loading...
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hadayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah “STATISTIK POLITIK”ini sebatas kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki.Dan kami berterimakasih kepada Dosen Statistik Politik yang telah memberikan tugas ini kepada
kami. Kami
berharap makalah ini dapat berguna dalam
menambah wawasan kita mengenai statistic politik khusunya skala
pengukuran .kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.untuk itu kami berharap adanya
kritik,saran dan usulan,demi perbaikan di masa yang akan dating,mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun . Semoga
makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya .Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Jambi,
25 September 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
i
Daftar Isi..........................................................................................................
ii
Bab I : Pendahuluan.........................................................................................
1
A. Latar Belakang.........................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah....................................................................................
1
Bab II : Pembahasan......................................................................................... 3
A. Pengertian Skala.......................................................................................
3
B.
Macam-macam Skala...............................................................................
3
Bab III : Penutup..............................................................................................
10
A. Kesimpulan............................................................................................... 11
B.
Saran........................................................................................................ 11
Daftar Pustaka..................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti
akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen
penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Setiap
instrumen harus mempunyai skala. Hal ini didasari agar data yang dikumpulkan dapat diukur, penggunaan
ukuran skala ini
sesuai dengan kesepakatan bersama yang menjadi standarisasi sebuah
ukuran. Maksud dari skala pengukuran adalah
untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian.
Misalnya dalam mengukur berat telah
disepakati bersama untuk menggunakan satuan mg, gram, kilogram hingga
ton.Melalui pengukuran skala akan mempermudah kita untuk mengolah data yang
telah kita kumpulkan baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
B.
Rumusan Masalah
a.Apa yang dimaksud dengan Skala
pengukuran?
b.Sebutkan macam-macam skala
pengukuran!
C.Manfaat
Makalah
a.Mengetahui apa yang dimaksud
dengan skala pengukuran
b. Mengetahui macam-macam skala
pengukuran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Skala
Skala pengukuran adalah kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011)
Maksud dari skala pengukuran adalah untuk mengklasifikasikan
variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan
analisis data dan langkah penelitian.Sebagai contoh, misalnya timbangan emas
sebagai instrumen untuk mengukur berat emas, dibuat dengan skala mg dan akan
menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg.
B.
Macam-macam
Skala Pengukuran
Menurut Soegeng
(2006 : 89-93) dalam Tahir (2011,49) ada 4 tipe
pokok dari skala sikap yaitu : skala Likert, skala Thurstone, skala
Guttman dan skala semantik deferensial.
a.
Skala Likert (Method of Summated Rating), skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau
kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini disebut variabel
penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban dari
setiap instrumen yang mengguakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif yag dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju ; selalu, sering,
kadang-kadang, tidak pernah. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert
dapat dibuat dalam bentuk centang (checklist)
ataupun pilihan ganda.
Contoh bentuk
centang :
Berilah jawaban
atas pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan memberi tanda
centang (√) pada kolom yang tersedia
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
||||
SS
|
ST
|
RG
|
TS
|
STS
|
||
1.
2.
|
Prosedur
kerja yang baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda
.............................................
|
√
|
Sumber : Sugiyono, 2012,137
Keterangan : SS = Sangat Setuju, ST = Setuju, RG =
Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju.
Contoh bentuk pilihan ganda :
Berilah jawaban atas pertanyaan berikut sesuai dengan
pendapat Anda dengan memberi tanda silang pada huruf jawaban yang tersedia.
1.
Prosedur kerja
yang baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda
a.
Sangat tidak
setuju
b.
Tidak setuju
c.
Ragu-ragu
d.
Setuju
e.
Sangat setuju
Untuk analisis
kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor. Jawaban positif diberi
nilai terbesar hingga jawaban negatif diberi nilai negatif (Sugiyono,
2012,136-139)
b.
Skala Thurstone
(Method of Equal Appearing Intervals), adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan bila disusun,
kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama.
Misalnya,
1 2
3 4 5
6 7 8 9
10 11
Nilai pada angka 1 pada skala diatas menyatakan sangat
tidak relevan, sedangkan nilai 9 menyatakan sangat relevan. (Dahlia : 2011)
Contoh lain, saya baru akan memulai aktifitas ketika
waktu mendesak
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
Peneliti memberikan instruksi terlebih dahulu ke
responden bahwa semakin menjurus kehuruf A maka jawabannya akan semakin positif
dan semakin ke hruf K jawabannya semakin negatif (Samian : 2008)
c.
Skala Guttman,
skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu : benar-salah, pernah-tidak pernah,
ya-tidak. Skala ini dapat dibuat
dengan bentuk centang maupun pilihan ganda.
Contoh :
1.
Apakah Anda
setuju bila si A menjadi ketua osis di sekolah ini
a.
Ya
b.
Tidak
Skala ini dipakai bila ingin mendapat jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2012,140)
Skala ini disebut juga skala kumulatif karena jawaban
dapat diakumulasikan misalnya
1.
Asosiasi
guru-rang tua muid mempunyai peran penting dalam perkembangan sekolah
a.
Setuju
b.
Tidak setuju
2.
Asosiasi
guru-orang tua murid mempunyai pengaruh kuat terhadap perkembangan sekolah
a.
Setuju
b.
Tidak setuju
3.
Asosiasi
guru-orang tua murid merupakan organisasi penting untuk meningkatkan kualitas
sekolah
a.
Setuju
b.
Tidak setuju
(Darmadi,
2011,109)
Sehingga subjek yang setuju dengan butir 2, setuju dengan
butir pertama daan subjek yang setuju butir 3 setuju akan butir 1 dan 2
(Tahir,2011,50)
d. Skala
semantik deferensial, skala ini digunakan untuk mengukur sikap . tetapi bentuknya
tdak pilhan ganda dan tidak centang tetapi tersusun dalam satu garis kontinum
yang jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis sedangkan jawaban
yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Contoh :
Bagaimana
gaya kepemimpinan ketua tingkat Anda
Bersahabat 5 4 3 2 1 Bermusuhan
Tepat waktu 5 4 3 2 1 Tidak tepat waktu
Jujur 5 4 3 2 1 Berbohong
Cerdas 5 4 3 2 1 bodoh
Demokratis 4 2 3 2 1 Otoriter
Responden dapat
memilih jawaban, dengan rentang jawaban yang positif sampai negatif. Hal ini
tergantung persepsi
responden
kepada yang dinilai (Sugiyono,2012,141)
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Skala
digunakan untuk mengukur variabel yang
akan diteliti. Skala pengukuran dibuat dengan maksud agar hasil yang
dihasilkan dalam pengukuran itu akurat. Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang
diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka. menurut Soegeng skala
sikap terbagi menjadi skala
Likert, skala Thurstone, skala Guttman dan skala sematik deferensial.
B.
Saran
Penyusun menyadari makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan, maka dari itu penyusun membuka pintu saran dan kritik
agar kedepannya makalah ini dan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik
lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahlia. 2011.
Skala Likert, Skala Guttman, Skala Thurstone.
Darmadi, Hamid.2011. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung :
Alfabeta
Ramli,
Kamrianti. 2011. Skala pengukuran dan instrumen penelitian.
Sugiyono. 2012.
Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung : Alfabeta
Tahir, Muh.
2011. “Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan”. Makassar : Universitas
loading...
0 Komentar
Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya