loading...

MAKALAH HADIST TARBAWI IIl Tujuan Pendidikan Islam yaitu, Bertaqwa kepada allah swt,Beriman,Berilmu dan Berakhlak Mulia

March 21, 2017
loading...
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah HADIST TARBAWI lII, meskipun jauh dari kesempurnaan.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita, sekiranya ada kesalahan dan khilaf kami harap kritik dan saran nya agar kami bisa memperbaiki makalah kami yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna.
Semoga makalah ini dapat di pahami oleh siapa pun yang membaca nya, makalah yang kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri dan siapa pun yang membaca nya.



Daptar Isi

Kata pengantar……………………………………………………….i
Bab 1: Pendahuluan…………………………………………………1
A. Latar belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………….1
Bab ll: Pembahasan…………………………………………………..2
A. Tujuan pendidikan islam………………….. …………………………………2
B. Yaitu bertaqwa kepada allah,beriman, berilmu,dan berakhlak mulia………...3
Bab lll: Penutup ………………………………………………………8
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...8
Daptar pustaka……………………………………………………….9



BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pendidikan islam adalah sebagai suatu usaha membentuk manusia, mengubah sikap mental dan prilaku tertentu, yang dalam konteks islam adalah: agar menjadi seorang muslim yang terbina seluruh potensi dirinya sehingga dapat melaksanakan fungsinya sebagai kholifah dalam rangka beribadah kepada allah swt.
Beberapa uraian tentang tujuan dari pendidikan islam yaitu:
Kemajuan yang di capai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan harus di tunjukan untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat yang tidak terlepas dari dasar peningkatan ibadah, akidah dan akhlak tersebut

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Tujuan pendidikan islam..............?
2. Bertaqwa kepada allah………………?
3. Beriman………………………………?
4. Berilmu……………………………….?
5. Dan berakhlak mulia………………….?


BAB II
PEMBAHASAN

TUJUAN PEDIDIDIKAN ISLAM, YAITU BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT, BERIMAN, BERILMU DAN BERAKHLAK MULIA

A.TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan pendidikan islam adalah sebagai suatu usaha membentuk manusia, mengubah sikap mental dan prilaku tertentu, yang dalam konteks islam adalah: agar menjadi seorang muslim yang terbina seluruh potensi dirinya sehingga dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah dalam rangka beribadah kepada allah swt.
Beberapa uraian tentang tujuan dari pendidikan islam yaitu:
1. Kemajuan yang di capai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan harus di tunjukan untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat yang tidak terlepas dari dasar peningkatan ibadah, akidah dan akhlak tersebut.
2. Bahwa pelaksanaan pendidikan harus mempertimbangkan prinsip pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan petunjuk al-qur’an
3. Yaitu untuk membawa manusia semakin mampu menangkap hikmah di balik ilmu pengetahuan tentang keagungan allah, dan akan memperkokoh keimanan, akidah, meningkatkan ibadah dan akhlak yang mulia.
Menurut al-syaibani tujuan pendidikan islam adalah:
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu,mencakup perubahan yang berupa pengetahuan,tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus di miliki untuk hidup di dunia dan di akhirat
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat,perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat
3. Tujuan professional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu dan sebagai seni, sebagai profesi,dan sebagai kegiatan masyarakat.
Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi:
1. Pembinaan akhlak
2. Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan di akhirat
3. Penguasaan ilmu
4. Keterampilan bekerja dalam masyarakat
Menurut munir mursi, tujuan pendidikan islam menjadi sebagai berikut:
1. Bahagia di dunia dan akhirat
2. Menghambakan diri kepada allah swt
3. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam
4. Akhlak mulia
Jadi kesimpulan dari tujuan pendidikan islam ini adalah:
Pendidikan islam berkepentingan dalam suatu keimanan, takwa dan berakhlak agar memiliki komitmen yang religious yang tinggi dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya untuk beramal dan berkarya yang pada akhirnya melahirkan budaya yang agamis.

B. BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT




“di riwayatkan dari abu dzarr radhiyallahu’an hu.,Ia berkata,rosulullah saw. Berpesan kepadaku:”bertakwalah kepada allah swt di mana pun engkau berada. dan ikutlah kejahatan itu dengan kebaikan,niscaya ia akan menghapusnya.dan bergaullah terhadap sesama manusia dengan akhlak yang baik.”(HR.Tirmizi)
 Penjelasan hadist
Telah banyak mengumpulkan hadis-hadis nabi saw, yang khusus memuat tema (perintah bertaqwa) dari hadis-hadis tersebut di peroleh informasi dan keterangan bahwa nabi saw, dalam memerintahkan supaya bertaqwa kepada allah swt atau bisa di pahami bahwa,takwa itu dapat terwujud melalui proses dengan adanya rasa takut terhadap siksaan itu sendiri dan rasa takut kepada yang menimpakan siksaan(yaitu allah swt) taqwa kepada allah adalah melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangan nya, dalam konteks justru dalam sebagian besar dalam masalah sosial kemanusiaan bahkan termasuk sikap kasih sayang terhadap binatang, misalnya larangan menghina atau menyakiti, perintah bergaul dengan orang lain secara sopan dan baik,( yaitu memilihara etika sosial)
Dan apabila manusia berbuat kejahatan yang berupa dosa besar seperti(zina) maka hapuslah dosa tersebut dengan niat bersungguh-sungguh melakukan taubat, dan berjanji tidak akan mengulangi nya lagi, niscaya allah akan mengampuni dosa yang kita lakukan.

C. BERIMAN
Defenisi iman dapat di katakan bahwa iman itu harus membenarkan dan meyakinkan adanya tuhan dengan segala ke esaannya dan segala sifat kesempurnaan-Nya,serta selalu membenarkan dan meyakinkan risalah yang di bawa nabi Muhammad saw, orang yang percaya dan meyakinkan apa yang di benarkan oleh allah maka dia akan merasakan kedamaian dengan:
• Beriman kepada allah swt
• Beriman kepada malaikat
• Beriman kepada kitab-kitab allah swt
• Beriman kepada rosul allah swt
• Iman kepada hari akhir
• Dan beriman kepada qada dan qadar

Iman yang benar akan memberikan kebahagiaan bagi orang muslim, baik selama hidup di dunia dan dia akhirat.
Rosulullah saw, menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang terletak pada kesempurnaan dan kebaikan akhlak nya sabda nya:



Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang paling bagus akhlak nya( HR. Muslim)

 Penjelasan hadist
Dengan demikian, untuk melihat kuat atau lemah nya iman dapat di ketahui melalui tingkah laku(akhlak)seseorang, karena tingkah laku merupakan perwujudan dari keimanan yang ada di dalam hati, jika perbuatanya baik, pertanda dia memiliki iman yang kuat, Muhammad al-ghazali mengatakan, iman yang baik akan mengujudkan akhlak yang baik dan mulia,sedangkan iman yang lemah mengwujudkan akhlak yang jahat atau buruk
Dalam riwayat yang lain, nabi pernah bersabda:




“Barang siapa beriman kepada allah swt dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangga dan barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam saja(HR.Bukhari-Muslim)

Hadis di atas memberikan penegasan pentingnya berbuat baik terhadap tetangga, juga memberikan pengertian bahwa islam sangat menekankan kerukunan antar tetangga, karena yang demikian ini sebagai ciri orang yang beriman.




C. BERILMU

Betapa islam mendorong umat nya untuk ilmu pengetahuan dan bersama-sama berbuat kebaikan, orang yang berilmu bagaikan pelita di tengah-tengah orang jahil, seandainya tidak ada orang yang alim(berilmu) yang mengajarkan manusia tentang ilmu agama, tentu orang tidak akan mengenal tuhannya dan tidak dapat melaksanakan ibadah kepada tuhan. Begitu juga kalau tidak ada yang ahli tentang ilmu-ilmu yang menyangkut dengan urusan keduniaan, tentu manusia tidak akan sempurna kehidupannya karena fasilitas kehidupan tidak cukup, kecukupan pada fasilitas kehidupan medorong kepada pelaksanaan ibadah yang lebih sempurna.orang yang berilmu yang di dasarkan atas keimanan, bagi mereka mendapatkan pahala yang besar di sisi allah dan di tempatkan di dalam surga yang mulia.
Banyak firman allah swt yang menegaskan tidak lah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, sebagaimana tidak sama nya orang yang ma’siat dengan orang yang taat beribadah karena ibadah ini merupakan sarana untuk melatih diri dan memperkuatkan iman, beribadah atau beramal hendaklah di sertai ilmu.
Orang yang ingat kepada tuhannya ialah orang yang berilmu(ulama) tentu yang dapat mengingat tuhan itu yang memiliki ilmu, agama yang mengajarkan tentang hubungan antara manusia dengan tuhannya dan hubungan sesama manusia dan hubungan sesama mahluk lainnya, yang di dasari iman yang kuat di tambah dengan pengetahuan umuma kan dapat menambah keyakinan keapada keesaan allah swt.
Perumpamaan orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu di dalam salah satu hadis di umpamakan bagaikan perbandingan antara bulan dan bintang-bintang, sabda raslullah saw:





Artinya” kelebihan orang yang alim (yang berilmu) atas orang yang taat beribadah adalah seperti, kelebihan bulan dan bintang-bintang yang lain sesungguhnya para ulama(ahli ilmu) pewaris nabi-nabi dan sesungguhnya nabi-nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambilnya(mengamalkan) maka ia telah mengambil keuntungan yang banyak”(HR. Daud dan Tarmizi)

 Penjelasan hadist
Kelebihan dari bulan ialah di dalam menerangi bumi di waktu malam yang gelap gulita, sinar bulan jauh lebih terang dari cahaya bintang-bintang.
Jadi, dengan penerangan dari para ulama maka orang awam dapat keluar dari kegelapan kebodohan kepada cahaya ilmu.
Orang yang berilmu:
• Derajat orang yang berilmu lebih tinggi dari orang yang tidak berilmu
• Orang yang berilmu akan membawanya selalu ingat kepda allah swt
• Orang yang berilmu akan mengadakan perjalanan di muka bumi dan berbuat kebaikan

Kesimpulannya, orang yang berilmu dapat membedakan antara manfaat dan mudaradat, antara yang baik dan buruk, antara hidayah dan kesesatan, antara yang salah dengan yang benar, dan antara yang hak dan bathil, harga dan martabat seseorang di dalam masyarakat di tentukan seberapa jauh penguasanya terhadap ilmu dan memiliki pengetahuan.

D. AKHLAK MULIA

1.Pengertian akhlak
Akhlak menurut bahasa(etimologi) kata akhlak berasal dari bahasa arab, bentuk jama’ dari kata khulk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at , sedangkan di dalam ensiklopedi pendidikan di katakan bahwa akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan(kesadaran etik dan moral) yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia,Jadi pada hakikatnya khulk(budi pekerti)atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa di buat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Ahlak di bagi atas dua bagian yaitu “akhlak mahmudah(akhlak yang baik) dan akhlak mazmumah( yaitu akhlak yang buruk)
Adapun akhlak mahmudah yaitu:
• Jujur
• Ikhlas
• amanah
• bersyukur

Akhlakul karimah, tingkah laku yang mulia, atau perbuatan baik adalah cerminan dari iman yang benar dan sempurna, Menurut atahiyah al-abrasyi, tujuan pendidikan islam ialah yang telah di tetapkan dan di lakukan oleh nabi Muhammad saw, sewaktu hidupnya, yaitu membentuk moral yang tinggi, menjadi suri tauladan bagi umat manusia sebagai mana sabda nabi saw:



“aku di utuskan untuk menyempurnakan pada akhlak yang mulia(HR. Ahmad dan Baihaqi)

Selanjutnya akhlak mazmumah(yaitu akhlak yang buruk) yaitu:
• Sifat dengki
Dengki menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh perasaan marah karena sesuatu yang amat sangat kepada kekurangan orang lain.
• Sifat iri hati
Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain, kurang senang melihat orang lain beruntung , cemburu dengan keberuntungan orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat nikmat dan kebahagiaan.
• Sifat angkuh
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari orang lain sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, dan lebih beruntung dari yang lainnya.
• Sifat riya
Riya yaitu berbuat amal karena didasarkan ingin mendapat pujian dari orang lain, agar dipercayai orang lain, agar ia dicintai orang lain, karena ingin dilihat orang lain.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN


kesimpulan dari tujuan pendidikan islam ini adalah:
Tujuan pendidikan islam adalah sebagai suatu usaha membetuk manusia, mengubah sikap mental dan prilaku tertentu, yang dalam konteks islam adalah: agar menjadi seorang muslim yang terbina seluruh potensi dirinya sehingga dapat melaksanakan fungsinya sebagai kholifah dalam rangka beribadah kepada allah swt.
Pendidikan islam berkepentingan dalam suatu keimanan, takwa dan berakhlak agar memiliki komitmen yang religious yang tinggi dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya untuk beramal dan berkarya yang pada akhirnya melahirkan budaya yang agamis.

dAPTAR PUSTAKA

Sayadi Wajidi,Hadist Tarbawi Pesan-Pesan Nabi Saw tentang Pendidikan,Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 2009
Ali Zainuddin,Pendidikan Agama Islam,Jakarta:PT Bumi Aksara,2007
loading...
Previous
Next Post »

1 comment

  1. tidak ada hadist nya. Hanya berupa arti dari hadist. Tolong edit kembali

    ReplyDelete

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929