loading...

Makalah Kapita Selekta Bahasa dan Sastra “Kajian Struktur Internal Bahasa”

October 16, 2018
loading...
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Kapita Selekta Bahasa dan Sastra yang berjudul “Kajian Struktur Internal Bahasa”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabatnya.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik serta saran dari pembaca sangat diharapkan. Kami berharap makalah ini bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk semua orang terutama pembaca.




Penulis d.k.k

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.......................................................................................,.....i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..…............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sintaksis...........................................................................................2
2.2 Wilayah kajian Sintaksis....................................................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................5
3.2 Daftar Pustaka...................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut KBBi bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Ilmu yang mengkaji tentang bahasa adalah linguistik.
Dalam kehidupan manusia membutuhkan komunikasi, dan bahasa dibutuhkan manusia di dalam berkomunikasi. Komunikasi yang berlangsung dapat secara lisan maupun tulisan. Kedua bentuk komunikasi ini tentunya membutuhkan keterampilan berbahasa yang memadai untuk menghasilkan sebuah komunikasi yang efektif dan efisien.
Efektifitas dan efisiensi dalam berbahasa akan sangat dipengaruhi oleh keterampilan berbahasa khususnya keterampilan dalam penyusunan kalimat yang akan digunakan untuk berkomunikasi. Penyusunan kalimat, akan berawal dari pemahaman mengenai makna kata sebagai penyusun kalimat tersebut, yang selanjutnya akan membentuk sebuah frasa, klausa, dan pada akhirnya terbentuklah sebuah kalimat untuk berkomunikasi. Sehingga pentinglah pemahaman mengenai sintaksis sebagai sebuah cabang linguistik atau ilmu bahasa untuk diketahui para penutur bahasa Indonesia agar komunikasi menjadi efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian sintaksis?
2) Apa saja yang menjadi wilayah kajian sintaksis dalam sebuah kalimat?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sintaksis.
2. Untuk mengetahui wilayah kajian sintaksis dalam sebuah kalimat.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sintaksis
Menurut Kridalaksana (1985: 6), Sintaksis adalah subsistem tata bahasa mencakup kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata serta hubungan antara satuan itu. Menurut Chaer (2009: 3), sitaksis adalah subsistem kebahasaan yang membicarakan penataan dan pengaturan kata-kata itu ke dalam satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut satuan sintaksis, yakni kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Menurut Manaf (2009:3), sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat. Jadi, sintaksis adalah ilmu yang mempelajari tentang tataran kalimat.

2.2 Wilayah Kajian Sintaksis
Yang menjadi wilayah kajian sintaksis adalah struktur internal kalimat yakni frasa, klausa dan kalimat itu sendiri.
2.2.1 Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 2003:222).
Contoh:
a. bayi sehat
b. baju lama
c. tempat duduk
d. pisang goreng
e. baru datang
f. sedang membaca
Satuan bahasa bayi sehat, pisang goreng, baru datang, dan sedang membaca adalah frasa karena satuan bahasa itu tidak membentuk hubungan subjek dan predikat. Widjono (2007:140) membedakan frasa berdasarkan kelas katanya yaitu frasa verbal, frasa adjektiva, frasa pronominal, frasa adverbia, frasa numeralia, frasa interogativa koordinatif, frasa demonstrativa koordinatif, dan frasa preposisional koordinatif.

2.2.2 Klausa
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif (Keraf, 1984:138). Klausa berpotensi menjadi kalimat. (Manaf, 2009:13) menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat berupa intonasi berita, tanya, perintah, dan kagum. Widjono (2007:143) membedakan klausa menjadi 3, yaitu: Klausa kalimat majemuk setara, klausa kalimat majemuk bertingkat, dan klausa gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

2.2.3 Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono:146). Manaf (2009:11) lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebag
ai berikut:
(1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket.
(2) satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).

2.2.3.1 Ciri-ciri kalimat
Widjono (2007:147) menjelaskan ciri-ciri kalimat sebagai berikut:
1. Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
2. Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket.
3. Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
4. Mengandung pikiran yang utuh.
5. Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
6. Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
7. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.

2.2.3.2 Fungsi sintaksis dalam kalimat
Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah ”tempat” atau ”laci” yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu (Manaf, 2009:34). Wujud fungsi sintaksis adalah subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel.), dan keterangan (ket). Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan prediket, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Sehingga yang menjadi wilayah kajian sintaksis adalah struktur internal kalimat yang berupa frasa, klausa, dan kalimat. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif. Klausa berpotensi menjadi kalimat, hanya saja yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Sedangkan kalimat itu sendiri adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran.

DAFTAR PUSTAKA

Khairah, Miftahul dan Ridwan, Sakura. 2014. “SINTAKSIS Memahami Satuan Kalimat Perspektif Fungsi”. Jakarta. PT Bumi Aksara.

loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929