loading...

Prinsip Dasar dan Tujuan Teori Belajar Kognitif | Teori Belajar dan Pembelajaran

April 24, 2013
loading...
Prinsip Dasar dan Tujuan
Teori Belajar Kognitif

prinsip teori psikologi kognitif adalah bahwa setiap orang dalam bertingkah laku dan mengerjakan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri. Seseorang memiliki kepercayaan, ide-ide, dan prinsip yang dipilih untuk kepentingan dirinya sendiri.
Teori belajar kognitif ini sangat erat hubungannya dengan teori psikologi kognitif. Aspek kognitifnya mempersoalkan masalah bagaimana orang memperoleh pemahaman mengenai diri sendiri dan lingkungannya, dan bagaimana mereka berhubungan dengan lingkungan mereka dengan menggunakan kesadarannya, sedangkan aspek psikologisnya menekankan pada hubungan antara orang dengan lingkungan psikologinya secara bersamaan dan saling berhubungan secara timbal balik. Dalam hal belajar, aspek psikologis ini memandang bahwa proses belajar yang terjadi pada seseorang tidak tampak dari luar dan sifatnya kompleks. Karena perilaku belajar seseorang tidak dipengaruhi oleh faktor dari luar (eksternal), melainkan dipengaruhi oleh cara-cara bagaimana terjadinya proses informasi di.dalam diri seseorang (faktor internal). Psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses internal atau proses-proses mental manusia daripada tampakan luarnya. Tingkah laku yang tampak tidak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya. Sehubungan dengan belajar, teori kognitif memandang bahwa belajar merupakan proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Adapun perubahan tingkah laku yang tampak sesungguhnya adalah refleksi dari perubahan, interaksi persepsi dirinya terhadap sesuatu yang diamati dan dipikirkan.
Model psikologi kognitif berpusat pada pikiran dan bekerjanya pikiran. Contoh model ini yang paling awal adalah strukturalisme dan proses pengolahan informasi merupakan contoh yang paling akhir. Model pemrosesan informasi telah menggantikan psikologi stimulus respons (masukan-keluaran). Sampai saat ini peranan proses kognitif masih penting di bidang penelitian psikologi seperti psikologi perkembangan dan penelitian tentang motivasi. Hal itu didukung oleh faktor-faktor berikut.
1. Terbatasnya penjelasan mengenai aktivitas manusia.
2. Adanya penerimaan pandangan tentang individu sebagai manusia belajar yang aktif, sosial dan bersifat selalu ingin tahu.
3. Adanya pandangan yang mengatakan bahwa perubahan tingkah laku merupakan interaksi orang dan situasi.
A. TUJUAN TEORI BELAJAR KOGNITIF
Tujuan teori psikologi untuk membentuk hubungan yang teruji, yang teramalkan dari tingkah laku orang-orang pada ruang kehidupan mereka secara spesifik sesuai dengan situasi psikologisnya. Untuk dapat memahami atau memprediksi suatu perilaku, kita harus memperhatikan orang tersebut dengan lingkungan psikologisnya sebagai pola dari fakta dan fungsi-fungsi yang saling membutuhkan.
Teori kognitif dikembangkan terutama untuk membantu guru memahami muridnya. Ternyata, hal ini juga dapat membantu guru memahami dirinya sendiri dengan lebih baik. Menurut teori kognitif, belajar diartikan sebagai proses interaksional seseorang memperoleh pemahaman baru atau struktur kognitif dan mengubah hal-hal yang lama. Agar belajar menjadi efektif, guru harus memperhatikan dirinya sendiri dan orang lain. Jadi, psikologi kognitif dikembangkan dengan maksud membantu guru-guru mampu memahami muridnya secara lebih baik. Psikologi kognitif mengembangkan sistem psikologi yang bermanfaat untuk berhubungan dengan anak-anak dan pemuda pada saat belajar.
Teori belajar kognitif dibentuk dengan tujuan mengkonstruksi prinsip-prinsip belajar secara ilmiah. Hasilnya berupa prosedur-prosedur yang dapat diterapkan pada situasi kelas untuk mendapatkan hasil yang sangat produktif. Teori belajar kognitif menjelaskan bagaimana seseorang mencapai pemahaman atas dirinya dan lingkungannya lalu menafsirkan bahwa diri dan lingkungan psikologisnya merupakan faktor-faktor yang kait-mengait. Teori ini dikembangkan berdasarkan. tujuan yang melatarbelakangi perilaku, cita-cita, cara-cara, dan bagaimana seseorang memahami diri dan lingkungannya dalam usaha untuk mencapai tujuan dirinya. Setiap pengertian yang diperoleh dari memahami diri sendiri dan lingkungannya disebut insight.

B. APAKAH INSIGHT?
Menurut teori ini insight adalah pemahaman dasar yang dapat diaplikasikan pada beberapa situasi yang sama atau hampir sama. Insight adalah pemahaman seseorang terhadap suatu situasi secara mendalam. pemahaman seseorang tidak sama dengan kesadaran atau kemampuannya untuk menjelaskan pemahaman tersebut secara verbal. Jadi, insight merupakan inti pemahaman. Seseorang dapat memperoleh insight walau hanya dari mengalami satu kasus. Bagaimana pun yang paling bernilai adalah insight yang berasal dari sejumlah kasus yang hampir bersamaan yang digeneralisasikan menjadi sebuah pemahaman. Dengan kata lain, pada mulanya pemahaman terhadap sesuatu terjadi dengan melihat hubungan antara bagian-bagian yang terpisah, kemudian pada akhirnya timbul pemahaman tentang hubungan antarkomponen yang dilihat.
Pemahaman seseorang secara kolektif merupakan struktur kognitif dari aspek ruang kehidupannya. Struktur kognitif itu sendiri adalah persepsi dari aspek psikologis, fisik, dan kehidupan sosial seseorang. Bila dikaitkan dengan siswa yang belajar maka struktur kognitif merupakan segala pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar di masa lalu dan proses belajar pada dasarnya suatu upaya untuk mengaitkan pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang sudah dimiliki siswa. Dari proses belajar ini diharapkan akan terbentuk struktur kognitif yang baru yang lebih lengkap. Sehubungan dengan pandangan tersebut, supaya belajar dapat lebih efektif, guru harus memperhatikannya secara lebih baik. Pada saat guru merancang program pembelajaran, kondisi siswa harus diperhatikan, begitu pula pada saat mengimplementasikan rancangan tersebut di dalam kelas, kondisi nyata kelas perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

C. PERBEDAAN TEORI KOGNITIF DENGAN TEORI CONDITIONING STIMULUS-RESPONS
Teori belajar kognitif menentang aliran behaviorisme karena pandangan aliran behaviorisme ini bersifat molekuler, memandang tingkah laku sebagai hasil dari ikatan stimulus-respons saja sehingga tidak dapat menggambarkan proses mental yang terjadi. Semua pendekatan dari teori belajar perilaku tampaknya kurang mengindahkan proses-proses mental yang terjadi selama belajar seperti persepsi siswa, pemahaman, dan kognisi dari hubungan esensial antara unsur-unsur yang terjadi dalam belajar. Di lain pihak, teori kognitif menekankan pada apa yang terjadi dalam diri individu itu sendiri dalam menganalisis stimulus sampai dengan munculnya respons. Teori kognitif menggambarkan bagaimana seseorang mencapai pemahaman atas dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya dalam satu situasi dan bagaimana struktur kognitif terbentuk.
Perbedaan pandangan kedua teori ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Teori Kognitif Menekankan pada Fungsi-fungsi Psikologis
Pada umumnya teori behaviorisme cenderung menjelaskan karakter suatu aktivitas dari segi fisiknya saja dan mengabaikan pengaruh psikologisnya. Segi psikologis artinya adanya kecocokan atau sejiwa dengan logika/pengetahuannya, sedangkan ahli teori kognitif memperhatikan dunia sekeliling dari sudut siswa. la memperhatikan fungsi-fungsi psikologis (proses mental), hubungan dan kejadian yang saling mempengaruhi yang berbeda dengan objek tisiknya. Selain itu psikologi kognitif memperhatikari pula sistem saraf.



2. Teori Kognitif Berfokus pada Situasi Saat Ini
Teori perilaku dan apersepsi menggunakan pendekatan sejarah, yaitu masa lalu orang lain untuk mempelajari perilaku manusia dan motivasinya, kemudian memprediksi masa depannya, sedangkan pendekatan yang digunakan psikologi kognitif adalah situasi atau sejarah masa kini manusia untuk mempelajari keadaan individu pada saat ini untuk kemudian memprediksi masa depannya. Ciri penting teori belajar kognitif adalah selalu diawali dari suatu deskripsi mengenai situasi saat itu secara keseluruhan dan berlanjut ke analisis rinci dari segala aspek situasi. Ide yang harus dipertahankan adalah bahwa tidak ada dua konsep atau lebih yang terpisah secara tersendiri tetapi segala hal selalu bergantung kepada sesuatu hal yang lain. Kekinian bisa berarti saat ini. Ruang kehidupan adalah suatu konsep yang berisi segala hal yang berkaitan dengan jiwa yang melingkupi jiwa seseorang pada suatu waktu tertentu.

3. Berinteraksinya Orang dan Lingkungan
Dalam teori kognitif terjadi interaksi antara manusia dan lingkungannya secara simultan dan saling membutuhkan. Masing-masing tidak terpisahkan, tetapi saling berkaitan. Interaksi adalah proses kognitif di mana di dalamnya seseorang secara psikologi, dan simultan memahami lingkungannya dan menemukan beberapa hal yang bermakna. Selanjutnya, orang tersebut akan menghubungkan pemahaman yang diperolehnya dengan dirinya, berbuat sesuatu atas pemahamannya itu sesuai dengan dirinya dan menyadari konsekuensi dari proses tersebut secara keseluruhan.

Berdasarkan berbagai pandangan di atas maka prinsip-prinsip dasar teori belajar kognitif dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Belajar merupakan peristiwa mental yang berhubungan dengan berpikir, perhatian, persepsi, pemecahan masalah, dan kesadaran.
2. Sehubungan dengan pembelajaran, teori belajar perilaku dan kognitif pada akhirnya sepakat bahwa guru harus memperhatikan perilaku siswa yang tampak seperti penyelesaian tugas rumah, hasil tes, di samping itu juga harus memperhatikan faktor manusia dan lingkungan psikologisnya.
3. Ahli kognitif percaya bahwa kemampuan berpikir orang tidak sama dan tidak tetap dari waktu ke waktu.

Pendekatan kognitif sudah sejak lama diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Selama perkembangannya ada empat model teori, kognitif yang paling berpengaruh dalam dunia pendidikan dewasa ini, yaitu (1) model belajar penemuan (Bruner), (2) model belajar bermakna (Ausubel), (3) model pemrosesan informasi (Gagne), dan (4) model perkembangan intelektual (Jean Piaget). Tiap-tiap model mempunyai dasar pernikiran dan pandangan yang berbeda mengenai hakikat belajar dan bagaimana seharusnya pembelajaran dilaksanakan.

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan aspek kognitif dan aspek psikologis dalam pandangan teori belajar kognitif!
2) Jelaskan pengertian belajar menurut teori belajar kognitif!
3) Jelaskan faktor-faktor yang menunjang psikologi kognitif sehingga banyak digunakan sampai saat ini!
4) Uraikan tujuan utama teori belajar kognitif!
5) Sebutkan model-model teori belajar kognitif yang banyak digunakan sampai saat ini!

Petunjuk Jawaban Latihan
1) Aspek kognitif, yaitu upaya untuk mengerti tentang diri dan lingkungan, dan bagaimana menggunakannya dalam berinteraksi dengan lingkungan, aspek psikologis mengungkapkan bahwa proses belajar pada seseorang terjadi secara tidak tampak dari luar dan sifatnya kompleks.
2) Belajar merupakan proses internal (mental yang tidak tampak), tidak dapat diamati secara langsung.
3) Faktor-faktor yang menunjang peranan psikologis kognitif masih bertahan adalah terbatasnya penjelasan mengenai aktivitas manusia, adanya pandangan tentang individu sebagai manusia belajar yang aktif, sosial dan bersifat selalu ingin tahu, dan adanya pandangan bahwa perubahan tingkah laku merupakan interaksi orang dan situasi.
4) Model belajar penemuan dari Bruner, model belajar bermakna dari Ausubel, model perkemba-igan intelektual dari Jean Piaget, dan model peristiwa pembelajaran dari Robert Gagne.

RANGKUMAN
Menurut teori belajar kognitif pada dasarnya setiap orang dalam bertingkah laku dan mengerjakan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan dan pemahamannya atas dirinya sendiri. Setiap orang memiliki kepercayaan, ide-ide dan prinsip yang dipilih untuk kepentingan dirinya.
Teori kognitif berasal dari teori kognitif dan teori psikologi. Aspek kognitif mempersoalkan bagaimana seseorang memperoleh pemahaman mengenai dirinya dan lingkungannya dan bagaimana ia berhubungan dengan lingkungan secara sadar. Sedangkan aspek psikologis membahas masalah hubungan atau interaksi antara orang dan lingkungan psikologisnya secara bersamaan. Psikologi kognitif menekankan pada penting proses internal atau proses-proses mental.
Menurut teori belajar kognitif, belajar merupakan proses-proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Adapun tujuan teori ini adalah:
1. Membentuk hubungan yang teruji, teramalkan dari tingkah laku orang-orang pada ruang kehidupan mereka sendiri secara spesifik sesuai dengan situasi psikologisnya;
2. Membantu guru untuk memahami orang lain, terutama muridnya, dan membantu dirinya sendiri;
3. Mengkonstruksi prinsip-prinsip ilmiah yang dapat diterapkan dalam kelas dan untuk menghasilkan prosedur yang memungkinkan belajar menjadi produktif;
4. Teori belajar kognitif menjelaskan bagaimana seseorang mencapai pemahaman atas diri dan lingkungannya lalu menafsirkan bahwa diri dan lingkungannya merupakan faktor yang saling berkaitan.

Insight adalah pemahaman dasar yang dapat diaplikasikan pada beberapa situasi yang sama atau hampir sama. Dapat juga dikatakan, insight adalah pemahaman terhadap suatu situasi secara mendalam. Insight terjadi dengan melihat kasus-kasus/kejadian yang terpisah, kemudian menggeneralisasikannya sehingga timbul pemahaman. Perbedaan pandangan teori kognitif dan teori conditioning stimulus-respons adalah sebagai berikut.
1. Teori kognitif menekankan pada fungsi-fungsi psikologis; sedangkan teori behaviorisme pada segi fisiknya saja.
2. Teori kognitif berfokus pada situasi saat ini, sedangkan teori behaviorisme pada sejarah masa lalu.
3. Dalam proses kognitif terjadi interaksi antara manusia dengan lingkungannya secara simultan dan saling membutuhkan.

Prinsip-prinsip dasar teori belajar kognitif dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Belajar merupakan peristiwa mental yang berhubungan dengan berpikir, perhatian, persepsi, pemecahan masalah, dan kesadaran.
2. Sehubungan dengan pembelajaran, teori belajar perilaku dan kognitif pada akhirnya sepakat bahwa guru harus memperhatikan perilaku siswa yang tampak, seperti penyelesaian tugas rumah, hasil tes, di samping itu juga harus memperhatikan faktor manusia dan lingkungan psikologisnya.
3. Ahli kognitif percaya bahwa kemampuan berpikir setiap orang tidak sama dan tidak tetap dari waktu ke waktu.

Model teori belajar kognitif yang banyak diterapkan dalam dunia pendidikan adalah model belajar penemuan dari Bruner, model belajar bermakna dari Ausubel, model pemrosesan informasi dan model peristiwa pembelajaran dari Rober Gagne, dan model "perkembangan intelektual" dari Jean Piaget.

TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Penganut teori kognitif berkeinginan menolong siswa-siswanya untuk mengubah pemahamannya agar dapat memecahkan masalah secara ....
A. Sistematis
B. Psikologis
C. Situasional
D. Signifikan

2) Perubahan tingkah laku seseorang menggambarkan perubahan ....
A. Persepsi terhadap lingkungan
B. Struktur kognitif .
C. Cara berpikir
D. Pemahaman

3) Pendekatan teori kognitif lahir dari teori gestalt yang dikembangkan oleh ....
A. Galloway
B. Khohler
C. Bruner
D. Ausubel

4) Teori belajar kognitif menentang aliran behaviorisme yang memandang perubahan tingkah laku merupakan hasil dari ....
A. Stimulus-respons
B. Interaksi persepsi dari lingkungan
C. Perubahan pemahaman
D. Generalisasi pemahaman

5) Yang sangat diperhatikan dalam teori kognitif pada masalah belajar adalah faktor ....
A. Internal
B. Eksternal
C. Intelektual
D. Moral/emosional

6) Teori belajar kognitif memandang tingkah laku sebagai ....
A. Hasil belajar yang dirasakan dan dialami individu
B. Hasil ikatan stimulus dan respons saja
C. Refleksi perubahan interaksi persepsi diri terhadap sesuatu yang dipikirkan
D. Refleksi dari proses-proses mental dalam diri individu

7) Jelaskan bagaimana terjadinya insight!
A. Orang memahami segala sesuatu secara sadar.
B. Dapat menjelaskan kasus/kejadian yang dilihat secara verbal (dengan kata-kata).
C. Melihat hubungan kasus-kasus yang terpisah dan menggeneralisasikan.
D. Dengan mengaitkan segala sesuatu yang terjadi.

8) Faktor-faktor yang menunjang peranan psikologi kognitif masih bertahan adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. Terbatasnya penjelasan mengenai aktivitas manusia
B. Diterimanya pandangan bahwa individu sebagai manusia belajar yang aktif dan ingin tahu
C. Adanya pandangan belajar merupakan peristiwa mental
D. Adanya pandangan bahwa perubahan tingkah laku merupakan interaksi orang dan situasi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.




80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
loading...
Previous
Next Post »

1 comment

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929