loading...

Makalah tentang Ibadah

April 24, 2013
loading...
Makalah tentang Ibadah
HAL WUDHU

Apakah yang dila zimkan (diwajibkan) sebelum melakukan sembahyang?
Sebelum melakukan sembahyang diwajibkan bersuci dahulu, yaitu berwudhu dengan air atau tayammum dengan debu tanah bagi orang yang ada sebab.

Syarat-syarat wudhu itu?
Beberapa perkarakah syarat-syarat wudhu itu? Adapun syarat-syarat wudhu itu sembilan perkara:
1. Beragama islam
2. Bisa membedakan suatu pekerjaan yang baik dan jahat (Tamyiz)
3. Suci dari darah haidh dan nifas (bagi perempuan).
4. Jangan ada barang yang menegahkan air pada anggota wudhu (dikulit) misalnya: cet, lilin, getah dan sebagainya.
5. Jangan ada pada anggota yang merubahkan air wudhu, misalnya: kesumba dan sebagainya
6. Dengan air yang suci lagi menyucikan.
7. Mengetahui fardhu-fardhunya wudhu
8. Jangan beri’tiqad sesuatu yang fardhu itu sunnat.
9. Masuk waktu (bagi orang yang berkekalan hadas) atau orang yang mempunyai penyakit.

FARDHU WUDHU

Beberapa perkarakaj fardhu wudhu itu? Adapun fardhu wudhu itu enam perkara:
1. Niat didalam hati ketika membasuh muka
2. Membasuh muka, batasnya dari dahi tempat tumbuh rambut hingga dagu, dan dari antara dua pasuk (anak) terlinga kanan dan kiri menurut lebarnya.
3. Membasuh kedua tangan (kanan-kiri) dari ujung jari hingga siku
4. Menyapu (membasahi) sebagaian kepala
5. Membasuh kedua belah kaki kanan-kiri hingga mata kaki
6. Tertib (bersusun) yaitu peraturan sebagaimana yang tersebut satu persatu dari No. 1 hingga akhirnya.

LAFADH NIAT WUDHU
Bagaimana lafadhnya niat wudhu? Adapun lafadhnya yaitu:

Nawaitul wudhua liraf’il hadatsil ashghari fardhan lillahi Ta’ala.
Artinya: Sengaja aku berwudhu mengangkatkan hadas yang kecil fardhu karena Allah Ta’ala.

SUNNAT WUDHU

Berapakah sunnat wudhu itu? Adapun sunnat Wudhu itu dua belas perkara :
1. Membaca Bismillahirrahmanirrahim
2. Menghadapi qiblat
3. Bersiwak (menyikat gigi) bersugi
4. Membasuh kedua pergelangan tangan lebih dahulu
5. Berkumur-kumur tiga kali
6. Memasukkan air kedalam hidung tiga kali
7. Membasuh kedua telinga luar dan dalam sesudah menyapu sebagaian kepala
8. Mendahulukan yang kanan atas ayng kiri
9. Membasuh sekalian kepala
10. Menyelat-nyelati segenap jari tangan dan kaki, serta menyelati janggut (jenggot) yang lebat bulunya.
11. Meniga-niga kalikan membasuh atau menyapu, serta bertutur-turut.
12. Berdo’a sesudah selesai wudhu.


DO’A SESUDAH BERWUDHU

Bagaimanakah dianya sesudah berwudhu? Adapun do’anya sesudah berwudhu yaitu:


Artinya: Saya bersaksi tak ada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah sendirinya tiada sekutu baginya, dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad itu hambanya dan Rasulnya. Ya Tuhanku (Allah) jadikanlah saya dari pada orang yang tobat, dan jadikanlah saya dari hamba engkau yang shalih. Maha suci engkau ya Tuhanku dan dengan puji-pujian engkau bersaksi aku bahwasanya tak ada tuhan melainkan engkau, saya minta ampun kepada engkau dan tobat kepada engkau. Dan memberi rahmat allah atas nabi kita muhammad dan atas keluarganya dan shahabat-shahabatnya dan memberi keselamatan.

YANG MEMBATALKAN WUDHU

Berapakah yang membatalkan wudhu? Adapun yang membatalkan wudhu lima perkara:
1. Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan, yaitu Qubul (kemaluan muka) atau dubur (kemaluan belakang) misalnya: kentut, kencing, berak dadn sebagainya.
2. Hilang akal sebab gila, mabuk, pingsan dan sebagainya
3. Tidur yang tidak tetap tempat kedudukannya
4. Tersentuh kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang boleh dinikahi (dikawini).
5. Menyentuh kemaluan manusia (Qubul-Dubur) dengan tapak tangan.

MAHARIM

Apakah ariti Maharim itu? Arti Maharim, yaitu segala perempuan yang haram di kawini dan tiada bathal wudhu, menyentuh (tersentuh) salah seseoerang dari pada mereka itu.
Siapakah mereka itu dan berapakah banyaknya? Adapun mereka itu sebelas orang (perempuan) banyaknya:
1. Ibu
2. Anak
3. Saudara (adik atau kakak)
4. Saudara ayah
5. Saudara ibu
6. Anak saudara laki-laki
7. Anak saudara perempuan
8. Ibu tiri
9. Anak tiri
10. Minantu (anak mantu)
11. Mertua (mara tua)

HAL SEMBAHYANG

Apakah arti sembahyang itu? Arti sembahyang pada syara’ menyembah Tuhan (Allah Ta’ala) yaitu dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan Tkabiratul ihram dan disudahi dengan salam, dan wajiblah melakukannya itu pada waktu-waktu yang tertentu.. karena adalah sembahyang itu pokok (tiang) dari pada agama islam. Sebagaimana sabda junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Asshalatu ‘imaduddini, faman aqamaha faqad aqamaddini waman tarakaha faqad hadamaddin.

Artinya: sembahyang itu tiang agama, maka barang siapa mendirikannya (mengerjakan sembahyang) maka sesungguhnya telah mendirikan ia akan agama, dan barang siapa yang meninggalkan (tidak bersembahyang) maka sesungguhnya telah meruntuhkan ia akan agama.

Berapa kalikah (waktu) sembahyang yang wajib dikerjakan dalam setiap hari dan malam? Adapun sembahyang yang wajib dikerjakan dalam setiap hari dan malam (5) lima kali. Yaitu:
1. Dzohor dikerjakan empat raka’at
2. Ashar dikerjakan empat raka’at
3. Maghrib dikerjakan tiga raka’at
4. ‘isya dikerjakan empat raka’at
5. Shubuh dikerjakan dua raka’at

WAKTU-WAKTU SEMBAHYANG

Pabilakah waktu sembahyang Dzohor? Sembahyang Dzohor, waktunya dari mulai gelincir matahari, hingga sama bayangannya atau lebih sedikit sesuatu barang yang didirikan lurus dari ukuran panjangnya.
Pabilakah waktu sembahyang ‘Ashar? Sembahyang ‘Ashar, waktunya dari mulai akhir (penghabisan) matahari diwaktu sore.
Pabilakah waktu sembahyang Maghrib? Sembahyang Maghrib, waktunya dari mulai terbenam matahari, hingga hilang cahaya (sinar) mega yang merah diwaktu senja.
Pabilakah waktu sembahyang ‘Isya? Sembahyang ‘Isya, waktunya dari mulai lenyap cahaya mega cerah , hingga terbit fajar shadiq.
Pabilakah waktu sembahyang Shubu? Sembahyang Shubu, waktunya dari mulai terbit fajar shadiq, hingga terbit matahari.

SYARAT-SYARAT SEMBAHYANG

Berapa perkarakah syarat-syarat sembahyang itu? Adapun syarat-syarat sembahyang itu sepuluh perkara:
1. Islam,
2. Tamyiz
3. Suci dari pada dua hadas yaitu: hadas kecil (yakni sudah berwudhu) dan hadas besar (yakni suci dari haidh, nifas dan junub).
4. Suci anggota badan, pakaian, tempat sembahyang dari pada najis
5. Menutup aurat
6. Menghadap ke qiblat.
7. Masuk waktu sembahyang
8. Mengetahui segala sembahyang yang fardhu (wajib) dan sembahyang yang sunnat.
9. Jangan me’itiqadkan bahwa yang fardhu itu sunnat.
10. Menjauhi dari segala yang membatalkan wudhu dan yang membathalkan sembahyang.

Keterangan
‘Aurat laki-laki yaitu: dari pusat sampai kelutut, ‘Aurat perempuan yaitu seluruh badannya melainkan muka dan dua tapak tangannya.


RUKUN SEMBAHYANG


Berapa perkarakah rukun sembahyang itu/ adapun rukun sembahyang itu tiga belas perkara:
1. Berdiri betul bagi yang kuasa, dan dibolehkan berduduk atau terlentang bagi yang sakit
2. Berniat (menyengaja sembahyang)
3. Menyebut Takbiratul ihram yaitu (Allahu Akbar yang pertama)
4. Membaca fatihah
5. Ruku’ serta Thuma’ninah )berhenti sebentar0
6. I’tidal Ibangkit dari ruku’ berdiri tegak) serta berhenti sebentar.
7. Suduj dua kali serta berhenti sebentar
8. Duduk antara dua sujud serta berhenti sebentar
9. Duduk yang akhir
10. Tasyahhud (tahiyat) akhir
11. Shalawat atas nabi pada tasyahud akhir
12. Salam yang pertama
13. Tertib (bersusun).

YANG MEMBATALKAN SEMBAHYANG

Berapa perkarakah yang membatalkan sembahyang? Adapun yang membatalkan sembahyang tiga belas perkara:
1. Berhadas, yakni keluar apa saja dari qubul dan dubur
2. Bercakap-cakap dengan sengaja selain dari bacaan sembahyang
3. Terbuka ‘aurat, (terkecuali segera ditutup)
4. Bergerak berturut-turut tiga kali misalnya menggarut-garut.
5. Kena najis, umpama tahi atau kencing
6. Makan (minum) sedikit dengan disengaja, atau makan (minum) yang banyak meskipun lupa (tidak sengaja).
7. Menghadap kelain qiblat.
8. Melangkah atau memukul yang bersangatan
9. Berdaham-daham atau terasa gelak-gelak
10. Menambah rukun fi’lie dengan sengaja. Misalnya menambah raka’at dan sebagainya
11. Ma’mum mendahului imam dan rukun
12. Berubah niat (berniat membatalkan sembahyang)
13. Murtad (berpaling membenci agama Islam).

SUNNAT SEMBAHYANG

Sunnat sebelum sembahyang; Berapakah sunnat sebelum melakukan sembahyang? Adapun sunnat sebelum melakukan sembahyang ada (tiga) perkara:
1. Adzan (bang) dan Iqamal (qamat) bagi laki-laki dan bagi perempuan hanya qamat saja.
2. Mendindingi dihadapan, dengan kain dan lain-lain untuk menghalangi jika ada orang yang lalu dihadapannya ketika sembahyang
3. Bersiwak (bersuci)

Berapa macamkah sunnat dalam sembahyang? Adapun sunnat dalam sembahyang dua macam yaitu:
1. AB’ADH
2. HAL-AT
Sunnat Ab’ah:
Berapa perkarakah sunnat Ab’ah itu? Adapun sunnat Ab’ah itu lima perkara:
1. Tasyahhud awwal (yang pertama) serta duduknya
2. Shalawat atas nabi dalam tasyahhud awal
3. Shalawat atas keluarga Nabi dalam tasyahhud akhir
4. Qunut, serta berdiri ketika membacanya dalam sembahyang witir yang shubuh,dari pada bulan ramadhan (dari tgl 16).
5. Shalawat atas Nabi dan keluarganya serta shahabatnya dalam penghabisan qunut.

Sunnat Hal-AT
Berapa perkarakah sunnat Hal-at itu? Adapun sunnat hal-at itu enambelas perkara yaitu:
1. Mengangkat kedua belah tangan hingga berbetulan dengan dua belah telinga ketika takbiratul ihram. Takbir ruku’ , i’tidal dan berdiri dari tasyahhud awwal
2. Meletakkan tangan yang kanan di atas tangan kiri dibawah dada dan diatas pusat ketika berdiri.
3. Membaca do’a iftitah (dari Allahu hingga kabira), atau wajjahtu hingga akhir.
4. Membaca ta’awwudz (A;udsubillahi minasysyaithanirrajim) sebelum membaca Fatihah
5. Membaca Amien kemudian dari Fatihah
6. Membaca surah (surat( dari Qur;an setelah selesai bacaan Fatihah pada rak’at yang pertamadan raka’at yang kedua.
7. Menyaringkan suara (dengan suara yang keras). Membaca Fatihah, surat dan takbir pada sembahyang Maghrib, Isya’ dan shubuh; dan merendahkan suara (jangan keras) pada sembahyang Dzohor dan Ashar.
(Tetapi bagi perempuan ditiap sembahyang dengan suara rendah).
8. Membaca takbir ketika berpindah dari rukun kerukun yang lain
9. Membaca Sami’allahu liman hamidah.

Ketika bangkit dari ruku’ dan Robbana lakal hamdu ketika i’tidal

10. Membaca tasbih dalam ruku dan sujud
11. Menaruh dua tapak tangan diatas paha ketika duduk tahiyat (tasyahhud) awwal dan akhir, serta menunjuk dengan telunjuk tangan kanan ketika menyebut:

12. Duduk Iftirasy pada sekaligus duduk, (seperti duduk tasyahhud awwal).
13. Duduk tawarruk, (seperti) duduk tasyahhud akhir)
14. Membaca do’a tasyahhud, pada tasyahhud yang akhir
15. Salam yang kedua serta berpalingnya kekanan dan kekiri
16. Khusu’ tawadhu’ dalam sembahyang yakni merendahkan diri dan memperhatikan segala apa yang dibaca.

DOWNLOAD MAKALAH TENTANG IBADAH
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929