loading...

Program Pembelajaran yang Mengakomodasi Perkembangan Multipel Intelegensi

April 26, 2013
loading...
Program Pembelajaran yang
Mengakomodasi Perkembangan
Multipel Intelegensi


Untuk menerapkan teori multipel intelegensi dalam program pembelajaran diperlukan usaha yang serius dari guru. Guru harus membiasakan diri mengembangkan program pembelajaran yang berorientasi pada siswa bukan pada materi atau dirinya sendiri. 1'ujuannya adalah untuk memudahkan guru dalam menentukan strategi pernbelajaran yang tepat yang dapat mengembangkan intelegensi siswa secara maksimal. Men-moat multipel intelegensi belum memasyarakat maka hal ini akan menjadi penghambat bagi guru untuk memasukkannya pada saat menyusun program pembelajaran.
Program pembelajaran pengertiannya lebih luas dari kegiatan pembelajaran. Kegiatan pernbelajaran terbatas pada aktivitas guru dan siswa di kelas saja, sedangkan pengertian program pernbelajaran adalah rnenyeluruh mulai dari rencana pembelajaran, kegiatan pembelajaran sampai dengan produk hasil dari pengembangan program pembelajaran. Program pembelajaran berbentul: produk ini dapat berupa kegiatan pernbelajaran langsung atau tatap muka, tetapi dapat juga berbentuk program video, audio, dan sebagainya.
Gardner menjelaskan bahwa setiap intelegensi bekerja dalam sistem otak yang relatif otdnom. Artinya setiap Intelegensi mengelola informasi secara parsial, namun pada saat mengeluarkannya memproduksi kembali kedelapan intelegensi yang ada, intelegensi tersebut bekerja sama secara unik untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Di sekolah, Guru adalah orang yang berkepentingan dalam mengembangkan program-program pembelajaran di kelasnya. Dalam mengembangkan program pembelajaran tersebut guru dimungkinkan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif dan kreatif dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis multipel intelegensi .
Menurut Amstrong dalam Robinson (2004) Strategi pembelajaran berbasis multipel intelegensi ini merupakan suatu upaya mengoptimalkan berbagai intelegensi yang dimiliki setiap siswa untuk mencapai kompetensi tertentu yang dituntut dalam kurikulum. Pada prakteknya strategi pembelajaran berbasis multipel intelegensi ini memacu kecerdasan 'yang menonjol pada diri siswa seoptimal mungkin, dan berupaya mempertahankan intelegensi lainnya pada standar minimal yang dituntut sekofah. Dengan kata lain, penerapan strategi multipel intelegensi dalam pengembangan program¬program pembelajaran menguntungkan bagi siswa. Siswa akan berkembang sesuai dengan jati dirinya yang potensial pada salah sltu atau lebih intelegensi yan~ dimilikinya. Adapun langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menerapkan strategi pembelajaran berbasis multipel intelegensi antara lain: (1) memberdayakan semua intelegensi yang dimiliki setiap siswa dan (2) mengoptimalkan pencapaian mata pelajaran tertentu berdasarkan intelegensi yang menonjol pada setiap siswa.
1. Memberdayakan semua intelegensi yang dimiliki setiap siswa
Memberdayakan semua intelegensi pada setiap mata pelajaran adalah ibarat meng-input melalui jalur ke dalam otak memori siswa. Contoh perhatikan TIK berikut: siswa dapat mempelajari proses fotosintesis melalui tujuh cara/intelegensi. Intelegensi yang tercakup dalam TIK tersebut adalah intelegensi bahasa, logis matematis, musik, ki.nestetis, interpersonal, dan intrapersonal. Dengan demikian, tingkat belajar siswa akan lebih tin-1i dibanding jika siswa hanya membaca buku atau mendengar penjelasan dari guru saja.


2. Mengoptimalkan pencapaian mata pelajaran intelegensi yang menonjol pada setiap siswa
Langkah ini dapat diterapkan jika guru telah mengidentifikasi inteie;ensi apa yang menonjol pada siswa-siswanya. Dengan demikian strategi pembelajaran yang dipilih lebih bersifat individual atau personal. Untuk siswa yang lebih menonjol intelegensi bahasanya maka guru harus merancang program pembelajaran yang dapat merangsang dan mengembangkan intelegensi siswa dalam kemampuan berbahasa dan seterusnya.
Untuk membantu guru dalam mengembangkan program pembelajaran yang berbasis multipel intelegensi, daftar pada Tabel 3.1 berikut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi pembelajaran atau menentukan intelegensi yang akan dikembangkan.

1. Menggunakan cara untuk menceritakan kisah untuk menjelaskan ...
2. Memimpin sebuah debat dalam
3. Menulis sebuah puisi, mitos, legenda, drama pendek atau berita/artikel tentang ...
4. Menceritakan/menghubungkan sebuah cerita pendek atau novel dengan ...
5. Memberikan sebuah presentasi pada ....
6. Memimpin diskusi kelas pada
7. Menciptakan suatu acara talk show dalam program radio tentang ...
8. Menulis laporan berkala, brosur, kamus ...
9. Menciptakan slogan untuk ...
10. Membuat rekaman suara ...
11. Memimpin suatu wawancara dari. ... pada ...
12. Menulis sebuah surat pada ... tentang ...
13. Menggunakan teknologi untuk menulis ...
14. Pilihan Anda yang lain ... 1. Menceritakan cerita masalah¬masafah untuk ...
2. Menerjemahkan ... ke dalam rumus matematika ...
3. Menciptakan suatu ketepatan waktu dari ...
4. Merencanakan dan memimpin suatu eksperimen pada ...
5. Membuat suatu teknik permainan yang ...
6. Menggunakan diagram vena untuk menjelaskan ...
7. Membuat silogisme untuk mendemonstrasikan ...
8. Membuat analogi untuk menje(askan ...
9. Menggunakan ... keterampilan berpikir untuk ...
10. Merancang suatu kode/simbol untuk ...
11. Mengategorikan fakta-fakta tentang ...
12. Menggambarkan pola-pola atati simetri dalam ...
13. Memilih dan menggunakan teknologii untuk ...
14. Pilihan Anda yang lain ...
Intelegensi kinestik Intelegensi visual-spasial
1. Bermain peran untuk menirukan...
2. Menciptakan suatu gerakan
atau rangkaian gerakan untuk menjelaskan ...
3. Koreografi suatu tarian dari ...
4. Menciptaknn sebuah permainan papan/panggung dari ...
5. Membuat permainan atau teka¬teki kartu untuk - ...
6. Membangun atau mendirikan sebuah ...
7. Merencanakan dan menghadiri suatu perjalanan lapangan yang akan ...
8. Menggunakan kualitas seorang terpelajar untuk mendemonstrasikan ...
9. Merencanakan perburuan binatang pemakan bangkai untuk ...
10. Membuat suatu model dari ..
11. Memperoleh materi untuk mendemonstrasikan ....
12. Merancang suatu produk untuk
13. Menyeleksi dan menagunakan
teknologi untuk ...
14. Pilihan Anda yang lain 1. Graft, peta, atau kelompok ..,.
2. Menciptakan suatu pertunjukan film, pita video atau album foto dari ....
3. Merancang sebuah poster, papan buletin atau lukisan dinding dan ...
4. Menggunakan sebuah sistem memori untuk mempelajari ...
5. Menciptakan karya seni yang
6. Mengembangkan gambar bersifat arsitektur yang ...
7. Membuat Man untuk ...
8. Membuat variasi bentuk dan ukuran dari ...
9. Simbol warna dari proses ...
10. Membuat suatu permainan kartu atau papan
11. Untuk mendemonstrasikan ...
12. Ilustrasi, gambar, lukisan, sketsa, pahat atau ukiran maupun bangunan ...
13. Menggunakan proyeksi untuk mengajar ...
14. Menggunakan teknologi untuk
15. Pilihan Anda yang lain ...
Intelegensi Musik Intelegensi interpersonal
1. Memberikan suatu pertunjukan dcr.gan iringan musik yang tepat pada ...
2. Menulis Iirik lagu untuk ...
3. Menyanyikan sebuah lirik atau lagu yang menjelaskan...
4. Menunjukkan pola-pola irama pada ...
5. Menjelaskan bagaimana lirik suatu lagu itu mirip dengan ...
6. Menyajikan kelas musik dalam waktu singkat pada ...
7. Membuat alat musik dan menngunakannya untuk mendemonstrasikan ...
8. Mendemonstrasikan musik untuk mempertin-gi belajar aris ...
9. Mengumpulkan dan mempersembahkan lagu tentang ...
10. Menulis akhir lagu atau komposisi musiknya, maka hal itu akan menjelaskan ....
11. Menghasilkan karya musik untuk mengtambarkan
12. Menggunakan teknologi musik untuk ...
13. Pilihan Anda sendiri ... 1. Memimpin suatu rapat untuk menunjukkan ...
2. Dengan seorang rekan menggunakan penyelesaian masalah berat pada ...
3. Bermain peran dengan berbagai perspektif pada...
4. Dengan maksud menggunakan... keterampilan sosial untuk mempelajari tentans ...
5. lkut serta dalam suatu proyek pelayanan untuk ...
6. Mengajarkan orang lain tentan: ....
7. Den-an suatu kelompok kecil, berkolaborasi merencanakan aturan atau prosedur untuk mcnjelaskan...
8. Membantu memecahkan masalah umum maupun lokal dengan ....
9. Berlatih'memberi dan mcnerinui umpan balik pada....
7. Menggunakan salah satu kekuatanmu, mengambil suatu peranan dalam suatu kelompok untuk menyelesail:an ....
10. Menciptakan suatu sistem roda dari ...
11. Menggunakan suatu program telekomunikasi untuk mencapai
12. Pilihan Anda yang lain ...
Intetegensi Intrapersonal Intelegensi Naturalis
1. Menggambarkan kemampuan yang kamu miliki yang akan membantumu dengan sukses untuk menyelesaikan ...
2. Menciptakan analogi personal untuk ..
3. Merangkai dan mengejar suatu tujuan untuk ...
4. Menggambarkan perasaanmu tentang ...
5. Menjelaskan filsafat pribadimu tentang ...
6. Menggambarkan salah satu penilaian pribadimu tentang ...
7. Menggunakan acuan belajar untuk...
8. Membuat catatan jurnal pada
9. Menjelaskan tujuan yang kamu temukan dalam mempelajari ...
10. Memimpin suatu proyek pilihanmu pada ...
11. Menerima umpan balik dari orang lain atas usahamu untuk
12. Menilai sendiri pekerjaanmu dalam...
13. Menggunakan teknologi untuk
14. Pilihan Anda yang lain ...

Berikut disampaikan contoh-contoh rencana pelajaran dan program pembelajaran yang menerapkan teori multipel intetegensi. Contoh-contoh ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada Anda dalam menyusun rencana pelajaran, juga ketika Anda mengembangkan program pernbelajaran. Setelah melihat contoh-contoh ini Anda dapat menge.mbangkan contoh-contoh lain denoan lebih baik yang pada akhirnya Anda diharapkan akan dapat menyusun program pembelajaran yang mempertimbangkan multipel intelegensi.

Contoh 1:
Contoh pertama ini merupakan rencana pembelajaran tentang foto sintesis yang menggabungkan atau mengembangkan 7 (tujuh) intelegensi. Perhatikan baik-baik intelegensi apa saja yang dikembangkan dalam topik fotosintesis ini dan bagaimana strategi pengembangannya.





Coutoh 2:
Contoh kedua ini adalah suatu contoh rencana pembelajaran tentang: Penyelesaian persamaan aljabar yang menggabungkan atau mengembangkan 5 (lima) intelegensi. Perhatikan baik-baik intelegensi apa saja yang dikembangkan dalam topik penyelesaian persamaan aljabar ini dan bagaimana strategi pengembangannya.






Kedua contoh di atas dikembangkan oleh Gardner dalam bukunya multipel intelegensi metode terbaru melesatkan kecerdasan berupa terjemahan yang disunting oleh Suryadi Nomi dan Amir Kumadin tahun 2002. Pada contoh pertama terlihat bahwa pada satu rencana pembelajaran dapat dikembangkan tujuh intelegensi daiam satu kali kegiatan pembelajaran yaitu intelegensi kebahasaan, logis-matematis, kinestetis, visualisasi, musik, interpersonal, intrapersonal. Untuk mengembangkan ke intelegensi tersebut, pada rencana pembelajaran dipersiapkan secara baik, berupa:
1. sumber materi berupa: poster atau grafik dari fotosintesis, sebuah variasi pita musik, atau CD dan alatnya, persediaan cat air, buku teks ilmu . pengetahuan;
2. aktivitas-aktivitas untuk menunjang pengembangan ketujuh intelegensi tersebut, seperti untuk mengembangkan intelegensi visual aktivitas yang dilakukan siswa adalah melukis proses fotosintesis dengan menggunakan ' cat air. Untuk mengembangkan intelegensi kinestetis, aktivitas yang dilakukan siswa adalah bermain peran setiap siswa mendapat peran memainkan karakter yang terlibat dalam proses fotosintesis dan seterusnya; .
3. penilaian yang tepat untuk menilai hasil belajar dan hasil pengembangan ketujuh intelegensi tersebut.

Sedangkan pada contoh kedua terlihat bahwa pada rencana pembelajaran tersebut dapat dikembangkan 5 intelegensi yaitu intelegensi kebahasaan, logis-matematis, visualisasi, musik, dan interpersonal. Seperti juga contoh pertama, pada contoh kedua ini dipersiapkan secara baik:
1. sumber materi berupa buku, persil warna, kaset dan tape recorder untuk lagu "when Jhony Comes Marking Home";
2. aktivitas-aktivitas untuk menunjang pengembangan kelima intelegensi tersebut. Untuk mengembangkan intelegensi kebahasaan disusun aktivitas membaca dan berdiskusi, untuk mengembangkan intelegensi visualisasi dikembangkan aktivitas berupa memberikan simbol warna pada variasi langkah dalam menyelesaikan persamaan aljabar, selanjutnya untuk mengembangkan intelegensi logis matematis dikembangkan aktivitas menyelesaikan persamaan yang tidak diketahui dengan menggunakan suatu rangkaian. Sedangkan untuk mengembangkan intelegensi musik dan interpersonal aktivitas yang dikembangkan adalah menciptakan lirik lagu pada nada "when Jhony comes marching home" yang menjelaskan tentang hukum kumulatif, asosiatif dan distributif dan siswa menciptakan lirik lagu dalam kelompok kecil dan mengajarkan lagu mereka pada siswa lain di dalam kelas.
3. penilaian yang tepat untuk menilai hasil belajar dan hasil pengembangan kelima intelegensi tersebut.
Demikianlah dua contoh rencana pembelajaran yang menerapkan teori multipel intelegensi. Contoh tersebut bukanlah satu-satunya model tetapi hanyalah contoh, anda dapat mengembangkan rencana pembelajaran sesuai dengan bidang keilmuan anda masing-masing. Selanjutnya, Gardner mengingatkan bahwa tidak ada acuan model tunggal dari raricangan pelajaran ataupun program pembelajaran yang berdasarkan multipel intelegensi, guru adalah ahli dalam menciptakan pendekatan yang paling cocok untuk gaya pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswanya
Menurut Suparno (2000) pada umumnya pembelajaran Fisika di sekoiah hanya mengembangkan intelegensi logis-matematis saja, hasilnya menunjukkan hanya siswa tertentu saja yang mampu mengerjakan soal-soal fisika, yaitv mereka yang mempunyai intelegensi primer intelegensi logis dan matematis saja sedangkan siswa lain dengan intelegensi lain tidak dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya ia memberikan contoh beberapa program pembelajaran Fisika dengan menerapkan teori multipel intelegensi dalam pembelajaran dengan toqik Efek Doppler untuk suara dan Gaya sentrifugal.
Contoh 3:
Contoh ketiga ini adalah suatu contoh program pembelajaran tentang Efek Doppler untuk Suara yang menggabungkan atau mengembangkan 7 (tujuh) intelegensi. Perhatikan baik-baik intelegensi apa saja yang dikembangkan dalam topik Efek Doppler ini dan bagaimana strategi pengembangannya.


Tu'uan Siswa memahami efek Doppler untuk suara
Intelegensi yang dikembangkan
Intelegensi
linguistik/
kebahasaan Siswa diminta membuat penelitian tentang riwayat hidup
dan karya Doppler di perpustakaan. Mereka juga harus
membuat laporan tertulis yang akan dipresentasikan di
depan kelas
Intelegensi
musikal Siswa diminta untuk memainkan musik dengan alat music yang tersedia dan menunjukkan perbedaan puncak suara dengan
menggunakan alat tersebut.
Mintalah untuk mendekatkan mike dan menghubungkannya dengan osciloskop sehingga puncak suara itu dapat dilihat dan didengar. Siswa diminta untuk mencari hubungan antara puncak-puncak suara tersebut dengan prinsip efek Doppler, misalnya puncak suara
menjadi lebih tinggi atau frekuensi suara menjadi lebih tinggi bila suara keluar dari sumber musik mendekati detektor suara.
Intelegensi
logis-
matematis Suruhlah siswa menentukan besarnya frekuensi, panjang gelombang dan kecepatan suara dengan rumus Doppler v = f. Siswa diminta untuk mencari contoh prinsip efek Doppler dalam macam-macam gelombang yang berbeda seperti suara, air, cahaya, radio, radar.
Intelegensi
visual-
spasial Siswa diminta menyiapkan suatu ekspresi tentang efek Doppler dengan suatu gambar, diagram, dan melaporkan eks resi tersebut secara tertulis.
Intelegensi
kinestetis Siswa diminta untuk mengadakan praktek lapangan, misalnya di jalan raya untuk mencari contoh-contoh dalam kehidupan yang menggunakan efek Doppler.
Mereka diminta membawa audio tape untuk merekam.
Mereka harus membuat laporan praktek lapangan tersebut
dan menyiapkan presentasi di kelas.
Intelegensi
intrapersonal Berilah kebebasan setiap siswa untuk mencari contoh
sendiri yang cocok denganmereka dan membuat laporan
dalam bentuk tertulis, oral, maupun expresi lain.
Intelegensi interpersonal Dalam praktek lapangan mereka diminta beker'a dalam kelompok, misalnya satu kelompok terdiri dari 3 sampai

Pada program pembelajaran di atas terlihat bahwa pada satu program pembelajaran dapat dikembangkan 7 intelegensi secara bersama-sama. Pada setiap kegiatan terlihat aktivitas siswa sangat dominan, guru berfungsi sebagai fasilitator yang mengendalikan seluruh aktivitas tersebut. Dengan berbagai aktivitas ini setiap siswa akan berkembang sesuai dengan intelegensi-intelegensi yang dimilikinya.

Contoh 4:
Contoh keempat ini adalah suatu contoh program pembelajaran tentang Gaya Sentripetal yang juga menggabungkan atau mengembangkan 7 (tujuh) intelegensi. Perhatikan baik-baik intelegensi apa saja yang dikembangkan dalam Gaya sentripetal ini dan bagaimana strategi pengembangannya.


Tujuan Siswa mengerti gaya sentripetal dan dapat
menggunakan konsep dasar gaya sentripetal dalam
persoalan dan kehidupan sehari-hari
Intelegensi Yang dikembangkan
Intelegensi
visual- spasial Siswa membuat percobaan sederhana seperti bagan
berikut:
Suatu bola plastik, diikat dengan
tali. Bola itu diputar
menggunakan tangan dengan
cara memegang tali tersebut.
Apa yang terjadi bila tali
dilepaskan? Siswa akan mencoba
itu berkali-kali dan mengambil
kesimpulan. Siswa akan melihat
bahwa bola itu terlepas keluar.
Semakin kuat kecepatan putaran, semakin jauh bola terlempar.
Siswa diajak membuat bervariasi
percobaan agar bola sampai pada jarak tertentu.
Intelegensi kintestis Dapat dibuat suatu permainan, di mana dua siswa memegang ujung-ujung tali kuat-kuat, sedangkan siswa
yang kedua berlari berputar mengelilingi siswa pertama
dengan memegang ujung tali secara ketat. Sewaktu
siswa kedua berlari kencang, pegangan tali siswa
pertama dijelaskan. Apa yang terjadi?

Intelegensi
musikal Dalam melemparkan bola, setiap kali ada bola yang
mengenai sasaran, siswa diminta teriak: gool, atau
siswa diminta meneliti apakah ada pengaruh antara
kecepatan berputar bola dengan suara bola yang
berputar.
Intelegensi
interpersonal Dalam mengerjakan percobaan di atas, siswa dapat
bekerja sama terlebih interpersonal mereka dapat saling
mendiskusikan pertanyaan yang diutarakan guru, apa
yang terjadi dengan bola bila tali dilepas? Biarkan
mereka bebas berdiskusi dengan guru menjadi
moderator.
Intelegensi
matematis Menurunkan rumus F = mv2/R (lihat buku teks).
Menurut hukum II
Newton gaya yang terjadi
dalam gerak jurus adalah
F=: ma. Dalam gerak
melingkar seperti gambar
di atas, gaya itu dapat
ditulis sebagai FS =
ma3
Percepatan sentripetal
pada gerak melingkar
adalah as = v2 / R maka
gaya sentripetal dapat
dituliskan sebagai
FS = v2 /R. Setelah
mereka mengerti
semuanya, dapat juga
diminta siswa
mengerjakan persoalan
berdasarkan rumusan yang
mereka temukan.
Intelegensi
linguistik/kebah
asaan Siswa diminta merumuskan dengan kata-kata mereka
sendiri tentang gaya sentripetal.. Mereka mengungkapkan rumusannya di depan kelas, atau diperdebatkan bersama teman-teman lain.
Setelah percobaan dan proses pembelajaran hampir
usai, cobalah siswa diminta diam sejenak untuk
berefleksi, apa yang mereka peroleh dari pelajaran itu.
Suruhlah mereka mengungkapkan gagasannya dan apa
yang diperolehnya dari pelajaran yang telah diikutinya.
Suruhlah mereka mengungkapkan gagasan apa yang
diperolehnya dalam suatu rumusan kalimat, musik
ataupun ungkapan lain.

Kedua contoh program pembelajaran di atas terlihat bahwa guru sangat kreativitas dalam merancang dan mengembangkan program pembelajaran tersebut. Program-program pembelajaran seperti pdda contoh di atas yang menerapkan strategi pembelajaran berbasis multipel intelegensi. Melalui program pembelajaran tersebut, seluruh kecerdasan siswa dapat diakses oleh berbagai aktivitas yang dirancang kemudian seluruh intelegensi tersebut akan bersinergi dalam satu kesatuan yang unik sampai siswa mampu memecahkan masalah atau menyelesaikan tugas-tugas belajarnya dengan cara yang efektif.
Pada kenyataannya, pengembangan program-program pembelajaran yang menerapkan teori multipel intelegensi tidaklah mudah, terutama mencakup evaluasinya. Evaluasinya harus multi asesmen artinya penilaian harus bervariasi dan dapat memberikan banyak motivasi dan merupakan penilaian yang menarik. Untuk mewujudkan evaluasi yang multipel asesmen tidaklah mudah. Dalam pembelajaran berbasis multipel intelegensi penilaian membatasi atau bahkan mengurangi penggunaan skor tes sebagai penilaian tunggal. Penggunaan pola-pola penilaian alternatif sehingga semua unsur mendapat perhatian yang optimal, baik tentang hasil belajar siswa maupun tentang pengembangan intelegensi siswa.
Menurut Gardner pendekatan yang digunakan pada penilaian berbeda pada setiap intelegensi. Perhatikan gambar berikut!




1. Pendekatan verbal linguistik: penilaian dapat berupa laporan akhir. Laparan akhir dalam bentuk tertulis dapat dijadikan tolok ukur atau acuan untuk meninjau atau menilai apa yang sudah dipelajari siswa selama mengikuti pembelajaran. Laporan akhir dapat berupa karangan yang berisi pengalaman atau gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
2. Pendekatan penilaian logis matematis: menggunakan lembar penilaian numerik yang dapat memberikan umpan balik pada kerja siswa. Lembar penilaian dapat digunakan untuk mengevaiuasi penguasaan materi, hasil karya siswa, content, skill, keterampilan, proses skill serta keterampilan menyelesaikan masalah, pembelajaran kolaboratif serta penetapan target atau tujuan. Penilaian dengan pendekatan ini menggunakan kriteria, pekerjaan siswa hanya dinilai dengan kriteria yang telah ditetapkan saja tidak dibandingkan dengan hasil kerja siswa yang lainnya.
3. Pendekatan penilaian visual-spasial: penilaian berupa peta konsep atau peta pemikiran yang dapat mengungkapkan apa yang diketahui siswa sebelum, selama atau proses pembelajaran serta sesudah mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Pendekatan penilaian kinestetik: penilaian ini didasarkan pada prestasi, yang mencakup kemampuan akademis memperlihatkan apa yang telah dipelajari dalam kaitannya dengan bidang-bidang tertentu.
5. Pendekatan penilaian musikal:
6. Pendekatan penilaian interpersonal: penilaian lebih ditekankan pada kemampuan menyelesaikan masalah dengan teman sebaya, secara berpasang-pasangan siswa hekerja memecahkan masalah yang ditentukan oleh guru. Penekanan pada penyelesaian masalah sebaya adalah pada pola pemikiran terhadap suatu masalah, tidak hanya pada pemberian jawaban yang benar tetapi bagaimana masalah tersebut diproses dan dipikirkan sehingga dihasilkan sebuah pemecahan masalah yang paling tepat.
7. Pendekatan penilaian intrapersonal: melalui jurnal reflektif siswa dapat membuat jurnal unfuk memberi jalur pada muatan ilmu yang dipelajari dan bagaimana sikapnya terhadap ilmu tersebut.

Hambatan yang mungkin dialami guru pada saat pengembangan program pembelajaran yang menerapkan teori multipel intelegensi, antara lain:
1. guru belum mempunyai wawasan yang cukup tentang multipel intelegensi;
2. guru butuh dukungan dari pimpinan sekolah atau pengelola sekolah untuk mengembangkan program-program pembelajaran yang berbasis multipel intelegensi karena untuk persiapan pengembangan program pembelajaran memerlukan waktu lama serta bimbingan narasumber;
3. dukungan dari pengelola sekolah yang belum maksimal, dalam penyediaan sarana belajar seperti alat peraga atau media pembelajaran dan ruang belajar yang kondusif dan lain-lain tergantung kegiatan¬kegiatan apa yang akan dilaksanakan serta sumber materi apa yang akan digunakan.

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1) Susunlah satu rencana pelajaran (RP) yang berbasis multipel intelegensi gunakan format RP yang (fgunakan di sekolah Anda, namun langkah kegiatan belajar mengajar dikembangkan berbasis multipel intelegensi. (pilih satu topik dalam kurikulum). Jelaskari berapa intelegensi yang dikembangkan dalam satu RP, serta alasannya!
2) Kembangkan satu program pembelajaran yang berbasis multipel intelegensi. (pilih satu topik dalam kurikulum). Jelaskan berapa intelegensi yang dikembangkan dalam satu program pembelajaran berikut alasannya!
3) jelaskan hambatan-hambatan yang dialami guru dalam menerapkan prinsip-prinsip multipel intelegensi pada saat menyusun rencana pembelajaran dan program pembelajaran:

Petunjuk Jawaban Latihan
1) Langkah-langkah yang Anda lakukan dalam menyusun RP, pertama pilih satu topik/materi yang ada dalam kurikulum, kedua ambil format RP yang digunakan di sekolah Anda, selanjutnya isilah format RP tersebut, untuk mengisi format tersebut khususnya kolom langkah kegiatan betajar, Andaharus mengembang beberapa intelegensi yang dapat dikembangkan dalam RP tersebut.
2) Langkah-langkah yang dilakukan sama dengan soal nomor 1. pilih topik yang akan dikerribangkan, rumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kemudian kembangkan aktivitas-aktivitas yang dapat mengembangkan setiap intelegensi pada setiap siswa.
3) Setelah Anda mengerjakan soal riomor 1 dan 2, Anda tentu merasakan hambatan-hambatannya, jelaskanlah hambatan tersebut satu per satu dan bandingkan dengan hambatan yang terdapat pada penjelasan Kegiatan Belajar 3.


RANGKUMAN
1. Semua intelegensi siswa dapat diberdayakan dalam satu rencana/program pembelajaran. Dengan pemberdayaan semua intelegensi maka pencapaian tujuan pelajaran dapat lebih optimal. Penerapan teori multipel intelegensi dalam rencana/program pembelajaran lebih menguntungkan siswa.
2. Teori multipel intelegensi merupakan suatu alternatif bagi guru dalam melakukan inovasi dalam mengajarnya, karena guru harus mencari terobosan-terobosan baru untuk mengoptimalkan semua intelegensi yang dimiliki siswa.
3. Pelajaran yang dapat diambil dari penerapan teori multipel intelegensi dalam. kegiatan pembelajaran adalah, bagaimana kita memersepsikan siswa, bagaimana kita mengajar, bagaimana kita melakukan penilaian dan bagaimana kita sebagai guru mengembangkan diri di dalam melaksanakan pembelajaran berbasis multiple intelegensi.
4. Tidak semua topik pelajaran dapat diajarkan dengan menerapkan teori multipel intelegensi namun demikian topik-topik tersebut dapat diusahakan diajarkan dengan sebanyak mungkin tanpa dibatasi, yang lebih penting bagi guru adalah untuk mencoba mengaj'arkan materi pelajaran dengan lebih variasi.
5. Strategi pembelajaran berbasis multipel intelegensi merupakan suatu cara mengakses informasi melalui 8 jalur intelegensi yang ada pada masing-masing individu, namun untuk mengeluarkannya kembali selurub intelegensi bersinergi dalam satu kesatuan yang unik sesuai den-an tujuan pembelajaran sehingga siswa mampu memecahkan masalah pembelajaran dengan cara yang efektif.
6. Tidak ada satu model tunggal dalam terori multipel intelegensi, sepenuhnya menjadi hak guru dalam mengembangkan program pembelajaran yang bervariasi.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Program pembelajaran yang menerapkan-strategi multipel bertujuan untuk ....
A. memicu intelegensi primer siswa
B. memberdayakan semua intelegensi siswa
C. mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran
D. tuntutan kurikulum
intelegensi
2) Penerapan teori multipel intelegensi dalam suatu program pembelajaran bertujuan ....
A. pemberdayaan semua intelegensi siswa
B. kreativitas guru dalam mengajar
C. memecahkan masalah ptmbelajaran
D. tuntutan kurikulum

3) Bagi guru, penerapan strategi multipel intelegensi dalam suatu program pembelajaran merupakan ....
A. tugas rutin
B. beban tambahan
C. inovasi dan kreativitas
D. Prestasi


4) Bagi siswa, penerapan strategi multipel intelegensi dalam suatu program pembelajaran ....
A. merugikan siswa, karena siswa diperlakukan sebagai objek l:egiatan pembelajaran
B. menguntungkan siswa, karena siswa dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya
C. merugikan karena siswa mendapat tugas yang lebih banyak
D. menguntungkan siswa karena siswa dapat belajar dengan lebih mudah

5) Kendala utama yang akan dialami guru pada saat menerapkan strategi pembelajaran berbasis multipel intelegensi adalah sebagai berikut kecuali ....
A. dukungan dari pengelola sekolah
B. wawasan masih kurang
C. narasumber belum banyak
D. sulit dalam menyusun persiapan
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul . ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.






80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.


Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1) B. Setiap individu anak memiliki berbagai intelegensi. 2) B. Pikirannya.
2) A. Pandai berpidato.
3) A. Pandai membuat sker.ario film.
4) B. Pandai membuat desain rumah dan peka terhadap warna.
5) D. I, 2, dan 3 semuanya benar.
6) A. Mampu memecahkan masalah sendiri dan pandai menyesuaikan diri dalam situasi apapun.
7) D. 1, 2, dan 3 benar.

Tes Formatif 2
1) C. Intelegensi adalah sesuatu yang dapat dikembangkan.
2) A. Memperluas kemampuan yang dimiliki anak didik.
3) A. Melatih silang intelegensi.
4) 4B.Howard Gardner.
5) D 1, 2, dan 3 benar.
6) C
7) D 1, 2, dan 3 benar.
A Pada pembelajaran yang tradisional guru lebih banyak
menghabiskan waktu untuk tugas tertulis sedangkan pada pembelajaran yang rrrengacu pada intelegensi, individu terlibat secara total dalam belajar.
9) A. Mata clan telinga.
10) C. Kualitas pembelajaran berbasis intelegensi dan kemampuan guru melatih intelegensi secara silang.

Tes Fornratif 3
1) C. Mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
2) A. Pemberdayaan semua intelegensi siswa.
3) C. Inovasi dan kreativitas.
4) B. Menguntungkan siswa, karena siswa dapat berkembang sesuai
dengan potensi yang dimilikinya.
5) D. Sulit dalam menyusun persiapan.

Daftar Pustaka

Amstrong, T. (1994). Multiple intelligeuces in classroom. Alexandria, Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
DePorter, B., Reardon, M., & Singer-Nourie, S. (2000). Quantum teaching: Mempraktekkan quantum learning di ruang-ruang kelas. Terjemahan Ary Nilandari. Bandung : Mizan Media Utama.
Rose, C. & Nicholl, M.J. (2002). Accelerated learning for the 21" century: Belajar cepat abad XXI. Terjemahan Dedy Akinsa. Bandung: Yayasan Nuansa Adenia.
Suparno, P. (2000). Teori inteligensi ganda dalarn penzbelajaran fcsika di sekolah rnenengah. Dalam A. Atmadi dan Y. Setiyaningsih (Ed), Transformasi pendidikan memasuki milenium ketiga. Yogyakarta: Kanisius.
Tim Pengembang SDM Yayasan Pendidikan Teaster. (1996). Metode pencanfaatan keajaiban otak. Bandung: Pioner Jaya.
Campbell, Linda dan Bruce Campbell, dan Dee Dickinson. (2002). MuUiple bmelegences: metode terbaru Melesatkan Kecerdasan. Depok: Inisiasi Press. .
Majalah Nirmala. (2004). Modal Sukses Anak Bukan se»zata-nzata "Ranking" di sekolaiz. Jakarta: Februari.
Majalah Nirmala. (2004). Kecerdasan Majernuk. Jakarta: Februari.
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929