasti

g. Lapangan tes

h. Lipri

i. Dll

E. Tekhnik Analisa Data

Berdasarkan prosedur pengolahan data, dapat di buat suatu tekhnik pengolahan data yang hendak dicapai dari penelitian ini dapat terjawab.

Adapun mempergunakan analisis sampel korelasi.
loading...
Previous
Next Post »
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929