loading...

TASAUF ADALAH KUNCI KEKUATAN BATHIN

April 13, 2013
loading...
KATA PENGANTAR


Assalamua’laikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kejunjungan Rasulullah SAW yang menjadi rahmat bagi seluruh alam
Makalah yang berjudul “Tasauf Adalah Kunci Kekuatan Bathin” ini disusn dengan tujuan agar kita semua dapat lebih mudah mengenal bagaimana tasauf itu adalah sebagai kunci kekuatan bathin.
Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan beberapa sumber buku yang mencakup dalam hal diatas. Artinya penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun juga mengharap saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini, karena kami menyadari dalam makalah ini masih banyak lubang yang terliang dan rongga yang teranggah. Dan semoga makalah ini memberi manfaat bagi pembacanya,amin.



Penyusun

PEMBAHASAN

TASAUF ADALAH KUNCI KEKUATAN BATHIN


Pada hakekatnya tasauf itu dapat kita artikan mencari jalan untuk memperoleh kecintaan dan kesempurnaan rohani. Seseorang tidak dapat memahami tasauf kecuali sesudah roh dan jiwanya menjadi kuat.demikian kuatnya sehingga ia dapat melepaskan dirinya dari pada keindahan lahir, keindahan yang dapat diraba dengan panca indra itu yaitu keindahan dan kelezatan yang dihasilkan bumi, pakaian yang diciptakan bahan-bahannya dan segala benda yang dihidangkannya dan kemudian kembali kepadanya. Yaitu ibarat keindahan yang dapat mengagumkan anak-anak pada waktu kecil mula pertama mengenal dunia.
Dengan demikian tujuan terakhir daripada ilmu tasauf ialah memberi kebahagiaan kepada manusia, baik didunia maupun akhirat, dengan puncaknya menemui dan melihat Tuhannya.
Yang dimaksud dengan hidup kerohanian itu ialah perjuangan manusia dalam dirinya sendiri dalam mencapai kesempurnaan.

• Keadaan Lahiriah Adalah Tanda Bagi Keadaan Batiniah
Apabila permulaan sesuatu amal telah menggambarkan baik atau tidaknya maka akhir kesudahan itu tidak sunyi dari salah satu keduanya ini adalah suatu kaeda atau suatu ketetapan yang pada umunya terjadi demikian.
Untuk mengetahui baik atau tidaknya keadaan seseorang dalam melaksanakan kewajiban terhadap ajaran-ajaran agamanya, yang mulia Al-Imam Ibnu Athaillah Askandary telah mengungkapkan sebagian tanda tersebut dalam kalam hikmah beliau yang ke 28 sebagai berikut:




“sesuatu yang tersimpan didalam rahasia hati yang tersembuni lahir dan nyata pada lahiriah-lahiriah yang dapt dilihat”.

Karena itu maka akhlak seseorang berpangkal pada sampai dimana hatinya menyimpan hal-hal yang baik. Apabila hatinya penuh dengan cahaya-cahay kebaikan maka inilah yang berbekas pada lahiriahnya dan dengan manusia dapat mengetahui hal keadaannya. Demikian pada kebalikannya:



“Manakala ada pada seseorang sesuatu akhlak, sekalipun keadaan akhlaknya tersembunyi atas manusia, niscaya akhlak itu dapat diketahui”.

• Nikmat Lahir Dan Nikmat Bathin Menurut Ilmu Tasauf
Pertalian antara lahir dan batin dalam melaksanakan ibadat adalah sangat dikehendaki demi untuk kesempurnaan ibadat itu. Ajaran islam pada hakikatnya menghendaki agar kita melaksanakan perintah Allah SWT lahir dan batin. Lahir maksudnya melaksanakan perintah-perintah itu menurut tuntunan syariat dan gambaran yang dimaksudkan untuk dikerjakan oleh anggota-anggota tubuh lahiriah seperti ibadat sembahyang, terlihat pada takbirnya, berdirinya, rukuknya, sujudnya, salam dan yang lainnya.
Sedangkan ketaatan yang bersifat bathin disamping niat didalam hati pada permulaan mengerjakan perintah Allah atau ajarannya adalah ikhlas dan bergantung hati dengan penghayatan perasaan yang sempurna dalam bathin kita kepada Allah SWT. Artinya hati kita pada waktu mengerjakan ibadat dan amal itu berniat semata-mata karena Allah, karena perintahnya, karena ajarannya bahkan karena kesyukuran kita kepadanya untuk mengharap keindahanya.
Mudah-mudahan kita dapat lebih dekat kepadanya pada waktu itu tidak kelihatan selain Allah,yang terlihat oleh hati kita, perasaan kita, dan keyakinan kita hanyalah kepada Allah SWT

PENUTUP


Kesimpulan:
1. Perbuatan lahiriah adalah tanda atas keadaan yang tersimpan dalam hati
2. Rahasia Allah yang dikaruniakan kedalam hati seseorang hambanya tidak ada yang tahu, baik malaikat maupun manusia, tetapi lahiriahnyalah yang mengungkapkan rahasia tersebut.
3. Kerjakanlah perintah-perintah Allah SWT bahkan ajaran-ajarannya juga seperti ibadat-ibadat yang sifatnya sunnat dan jauhkanlah larangan-larangannya, bahkan sampai kepada yang makruh-makruh. Apabila telah dikerjakan semuanya ini, berarti Allah telah menganugerahi kita nikmat lahiriah dalam hatinya.

Saran:
Kami harap dengan adanya makalah ini kita dapat sama-sama dapat mengetahui tentang tasauf adalah kunci kekuatan bathin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Waly.Muhibbuddin.2002,HAKEKAT HIKMAH TAUHID DAN TASAUF,Singapura:Pustaka Nasional Pte Ltd
2. Atjeh.Abubakar,1989,Pengantar Sejarah Sufi dan Tasauf Solo:CV. RAMADHANI
loading...
Previous
Next Post »
https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929