loading...

Makalah Kurikulum Pendidikan | Jenis-Jenis Kurikulum

January 21, 2013
loading...
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, tanpa suatu halangan apapun.

Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kepada kita semua menuju jalan keselamatan, yakni Dinul Islam.

Adapun makalah ini dengan judul “Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum ” merupakan suatu tugas dari mata Kuliah Kurikulum Pendidikan Islam dengan tujuan agar pembaca dapat benar-benar mengerti dan memahami isi dari makalah ini.

Kemudian tentunya dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.

Dan mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua, Amin…

Penulis,

14 Mei 2009

PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam rangka membantu peserta didik dalam menguasai materi pengajaran dan mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dengan demikian, setiap pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu baik pada penguasaan ilmu pengetahuan, pengembangan pribadi, komunikasi sosial dan kemampuan kerja. Oleh karenanya dalam mencapai tujuan pendidikan dan mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar peserta didik, maka diperlukan kurikulum, metode penyampaian, media dan sumber belajar serta alat evaluasi yang tepat.

Untuk memberikan gambaran komprehensif tentang model kurikulum yang dikembangkan pada sekolah, perlu dideskripsikan makna dan urgensi kurikulum dalam pendidikan, pendekatan dan orientasi kurikulum dimaksudkan untuk memudahkan anak belajar. Selain itu kurikulum juga menentukan apa yang akan dipelajari, kapan waktu yang tepat untuk mempelajarinya, keseimbangan bahan pelajaran dan keseimbangan antara aspek-aspek pendidikan yang akan disampaikan. Adapun organisasi atau desain kurikulum bertalian erat dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan.

PEMBAHASAN

JENIS-JENIS KURIKULUM

Bahwasannya ada 3 macam jenis-jenis organisasi kurikulum, yaitu sebagai berikut:

1. Separate Subject Curriculum

Separate subject curriculum adalah jenis organisasi kurikulum yang terdiri atas mata pelajaran yang terpisah-pisah. Istilah lain dari kurikulum ini ialah kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu, dikatakan demikian karena data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam bentuk subject atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang lainnya. Penyusunannya didasarkan atas pengalaman dan kebudayaan umat manusia sepanjang masa, lalu disederhanakan dan disusun secara logis, kemudian disesuaikan dengan umur dan perkembangan anak didik. Pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman-pengalaman itu dituangkan ke dalam kurikulum dari suatu lembaga pendidikan (Sekolah); dibagi-bagi menurut keperluan setiap tingkatan kelas serta ditentukan scopenya masing-masing.

Pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh anak didik dengan menggunakan jenis kurikulum ini, hanya berupa pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau saja. Jadi sifatnya hanya memopakkan pengetahuan-pengetahuan agar menghafal dan mengingatnya. Tidak ada unsur membimbing anak didik agar suka menyelidiki atau mengembangkan pengetahuan yang diperoleh untuk kemajuan.

Kurikulum yang bersifat subject matter cenderung mengadakan uniformitas dengan melaksanakan rencana pelajaran terurai yang menentukan bahan pelajaran setiap minggunya, bahkan setiap jam pelajaran. Selain itu dalam penyajian bahan pelajaran cenderung menyamaratakan kemampuan semua murid.

Keunggulan organisasi separate subject curriculum

a. Bahan palajaran dapat disajikan secara logis, sistematis dan bekesinambungan

b. Organisasi kurikulum ini bentuknya mudah dan sederhana

c. Mudah dinilai untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk dilakukan perubahan seperlunya

d. Memudahkan guru sebagai pelaksana kurikulum

Kelamahan-kelemahan organisasi separate subject curriculum

a. Perkembangan dan pertumbuhan anak tidak harmonis

b. Kurang memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi anak secara factual dalam kehidupan mereka sehari-hari

c. Cenderung statis dan ketinggalan zaman

d. Kurikulum bentuk ini sangat terbatas, karena hanya menekankan pada perkembangan intelektual dan kurang memperhatikan factor-faktor lain

2. Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan

Correlated curriculum adalah jenis kurikulum di mana beberapa mata pelajaran yang ada hubungannya disatukan menjadi satu mata pelajaran atau bidang studi tersendiri. Mata pelajaran baru disebut “Broad Field”. Pada mulanya penggunaan kurikulum ini hanya sekedar menyinggung bahan mata pelajaran jarang ada kaitannya, kemudian berkembang menjadi “Fution” atau “Broad Field” dalam arti korelasi dari mata pelajaran yang lebih luas.

Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan disusun sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu melengkapi yang lain. Jadi mata pelajaran itu dihubungkan antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri. “Untuk memadukan antara pelajaran yang satu dengan yang lainnya, ditempuh dengan cara-cara korelasi antara lain:”

a. Korelasi oksional atau incidental

b. Korelasi etis

c. Korelasi sistematis

d. Korelasi informal

e. Korelasi formal

f. Korelasi meluas (Broad Field)

Keunggulan pada correlated curriculum

a. Bahan pelajaran yang disajikan akan lebih dipahami

b. Pemahaman murid tentang bahan yang diajarkan akan lebih luas

c. Minat murid untuk mempelajari bahan pelajaran bertambah sehingga ia pun dapat mengasosiasikan pengetahuan yang dieprolehnya

d. Bahan yang disajikan lebih jelas dan lebih bermanfaat dalam kehidupannya

Kelemahan-kelemahan dari correlated curriculum

Kurikulum bentuk ini pada hakekatmya masih bersifat subject contered dan belum memilih bahan yang langsung dengan minat dan kebutuhan peserta didik serta masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Penggabungan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dengan lingkup yang lebih luas tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam.

3. Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)

Kurikulum integrasi merupakan jenis organisasi kurikulum yang dipadukan yakni beberapa mata pelajaran disatukan atau dipadukan dalam arti mengahapuskan segala pemisahan dari bermacam-macam mata pelajaran yang lepas-lepas. Dengan kata lain penyajian bahan pelajarannya dalam bentuk keseluruhan. Pada jenis kurikulum ini diutamakan pencapaian tujuan, yaitu membentuk manusia dalam kepribadian yang bulat (integrated)dan harmonis.

Pengorganisasian bahan pada jenis kurikulum ini didasarkan atas 3 unsur atau segi, yaitu:

a. Unsur aktifitas anak atau child centered curriculum

b. Unsur sosial

c. Unsur minat dan kebutuhan anak

Ketiga unsur tersebut digunakan sebagai dasar perumusan dan penyusunan kurikulum integrasi. Pada prinsipnya kegiatan atau bahan pengajaran yang dituangkan dalam kurikulum integrasi adalah kegiatan-kegiatan yang berkembang dalam masyarakat, yang sesuai dengan kehidupan anak didik. Sehingga apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan kehidupan luar sekolah. Dengan sendirinya pelajaran yang diberikan itu dapat membantu anak dalam menghadapi masalah-masalah yang ditemuinya. Dalam perumusan serta penyusunan bahan pengajaran yang hendak dituangkan dalam kurikulum integrasi hendaknya menggambarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Adanya hubungan erat antara pelajaran disekolah dengan masalah-masalah kehidupan dalam masyarakatnya

b. Tujuan yang akan dicapai, kebutuhan dan minat anak didik harus tercermin atau digariskan di dalam kurikulum integrasi itu

c. Setelah itu, maka murid sanggup menggunakan pengetahuan yang diperolehnya

d. Program kegiatan yang dirumuskan hendaknya dapat mengembangkan seluruh pribadi anak didik baik jasmani, emosi, sosial dan intelektual

e. Hendaknya dapat bertanggung jawab dan bersifat sosial

Kurikulum ini memiliki keunggulan

a. Segala hal yang dipelajari dalam kurikulum unit bertalian erat dengan yang lain

b. Kurikulum ini sesuai dengan teori tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat peserta didik

c. Adanya hubungan erat antara sekolah dan masyarakat

Kelemahan dari kurikulum ini

a. Kuirkulum ini tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistematis

b. Pelaksanaan kurikulum bentuk ini amat repot

c. Dengan kurikulum bentuk ini tidak dapat dimungkinkan adanya ujian umum

Faktor-faktor dalam organisasi kurikulum

1. Scope

Scope atau ruang lingkup kurikulum berkenaan dengan ruang lingkup kurikulum atau bahan pengajaran yang harus diliputi. Scope menentukan apa yang harus dipelajari. Biasanya yang menentukan scope termasuk sequence (urutan) adalah para ahli pengembang kurikulum di bantu oleh ahli disiplin ilmu yang bekerja sebagai panitia yang diangkat oleh pemerintah, juga pengarang buku, penyusun program latihan atau kursus.

2. Sequence atau urutan

Squence menetukan urutan bahan pelajaran disajikan, apa yang dahulu apa yang kemudian, engan maksud agar proses belajar berjalan dengan baik. Sequence berkenaan dengan 2 hal yaitu: (1) Urutan isi atau bahan pelajaran, (2) Urutan pengalaman anak dalam menghadapi bahan pelajaran tertentu.

3. Kontinuitas

Dengan kontinuitas dimaksud bahwa bahan pelajaran senantiasa meningkat dalam keluasan dan kedalamannya.

4. Integrasi

Adanya fokas bahan pelajaran terpadu berupa konsep, prinsip, masalah membuka kemungkinan menggunakan berbagai disiplin secara fungsional.

5. Keseimbangan

Keseimbangan disini dipandang dari dua segi yaitu:

1. Keseimbangan isi yaitu tentang apa yang dipelajari

2. Keseimbangan cara atau proses belajar

6. Distribusi waktu

Yakni mengenai berapa tahun suatu mata pelajaran harus diberikan, berapa sekali seminggu dan berapa lama tiap pelajaran.

KESIMPULAN

Jenis-jenis kurikulum ada 3 macam yaitu:

1. Sparated subject curriculum (kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu)

2. Correlated curriculum (kurikulum korelatif atau pelajaran saling berhubungan)

3. Intregated curriculum (kurikulum yang dipadukan)

Ketiga jenis diatas masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Dan dari ketiga jenis inilah yang melahirkan beberapa jenis organisasi kurikulum yang bermacam-macam.

Factor-faktor dalam organisasi kuirkulum

1. Scope

2. Sequence atau urutan

3. Kontinuitas

4. Integrasi

5. Keseimbangan

6. Distribusi waktu

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Nasrun Harahap, 1981. Pengembangan Kurikulum. Jakarta : CV. Pepara Jakarta

Prof.Dr.S. Nasution, M.A, 1985. Pengembanga Kurikulum
loading...
Previous
Next Post »
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929