loading...

PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN DAN ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN

March 30, 2014
loading...
PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN DAN ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN

1. Tujuan Percobaan
1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan prosentase BaCrO4
2. Menentukan prosentase BaCl2 dalam campuran
3. Mendalami hukum stokiometri
4. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.

2. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Berikan definisi untuk : filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri, hasil teoritis dan supernatan.
Jawab :
- Filtrasi : proses pemisahan antara zat padat dan zat cair.
- % komposisi : persentase dari suatu zat yang terdapat dalam suatu larutan.
- Endapan : zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat yang terbentuk jika larutan
lewat jenuh.
- Stoikiometri : pengukuran dan penentuan unsur-unsur dalam materi kuantitatif.
- Hasil teoritis : hasil dari percobaan yang berdasarkan teori.
- Supernatan : zat yang mengendap sebagai hasil reaksi dari pereaksi.
2. Bagaimana menguji endapan telah sempurna.
Jawab :
Apabila endapan itu tidak hilang jika diberi suatu larutan lain. Karena endapan akan terbentuk jika larutan lewat jenuh dan endapan sempurna jika hasil kali kelarutan ion-ion lebih besar dari Ksp.
3. Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna.
Jawab :
Endapan itu akan hilang jika diberi suatu larutan lain dan endapan itu akan bercampur secara homogen. Biasanya endapan tidak terbentuk pada larutan tak jenuh.
4. Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrasi
Jawab :
Bila endapan terlihat pada filtrat maka harus mengulangi proses filtrasi kembali.

3.ALAT DAN BAHAN
Pemisahan komponen dari canpuran
Alat :
Cawan penguap
Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr
Bunsen
Kaca arloji
Bejana kromatografi
Gelas piala 150 ml
Kertas saring
Penotol
Gunting
Bahan:
NH4Cl (0,1 gram)
NaCl (0,1 gram)
SIO2 (0,1 gram)
Air
Tinta hitam
Pelarut eluen (campuran butanol), asam asetat, air dengan nisbah (1:2:4)
Analisis menlalui pengendapan
Alat :
Timbangan
Gelas piala 250 ml
Sudip
Bunsen
Kaki tiga+kasa
Kertas saring
Bahan :
I gram BaCl2
20 ml air suling
K2CrO4 0,2 M 25 ml


5.DATA PENGAMATAN
Pemisahan dengan cara konvensional

Kegiatan Massa (gram)
Bobot cawan penguap dan contoh semula 60,5
Bobot cawan penguap 60,2
Bobot contoh 0,3
Bobot cawan penguap sesudah NH4Cl menyublim 60,4
Bobot NH4Cl 0,1
Persentase NH4Cl 33,33%
Tunjukkan perhitungannya

% NH4Cl = (gram NH4Cl)/(gram sample ) x 100%=0,1/0,3 x 100%=33,33%


Kegiatan Massa (gram)
Bobot cawan+kaca arloji+NH4Cl 103
Bobot cawan+kaca arloji 102,9
Bobot NaCl 0,1
Persentase SiO2 33,33%
Tunjukkan perhitungannya
% SiO2 = (gram SiO2)/(gram sample ) x 100%=0,1/0,3 x 100%=33,33%

Kegiatan Massa (gram)
Bobot cawan+SiO2 60,3
Bobot cawan 60,2
Bobot SiO2 0,1
Persentase SiO2 33,33%
% SiO2 = (gram SiO4)/(gram sample ) x 100%=0,1/0,3 x 100%=33,33%

Kegiatan Massa(gram)
Bobot sample 0,3
Bobot NH4Cl+NaCl+SiO2 0,3
Selisih bobot
Persentase bahan yang terpisahkan =(gram zat yang terbentuk )/(gram sample ) x 100%
=0,3/0,3 x 100%
=100%
Pemisahan dengan kromatografi
No. Berasal dari noda Rf Warna
1 Merah 3/8=0,375 Putih
2 Merah 4/8=0,5 Merah muda
3 Merah 1/(8 )=0,125 Kuning
4 Biru 1,5/8=0.1875 Putih
5 Biru 6,5/8=0,8125 Ungu
6 Hitam 2/8=0,25 Putih
7 Hitam 4,5/8=0,5625 Ungu
8 Hitam 1,5/8=0,1875 Colat

Pertanyaan
Gunakan handbook untuk menjawab pertanyaan ini
Bagaimana cara anda memisahkan NiCO3 dari NO2CO3 ?
Jawab : dengan cara kromatografi
Bagaimana cara memisahkan AgCl dari BaCl2?
Jawab : dengan cara dekantasi
Bagaimana cara memisahkan FeO2 dari SiO2 ?
Jawab : dengan cara konvensional
Apakah ada cara pemisahan selain yang di sebutkan dalam percobaan ini?
Jawab : ada, yaitu kristalisasi, filtrasi, destilasi, dan ekstraksi
Mengapa contoh NaCl perlu di tutup selama pemanasan ?
Jawab : karena, jika tidak di tutup airnya akan menhguap dan akan menyebabkan ketidaktepatan pengukuran bobot NaCl.
Apa kekurangan dan kelebihan cara kromatografi sebagai alat analisis?
Jawab :
Kelebihan :
Prosedur sederhana dan cukup tepat
Tidak perlu zat dan senyawa khusus yang mahal
Tidak di perlukan kuantitas kecil dari zat itu
Kekurangan : memakan waktu yang lama dan hasil yang di peroleh kurang akurat.
Analisis melalui pengendapan
Persentase hasil barium kromat
Kegiatan massa
Bobot piala + BaCl2 209,2 gram
Bobot piala 208,4 gram
Bobot BaCl2 0,8 gram
Bobot kertas saring+endapan BaCrO4 1,0 gram
Bobot kertas saring 0,2 gram
Hasil nyata endapan BaCrO4 7,8 gram
Perhitungan hasil teoritis BaCrO4
Bobot endapan BaCrO4 1,0132 gram
BaCl2+2KCrO4 BaCrO4 + 2KCl

Perhitungan persentase hasil
Persen hasil BaCrO4 35,5





Pertanyaan pasca praktek
Contoh magnesium klorida sebanyak 0,552 gram dilarutkan dalam air dan di endapkan dengan larutan perak nitrat. Jika endapan perak klorida bobotnya 1,631 gram, berapa persentase hasil ?
Jawab :
MgCl2(aq)+2AgNO3(aq) 2AgCl(s)+Mg(NO3)2(aq)
n MgCl2= gram/Mr = (0,552 gram )/(95 gram/mol) = 0,006 mol
n AgCl = 2/1 x n MgCl = 2 x 0,006 = 0,012 mol
massa AgCl(teori) =0,012 x 143,5 = 1,772 gram
persentase hasil : (massa percobaan )/(massa teori) x 100% =(1,631 gram)/(1,772 gram ) x 100% = 94,7%
batu gamping terutama mengandung kalsium karbonat. Contoh batu gamping drolah dengan asam hidroklorida dan memberikan reaksi
CaCO3(g)+2HCl(aq) CaCl2(aq)+H2O(g)+CO2
Larutan kalsium klrida di uapkan sampai kering dan ternyata mempunyai bobot 0,789 gram. Hitunglah persentase kalsium kromat jika contoh batu gamping bobotnya 0,75 gram!
Jawab: secara praktek ,
n CaCO3 =(gram )/Mr=(0,789 gram)/(111 gram/mol)=0,007 mol
n CaCO3 =0,007 mol x 100 = 0,7 gram
% CaCO3 = (0,7 gram)/(0,75 gram) x 100%=93,3 %

6.PEMBAHASAN
A. pemisahan dengan cara konvensional
Dalam percobaan ini kami mencampurkan 3 senyawa yaitu : NH4Cl, NaCl, dan SiO2 yang masing-masing sebanyak 0,1 gram. Setelah itu, campuran tersebut dipanas kan dalam cawan penguap sampai asap putih benar-benar hilang. Asap putih yang timbul adalah NH4Cl yang menyublin
Masa NH4Cl = bobot cawan penguap dan contoh semula – bobot penguap sesudah bobot penyublin
= 60,5 gram – 60,4 gram
= 0,1 gram
% NH4Cl = (bobot NH4Cl )/(bobot campuran ) x 100%
=0,1/0,3x100%
=33,33%
Cawan penguap yang berisi sisa campuran tersebut kemudian ditambahkan air sebanyak 25 ml dan di aduk selama ±5 menit. Kemudian larutan tersebut di dekantasi sehingga larutan NaCl dan larutan SiO3 di panaskan.
Pada pemanasan larutan NaCl trebentuk Kristal NaCL sebanyak 0,1 gram sehingga :
% NaCl = (bobot NaCl )/(bobot sample ) x 100%=0,1/0,3 x 100%=33,33%
%SiO3 = (bobot SiO3)/(bobot sample) x 100%=0,1/0,3 x 100 %=33,33%
Dari data tersebut bobot sample yang di uraikan adalah
bobot NH4Ck+NaCl+SiO3 = 0,1 gram + 0,1 gram + 0,1 gram = 0,3 gram
sehingga persentase bahan yang terpisah adalah (gram zat yang terbentuk)/(gram sample ) x 100%
= 0,3/0,3 100%
= 100 %

pemisahan komponen dari campuran dengan kromatografi
Pada percobaan ini kami membuat noda pada kertas saring dengan menggunakan spidol berwarna merah, biru dan hitam, stelah kertas di rendam di dalam campuran air, warna yang terurai adalah:;
Dari tinta berwarna merah menghasilkan warna :
Putih
Merah muda
kuning

Dari tinta berwarna biru menghasilkan warna :
Putih
Ungu
Dari tinta berwarna hitam menhhasilkan warna :
Putih
Ungu
Coklat
Perbandingan gerakan zat terhadap zat aliran pelarut adalah tetap dinyatakan dengan

Rf =(jarak yang di tempuh zat)/(jarak yang di tempuh pelarut)
Persentase hasil barium kromat
Dalam percobaan ini , kami melarutkan 1 gr BaCl2 dengan air sebanyak 25 ml setelah larutan homogeny, kemudian di campurkan dengan K2CrO4 0,2 sebanyak 25 ml. kemudian di aduk dan diamati apakah ada endapan yang terbentuk endapan lagi setelah itu larutan di panaskan sampai mendidih dan kemudian di saring dengan kertas saring. Lalu di kerigkan dan di timbang.
Dari data dapat di lihat :
Bobot BaCrO4 = (Bobot kertas saring+ endapan BaCrO4)-kertas saring
= 5,4 gram – 2 gram
=3,4 gram
Secara teoritis :
BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl
m BaCrO4 = n . Mr
= 0,005 gram
7. DISKUSI
Pemisahan komponen dri campuran
Konvensional
Dengan menggunakan pemisahan campuran secara konvensional persentase bahan yang di pisahkan adalah dimana
(gram zat yang terbentuk )/(gram sample ) x 100%=0,3/0,3 x 100%
=100 %
Sehingga data ii di simpulkan bahwa praktek sama dengan teori. Dalam percobaan ini campuran NH4Cl,NaCl,SiO3 di panaskan lalu di tambahkan air dan di dekantasi sehingga NaCl dan SiO3 terpisah.
Kromatografi
Menurut teori, pemisahan warna yang menunjukkan pemisahan komponen di pengaruhi oleh perbedaan fase gerak dari kepolaran senyawa. Apabila zat-zat tidak terpisah sebagaimana mestinya artinya baik fase gerak maupun kepolarannya hamper atau sama. Berdasarkan data Rf, rata-rata kecepatan setiap zat adalah
Rf= (Rf total)/(banyak warna)=3/8=0,375

Menurut teori perbedaan Rf yang meningkatkan terjadinya pemisahan zat yang berada di sekitar angka nol. Dalam hal ini perbedaan Rf yang di peroleh. Menurut teori nilai Rf di tentukan oleh adanya: pelarut, ukuran bejana, sifat campuran, suhu, kertas.


Analisis melalui pengendapan
Persentase hasil barium kromat
Dari hasil diskusi dapat di tentukan bahwa terdapat kesalahan dalam percobaan ini. Bobot BaCrO4 yang di dapat dari praktikan lebih lebih besar daripada bobot menurut hasil teoritis. Persentase yang di dapatpun sangat besar yaitu 30,5 %. Kesalahan dapat di sebabkan karena kertas saring belm kering sempurna, sehingga pada saat di timbang di dalam pengendapan BaCrO4 tersebut masih terdapat sisa larutan yang menyebabkan ukuran bobot endapan BaCrO4 tersebut menjadi besar

8.KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara
Sublimasi : berdasarkan perubahan wujud zat
Dekantasi : dengan menuangkan secara suernatan (perlahan)
Ekstraksi : pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan
Kristalisasi : berdasarkan kelarutan
Kromatografi
Pengendapan BaCl2 dapat dilakukan dengan menambahkan larutan K2CrO4 , persentase hasil dapat di hitung dengan rumus :
(bobot (dari praktek))/(bobot (dari teori) ) x 100%
Persentase BaCl dalam suatu campuran dapat di hitung dengan
% hasil =(gram BaCl2)/(gram campuran ) x 100%
=0,1/0,3 x 100%
= 33,3 %
Stoikiometri berguna dalam menentukan mol, volume zat-zat yang terlibat berdasarkan perbandingan koefisien senyawa-senyawa yang terlibat.



DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia.1993.Penuntun Dasar – Dasar Praktikum Kimia.Jakarta :Depdikbud.

Achmad, Hiskia. 1991.Stoikiometri Energetika Kimia.Bandung:PT. Citra Aditya Bakti.

Respati.1986.Dasar – Dasar Ilmu Kimia.Yogyakarta:UGM.

Rival, harizzul.1995.Asas Pemeriksaan Kimia.jakarta:UI.Press.

Sudarmo, unggul.2007.Kimia Untuk SMA Kelas XI.Surakarta:Phibetta.

Syukri,S.1999.Kimia Dasar I.bandung:ITB.

Syahmani.2010.Panduan Praktikum Kimia Dasar.Banjarmasin:FKIP Unlam.
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929