loading...

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN TERBARU

October 09, 2013
loading...
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN TERBARU MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG PESERETA DIDIK DAN PENDIDIK BAB I A.PENDAHULUAN 1.Latar belakang Puji syyukur kehadirat allah yang maha esa yang telah memberi kepada kita kesehatan dan kekuatan iman. Penulis menanggapi tantang pemikiran filsafat tentang peserta didik dan pendidk. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang filsafat peserta didik dan pendidik dengan penjabarannya karena di anggap perlu bagi kita semua untuk mengetahui secara individu dan secara umum. 2.Tujuan Penulisan Penulis mengambil judul makalah filsafat tentang peserta didik dan pendidik guna untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan pada semester III(tiga) di institut agama uslam negri jambi. Dengan tugas mata kuliah ini penulis berharap mendapatkan ilmu pengetahuan yang mendalam BAB II PEMBAHASAN “Pemikiran filafat tentang pesrta didik dan pendidik” A.ARTI PENDIDIK Menurut tinjauan semantik, pendidik adalah orang yang mendidik.secara umum pendidik adalah guru atau orang yang profesinya mengajar(pengajar).itu semua merupakan arti sederhana dan paling banyak di ketahui umum. Menurut marimba(1981),pendidik adalah “orang dewasa yang karena hak dan kewajiban bertanggung jawab pendidikan si terdidik”.yang dimaksud orang dewasa ,kata marimba,bukan anak-anak .sekalaipun mamapu menolong orang oranag lain, anak bukan pendidik ,karena pertolonaganya tidak mengandung unsur”kesadaran”dan “maksud”mencapai tujuan pendidik,tetapi hanya bersifat mmekanis.sementara itu maksud “tiap orang” bagi sutari adalah orang tua dan orang dewasa. Ciri kedewasaan anatara lain kesanggupan berdiri diri sendiri.kedewasaan bukan pula tujuan terakhir dari pendidikan ,karena tujuan akhir,seperti dalam sempit pendidikan islam ,adalah keperibadian utama menurut islam. B.HAKEKAT PESERTA DIDIK 1.potensi peserta didik a.Hidayah wujudaniyah yaitu potensi manusia yang berwujud insting atau naluri yang melekat dan langsung berfungsi pada saat manusia di lahirkan di muka bumi. b.Hidayah hisysyah yaitu potensi allah yang di berikan kepada manusia dalam bentuk kemampuan indrawi sebagai kemampuan indrawi sebagai penyempurnaan hidayah wujudiyah. c.Hidayah aqliyah yaitu potensi akal sebagai penhyempurnaan dari kedua hidayah di atas. d.Hidayah Diniyah yaitu petunjuk agama yang di berikan kepada manusia yang berupa keterangan tentang hal-hal yang menyangkut keyakinan atua aturan perbatan yang tertulis dalam al-Qur’an dan sunnah. e.Hidayah TaufiQiyah yaitu hhidayah yang sifatnya khusus. C.TUJUAN PENDIDIKAN 1.Pendidikan adalah orang dewasa yang bertangung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembang jasmani dan rohaniyah agar mencapai kedewasaannya. 2.bertangung jawab terhadap perkembangan anak atau pendidik anak adalah orang tuanya.karena adanya pertalian darah yang secara langsung bertangung jawab atas masa depan anak-anaknya. 3.tolong menolong dengan suka rela dengan tujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. D.TUGAS PENDIDIK Sebagaimana teelah di singgung di atas,mengenai pengertian pendidik,di dalamnya telah di sirat pula mengenai tugas-ttugas pendidik.maka di sini telah di perjelas lagi yaitu: Membimbing si terdidik. Mencari mengenalan terhadapnya mengenai kebutuhan kesanggupan,bakat,minat dan sebagainya. Menciptakan situasi untuk pendidikan.situasi pendidikan yaitu suatu keadaan dimana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan hasilmemuaskan. Tugas lain adalah memiliki pengetahuan yang di perlukan pengetahuan-pengetahuan ke agamaan dan lain-lainya.pengetahuan ini tidak sekedar diketahui tetapi juga di amalkan dan diyakinkininya sendiri.Ingatlah bahwa kedudukan pendidik adalah pihak yang lebih dalam situasi pendidikan .harus pula di ingat bahwa pendidikan adalah manusia dan sifat-sifatnya yang tidak sempurna.oleh karena itu si pendidik harus selalu meninjau diri sendiri dari reaksi si anak dari hasil usaha pendidikan .pendidikan dapat memperoleh bahan-bahan kesamaan dari pihakk si pendidik kesamaan yang membangun pun besar sekali nilainya. Tugas pendidik yang lain dan agak bersifat filosofis adalah: Menciptakan situasi untuk pendidikan ,yaitu suatu keadaan di mana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang memuaskan ,”berintripeksi”bahwa manusia itu mempunyai sifat yang kurang ,dan “menerima kritik dari anak ”sehingga dapat memperbaiki kegiatan pendidikan dan meningkatkannya (marimba: 1981) Menanamkan atau menjadikan anak mau belajar,seperti mengelompokan beberapa anak untuk belajar ,seperti mengelompokan beberapa anak untuk belajar secara diskusi,ada yang membahas secara bergantian ,sehingga yang tidak mau membaca dan agak malas bisa mendapat ilmu hanya dengan cara mndengarkanpemahasan dan ssanggahan daari kawan nya. Menciptakan suasana ilmiah yang membuat anak mau beajar,seperti memberi tugas dan memberikan penilaian. Sebelum pelajaran di mulai ,memberikan bahanaperepsi intelektual (perhatian) dan emosional (merasa bersedia) kepada anak. Menamkan filsafah belajar,belajar bukan hanya alat mencari ilmu,tapi juga tujuan sekaligus ibadah,sehingga tidak pernah ada kegagalan menunutut ilmudalam arti kesungguhannya. E.KEUTAMAAN MENGAJAR a.perbuatan mendidik /mengajar merupakan printah yang ajib di lakasanakan dan barang siapa mengelak dari kewajiban ini di ancam dengan siksa kekangan api neraka b. perbuatan mendidik/mengajar merupakan pebuatan amal jariyah yang akan mengalirkan pahala selama ilmu yang di ajarkan tersebut masih di amalkan orang yang megajar. c.perbuatan mendidik / mengajar merupakan amal kebajikan yang dapat mendatangkan magrifah dari allah. e. perbuatan mendidik/mengajr merupakan perbuatab sangat mulia karena mengolah organ manusia yang mulia. F.JENIS-JENIS PENDIDIK Menuruf Prof.Dr.Moh.Athiyah Al-Abrasyi .pendidik itu ada tiga macam: a. Pendidik khuttab b. Pendidik umum c. Pendidik khusus Yang di maksud pendidik khuttab ialah pendidik yang mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak khuttab.sebagaian ini mereka hanya berpengetahuan sekadar pandain membaca menulis dan mehapalkan Al-Qur’an. Pendidikan umum adalan pendidikan pada umumnya ,ia mengajarkan di lembaga-lembaga pendidikan dan menglola atau melaksanakan pendidikan secara formal seperti madrasah-madrasah ,pondok pesantren,pendidikan di masjid sura surau ataupun pendidikan formal sepaerti keluarga. Pendidikan khusus atau sering kali di sebut muadib yaitu pendidikan yang memberikan pelajaran khusus kepada seorang atau lebih anak pembesar,pemimpin negara atu khalifah.seperti pendidikan yang di laksanakan di rumah-rumah atau di istana. G. Syarat-Syarat Untuk Menjadi Pendidik Menurut H.Mubangit,syarat untuk menjadi pendidik/atau guru yaiatu: 1. Dia harus beragama 2. Mampu bertngung jawab atas kesejahtaraan agama 3. Dia tidak kalahddengan guru-guru sekolah umum lainya dengan membentuk warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahtraan bangsa dan tanah air. 4. Dia harus memiliki perasaan pangilan murni (reoping). Dan ada beberapa syarat yang harus di penuhi sebagai guru di antara lain: a. Terpercaya.Dlam berucap, bersikap,dan berprilaku ,calon guru melatih diri menjadi manusia yang objektif dan jujur ,sehingga terpercaya(alamin) di mata orang lain. b. Paandai membaca.isyarat yang jelas dan nyata anjuran membaca adalah ayat petama yang turun kepada muhammad merupakan perintahan membaca baik yang tertulis mampu tidak. Menjadi teladan .Untuk menjadi teladan,guru harus berakhlak mulia atau beradap. 1. Jujur dan tegas. 2. Pegasih. 3. Ddemokratis 4. Ikhlas. Dari syarat-syarat tersebut di atas ,dapat di simpulkan bahwa guru-guru harus bekerja seesuai dengan ilmu mendidk yanng sebaik-baiknya dengan di sertai ilmu pengetahuan yang cukup luas dalam bidangnya serta dilandsi rasa berbakti yang tinggi. Adpun kinerja jenis akhlas yang di tuntut ,antara lain: a. Mencintai jabatan nya sebagai guru. b. Bersikap adil terhadap semua muridnya. c. Guru harus gembira. d. Guru harus berwibawa. e. Berlaku sabar dan tenang. f. Guru harus bersifat manusia. g. Bekerja sama dengan guru-guru lain h. Bekerja dengan masyarakat. Dari syarat-syarat tersebut ,dapat di sempulkan bahwa mengigat tugas sebagai guru adalah tugas yang berat tetapi mulia.maka di tuntut syarat-syarat jasmani,rohani dan sifa-sifat lain yang di harapkan dapat menunjang untuk memikul tugas itu dengan sebaik-baiknya. H.Sifat-Sifat yang Harus Dimiki Pendidik Menurut Frop.Dr.Moh.Athyah Al-Abrasyi,seornag pendidik islam haus memiliki siifat-sifat tertentu agar ia dpat melaksanakan tugasnya dengan baik.adapun sifat-sifat itu ialah: 1. Memiliki sifat zahud,tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari keridaan allah semata. 2. Seorang guru harus jauh dari dosa besar ,sifat ria(mencari nama),dengki,permusuhan ,perselisihan dan lain-lain yang tercela. 3. Ikhlas dalm pekerjaan. 4. Seseeorng guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya. 5. Seorang guru harus mencintai muridnnya. 6. Seorang guru haraus mengetahui tabiat,pembawaan,adat,kebiasaan,rassa dan pemikiran-pemikiran murid-muridnya agar ia tidak keliru dalam mendidik murid-muridnya. 7. Seorng guru harus menguasai mata pelajaran yan akan di berikannya. PESERTA DIDIK 1.HAKIKAT PESERTA DIDIK 1.Dasar-Dasar Kebutuhan Anak untuk MemperolehPendidika. a.Aspek Paedagogis Dalam aspek ini ahli didik memandang manusia sebagai animal enducandum ,mahluk yang memerlukan pendidikan dalam kenyataan manusia dapat di katagirikan,sebagai animal,artinya binatang yang dapat di didik. Sedangkan binatang pada umumnya tidak dapat di didik. Melainkan hanya di latih secara dressur,artinya latihan untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya statis tidak berubah . adapun manusia dengan potensi yang di milikinya dapat di didik dan dikembangkan ke arah yang di ciptakan .setaraf dengan kemampuan yang di milikinya. Sebagaimana sabda rasullullah :artinya “Kewajiban orang tua ke pada anaknya addalah memberi nama yang baik,mendidik sopan santun dan mengajari ulis menulis.renang,memanah,memberi makanan dengan makanan yang baik dan hal lainnya serta mengawinkannya apabila ia telah mencapai dewasa.” (HR.Hakim) Islam mengajarkan bahwa anak itu membawa sebagian potensi apabila potensi tersebut di didik dan dikembangkan ia akan menjadi manusia yang memandai secara pisikis-pisikis dan mental. b.Aspek Sosiologis dan Kultural Menurut ahli sosiologi,pada prinsifnya manusia adalah moscius yaitu mahluk yang berwatak dan berkemampuan dasar atau yang memiliki garizah (insting)untuk hidup bermasyrakat.sebagai mahluk sosial,manuusia harus memiliki rasa tangung jawab sosial (social responabiity) yang diperolehkan dalam mengembangkan hubungn timbal balik (interelasi) dan saling pengaruh mempengaruhi antara sesama angta masyarakat dalam kesatuan hdup mereka. c.Aspek Tauhid Aspek tauhid inni adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa manusia adalah mahluk yang berkettuhanan .yang menuntut istilah ahli disebut homodivisinous artinya mahluk yang beragama.Adapun kemampuan dasar yang menyebabkan manusia yang menjadi mahluk yang berketuhanan atau beragama adalah di dalam jiwa manusia terdapat insting yang di sebut insting religious atau garizah diniyah (insting percaya kepada agama).itulah sebabnya tanpa melalui proses pendidikan insting religious atau garizah diniyah tersebut tidak mungkin dapat berkembang secara wajar .Dengan demikian pendidikan ke agamaan mutlak di perlukan untuk mengebangkan insting eligiousr atau gaziriah tersebut. 2.PERTUMBUHAN ANAK (MANUSIA) Memurut pendapat para ahli ,periodasasi pertumbuhan anak itu beramacam-macam.tetpi dapat di golongan menjajdi 3 macam yaitu: a. Periodasasi pertumbuhan beerdasarkkan biologis b. Periodasi pertumbuhan berdasarkakn psikologis c. Periodisasi pertumbuhan berdasarkan didaktis 1.pertumbuhan berdaasarkan biologis Masa embrio(dalam perut ibu) Masa kanak-kanak Masa kuat(kuat jasmani dan rohani atau pikiranya) Masa tua Meningal dunia 2.pertumbuhan berdasarkan psikologis Di anra ahli didik islam yang mempunyai perhatian pendidikan terhadap anak berdasrkan psikologis adalah Ali Fikri ,menurut beliau pertumbuhan anak itu melalui 11 fase: a. Masa kanak-kanak,dari lahir sampai umur 7 tahun. b. Masa berbicara,mulai usia 8 tahun sampai 14 tahun masa ini dapat juga di sebut periode cita-cita. c. Masa akil baliq,dari umur 15-21 tahun d. Masa syabibah (edolesen):dari umur 22-26 tahun e. Masa rujulah (pemuda prtama atau dewasa):dari umur 29-42 tahun f. Massa kuhulah:dari 43-49 tahhun g. Masa umur menurun:dari 50-56 tahun Masa kakek-kakek/nenek-nenek pertama ,dari 56-63 tahun Masa kakek-kakek/nenek-nenek kedua,dari 64-75 tahun Masa harom(pikun)dari 75-91 Masa mmeninggal 3.Pertumbuhan berdasarkan didaknis Pertumbuhan ini memiliki beberapa fase di antaranya : Periode pertama ,sejak lahir sampai umur 6 tahun. Anak di jaga dari segala dari yang mengotorkan jasmani dan rohani (yakni antara lain dengan cara di semblihkan akikah dan di beri nama yang baik).periode ini adalah masa pendidikn secara dreessar (pembiasan)dalam hal-hal yang baik. Periode pendidikan kedu,yakni anak didik tentang adab kesusilaan.pendidikan ini di mulai dalam umur 6 tahun Periodde pendidikan ketiga,anak didik seksualnya dengan cara memisahkan temat tidurnya dari orang tua nya.sebab hubungan seksual ayah dan ibu bila sampai di lihat olelh anaknya .maka akan membahayakan jiiwa anak tersebut. Periode pendidikan ketiga ,yakni anak yang bermur 13 tahun di haruskan untuk menjalankan shalat untuk menenangkan jiwanya. Periode pendidikan kelima ,bagi anak mumur 16 tahun pada masa anak ini anak telah mengalami masa kedewasaan nafsu birahinya(seksnya) yang banyak memerlukan penjagaan dari kedua ornag tuanya agar tiidak terjadi ekses-ekses seksual yang merugikan. Periode pendidikan ke enam,yakni umur dewasa 16-21 tahun pada waktu ini anak di lepaskan oleh kedua orang tuanya dan bertanung jawab atas dirinya sendiri tidak bertangug lagi terhadap kedua orang tuanya. 3.Batas-batas Pendidikan Islam A.Batas Awal Pendidikan Islam Dr. Asma Hasan Fahmi mengemukakan bahwa di kalangan ahli didik Islam berbeda pendapat kapan anak mulai di didik. Sebagai di antara mengatakan telah ada sejak berusia 4 tahun. Prof.M.Athiyah Al-Abrasy menceritakan di dalam bukunya dasar-dasar pokok penndidikan islam sebagai berikut. Pada suatu ketika Mufadal bin zaid melihaht anak seorang wanita Islam dari desa maka beliau terpesona melihat wajahnya dan kesempurnaan bentuk badanya. Zaid bertanya kepada ibunya mengenai anak tersebut.dan dijawab .”ketika ia berumur 5 tahun saya telah menyerahkan kepada seorng juru didik. Ia belajar menghafal Al-Qur’an kemudian mempelajari Syair dan sesuadah itu di berian kepaadanya sejarah nenek moyang dan kaumnya dan membaca jasa-jasa dan kemegahan mereka sehingga ia dewasa dan di latih mengendarai kuda dan mempergunakan senjata. Setelah mahir memakai senjata ,ia di suruh berjalan ke rumah ke rumah dan ketika ia mendengar suara minta tolong ,dengan cepat ia membantu dan menolong. Menurut Al-Abrasi, anak di mulai di didik dalam arti sesungguh nya setelah berusia 7 tahun. Karena itu ,beliau mengeritik orang tua yang menyekolahkan anak nya pada usia masih terlalau muda,yaitu usia sebelum 7 tahun. B.Batas akhir pendidik islam Tujuan pendidikan islam yaitu membentuk kepribadian muslim .untukk mewujudkan kepribadian muslim itu sangat sulit . sesudah terwujudkan kepribadian muslim di perlukan pemeliharaan kesetabilan kepribadian muslim tersebut. BAB III KESIMPULAN Pendidik dan peserta didik adalah seorng yang mampu memberikan arahan terhadap peserta didik untuk menjadikan anak yang berkepribadian muslim dan dapat bertangung jawab atas pekerjannya ,sehat jasmani dan rohani,mampu beerdiri sendiri, dan menngung jawab resiko dari segala perbuatannnya.jstru itu pertama dan utama yang di tuntut dari seseorang pendidik adalah kesediaan dan kerelaannya untuk menerima tangung jawab sebagai pendidik. Begitupun dalam keluarga yang berfungsi sebagai pendidik adalah ayah dan ibu.karena ada pertalian darah secara langsung dan bertangung jawab atas masa depan anak-anaknya. Di sekolah adalah gurunya ,di masyarakat ada pemimpin dan dan anggota lain.yang di maksud pendidik di sini adalah orang dewasa yang bertangung jawab memberi pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya,agar tercapai tingkat kedewasaannya,mampu berdidri sendiri memenuhi tugasnya sbagai mahhluk Tuhan,makhluk sosial dan dan sebagai mahluk individu(pribadi) yang mandiri. DAFTAR PUSTAKA Marwazi,filsafat pendidikan islam ,pusaka jamb:ayyana yogya,2012 Ihsan,hamdani,dkk,filsafatt pendidikan islam,bandung:pustaka setia ,2007 Jalaludin,dkk,filsafat pendidikan,jakarta:Gaya media prtama,1997
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929