loading...

RUMUS EMPIRIS SENYAWA

March 30, 2014
loading...
1. Tujuan percobaan
• Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul senyawa tersebut.
• Mempelajari cara mendapat data percobaan dan cara memakai data untuk menghitung rumus empiris
• Mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat
• Menentukan persentase air didalam suatu hidrat
2. Pertanyaan prapraktek
• Apakah yang disebut rumus empiris dan rumus molekul?
Jawab : - rumus empiris = rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa.
-rumus molekul = rumus yang di dapatkan apabila rumus empiris dan
Mr nya diketahui.
• Definisikan apa yang dimaksud hidrat?
Jawab : zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagian dari struktur kristalnya.
• Jika 5gr tembaga klorida terdapat 2,35gr tembaga dan 2,65gr klorida. Tentukanlah rumus yang paling sederhana dari tembaga klorida tersebut?
Jawab : Mol Cu = 2,35gr/63,5 = 0,037
Mol Cl = 2,65gr/35,5 = 0,074
Jadi,RE = Cu : Cl = 0,037 : 0,074 = 1:2
RE = CuCl2
• Suatu sampel di ketahui berupa hidrat yaitu ZnSO4. Bila 3gr sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap,bobot yang tersisa adalah 1,692gr. Bagaimana rumus garam hidrat ini ?
Jawab : ZnSO4 + xH2O ZnSO4 + xH2O
3gr 1,692gr 1,308gr
H2O = 3-1,692
= 1,308gr
Mol ZnSO4 = 0,01 mol
Mol H2O = 0,07 mol
ZnSO4 : xH2O = 1:7
Jadi,rumus garamnya = ZnSO4. 7H2O

3. LANDASAN TEORI
Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan rasio perbandingan terkecil dari atom-atom pembentuk sebuah senyawa. Untuk lebih mudah membedakan antara rumus molekul dan rumus empiris, kita bahas contoh untuk senyawa glukosa dan asam cuka. Glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang mengindikasikan bahwa rasio C : H : O adalah 6 : 12 : 6. Rasio ini dapat kita sederhanakan kembali misalnya kita bagi dengan angka 6, maka rasionya menjadi 1 : 2 : 1, Rasio ini adalah rasi terkecil. Jika kita tuliskan rasio ini, maka rumus kimia yang kita dapat adalah CH2O, rumus ini disebut dengan rumus empiris.
Kita ambil contoh kedua, yaitu asam cuka dengan rumus molekul C2H4O2, dengan mudah kita katakan bahwa rasio terkecilnya 1 : 2 : 1, sehingga rumus empirsnya adalah CH2O. Menarik bukan? bahwa glukosa dan asam cuka memiliki rumus empiris yang sama.
Ingat, bahwa rumus empiris bukan menyatakan sebuah senyawa atau zat. Rumus empiris hanya memberikan informasi rasio paling sederhana dari sebuah molekul.
Kasus menarik untuk Vanili C8H8O3, komposisi atom penyusunnya adalah C, H dan O, dengan rasio 8 : 8 : 3, rasio ini tidak dapat kita sederhanakan lagi sehingga untuk kasus vanili rumus molekulnya sama dengan rumus empirisnya. Kasus ini juga terjadi pada senyawa air H2O, dimana perbandingan antara atom H dan O nya sudah merupakan rasio terkecil. Demikian pula dengan karbon dioksida CO2, juga sudah memiliki rasio rasio terkecil. Untuk kedua zat ini rumus molekul sama dengan rumus empirisnya.
Pada table 2.13 disajikan beberapa contoh rumus molekul dan rumus empirisnya dari beberapa senyawa.

(Zulfikar. 2004 : 56)
Untuk menyatakan komposisi zat-zat dan menggambarkan perubahan-perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara kimia dengan cepat, tepat dan langsung, kita menggunakan lambang-lambang kimia dan rumus-rumus kimia. Secara umum dikenal rumus empiris danrumus molekul.
Rumus empiris adalah suatu senyawa menyatakan nisbah (jumlah) terkecil jumlah atom yang terdapat pada senyawa tersebut, sedangkan rumus molekul merupakan rumus untuk semua unsure dalam senyawa. Sebagai contoh karbon hidroksida terdiri dari satu atom C dan dua atom O memiliki rumus empiris . Hidrogen peroksida yang mempunyai dua atom H dan dua atom O memiliki rumus molekul dan rumus empirisnya HO.
Untuk penulisan rumus empiris walau tak ada aturan yang ketat tetapi umumnya untuk zat anorganik, unsure logam atau hydrogen ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan non logam atau metalloid dan akhirnya oksigen, sedangkan untuk zat-zat organic aturan yang umumnya berlaku adalah C, H, O, N, S, P.
Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan rumus empiris ditentukan lewat penggabungan nisbah bobot dari unsure-unsurnya. Ini merupakan langkah yang penting untuk memperlihatkan sifat berkala dan unsur-unsur. Secara sederhana penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dengan cara eksperimen. Dengan menentukan persentase jumlah unsur-unsur yang terdapat dalam zat tersebut, memakai metoda analisis kimia kuantitatif. Disamping itu ditentukan pula massa molekul relative senyawa tersebut. Untuk menyatakan rumus empiris dilakukan dengan perhitungan senyawa.
Jika rumus empiris senyawa telah diketahui dapat disimpulkan sifat-sifat fisik dan kimia dari zat tersebut, yaitu : dari rumus empiris ini dfapat dilihat unsure apa yang terkandung dalam senyawa tersebut dan berapa banyak atom dari masing-masing unsure untuk membentuk molekul senyawa tersebut, dan massa molekul relative dapat ditentukan massa atom relative dari unsure-unsur yang membentuk senyawa.
Berdasarkan rumus empiris dapat dihitung jumlah relative unsure-unsur yang terdapat dalam senyawa atau komposisi persentase zat tersebut.
( Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. hal : 14-15)
Rumus empiris merupakan rumus perbandingan jumlah mol unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Menentukan rumus empiris berarti menghitung jumlah mol unsure-unsur kemudian membandingkannya. Dalam penentuan tersebut diperlukan sejumlah data, yaitu : massa unsur, perbandingan massa unsure atau persentase, dan massa atom relative (Ar) unsure tersebut.
Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia yang menggambarkan jumlah atom dan unsure penyusun senyawa. Dalam penentuan rumus molekul, perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya, denganm menggunakan data massa molekul relative (Mr) senyawa dapat ditentukan rumus molekulnya.
Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul-molekul air. Molekul air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah molekul hidrat yang terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat (mengandung air) menjadi garam anhidrat (tidak mengandung air). (http://www.belajarkimia.com)

Rumus kimia dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris. merupakan rumus molekul (dari etena), O merupakan rumus molekul sekaligus rumus empiris (dari air), sedangkan NaCl merupakan rumus empiris dari garam dapur. Jika suatu rumus tidak dapat disederhanakan lagi, berarti rumus tersebut pastilah rumus empiris, namun demikian mungkin juga merupakan rumus molekul. Rumus kimia senyawa ion merupakan runus empiris. Pada senyawa merupakan senyawa yang memiliki rumus empiris sekaligus rumus molekul.
Penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul dari suatu senyawa yang merupakan tujuan dari analisa kuantitatif. Suatu zat murni setelah dianalisa ternyata terdiri atau tersusun oleh atom C atau atom H.
Adapun rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul dari suatu zat murni yang merupakan tujuan dari analisa kuantitatif. Suatu zat antara rumus empiris dan rumus molekul mempunyai hubungan yang erat atau saling berkaitan. Terdapat tiga kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbangkan, yaitu rumus empiris dan rumus molekul dapat identik, rumus molekul dapat merupakan penggandaan atau kelipatan dari rumus empiris, suatu senyawa dalam keadaan padat dapat memiliki rumus empiris dan tidak memiliki rumus molekul.Rumus kimia zat dapat menyatakan jenis dan jumlah relative atom yang menyusun zat itu. Rumus kimia berbentuk kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Bilangan menyatakan jumlah atom masing-masing unsure dalam rumus kimia disebut angka indeks. Dalam rumus kimia airO), indeks H=2 dan indeks O=1 (indeks satu tidak ditulis).
Rumus kimia zat dapat berupa rumus empiris adalah rumus molekul, selain kedua ini terdapat struktur. Rumus struktur ini biasanya dipergunakan dalam mempelajari dan memahami senyawa organic.
Dalam kimia, rumus empiris atau komposisi kimia dari suatu senyawa adalah ekspresi sederhana jumlah relative setiap jenis atom yang dikandung. Suatu formula empiris tidak memberikan gambaran mengenai isomer, struktur, atau jumlah absolute ataom. Istilah empiris merujuk pada analisis elemental, suatu tekhnik analitik yang digunakan untuk menentukan persentasi komposisi relative perunsuran dari suatu zat kimia. Konnstanta dengan formula empiris, formula kimia mengidentifikasi jumlah absolute atom unsure-unsur yang ditemukan pada setiap molekul disenyawa tersebut.
Sebagai contoh, n-heksana memiliki rumus molekul , kimia menyatakan bahwa senyawa ini memiliki struktur rantai lurus, 6 atom karbon, dan 14 atom hydrogen. Formula kimia heksana karenanya , sedangkan rumus empirisnya adalah menunjujkkan rasio C:H sejumlah 3:7.
(http://www.wikipedia.wiki.org/rumus_empiris)

Rumus empiris merupakan rumus paling sederhana dari suatu senyawa. Rumus empiris tidak menunjukkan jumlah atom-atom yang terdapat dalam molekul. Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam molekul. Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan .
Hukum perbandingan tetap merupakan hukum yang menghendaki penulisan rumus kimia yang baik berupa rumus empiris maupun rumus molekul. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan persentase massa unsure-unsur yang membentuk senyawa itu, oleh karena itu kita mengetahui massa molar masing-masing unsure, maka dari perbandingan massa unsure-unsur dalam senyawa, kita dapat menarik kesimpulan tentang perbandingan mol unsure-unsur dalam senyawa. Perbandingan mol mencerminkan pula jumlah atom, sehingga kita dapat menghitung perbandingan massa unsure-unsur dalam senyawa.
(http://kimia.upi.edu/)

Rumus Empiris dan Rumus Molekul Untuk menentukan rumus molekul suatu senyawa dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, menentukan unsur-unsur yang terkandung dalam senyawa dan komposisinya. Temuan yang diperoleh dinamakan rumus empiris. Tahap kedua, menentukan massa molekul relatifnya.
Rumus empiris adalah rumus paling sederhana dari suatu molekul, yang hanya menunjukkan jenis dan perbandingan terkecil dari unsur yang menyusun senyawa itu. Contoh: 1. Rumus empirik etena adalah CH2. Rumus sesungguhnya dari etena adalah C2H4. 2. Rumus empiris amonia adalah NH3. Rumus sesungguhnya dari amonia juga NH3. Untuk senyawa berupa molekul(molekuler), penting diketahui berapa jumlah atom sesungguhnya yang terdapat dalam setiap molekul. Hal ini dapat diketahui setelah massa molekul relatif dari molekul ditentukan. (Rahmi.2006 :74)

Senyawa hidrat adalah senyawa atau molekul ysng terkait dalamhidrat. Sedangkan senyawa anhidrat adalah senyawa yang kehilangan molekulair karena pemanasan terus menerus. Senyawa hidrat disebut juga senyawaKristal mengandung molekul yang mempunyai ikatan hydrogen.Air merupakan senyawa serbaguna yang berpartisipasi dalam berbagaireaksi kimia di bumi. Air hidrasin adalah air yang terkandung dalam Kristal,yaitu terkait pada ion atau molekul yang membentuk Kristal, sejumlah besar senyawa membutuhkan media air tidak menciptakan ikatan dengan ion Kristalinti yang mengejutkan. Air hidrasi mempengaruhi struktur senyawa, warna,Kristal, dan bentuk. Sifat air sebagai solusi bagaimana pembentukkan Kristal.Setelah menyelesaikan kristalisasi, sebagian kecil kadar air yang masih menjadi bagian dari struktur Kristal dan dikenal sebagai kristalisasi air atau hidrasi.Pemahaman tentang hidrasi air sangat banyak manfaatnya untuk setiapaspek kehidupan. Dalam bidang farmasi, prinsip hidrasi air digunakan dalam pembuatan alcohol melalui hidrasi langsung alkena dan seperti yang diketahui bahwa alcohol merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia farmasi. ( Gholid Ibnu. 2007 : 11 )


4. Alat dan Bahan
 Alat :
cawan
Gelas arloji
Timbangan
Gelas ukur
Bunsen
Pipet tetes
 Bahan :
logam Tembaga
Asam nitrat

5. Pembahasan
Rumus empiris merupakan suatu senyawa yang menyatakan nisbah (jumlah) atom yang terdapat dalm senyawa unsure tersebut, sedangkan rumus molekul merupakan rumus sebenarnya untuk semua unsure dalam senyawa.
Dalam percobaan rumus empiris kita menggunakan cawan. Tetapi sebelum dipakai untuk percobaan, kita harus mencucinya terlebih dahulu cawan tersebut sampai bersih. Adapun cara pencucian yang baik dan benar sebagai berikut : pertama-tama cawan dibilas dengan air, kemudian dicuci dengan air sabun, setelah itu dibilas kembali dengan air, kemudian dibilas dengan air suling, dan yang terakhir dibilas dengan beberapa tetes asam nitrat. Fungsi cawan dibilas dengan air suling yakni agar kotoran yang menempel pada cawan terangkat sehingga cawan menjadi bersih, sedangkan fungsi pembilasan cawan menggunakan asam nitrat yakni untuk mensterilkan keadaan didalam cawan. Adapun bahaya dari asam nitrat yakni dapat menyebabkan kemandulan dan sesak nafas jika terhirup.
Senyawa yang masih mengandung air disebut hidrat dan senyawa yang tidak lagi mengandung air disebut anhidrat. Adapun reaksi yang dipakai yakni reaksi eksoterm karena reaksi yang terjadi akibat adanya pengaruh factor-faktor yang berada di luar.
Analisa yang dipakai pada percobaan ini yakni berupa analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif merupakan analisa yang dipakai saat mengamati perubahan warna gas yang keluar sedangkan analisa kuantitatif merupakan analisa yang berdasarkan perhitungan.
Adapun batas yang sering digunakan pada saat mengukur larutan larutan bias berupa batas bawah dan batas atas. Apabila larutan yang dipakai berupa larutan berwarna, maka memakai batas atas, sedangkan batas bawah bias dipakai saat menggunakan larutan tidak berwarna.
Saat pemanasan, gas yang dihasilkan berupa gas . Seharusnya hasil yang didapat yakni Kristal kekuning-kuningan tetapi hasil yang didapat yakni Kristal biru toska. Hal ini disebabkan oleh logam Cu merupakan golongan transisi yang terdapat orbital d yang kosong sehingga orbital d yang kosong akan diisi oleh ligan-ligan asam nitrat. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan hasil pada teori tidak sama dengan hasil praktek yang berakibat jarangnya didapat hasil Kristal berwarna kuning yakni terkontaminasinya asam nitrat atau bias juga saat pencucian alat, alat yang dicuci kurang bersih.
Setelah dipastikan campuran logam tembaga dan asam nitrat sudah mongering dan telah menjadi Kristal, maka Bunsen bias dimatikan. Cara mematikan Bunsen dengan cara ditutup. Jangan sekali-kali ditiup karena jika Bunsen ditiup, maka apinya akan semakin membesar.
Agar keselamatan dapat terjaga, maka kita harus mengikuti tata cara yang baik dalam melakukan percobaan. Kemudian, kita bisa mendapatkan hasil yang baik saat melakukan percobaan.

6. Pertanyan pasca praktek
1) Kenapa dipilih cawan porselen yang masih baik untuk percobaan menentukan rumus hidrat ?
Jawab : untuk mengurangi kesalahan dalam menimbang massa,baik massa sebelum atau sesudah pemanasan sebagai hasil penimbang dapat dilakukan seteliti mungkin.
2) Apa yang dimaksud dengan bobot tetap?
Jawab : bobot yang diperoleh setelah melakukan pemanasan berulang-ulang dimana bobot tersebut tidak mengalami penambahan lagi.
3) Apa tujuan menutup mulut tabung reaksi pada perc. B ?
Jawab : agar air terkumpul di kaca arloji yang digunakan sebagai penutup. Air tersebut merupakan bukti bahwa senyawa hidrat tersebut melepaskan molekul air (menguap). Selain itu juga untuk mengurangi terjadinya kontaminasi langsung dengan udara.
4) Mengapa warna CuSO4 ysng biru berubah menjadi putih pada pemanasan ?
Jawab : karena H2O yang terkandung dalam CuSO4 tersebut telah menguap atau ikatannya sudah lepas.
5) Pemanasan harus dihentikan segera bila warna berubah menjadi coklat atau hitam,jelaskan maksud dan tujuan kalimat tersebut ?
Jawab : tujuannya agar zat yang dipanaskan tersebut tidak hangus dan air yang di kandung zat tersebut tidak habis. Apabila senyawa tersebut sampai berwarna coklat dapat menyebabakan senyawa ini tidak membentuk hidrat lagi.

7. Kesimpulan
Rumus empiris merupakan suatu senyawa yang menyatakan nisbah (jumlah) terkecil jumlah atom yang terdapat dalam senyawa tersebut.
Rumus molekul merupakan rumus sebenarnya dari unsure-unsur dalam senyawa.
Analisa yang dipakai yakni analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.
Reaksi yang dipakai yakni reaksi eksoterm.
Hasil pada teori tidak sama dengan hasil saat praktek.
Pencucian yang kurang baik dapat mempengaruhi hasil percobaan.

Daftar Pustaka

Bakti , Rifai dkk. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya : UNSRI.
Indigomoria. Kimia Dasar.http://belajarkimia.com (diakses 12 November 2010,Pukul 20:00)
Wales, Jimmy.Kimia.http://wikipedia.wiki.org/rumus_empiris (diakses 12 November 2010,Pukul 20:00)
Wales, Jimmy.Rumus Empiris.http://kimia.upi.edu/ (diakses 12 November 2010,Pukul 20:00)
loading...
Previous
Next Post »

1 comment

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929