loading...

“MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI” “PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM”

October 14, 2018
loading...
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengembangan kurikulum mi“Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan maklah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN MASALAH 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2
a. Pengertian 2
b. Prinsip pengembangan KTSP 4
B. PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM 12
C. PRINSIP-PRINSIP KHUSUS PENGEMBANGAN KURIKULUM 16
BAB II......................................................................................................................
PENUTUP ...............................................................................................................
A. KESIMPULAN..........................................................................................19
B. SARAN ......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan. Tanpa kurikulum maka keberlangsungan pendidikan akan mati. Kurikulumlah rambu-rambunya, kurikulum pedoman atau acuan proses pembelajaran bahkan kurikulumlah penentu star dan finisnya. Dengan demikian kurikulum merupakan media atau sarana yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Disebabkan kurikulum merupakan penentu arah keberhasilan dunia pendidikan.Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa disekolah. Dalam kurikulum terintegrasifilsafat, nilai-nilai, pemgetahuan, dan perbuatan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikulum?
2. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum?
C. Tujuan kurikulum
1. Unruk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip kurikulum















BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip- prinsip pengembangan kurikulum
1. Pengertian
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merncanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasrkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku. Sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain penengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langakah penyusunan kurikulum atas dasar penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Prinsip kurikulum dapat juga dikatakan sebagai aturan yang mennjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan bangsa.
Pada umunya,ahli kurikulum memandang kegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen tujuan,bahan, kegiatan dan evaluasi. Kurikulum diindonesia mempunyai perubahan kurikulum dari masa kemasa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Penerapan prinsip-prinsip penegmbangan kurikulum salah satunya dijelaskan oleh Dr. Wina Sarjaya dalam kurikulum berbasis kompetensi dimana prinsip pengembangan ini juga memperhatikan beberapa aspek mendasar tentang karakteristik bangsa.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembngan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu dapat diimplementasikan kurikulum di suatu lembaga endidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan dilembaga pendidikan lainnya sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembngan kurikulum.(Suparta,2016,Pengantar Teori dan Aplikasi Pengembangan kurikulum PAI, Jakarta:PT Raja Grafindo.)

Kurikulum dikembangkan dengan menganut prinsip-prinsip tertentu, prinsip yang dianut di dalam pengembangan merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum itu. Penggunaan prinsip”pendidikan seumur hidup”umpamanya, mewajibkan pengembangan kurikulum mensistematisasikan kurikulumnya sedemikian rupa sehingga tamatan pendidikan dengan kurikulum itu paling tidak mampu untuk dididik lebih lanjut dan memiliki semngat belajar yang tinggi dan lestari. Penegmbangan kurikulum dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah dikembangkan didalam menggunakan prinsip-prinsip yang berbeda dari yang digunakan oleh kurikulum lainnya .(Lias Hasibun,2010,Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan ,Jakarta:GP Press.)
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/)


2. Prinsip pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebgai berikut :
- Berpusat pada potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
- Beragam dan terpadu.
- Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengatahuan, teknologi dan seni.
- Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
- Menyeluruh dan berkesinambungan.
- Belajar sepanjang hayat.
- Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.(Masnur Muslich,2017,KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Grafindo.)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta penduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BNSP(Badan Standar Nasional Pendidikan), dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap, kreatif, madiri dan menajdi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab .
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragamaan karakteristik peserta didik,kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan,tanpa membedakan agama, bangsa,suku,budaya dan adat istiadat. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu.
3. Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu penegtahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis dan oleh karna itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu penegtahuan ,teknologi, dan seni.(Suparlan,2011, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran,Jakarta: Bumi Aksara.)
4. Releven dengan kebutuhan
perkembangan kurikulum dilakukan degan melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembagan kurikulum harus mempertimbangkan dan memperhatikan pengembangan integritas pribadi, kecerdasan spiritual, ketrampilan berpikir, kreatif sosial, kemapuan akademik, dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi lompetensi,bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antara semua kejenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum mencerminkan keterkaitan anatar unsur-unsur pendidikan formal, informal, dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembanga manusia seutuhnya.
7. Seimbang anatara kepentingan global, nasional , dan lokal
Kepentingan global,nasional, dan lokal harus saling mengisi dan memperdaya sejalan dengan perkembngan era globalisasi dengan tetap berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Keaatuan Republik Indonesia .(E. Mulyana,2007,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Bandung: PT Remaja Rusdakarya.)
• Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Pada dasarnya strategi dan pendekatan adalah berbeda, perbedaan terletak pada jangkauan (cakupan) bahasannya. Hal ini berarti bahwa strategi lebih sempit dari pendekatan. Strategi pada dasarnya adalah siasat yang ditetapkan untuk untuk memecahkan suatu masalah, sedangakan pendekatan lebih menekankan usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara kerja dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa methode yang tepat, yang dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperolah hasil kerja yng lebih baik.
Jadi pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan methode yang tepat dengan mengikuti langkah-lngkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik, ada berbagai macam pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum yaitu:
1. Pendektan yang berorientasi pada bahan pelajaran
2. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan
3. Pendekatan dengan pola organisasi bahan.
Sementara Shodih dan Mulyasa (2002) mengemukakan pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan pada sistem pengelolaan, fokus sasaran dan kompetensi. Maksudnya sistem pengelolaan pengembangan kurikulum dibedakan antara sistem pengelolaan yang terpusat (sentralisasi) dan tersebar (desentralisasi). sedangkan berdasarkan pada fokus sasaran maksudnya pengembangan kurikulum dibedakan antara pendektan yang mengutamakan penguasaan ilmu pengetahuan, penguasaan kemampuan standar, penguasaan kompetensi, pembentukan pribadi, dan penguasaan kemampuan memecahkan masalah sosial kemasyarakatan. Pendekatan berdasarkan kompetensi merupakan pengembangan kurikulim yang memfokuskan penguasaan kompetensi tertentu berdasarkan tahap- tahap perkembangan peserta didik.( https://annisaauliya.wordpress.com/2012/05/11/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum/).
Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi,yaitu:administrator pendidikan,ahli pendidikan,ahli kurikulum,ahli bidang ilmu pengetahuan,guru-guru,dan orang tua murid serta tokoh-tokoh masyarakat.dari pihak-pihak tersebut yang secara terus-menerus turut terlibat dalam pengembangan kurikulum adalah:administrator,guru,dan orang tua.
1. Peranan para administrator pendidikan
Para administrator pendidikan, pendidikan ini terdiri atas: direktur bidang pendidikan,pusat pengembangan kurikulum, kepala kantor wilayah, kepala kantor kabupaten dan kecamatan serta kepala sekolah.
Administrator tingkat pusat bekerja sama dengan para ahli pendidikan dan ahli bidang studi diperguruan tinggi serta meminta persetujuannya terutama dalam penyusun kurikulum sekolah. Atas dasar kerangka dasar dan program inti tersebut para administrator daerah(kepala kantor wilayah)
dan administrator lokal(kabupaten,kecamatan,dan kepala sekolah) mengembangkan kurikulum sekolah bagi daerahnya yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
2. Peranan para ahli
Pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas perubahan tuntutan kehidupan dalam masyarakat,tetapi juga perlu dialndasi oleh perkembangan konsep-konsep dalam ilmu. Olehe karena itu, pengemabngan kurikulum membutuhkan bantuan pemikiran para ahli, baik ahli pendidikan, ahli kurikulum, maupun ahli bidang studi/disiplin ilmu.
Partisipasi para ahli pendidikan dan ahli kurikulum terutama sangat dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum pada tingkat pusat. Apabila pengembangan kurikulum sudah banyak dilakukan pada tingkat daerah atau lokal, maka partisipasi mereka pada tingkat daerah, lokal bahkan sekolah juga sangat diperlukan,sebab pa yang telah digariskan pada tingkat pusat belum tentu dapat dengan mudah dipahami oleh para pengembang dan pelaksana kurikulum di daerah.
3. Peranan guru
Guru memegang peranan yang cukup penting baik di dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Peranan guru bukan hanya menilai perilaku dan prestasi belajar murid dalam kelas,tetapi juga menilai implikasi kurikulum dalam lingkup yang lebih luas. Hasil-hasil penilaian demikian akan sangat membantu pengembangan kurikulum, untuk memahami hambatan-hambatan dalam implikasi kurikulum juga dapat membantu mancari cara untuk mengoptimalkan kegiatan baru.
Guru juga berperan sebagai pelajar dalam masyarakatnya, sebab ia harus selalu belajar stuktur sosial masyarakat,nilai-nilai utama masyarakat, pola-pola tingkah laku dalam masyarakat. Hal-hal diatas diperlukan untuk mempersiapkan guru dalam berbagai situasi dan kegiatan pendidikan.
4. Peranan orang tua murid
Orang tua juga mempunyai peranan dalam pengembangan kurikulum. Peranan mereka dapat berkenaan dengan dua hal: pertama dalam penyusunan kurikulum dan yang kedua dalam pelaksanaan kurikulum.(Nana Syaodih Sukmadinata,2009,Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.)

• Jenis-jenis pendekatan
Ada dua jenis pendekatan yang dapat ditempuh di dalam mengembangkan kurikulum. Pendekatan yang beroritasi pada bahan-bahan pelajaran dan pendekatan yang berroritasi pada tujuan pengajaran.
a. Pendekatan yang beroritasi pada bahan pelajaran
Dalam pendekatan ini, pertanyaan yang pertama-tama timbul pada waktu menyusun kurikulum adalah bahan atau materi apakah yang perlu dikerjakan kepada murid?
Bila telah diketemukan pokok-pokok bahan yang diajarkan, maka penguraina lebih lanjut dari bahan pelajaran dijabarkan dari setiap pokok bahan tersebut. Kalau didalam pemikiran penyusun kurikulum ada semacam tujuan yang ingin dicapai melalui kurikulum tersebut, tujuan ini masih bersifat samar-samar dan sering tidak dirumuskan secara jelas dan tegas.
b. Pendekatan yang beroritasi pada tujuan pengajaran.
Dalam penekatan yang kedua ini, pertanyaan yang petema-tama timbul pada waktu menyusun kurikulum adalah tujuan-tujuan. Atas dasar tujuan-tujuan itulah selanjutnya ditetapkan pokok-pokok bahan pelajran dan kegiatan belajar mengajar, yang kesemuanya itu diarahkan untuk mecapai tujuan-tujuan yang diinginkan. (Hendyat Soetopo,dkk, 1986, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta:PT Bumi Aksara.)

• Prinsip-prinsip Dasar
Dalam usaha kita menegmbangkan kurikulum, ada beberapa prinsip dasar yang harus kita perhatikan agar kurikulum yang kita hasilkan nanti betul-betul sesuai dengan apa yang kita harapkan oleh semua pihak yaitu, sekolah itu sendiri, murid beserta orang tua,masyarakat, dan pemerintah.
Prinsip dasar utama yang harus diperhatikan adalah prinsip relevansi,efektivitas, dan efisien. Disamping itu masih ada dua prinsip dasar yang lain yaitu prinsip kesinambungan(kontinuitas) dan fleksibilitas, yang sebenarnya masih berhubungan erat dengan ketiga prinsip yang terdahulu.
Sekarang marilah kita bahas masing-masing dari kelima prinsip yang telah dikemukakan diatas.
1. Prinsip relevansi
Secara umum, istilah relevansi pendidikan dapat diartikan sebagai kesesuaian atau keserasian pendidikan dengan tuntutan kehidupan. Dengan kata lain, pendidikan dipandang relevan bila hasil yang diperoleh dari pendidikan tersebut berguna atau fungsional bagi kehidupan.
Masalah relevansi pendidikan dengan kehidupan dapatkita tinjau sekurang-kurangnya dari tiga segi:
a. Relevansi pendidikan dengan lingkungan hidup murid.
Dalam menetapkan bahan pendidikan yang akan dipelajari murid, hendaknya dipertimbangkan sejauh mana bahan tersebut sesuai dengan kehidupan nyata yang
ada disekitar murid.
b. Relevansi dengan perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dalam menetapkan bahan pendidikan, disamping mempertimbangkan lingkungan hidup murid,perlu diperhatikan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan dimasa sekarang atau masa yang akan datang.
c. Relevansi dengan tututan dalam dunia pekerjaan
Di samping relevansi dari segi isi pendidikan, tidak kalah pentingnya juga adalah relevansi dari segi kegiatan belajar. Kurangnya relevansi dari segi kegiatan belajar ini sering mengakibatkan sukarnya lulusan dalam menghadapi tuntutan dari dunia pekerjaan.
2. Prinsip efektifitas
Efektifitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana apa yang direncanakan atau dapat di inginkan dapat terlaksana atau tercapai. Demikian pula bila ada 10 tujuan yang kita inginkan dan ternyata 5 yang tercapai, maka usaha untuk mencapai tujuan tersebut masih dipandang kurang efektif. Di dalam bidang pendidikan, efektif ini dapat kita tinjau dari dua segi efektifitas mengajar guru, dan efektifitas belajar murid.



a. Efektifitas mengajar guru
Efektifitas mengajar guru terutama mencakup sejauh mana jenis-jenis kegiatan belajar mengajar yang direncankan dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam rangka pengembangan kurikulum, usaha untuk meningkatkan efektifitas mengajar guru perlu diperhatikan, misalnya melalui penataran.
b. Efektifitas belajar murid
Efektifitas belajar murid terutama menyangkut sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh. Jenis metode dan alat yang dipandang paling ampuh di dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Prinsip efisien
Dalam dunia pendidikan, tentu saja sukar bagi kita untuk membandingkan nilai hasil dan usaha dengan cara sekalipun demikian dalam pengembangan kurikulum dan pendidikan pada umumnya, prinsip efisien ini perlu kita perhatikan, baik efisien dalam segi waktu, tenaga, peralatan, yang tentunya akan menghasilkan efisien dan segi biaya. Sehubungan dengan efisien waktu, misalnya perlu sekali direncanakan kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan efisiensi penggunaan tenaga dan peralatan perlu ditetapkan jumlah minimal murid yang harus dipenuhi oleh suatu sekolah dan cara menentukan jumlah guru yang dibutuhkan.
4. Prinsip kesinambungan dan fleksibilitas
1. Kesinambungan(kontinyuitas)
a. Kesinambungan anatar berbagai tingkat sekolah
Dalam menyusun kurikulum sekolah,hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut:
1) Bahan-bahan pelajaran yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat sekolah yang berikutnya sudah diajarkan pada tingkat sekolah yang sebelumnya.
2) Bahan pelajaran yang sudah diajarkan pada tingkat sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi pada sekolah ynag lebih tertinggi.
b. Kesinambungan
Bahan yang diajarkan dalam berbagai bidang studi mempunyai hubungan satu sama lainnya. Sehubungan dengan hal itu urutan dalam penyajian berbagai bidang studi hendaknya diusahakan sedemikian rupa agar hubungan tersebut dapat terjalin dengan baik. Sebagai contoh, untuk mengubah angka temperatur dari skala celsius ke skala fahrenheit dalam IPA dibutuhkan keterampilan dalam pengalian dalam bidang pecahan. Untuk itu, peljaran mengenai bilangan pecahan ini dalam bidang matematika hendaknya sudah diberikan sebelum murid mempelajari cara mengubah temperatur diatas.
2. Prinsip fleksibilitas
Fleksibilitas disini maksudnya tidak kaku, artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan seidkit kebebasan di dalam bertindak. Didalam kurikulum, fleksibilitas disini mencakup fleksibilitas murid di dalam memilih program pendidikan dan fleksibilitas bagi guru dalam pengembangan program pengajaran.
a. Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan.
Fleksibilitas disini dapat diwujudkan dalam bentuk pengadaan program-program pilihan tersebut dapat berbentuk jurusan/program spesialisasi atau pun program-program pendidikan, ketrampilan yang dapat dipilih murid atas dasar kemampuan dan minatnya.
b. Fleksibilitas dalam mengembangkan program pengajaran.
Fleksibilitas disini dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk menegmbangkan sendiri program-program pengajaran dengan berpegang pada tujuan dan bahan pengajaran didalam kurikulum yang masih bersifat agak umum. Dalam melaksanakan pengajaran, guru diberi kesempatan untuk menjabarkan bahan kurikulum atas satuan-satuan bahan yang nantinya akan dikembangkan dalam bentuk program-program pengajaran. (Hendyat Soetopo,dkk, 1986, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta:PT Bumi Aksara.)
Permen nomor 22 tahun 2006 menetapkan pula prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Berikut adalah prinsip pengembangan kurikulum yang dinyatakan dalam permen tersebut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggapan terhadap perkembangan ilmu penegtahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinmabungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Prinsip-pengembangan kurikulum ini jelas menggambarkan apa yang harus dilaksakan para penegmbang KTSP. Prinsip tersebut jelas menunjukkan orientasi kurikulum untuk kepentingan peserta didik dan pembangunan masyarakat disekitarnya.prinsip itu merupakan aplikasi dari prinsip pendidikan yang menghendaki agar pendidikan berdasarkan pada akar budaya dan tidak mencabut peserta didik dari lingkungan sodial dan budayanya. Prinsip pengembangan kurikulum tersebut jelas pula mengakibatkan pendidikan dengan kehidupan dan membangun kemampuan untuk belajar seumur hidup.Prinsip pengembangan KTSP tersebut sebenarnya adalah terjemahaan dari prinsip yang dinyatakan pada pasal 36 ayat 2 dan prinsip-prinsip dasar pendidikan.(Hamid Hasan,2008, Evaluasi Kurikulum, Bandung:PT Remaja Rosdakarya.)

B. Prinsip-prinsip umum pengembangan kurikulum
Sebenarnya tidak terhitung banyaknya prinsip yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, tetapi prinsip-prinsip tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
Prinsip-prinsip umum pengembangan kurikulum:
1. Prinsip berorientasi pada tujuan dan kompetensi
Dalam penegrtian kurikulum menurut UU.No.20 tahun 2003 disebutkan “kurikulum adalah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Tjuan pendidikan harus emncakup semua aspek perilaku peserta didik, baik dalam dominan kognitif,efektif, dan psikomotor.
Kompetensi adalah perpaduan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam pola berfikir dan pola bertindak. Ciri utama prinsip ini adalah digunakannya pemikiran yang sistematk dan sistemik di dalam pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengembang kurikulum adalah menetapkan yang harus dilakukan oleh pengembang kurikulum adalah menetapkan yang harus dilakukan oleh pengenbang kurikulum adalah menetapkan standar kompetensi lulusan. Prinsip berorientasi pada kompetensi digunakan untuk menunjukkan sekurang-kurangnya tiga hal, yaitu sebagai indikator penguasaan kemampuan, sebagai titik awal desain dan implementasi kurikulum dan sebgai kerangka untuk memahami kurikulum. Implementasi adalah mengusahakan agar seluruh kegiatan kuliner terarah untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Prinsip relevansi
Kurikulum merupakan suatu sistem yang dibangun oleh subsistem atau komponen, seperti tujuan,isi,proses,dan evaluasi.pengembangan proses pemebelajran harus relevan dengan isi/bahan yang kaan disampaikan kepada peserta didik dan tujuan kurikulum, pengembanagn evaluasi harus relevan dengan proses pembelajaran,isi/bahan,tujuan kurikulum. Implikasinya adalah mengusahakan pengembanagn kurikulum sedemikian rupa sehingga tamatan pendidikan dengan kurikulum itu dapat memenuhi jenis dan mutu tenaga kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Para pengembangan kurikulum harus paham betul tentenag jenis dan hakikat dari tujuan kurikulum,isi kurikulum, proses pembelajaran dan sisitem evaluasi.
3. Prinsip efisien dalam pengembangan kurikulum tentu sulit digunakan bila dibandingkan dengan produk suatu pengusahaan atau mesin.para pengembang kurikulum untuk memenuhi prinsip praktis,yang mungkin untuk diterapkan. Kurikulum harus dikembangkan secara efisien,tidak boros,sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Implikasinnya adalah mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan waktu, tenaga,biaya,dan sumber-sumber lain secara cermat dan tepat sehingga haisl kegiatan kurikuler itu memadai dan memnuhi harapan.
4. Prinsip keefektifan
Prinsip ini dapat ditinjau dari dua dimensi, yaitu proses dan produk. Dimensi proses mengacu pada keaktifan proses pembelajaran sebgai real curriculum(keefektifan guru mengajar dan keefektifan peserta didik belajar),sedangkan dimensi produk mengacu pada hasil yang ingin dicapai. Kurikulum merupakan instrumen dalam rangka penguasaan kompetensi tertentu.
Kejelasan standar kompetensi dan kompetensi dasar akan mengarahkan pada pemilihan dan penentuan isi,metode,dan sisitem evaluasi, serta model konsep kurikulum yang akan digunakan. Implikasinya adalah para pengembang kurikulum harus mengusahakan agar kegiatan kurikuler bersifat membuahkan hasil, yaitu menguasai kompetensi tanpa ada kegiatan yang mubazir.


5. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum harus dikembangkan secara lentur baik dalam dimensi proses maupun dimensi hasil yang diharapkan. Guru harus fleksibel mengemabngkan program pemeblajran, terutama penggunaan strategi, pendekatan, metode,media pembelajran, sumber belajar, dan teknik penilaian.implikasinya adalah para pengembang kurikulum harus mengusahakan agar kegiatan kurikuler bersifat luwes, dapat disesuiakan dengan kondisi dan situsi dilapangan serta ketersediaan waktu tanpa merombak standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
6. Prinsip integritas
kurikulum harus dikembangkan berdasarkan suatu keseluruhan atau kesatuan yang bermakna dan berstuktur. Bermakna maksudnya adalah keseluruhan itu memiliki arti,nilai, manfaat atau faedah tertentu. Implikasinya adalah para pengembang kurikulum harus memperhatikan dan menguasahakan agar pendidikan dapat menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul dan manusia seutuhnya. Peserta didik memiliki potensi yang dapat tumbuh dan berkembang. Peserta didik adalah oragnisme yang hidup dalam masyarakat dan mempunyai kebutuhan serta harapan masa depasn yang lebih baik.
7. Prinsip kontinuitas
Kurikulum harus dikembangkan secara berkesinambungan, baik sinambung antar mata pelajaran, antar kelas, maupun antar jenjang pendidikan.implikaisnya adalah menguasahakn agar setiap kegiatan kurikuler merupakan bagian yang berkesinambungan dengan kegiatan-kegiatan kurikuler lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal.
8. Prinsip sinkronisasi
Kurikulum harus dikembangkan dengan mengusahakan agar semua kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler dan kokulikuler serta pengalam lainnya dapat serasi,selaras,seimbang,searah, dan setujuan. Jangan smapai terjadi suatu kegiatan kurikuler menghambat, berlawanan dan mematikan kegiatan-kegiatan kurikuler lainnya termasuk dengan kegiatan ekstra dan kokurikuler.
9. Prinsip objektivitas
Kurikulum harus dikembangkan dengan mengusahakan agar semua kegiatan(intrakulikuler,ekstrakurikuler, dan konkulikuler) dilakukan dengan tatanan kebenaran ilmiah serta mengesampingkan pengaruh-pengarus subjektivitas,emosional dan irasional.
10. Prinsip demokrasi
Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan,menerapkan persamaan kesempatan,dan memperhatikan keragaman peserta didik. Dalam praktiknya, pengembang kurikulum hendaknya memposisikan peserta didik sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya dan memberi kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya.(Zainal Arifin,2011, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.)
11. Prinsip keseimbangan
Pengembangan kurikulum juga selain memperhatikan kesinambungan dan juga harus memeperhatiakn keseimbangan(balance) secara proporsional dan fungsional antara bagian program,sub program, antara semua mata pelajran dan antra aspek-aspek prilaku yang ingin dikembangkan. Dengan adanya keseimbangan tersebut pada gilirannya diharapkan terjadi perpaduan yang lengkap dan menyeluruh, satu sama lainnya saling memberikan sumbangannya terhadap perkembangan pribadi peserta didik.
12. Prinsip keterpaduan
Pengembangan kurikulum juga harus disusun dan dirancang serta dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan. Dengan adanya keterpaduan ini diharapkan akan terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh. Disamping itu pula dilaksanakn keterpaduan dalam proses pembelajrannya, baik dalam interaksi antara peserta didik dan guru maupun antara teori dan praktik.
13. Prinsip mengedepankan mutu
Pengembangan kurikulum juga harus berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu. Sedangkan mutu pendidikan berorotasi pada hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang bermutu sanagt ditentukan oleh sederajat mutu guru, proses pembelajran, peralatan atau media yang lengkap dan memandai. Hasil pendidikan yang bermutu diukur berdasarkan kriteria tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.(Heri Gunawan,2013, Kurikulum dan Pembelajran Pendidikan Agama Islam, Bandung: Alfabeta.)

C. Prinsip-Prinsip Khusus Pengembangan Kurikulum
Adapun yang masuk dalam kategori prinsip-prinsip khusus adalah:
1. Prinsip-prinsip tujuan kurikulum
Prinsip ini ditinjau dari tujuan sebagai salah satu komponen pokok dalam pengembangan kurikulum. Menurut Nana Sy.Sukmadinata(2005)mengemukakan sumber tujuan adalah:
a. ketentuan dan kebijakan pemerintah yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan
b. survei mengenai kebutuhan-kebutuhan murid dengan menggunakan angket,wawancara,observasi
c. survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhannya yang dijaring melalui angket, wawancara, observasi
d. survei tentang pandangan para ahli dalam bidang yang tehimpun melalui angket,wawancara,observasi dan dari berbagai media massa
e. survei tentang manpower
f. pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
g. penilitian lain.
2. Prinsip-prinsip isi kurikulum
Prinsip ini menunjukkan
a. Isi kurikulumharus mencerminkan falsafah dan daar suatu negara
b. Isi kurikulum harus diintigrasikan dalam nation dan character building
c. Isi kurikulum harus mengembangkan cipta,rasa,karsa dan karya agar peserta didik memiliki mental, moral, budi pekerti luhur, tinggi keyakinan agamanya,cerdas,trampil,serta memiliki fisik yang sehat dan kuat
d. Isi kurikulum harus mempersiapkan sikap dan mental peserta didik untuk dapat mendiri dan bertanggung jawab
e. Isi kurikulum harus memandukan teori dan praktik
f. Isi kurikulum harus memadukan pengetahuan ,keterampilan dan sikap
g. Isi kurikulum harus diselaraskan dengan perkembangan ilmu penegtahuan dan teknologi modern
h. Isi kurikulum harus sesuai dengan minat,kebutuhan dan perkembangan masyarakat
i. Isi kurikulum harus dapat mengintegrasikan kegiatan intra,ekstra, dan kokurikuler
j. Isi kurikulum harus memungkinkan adanya kontinuitas anatara satu lembaga dengan lembaga pendidikan lainnya
k. Isi kurikulum harus dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat.
3. Prinsip-prinsip didatik-metodik
Prinsip ini meliputi
a. Semua penegtahuan dan kegiatan yang diajarkan harus fungsional dan praktis
b. Penegtahuan dan kegiatan harus selaraskan dengan taraf pemahaman da perkembangan peserta didik
c. Guru harus membangkitkan dan memupuk minat,perhatian,dan kemapuan peserta didik
d. Penyajian bahan pelajaran harus berbentuk jalinan teori dan praktik
e. Dalam pembelajran, guru harus dapat membentuk peepaduan antara kegiatan belajar individual dengan kegiatan belajr kelompok
f. Guru harus dapat mengembangkan sikap dan nilai-nilai peserta didik
g. Penyajian bahan pelajaran harus dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap tuhan yang maha esa
h. Penyajian bahan hendaknya menggunakan media sumber belajar dan variasi teknik penilaian, dan
i. Dalam hal tertentu, guru perlu memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik.
4. Prinsip yang berkenaan dengan media dan sumber belajar
Prinsip ini menunjukkan kesesuaian media dan sumber belajar dengan standar kompetensi dan kompetensi dasdar, materi pelajaran,, karakteristik media pembelajran, tingkat pekembangan peserta didik, tingkat kemampuan guru. Untuk itu pengembangan kurikulum harus memperhatikan faktor-faktor antara lain objektivitas,program pembelajaran, sasaran program,situasi program,situasi dan kondisi (sekolah dan peserta didik),kualitas media, keefektifan dan efisien penggunaan.
5. Prinsip-prinsip evaluasi
Prinsip ini meliputi: prinsip mendidik,prinsipkeseluruhan,prinsip kontinuitas,prinsip objektifitas,prinsip kooperatif,prinsip praktis, dan prinsip akuntabulitas. Jenjang kemampuan yang diukur, tingkat perkembangan peserta didik, waktu yang diperlukan teknik pengolahan dan analisi, administrasi penilaian dan pemanfaatan hasil penilaian.(Zainal Arifin,2011,Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.)
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ini telah mempertimbangkan berbagai aspek yang meliputi yaitu:
a. Landasan filosofis
Pendangan dan wawasan yang ada dalam masyarakat merupakan landasan filosofis penyelengaraan pendidikan. Filsafat boleh jadi didefinisikan sebagai suatu studi tentang hakikat realitas, hakekat ilmu penegtahuan, hakekat sistem nilai kebaikan hakekat keindahan dan hakekat pikiran.
b. Landasan sosial budaya
Realita sosial budaya agama yang ada dalam masyarakat merupakan bahan kajian pengembangan kurikulum untuk digunkan sebgai landasan pengembangan kurikulum. Oleh karena itu jelas dalam pengembangan kurikulum kita harus berpijak pada nilai sosial budaya dan agama.
c. Landasan pengetahuan teknologi dan seni
Pendidikan merupakan upaya penyiapan siswa menghadapi, perubahan yang semakin pesat, termasuk didalamnya perubahan ilmu penegtahuan, teknologi dan seni, maka penegmbangan kurikulum haruslah berlandasan ilmu penegtahuan, teknologi dan seni.
d. Landasan kebutuhan masyarakat
Pengembangan kurikulum juga harus ditekankan pada pengembangan individu yang mencakup keterkaitannya dengan lingkungan sosial setempat, karena pada hekiketnya dengan kurikulum adalah kebutuhan masyarakat yang dilayani melalui kurikulum yang dikembangkan.
e. Landasan pengembangan masyarakat
Ciri utama masyarakat adalah selalu berkembang. Perkembangan masyarakat akan menuntut tersedianya proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat , maka diperlukan perancang berupa kurikulum yang landasannya perkembngan masyarakat itu sendiri.
Perkembangan kurikulum dan landasan pengembangan kurikulum seperti telah diuraikan sebelumnya akan merupakan dasar untuk mengkaji pembelajaran dan pengembangn kurikulum lebih lanjut. (Syaiful Sagala, 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:Anggota Ikatan Penerbit Indonesia.)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan komponen dalam pendidikan, sebab akan menjadi panduan yang akan menjadi panduan yang akan memandu dalam membawa kearah mana pendidikan itu kedepan. Dengan kurikulum proses pendidikan akan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka kurikulum menjadi kitab sucinya pendidikan bisa juga kurikulum dapat diartikan sebagai jantungnya pendidikan.
Manfaat yang bisa diambil dari prinsip umu dan prinsip khusus pengembangan kurikulum tersebut adalah kita bisa menggunakannya secara bersamaan,karena akan saling melengkapi. Semakin lengkap dan kesempurnaan suatu prinsip akan semakin baik,karena akan semakin memperjelaskan dalam mengarahkan kerja para penegmbang kurikulum dan kesempurnaan kurikulum yang dihasilkannya.
B. Saran
Dari pembahasan yang kami buat kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna kami berharap bagi pembacanya untuk kerja samanya.





DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyana,2007,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Bandung: PT Remaja Rusdakarya.
Hamid Hasan,2008, Evaluasi Kurikulum, Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Hendyat Soetopo,dkk, 1986, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta:PT Bumi Aksara.
Heri Gunawan,2013, Kurikulum dan Pembelajran Pendidikan Agama Islam, Bandung: Alfabeta.
Lias Hasibun,2010,Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan ,Jakarta:GP Press.
Masnur Muslich,2017,KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata,2009,Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
Suparta,2016,Pengantar Teori dan Aplikasi Pengembangan kurikulum PAI, Jakarta:PT Raja Grafindo.
Suparlan,2011, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran,Jakarta: Bumi Aksara.
Syaiful Sagala, 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:Anggota Ikatan Penerbit Indonesia.
Zainal Arifin,2011, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/
https://annisaauliya.wordpress.com/2012/05/11/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum/
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929