loading...

Makalah tentang Peminisme

October 24, 2016
loading...
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang , puji syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt, yang telah melimpahkan rahmad , hidayah , dan inayah-nya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Peminisme ”.
Penyusun makalah semaksimal mukin kami upayakan dan di dukung bantuan berpakai pihak , sehingga dapat memperlancarkan dalam penyusunan .
Namun tidak lepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangaan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya . oleh karena itu , dengan lapang dada kami membuka selebaran – lebaranya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini .
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Meninjau ke belakang bagaimana latar belakang sejarah penidnasan dan ketidakadilan yang dialami oleh kaum perempuan. Pada kenyataannya yang namanya hak tidak diakui yakni hak mereka sebagai manusia yang ingin sejajar dengan laki-laki. Secara histori pergerakan feminnisme berkembang secara bertahap.
Awal munculnya gerakan ini di dataran Eropa. Namun sayangnya di tempat munculnya gerakan ini tidak mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hingga pada akhirnya feminisme tiba di tanah Amerika, yang kemudian terjadi perkembangan yang luar biasa. Mulailah adanya pengkuan terhadap hak kaum perempuan, mereka mendapatkan hak pilih, serta ikut berperan dalam pendidikan.
Sebagai manusia haruslah timbul suatu kesadaan akan pentingnya persamaan hak antara perempuan dan laki-laki.
Timbulya kesadaran bahwa kita mempunyai hak yang sama. Dan dengan mengamati perjuangan pergerakan feminisme pada zaman dulu, bermula dari suatu kesadaran akan ketidakadilan.
Dalam makalah ini akan membahas hal yang menjadi persoalan tentang pengertian apa itu yang dimaksud dengan feminisme, bagaimana pergerakan feminisme yang ada di Indonesia, serta ragam teori-teori aliran feminisme.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian feminisme ?
2. Kelompok feminisme secara garis besar ?
3. Organisasi feminisme di indonesia ?

1.3 TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian feminisme.
2. Untuk mengetahui kelompok feminisme secara garis besar.
3. Untuk mengetahui organisme feminesme di indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian feminesme
Feminism adalah gerakan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria. Tujuan feminisme untuk memajukan secara politis dan ekonomi dalam pengertian khusus pemilihan suatu sifat kewanitaan yang agak menonjol.[2] Istilah feminisme munurut pandangan Wolf adalah feminisme sebagai suatu hal yang mengungkapkan harga diri pribadi dan harga diri semua perempuan. Istiah “feminism” bagi Wolf harus diartian dengan “menjadi manusia”. Pada peahaman yang demikain maka perempuan akan percaya pada diri mereka sendiri.
Sedangkan Budianto mengartikan feminisme suatu kritik ideologu terhadap cara pandang yang mengabaikan masalah ketimpangan dan ketidakadilan dalam pemberian peran dan identitas sosial berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Istilah feminisme dalam penelitian berarti kesadaran akan adanya ketiakadilan jender yang menimpa perempuan., baik dalam keluarga atau pun masyarakat. Feminisme identik dengan emansipasi, dimana emansipasi ialah perjuangan untuk pembebasan dari perbudakan yang sesungguhya dan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Yang pada intinya arti feminisme dan emansipasi dalam ilmu penelitian kajiannya lebih luas. Dengan demikian emansipasi tidak mutlak sebagai persamaan hak perempuan.
Jika emansipasi dikaitkan dengan perempuan emansipasi lebih cenderung pada penekanan partisipasi tanpa mempersoalkan jender. Permpuan dalam dalam pandangan femininsme mempunyai aktivitas tersendiri untuk memperjuangkan hak dan kepentingan tersebut serta dalam menuntut hak sebagai nanusia secara utuh.





3

2.2 Kelompok feminisme secara garis besar
Latar belakang munculnya feminisme dipengaruhi oleh arus-arus pemikian teori. Yang pertama adalah teori sruktural fungsional yang meyakini adanya pembagian peran agar timbul keharmonisan. Teori yang ke dua adalah teori konflik sosial pada dasarnya teori ini muncul untuk menentang struktural fungsional. Teori ini menyatakan adanya pembagian peran untuk mencapai keharmonisan . Dan menyatakan bahwa struktur sosial perlu adanya pembagian peran serta aktifitas.
Setiap individu bebas berekspresi untuk mencapai keinginan. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bebas. Tetapi bebas di sini bukan dalam arti sebebas-bebasnya, karena manusia juga makhluk yang berakal dan hakikat manusia juga sebagai makhluk yang beragama. Peran agama di sini akan menjadi aturan-aturan, serta morma dalam berekspresi. Teori ini meyakini adanya realita konflik dalam sosial ketika sumber daya terbatas. Teori ini didukung dengan adanya gerakan feminisme diAmerika tahun 1960an. Gerakan ini sebagai tindakan dari bagian radikal cultur yakni civil right dan kebebasan seksual “Sexsual Liberation”. Ragam feminisme[4] dibagi menjadi:
1. Feminisme liberal muncul pada abad 18. Saat berkembangnya masa-masa pencerahan. Tokoh-tokoh yang terkenal pada era ini adalah Margarret Fuller (1810-1850), Hariet Marteniau (1802-1876), Angila Grimke (1792-1873), Orang-orang ini mengkritik aliran politik liberal yang tertuju pada otonomi, persamaan, nilai moral, kebebasan individu, tapi masih saja melakukan tindakan yang mendiskriminasi perempuan.
2. Feminisme Marxis dan sosialis muncul karena tidak adanya kepuasan dengan gagasan feminisme Marxis. Atas kecenderungan Marxis yang menyatakan bahwa penindasan terhadap perempuan jauh di bawah pentingnya penekanan untuk kerja. Perempuan berperan aktif dalam produksi. Oleh karena itu penindasan perempuan adalah bagian dari eksploitasi kelas dalam produksi. Feminisme sosial menegaskan bahwa penyebab
3. Feminisme radikal, tidak jauh dengan feminisme sosial, namun ada perbedaan dalam bentuk tindakan diskriminasi perempuan.
4
2.3 Organisasi feminisme di indonesia
Gerakan feminisme di Indonesia muncul sekitar abad 18-19 M. Tokoh feminisme di Indonesia abad ke-19 R.A. Kartini karena dipengaruhi oleh politik etis, sadar akan kaumnya masih terbelakang dan terkukung dalam budaya feodalis. Ia lahir di Jepara tahun 1870, ia merupakan anak ke-2 dari bupati Jepara. Bermula dari kebiasaannya menulis. Sering kali Ia menulis sebuah surat yang berisikan amarah yang selama ini mengengkang kebebasannya dan menghalangi emansipasi rakyat jawa, kaum perempuan khususnya. Inti dari gerakan Kartini ialah untuk pengarahan, pengajaran agar anak-anak perempuan mendapatkan pendidikan Selain Kartini pada generasi berikutnya muncul pahlawan emansipasi lainnya seperti Dewi Sartika berasal dari Priangan Jawa Barat, Rohana Kudus Sumatera Barat.[6]
Semakin lama tumbuhlah kesadaran akan emansipasi kaum perempuan. Akhirnya dibentuk sebuah wadah dalam bentuk organisasi. Organisasi dibentuk guna kepentingan kaum perempuan untuk memperjuangkan perempuan dalam perkawinan mempertinggi kecakapan dan pemahaman ibu sebagai pengatur dan pengontrol dalam rumah tangga. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperluas lapangan pekerjan, memperbaiki pendididkan dan mepertinggi kecakapan. Namun sayangnya oganisasi pada masa itu yang di nilai bertentangan dengan orde baru dibubarkan. Selanjutnya Soeharto menciptakan organisasi yag berbasis “ibuisme” dan pada 1 Oktober 1965 di mulailah rezim pemerintahan orde baru.
Pada abad ke 20 muncullah organisasi perempuan secara formal. Seperti Putri Mardika tahun 1912 di Jakarta. Organisasi ini dibentuk bertujuan untuk memajukan pendidikan bagi perempuan serta berusaha membiasakan perempuan untuk tampil di depan umum dengan tanpa rasa takut. Kemudian muncul organisasi perempuan di Tasik 1913, Sumedang dan Cianjur 1916, Ciamis 1917.. Organisasi ini di bentuk bertujuan menyediakan sekolah khusus bagi perempuan yang bernama Kartini di Jakarta, kemudian didirikan lagi di Madiun, Malang, Cirebon, Pekalongan, Indramayu dan Rembang. Namun sekolah ini kebanyakan diikuti oleh para kaum bangsawan.
Organisasi perempuan yang bergaris agama muncul pada tahun 1920. Di Yogyakarta ada Aisyiyah sebuah organisasi perempaun dibentuk dalam rangka pemberharuan Muhamdiyah yang bediri tahun 1917. Dan juga pada tahun 1925 berdiri Serikat Putri Islam.
5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada intinya feminisme berakar dari sebuah kesadran yang timbul sebagai akibat dari penindasan yang dialami kuam perempuan. Mulai dari sebuah perjuangan menuntut akan hak yang seharusnya mereka terima, yakni di perlakukan secara kodrati sebagai wanita.
Keperacayaan pada zaman dulu yang memenadang bahwa seorang laki-laki yang berkedudukan lebih tiggi dari perempuan bebas melakukan intimidasi sekarang mulai terhapuskan. Dengan adanya feminisme kaum wanita lebih terangkat harkat dan martabat mereka. Garakan feminisme memberikan sebuah pengaruh besar pada kemajuan wanita. Wanita sekarang mempunyai hak yang sama degan laki-laki dalam berbagai bidang, pendidikan, ekonomi dan juga status sosial mereka lebih diakui.

3.2 Saran
Materi mengenai feminisme ini di harapkan akan lebih di mengerti karena di sertai pemahaman mengenai bagaimana pengertian feminisme dapat di pelajari sendiri dengan makalah yang sudah di buat. Penulis juga meminta keritik dan saran untuk membagun makalah ini menjadi lebih mudah di mengerti bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Ansori, Dadang S. 1997. Membincangkan Feminisme. Bandung: Pustaka Hidayah.
Diniah, Hikmah. 2007. Gerwani Bukan PKI. Yogyakarta:Carasvati.
Sururi, Ahmad. 2007. Ekofeminisme dan Lingkungan Hidup Dalam Pandangan Van Dana Siva.
Poerwadaminta WJ.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:PN balai pustaka.
Sofia,Adib.2009. Aplikasi Kritikan Sastra Feminisme. Yogyakarta;Citra Pustaka.
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929