loading...

Kemuliaan Islam pada Tatanan Negara Menurut Tafsir Hasan Al-Banna

April 18, 2013
loading...
A. LATAR BELAKANG MASALAH MASALAH
Tulisan yang ada di hadapan pembaca ini adalah tulisan Imam Syahid Hasan AI-Banna tentang Tafsir Al-Qur’an. Sumber rujukannya adalah berbagai artikel berkata yang ditulis oleh Imam meuam Hasan AI-Banna dan para aktivis Ikhwanul Muslimin sejak tahun 1352 H/1933M hingga tahun 1367 H/1948 M. Dalam Menulis berbagai gagasan, Imam Hasan AI-Banna menggunakan metodologi yang mudah diikpti oleh para pembaca. Pada edisi pertama disetiap majalah yang diterbitkan ia menulis mukadimah yang menjelaskan metode penulisannya. Sebelumnya, metode ini belum pernah diterapkan oleh para penulis media massa.
Untuk memperjelas gambaran ini di benak pembaca, kami memulai dengan menyebutkan sumber-sumber rujukan secara.

1. Majalah Mingguan Al-lkhwan Al-Muslimin
Sumber rujukan pertama adalah Majalah Mingguan al-Ikhwan, al-Muslimun yang terbit pada tanggal 12 Shafar 1352 H/101933 M. Di dalam Majalah ini Imam Al-Banna menuliskan pengantar yang sangat dengan judul "Bagaimana saya Menulis Agama pada Majafah al-Ikhwan al-Muslimun?" la menjelaskan metode penjelasannya tentang berbagai tafsir sebagai disiplin ilmu agama dan ia memulai dengan tafsir. Dia menyebutkan sebagai berikut :
Tujuan menafsir Kitab Allah menjelaskan makna ayat-ayat hingga pembaca dapat menangkap pemahaman yang baik dan benar. Agar tujuan ini tercapai dengan singkat dan mudah, kami memperhatikan hal - hal berikut ini:
1. Menyimpulkan berbagai pelajaran, hikmah dan hokum yang terkandung di dalam berbagai ayat.
2. Bersikap moderat dalam dan pintu perdebatan dalam takwil (Penjelasan berdasarkan ayat argumentasi akal belaka) serta tidak fanatik terhadap pendapat tertentu.
3. Menyertakan bahasa linguistic dan dasar-dasar pemahaman tentang tafsir agar pembaca mendapat wawasan yang luas.
4. Mengungkap sebagian kesalahan faham tafsir dan yang berdampak negatif untuk menambah kemuliaan Al-Qur’an.
5. Menyebutkan latar belakang turunnya ayat tertentu (asbabun nuzul) dan menjelaskan keterkaitannya dengan ayat-ayat yang lain.
6. Menyebutkan hadits-hadits Nabi yang berkaitan dengan ayat-ayat tertentu.

Atau malah mengalami kemunduran hingga Masehi.
Apa Islam pada masa awal Masehi hingga saat ini sudah benar, Selanjutnya kami menjelaskan ayat-ayat yang berhubungan dengan akidah dan fenomena alam. Selanjunya ayat-ayat akhlak, ayat - ayat hukum, dan kisah-kisah Al-Qur’an.
Pada halaman media cetak, Imam Hasan Al-Banna menjelaskan tafsir secara singkat berhubungan dengan surat Al-Fatihah . Seorang bernama Syakh Mustafa Ath-Thair bertanggung jawab untuk menulis tafsir dengan pola yang ditetapkan Imam Hasan Al-Banna, sebagaimana :
1. Imam Hasan Al-Banna beralih pada tafsir surah Menyimpulkan berbagai petajaran, hikmah, juga hukum fiqih yang terkandung dalam berbagai ayat.
2. Bersikap moderat dalam perbedaan pendapat dan mengunci pintu perdebatan takwil (penjelasan berdasarkan argumen akal semata) serta tidak fanatik terhadap pendapat tertentu.
3. Menyertakan bahasan linguistik dan dasar - dasar pemahaman tentang tafsir agar pembaca pembaca mendapat wawasan yang luas.
4. Mengungkap sebagian kesalahao dalam tafsir dan menyanggah ambiguitas (yang berdampak negatif) untuk menjaga kemuliaan Al-Qur'anMenyimpulkan berbagai pelajaran, hikmah dan hukum fikih yang terkadung di dalam berbagai ayat.
5. Bersikap moderat datam dan pintu perdebatan dalam takwil (penjelasan berdasarkan ayat argumentasi akal belaka serta tidak fanatik terhadap pendapat tertentu.
6. Menyertakan bahasa liguistik dan dasar - dasar pemahaman tentang tafasir agar pembaca mendapat wawasan yang luas.
7. Mengungkap sebagian kesalahan dalam tafsir dan yang berdampak negatif) untuk menambah kemuliaan Al-Qur'an.
8. Menyebutkan latar betakang turunnya ayat tertentu (asbabun nuzul) dan menjelaskan keterkaitannya dengan ayat - ayat yang lain.
9. Menyebutkan hadits-hadits Nabi yang berkaitan dengan ayat - ayat tertentu.

Atau malah mengalami kemunduran hingga Masehi.
Apa Islam pada masa awal Masehi hingga saat ini udah benar - Selanjutnya kami menjelaskan ayat - ayat yang berhubungart dengan akidah dan fenomena atam. Selanjunya ayat - ayat akhlak, ayat - ayat hukum, dan kisah - kisah Al - Qur`an.
Pada halaman media cetak, Imam Hasan Al-Banna menjelaskan tafsir secara singkat berhubungan dengan surat alfatihah . Seotang bernama syaik Mustafa Ath-Thair bertanggung jawab untuk menuiis tafsir dengan pola yaq ditetapkan Imam Hasan Al-Banna, sebagaimana :
1. Imam Hasan Al-Banna beralih pada tafsir surah Menyimpulkan berbagai pelajaran, hikmah, juga hukum fiqih yang terkandung dalam berbagai ayat.
2. Bersikap moderat dalam perbedaan pendapat dan mengunci pintu perdebatan takwil (penjelasan berdasarkan argumen akal semata) serta tidak fanatik terhadap pendapat tertentu.
3. Latar belakang turunnya ayat tertentu (asbabun-nuzun dan menjelaskan keterkatannya Menyebutkan depgan ayat-ayat lain,
4. Menyebutkan hadits - hadits Naoi yang berkaitan dengan ayat - ayat tertentu.

Atau malah mengalami kemunduran hingga masehi.
Apa Islam pada masa awal Masehi hingga saat ini udah benar - Setanjutnya kami menjelaskan ayat - ayat yang berhubungan dengan akidah dan fenomena alam. Selanjunya ayat-ayat akhlak, ayat - ayat hukum, dan kisah-kisah Al-Qur’an.
Pada halaman media cetak, Imam Hasan Al-Banna menjelaskan tafsir secara singkat berhubungan dengan surat Al-Fatihah . Seorang bernama syaik Mustafa Ath-Thair bertanggung jawab untuk menulis tafsir dengan pola yang ditetapkan Imam Hasan Al-Banna, sebagaimana:
1. Imam Hasan Al-Banna beraiih pacja tafsir surah Menyimpulkan berbagai pelajaran, hikmah, juga hukum fiqih yang terkandung dalam berbagai ayat.
2. Bersikap moderat dalam perbe4aan pendapat dan mengunci pintu perdebatan takwil (penjelasan berdasarkan argumen akal semata) serta tidak fanatik terhadap pendapat tertentu.
3. Latar belakang turunnya ayat tertentu (asbabun-nuzul)dan menjelaskan keterkatannya menyebutkan ayat lain.
4. Menyebutkan hadits-hadits Nabi yang berkaitan dengan ayat-ayat tertentu.
Dengan mengikuti metode ini, segaja penjelasan menjadi lebih bermanfaat bagi kaum muslim hingga mereka dapat mipmahami makna yang terkandung di dalam Al-¬Qur'an, baik hikmah atau hukum. Dengan demikian tafsir ini menjadi lebih sesuatu yang menyenangkan bagi arang yang memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an". Dia berwasiat, "Bacalah Al-Qur’an. Pahamilah setiap perintah, pelajaran, dan hikmah yang ada di dalamnya sebagaimana pertama kali ia diturunkan. Hindarilah penafsiran secara berlebihan. Tafsir perlukan hanya untuk memahami kata (lafaz) yang maksudnya tidak anda ketahui secara pasti. Dekatkanlah diri anda pada hal - hal yang dapat memberikan penjelasan tentang Al-Qur’an secara jelas dan pasti.Arahkanlah diri anda pada arah yang dikehendaki Al-Qur’an".
Kami akan menyusun ayat-ay~t sesuai dengan tujuan umum Al-Qur’an. Selanjutnya dengan uruatan tujuan umpm Al-Qur’an. Kami memulai dengan ayat-ayat yang berhubungan ibadah dan hadits -hadits yang mendukung keutamaan membacanya. Seperti ayat - ayat dalam surah Al-Fatihah, Al-Falaq, An-Nas, Al-Kafir
Al-Hujurat dan Al-Mujadilah. Saya berusaha konsisten pada metode penulisan Imam Hasan Al-Banna meski ia tidak melanjutkan penulisan tafsir dimajalah tersebut dengan alasan sebagai berikut :
1. Metode ini memberi ketegasan perhatian Imam Hasan Al-Banna dalam tafsir al¬Qur' an.
2. Metode ini menunjukkan kei$timewaan Imam Hasan Al-Banna dalam berbagai tulisannya, yaitu kemampuan menyederhanakan dan menyajikan tulisan yang mudah dipahami serta memuaskan.
3. Dan metode ini perhatian Imam Hasan Al-Banna tampak tegas dalam tujuan¬tujuan umum Al-Qur’an, sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad Abduh, "Bacalah Al-Qur' an"
4. Terakhir mudah - mudahan metode ini memberikan motivasi pada orang-orang yang menerbitkan artikel secara berkala dimedia cetak agar para pembaca menghayatinya dgngan antusias dan dapat mengambil ilmu dan manfaat secara singkat.

B. POKOK MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengangkat pokok-pokok Islam pada tatanan Negara yang ada baik itu p4oa Hijriah sampai Islam masehi hingga saat ini, yaitu :
1. Yaitu apakah Islam pada Masa Hijriah dulu Tatanan Negaranya sudah maju benar maju ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan Pokak Permasalahan diatas maka tujuan ingin dicap penelitian adalah :
1. Ingin mengetahui gambaran umum tentang Kemuliaan Islam pada tatanan Negara pada masa masehi dulu.
2. Ingin mengkaji Kemuliaan Islam di masa Hijiah hiingga masehi saat ini.
3. Ingin mengetahui siapa yang berperan penting dalam Kemuliaan Islam pada tatanan Negara tersebut.

D. KEGUNAAN PENELITIAN
Apabita tujuan dapat dicapai depgan baik. Insya Allah, Insya Allah akan dapat bermanfaat, seperti :
1. Sebagai sumbangan dalam usaba meningkatkan nilai Kemuliaan Islam pada Tatanari Negara.
2. Untuk mempraktekkan Ilmu yang telah diperoleh dari Tarbiyah hingga Kuliah di Tafsir Hadits sekarang ini.
3. Sebagai syarat untuk mencapai gpiar sarjana Strata Satu (S 1) daIam bidang Tafsir Hadits nantinya.

E. E.TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan mengenai Tafsir Imam Hasan Al-Bannan berdasarkan penelusuran penulis terhadap buku-buku ilmiah jerta literatur -literatur tafsir yang hadits yang penulis bahas daiam skripsi adalah judul tafsir yang paling utama dan cara praktis dalam memahaminya.
Dalam Skripsi ini mengambil Judul Kemuliaan Islam pada Tatanan Negara menurut Tafsir Hasan Al-Banna karena penulis melihat judul skripsi ini penulis ungkapkan ini adalah yang terjadi pada ppmerintahan saat ini juga di negara manapan kita. Penulis juga menganalisis untuk mencari apa itu sebenarnya kemuliaan islam pada tatanan Negara menurut Hasan Al-Banna, dan hikmah adanya firman Allah tentang Kemuliaan Islam tersebut.

F. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunanakan dalam penelitian ini adalah metode komperatif (muyarrin), yakni yang ditempuh oleh seorang mufasir dengan cara mengambil sejumlah ayat Al-Qur’an, kemudiaan mengemukakan penafsiran para Mufassir tentang ayat itu, baik mereka tersebut adalah para ulama dari ikhwanul muslimin tersebut, terutama Imam Syahid Hasan Al-Banna. Untuk itu dilakqkan langkah - langkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan dqta menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan cara memeriksa kembap semua data yang telah diperoleh, atau mengkaji sumber data dari materi atau yang relevan dengan judul penelitian yang terdapat dalam sumber - sumber. sistSelanjutnya disusun secara sistematis paparan yang telah direncanakan dan dianalisa sehingga dipproleh suatu kesimpulan.
Metode komperatif yaitu membandingkp persamaan dan perbedaan pandangan group, atau Negara terhadap Islam, atau ymepgemukakan ayat - ayat yang ada dalam tafsir Hasan Al-Banna ini.
G. METODE ANALISA
Metode analisa yaitu dengan cara mengqranalisa substansi permasalahan yang merupakan pokok bahasan maupun sub pokok bahasan dalam penulisan ini.
H. SISTIMATIKA PEMBAHASAN
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak keluar dari jalur yang ditentukan dan agar lebih berarti susunannya, maka skripsi ini dibagi dalam IV BAB dengan sistematika sebagai berukut :
Bab I : Berisi pendahuluan yang did4lamnya meliputi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, penegasan judul, tujuan peneiitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

SELINTAS TENTANG IMAM SYAHID HASAN AL-BANNA

Imam Syahid Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman Al Banna -semoga Allah swt. mencurahkan rahmat kepadanya- lahir pada tahun 1906 di Kota Mahmudiyah, sebuah kawasan dekat Iskandariyah. Setelah menyelesaikan kulianya di Darul Ulum Kairo, beliau menggeluti profesi sebagai guru sekolah dasar. Dalam pada itu beliau sempat berpindah dari satu kota ke kota lainnya.
Namun profesi beliau yang sesungguhnya adalah menyeru umat agar mengamalkan Al-Qur’an dan berpegang teguh pada Sunnah Nabi yang agung, Muhammad saw. Lewat tangan beliau Allah swt. telah berkenan member petunjuk pada puluhan ribu mahasiswa, buruh, petani, pedagang, dan berbagai golongan masyarakat lain.
Untuk beberapa waktu lamanya beliau menetap di Ismailiyah, kota dimana beliau mendirikan kantor pertama Ikhwanul Muslimin bersama beberapa pengikutnya. Beliau kemudian menyebarkan dakwahnya secara luas melalui sarangkaian ceramah dan penerbitan. Tuntutan dakwah selanjutnya mendorong beliau mengunjungi semua kota dan desa yang bisa didatangi untuk menyapaikan dakwahnya. Kerja keras itu memang membuahkan hasil yang gemilang. Dalam waktu yang relative singkat, gerakan dakwah beliau tlah memiliki cabang diseluruh penjuru Mesir. Dakwah beliau tidak terbatas pada kaum pria saja tetapi juga menyemtuh kalangan wanita. Bahkan di Ismailiyah beliau mendirikan ‘Ma’had Ummahatul Muslimin’ sebagai tempat pendidikan islam khusus bagi para Muslimah.
Beberapa waktu kemudian beliau dipindahkan ke Kairo, maka kantr pusat dan kediaman pemimpin Ikhwanul Muslimin pun berpindah. Di tengah ibu kota Mesir ini, dakwah beliau cepat tersebar luas. Ia (dakwahnya) tampak begitu terang, seterang mentari yang terbit di pagi hari. Dalam tempo yang relative singkat, jumlah naggota Ikhwanul Muslimin telah mencapai angka setengah juta orang.
Para penguasa kala itu yang nota bene merupakan boneka-boneka Inggris segera merasakan perkembangan seperti ini sabagai nacaman besar. Mereka berusaha keras menjauhkan Imam Syahid Hasan Al Banna dari kancah politik. Namun upaya itu tak pernah menghentikan tekad dan langkah beliau. Lihatlah bagaimana baliau dengan gagah memperkenalkan Islam sebagai akidah dan ibadah, tanah air dan kebangsaan, kelambutan dan kekuatan, moral dan budaya, serta hukum.
Di kota Kairo ini pula beliau mendirikan harian Ikhwanul Muslimin sebagai “mimbar” bagi tulisan-tulisan baliau, disamping mimbar-mimbar ceramahnya.
Ketika terjadi peristiwa palestina, beliau segera mengirimkan pasukan Ikwanul Muslimin ke sana. Sungguh, sejarah telah menjadi sakasi betapa tegar dan bersemanatnya pasukan relawan itu. Mereka bahkan telah berhasil menyerang jantung pertahanan Israel sampai ke ambang pintu Tel Aviv. Akan tetapi sebuah tragedi yang lebuh besar dan memilukan terjadi saat itu: Raja Farouq menandatangani perjanjian damai dengan Israel serta menangkapi seluruh pemimpin dan pasukan Ikhwanul Muslimin.
Cerita belum selesai sampai disini. Kaum imperialis beserta boneka-boneka mereka melanjutkan sebuah konspirasi besar untuk membunuh Hasan Al Banna.
Di tengah hiruk pikuk kota Kairo, tepatnya di depan kantor pusat organisasi “ Asy-Syubbanul Muslimun”, sekelompok orang yang tidak dikenal memunyahkan peluru-peluru makae mereka, setelah itu mereka berlari menghilang. Denga tenaga yang masih tersisa beliau membopong tubuhnya ke rumah sakit, namun tak seorang pun dokter yang bersedia menangani luka parah beliau. Mereka sengaja membiarkannya tersungkur di tengah lumuran darah yang mengucur tiada henti. Tak satupun nurani yang tersentuh, tak satupun mata yang menangis.mereka bahkan menghalangi para pengikut beliau yang ingin menjenguknya.
Pada waktu itu tahun 1949, dua jam setelah penembakan, baliau menghembuskan nafas terakhir dan gugur syahid di jalan Allah SWT.
Beliau telah mewaris kan sejumtah karya yang amat cemerlang, dua diantaranya adatah : MudzakiraatAd- Dakwah-wa Da'iyah (catat4n Narian Dakwah dan Sang Da'i) dan Majmu'ah Rasail (kumpulan surat-surat). Yang tersebut terakhir itulah yang sekarang tengah di hadapi pembaca.
KONSEP PEMERINTAHAN DAN KEKUASAAN NEGARA
HASAN AL-BANNA ( IKHWANUL MUSLIMIN)
loading...
Previous
Next Post »
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929