loading...

Administrasi kurikulum pendidikan

March 21, 2017
loading...

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum LPTK dikembangkan sedemikian rupa, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman maksimal dalam rangka pembentukan kemampuan profesionalnya. Kurikulum ini terdiri dari kajian teoritik tentang materi ajaran dan pengetahuan lain yang mendukungnya, serta bagaimana mengajarkan materi itu secara efektif dan efisien kepada murid.
Kurikulum LPTK juga memungkinkan lulusannya dapat memperoleh kemampuan untuk bidang-bidang tertentu non-kependidikan, yang dituntut dunia kerja. Misalnya seorang mahasiswa jurusan matematika dapat mengambil pilihan pelajaran bahasa inggris sehingga ia mampu menjadi mampu menjadi pemandu wisata. Ini berarti bahwa penyusunan kurikulum itu didasarkan atas asas keluewesan (fleksibilitas).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kurikulum
2. Bagaimana proses administrasi kurikulum
3. Bagaimana peran guru dalam administrasi kurikulum











BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswa untuk dapat menamatkan pendidikannya, pada lembaga tertentu, sedangkan secara luas kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa selama mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Usaha-usaha untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa dapat berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas baik yang dirancang secara tertulis maupun tidak, asal ditujukan untuk membentuk lulusan yang berkualitas.
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 dikemukakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Kurikulum merupakan suatu komponen yang sangat penting dan menentukan dalam penyelenggaraan pendidikan. kurikulum berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan pendidikan, apabila tujuan pendidikan berubah maka maka secara otomatis kurikulum juga harus dirubah. Bagi anak kurikulum berguna sebagai alat untuk mengembangkan segenap potensi-potensi yang dimilikinya ke arah yang lebih baik di bawah bimbingan guru di sekolah. Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
Kualitas keluaran proses pendidikan antara lain ditentukan oleh kurikulum dan efektifitas pelaksanaannya.kurikulum itu harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan siswa, perkembangan ilmu dan teknologi, serta kemajuan dan tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan lembaga pendidikan itu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswa.
B. Proses Administrasi Kurikulum

1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat daerah dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut:
a. Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
 Landasan, program dan pengembangan kurikulum,
 Garis-garis besar program pengajaran, dan
 Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan pengajaran.
Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti kurikulum tingkat satuan pendidikan harus berlandaskan kepada Pancasila sebagai falsafah negara dan Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk merumuskan kurikulum hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam pengembangan dan perumusan kurikulum itu sendiri yaitu:
a. Prinsip relevansi
b. Prinsip efektifitas,
c. Prinsip efisiensi,
d. Prinsip continuitas dan,
e. Prinsip fleksibelitas.
Di samping itu, perencanaan kurikulum yang dilakukan ditingkat daerah juga meliputi penyusunan rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kelender pendidikan untuk setiap tahun ajaran pada masing-masing daerah. Penyusunan kalender pendidikan dimaksudkan agar terdapat pembakuan pelaksanaan kegiatan di sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan secara cermat terhadap kegiatan di sekolah yang dipimpinnya.
Kalender pendidikan antara lain berisikan:
 Permulaan tahun ajaran,
 Penerimaan siswa baru dan persiapan tahun ajaran baru,
 Kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah,
 Hari belajar efektif di sekolah
 Upacara-upacara sekolah
 Hari-hari libur sekolah baik libur umum, libur khusus maupun libur semester atau catur wulan,
 Ulangan semester atau catur wulan, UNAS,
 Pengisian, pembagian rapor dan kenaikan kelas dan
 Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.
Dalam melaksanakan kalender pendidikan wajib memperhatikan prinsi-prinsip operasional kegiatan sekolah antara lain:
a. Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektifitas dan efisiensi pendidikan.
b. Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang relevan.
c. Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.
d. Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan efektifitas pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.
2. Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah meliputi:
a. Penyusunan Program Pengajaran Semesteran/Caturwulan
Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran atau caturwulan ini adalah untuk:
 Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam proses belajar mengajar.
 Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat dilakukan secara bertahap dan tepat.
3. Pengawasan
Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan. Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan penjagaan, jadi pengawasan berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik. Menurut winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksankan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki. Pengawasan itu meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Menurut Simbolon (2004: 62) Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dari pengawasan, Simbolon (2004: 62) mengemukakan bahwa, fungsi dari pengawasan yaitu:
a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ditentukan
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian dan kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
4. Evaluasi
a. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan guna memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah:
1) memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujaun untuk memperbaiki cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
2) memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam belajar dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau memperluas pelajaran.
3) menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian laporan kepada orang tu, penentuan kenaikan kelas, dan kelulusan siswa.
b. Evaluasi program pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan program tersebut.

C. Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum
Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah.Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Disitulah guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.
1. Administrasi Kurikulum.
Menurut Prof. Soetjiptodan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan (1999:148) bahwa kurikulum merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya”.
2. Administrasi Kesiswaan
Menurut Prof. Soetjiptodan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
3. Administrasi Kesiswaan
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana dan prasarana tersebut.
4. Administrasi personal
Menurut Prof. Soetjiptodan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan (1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif (ketatausahaan). Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggungjawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).











BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswa.
Proses administrasi kurikulum berupa perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Dan beberapa administrasi pendidikan yaitu seperti Administrasi Kurikulum, Administrasi Kesiswaan, Administrasi Kesiswaan, dan Administrasi personal.
Administrasi kurikulum pendidikan atau pelayanan program pendidikan yang telah lewat mulai dari pengertian administrasi kurikulum itu sendiri hingga sarana atau dokumen dalam administrasi kurikulum yang mana semua kegiatan administrasi kurikulum ini adalah usaha pelayanan program pendidikan dalam mencapai tujuan tujuan dalam pendidikan.
Perlu di ketahui bahwa implementasi kurikulum ada pada pelaksana tugas dan tanggung jawab guru.Oleh karena itu,guru adalah pelaksana terpendam dari kurikulum.
Fungsi dan peran guru dalam implementasi kurikulum menjadi landasan bagi tercapainya tujuan pendidikan melalui kurikulum.Sedangkan tercapainya tujuan pendidikan menjadi jaminan bagi masa depan pendidikan dan jalan bagi terwujudnya cita-cita bangsa.








DAFTAR PUSTAKA

Syahril. 2009. Profesi Kependidikan.Padang: UNP PRESS.
Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto.2001,Administrasi Pendidikan.jakarta : PT rineka cipta
http//www.tiga serangkai.com/KTSP dokumen 1 SD pdf
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929