loading...

Contoh makalah statistik

September 29, 2016
loading...
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,karunia,serta taufik dan hadayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “STATISTIK POLITIK”ini sebatas kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.Dan kami berterimakasih kepada Dosen Statistik Politik  yang telah memberikan tugas ini kepada kami.                                                                                       Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam  menambah wawasan kita mengenai statistic politik khusunya skala pengukuran .kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.untuk itu kami berharap adanya kritik,saran dan usulan,demi perbaikan di masa yang akan dating,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun .                                                                                             Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya .Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

                                                                        Jambi, 25 September 2016

                                                                                                Penyusun




DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Bab I : Pendahuluan......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................... 1
Bab II : Pembahasan......................................................................................... 3
A.    Pengertian Skala....................................................................................... 3
B.     Macam-macam Skala............................................................................... 3
Bab III : Penutup.............................................................................................. 10
A.    Kesimpulan...............................................................................................   11
B.     Saran........................................................................................................   11
Daftar Pustaka.................................................................................................. 12



 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal ini didasari agar data yang dikumpulkan dapat diukur, penggunaan ukuran skala ini sesuai dengan kesepakatan bersama yang menjadi standarisasi sebuah ukuran. Maksud dari skala pengukuran adalah untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian.
Misalnya dalam mengukur berat telah disepakati bersama untuk menggunakan satuan mg, gram, kilogram hingga ton.Melalui pengukuran skala akan mempermudah kita untuk mengolah data yang telah kita kumpulkan baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

B.     Rumusan Masalah
            a.Apa yang dimaksud dengan Skala pengukuran?
            b.Sebutkan macam-macam skala pengukuran!
C.Manfaat Makalah
            a.Mengetahui apa yang dimaksud dengan skala pengukuran
            b. Mengetahui macam-macam skala pengukuran


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Skala
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011)
Maksud dari skala pengukuran adalah untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian.Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagai instrumen untuk mengukur berat emas, dibuat dengan skala mg dan akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg.
B.     Macam-macam Skala Pengukuran
            Menurut Soegeng (2006 : 89-93) dalam Tahir (2011,49) ada 4 tipe  pokok dari skala sikap yaitu : skala Likert, skala Thurstone, skala Guttman dan skala semantik deferensial.
a.       Skala Likert (Method of Summated Rating), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini disebut variabel penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban dari setiap instrumen yang mengguakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yag dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju ; selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk centang (checklist) ataupun pilihan ganda.
Contoh bentuk centang :
Berilah jawaban atas pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang tersedia
No.
Pertanyaan
Jawaban
SS
ST
RG
TS
STS
1.


2.
Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda
.............................................
   Sumber : Sugiyono, 2012,137      
Keterangan : SS = Sangat Setuju, ST = Setuju, RG = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju.

Contoh bentuk pilihan ganda :
Berilah jawaban atas pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan memberi tanda silang pada huruf jawaban yang tersedia.
1.      Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda
a.       Sangat tidak setuju
b.      Tidak setuju
c.       Ragu-ragu
d.      Setuju
e.       Sangat setuju
Untuk analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor. Jawaban positif diberi nilai terbesar hingga jawaban negatif diberi nilai negatif (Sugiyono, 2012,136-139)
b.      Skala Thurstone (Method of Equal Appearing Intervals),  adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan bila disusun, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama.
Misalnya,          
1 2  3  4  5  6  7  8  9 10  11   
Nilai pada angka 1 pada skala diatas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 9 menyatakan sangat relevan. (Dahlia : 2011)
Contoh lain, saya baru akan memulai aktifitas ketika waktu mendesak
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Peneliti memberikan instruksi terlebih dahulu ke responden bahwa semakin menjurus kehuruf A maka jawabannya akan semakin positif dan semakin ke hruf K jawabannya semakin negatif (Samian : 2008)

c.       Skala Guttman, skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas  yaitu : benar-salah, pernah-tidak pernah, ya-tidak. Skala ini dapat dibuat dengan bentuk centang maupun pilihan ganda.
Contoh :
1.      Apakah Anda setuju bila si A menjadi ketua osis di sekolah ini
a.       Ya
b.      Tidak
Skala ini dipakai bila ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2012,140)
Skala ini disebut juga skala kumulatif karena jawaban dapat diakumulasikan misalnya
1.      Asosiasi guru-rang tua muid mempunyai peran penting dalam perkembangan sekolah
      a.       Setuju
      b.      Tidak setuju
2.      Asosiasi guru-orang tua murid mempunyai pengaruh kuat terhadap perkembangan sekolah
      a.       Setuju
      b.      Tidak setuju
3.      Asosiasi guru-orang tua murid merupakan organisasi penting untuk meningkatkan kualitas sekolah
            a.      Setuju
            b.     Tidak setuju
(Darmadi, 2011,109)
Sehingga subjek yang setuju dengan butir 2, setuju dengan butir pertama daan subjek yang setuju butir 3 setuju akan butir 1 dan 2 (Tahir,2011,50)
d. Skala semantik deferensial, skala ini digunakan untuk mengukur sikap . tetapi bentuknya tdak pilhan ganda dan tidak centang tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis sedangkan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.




                               Contoh :
                                      Bagaimana gaya kepemimpinan ketua tingkat Anda
                               Bersahabat            5 4 3 2 1          Bermusuhan
                               Tepat waktu         5 4 3 2 1          Tidak tepat waktu
                               Jujur                      5 4 3 2 1          Berbohong
                               Cerdas                  5 4 3 2 1          bodoh
                               Demokratis           4 2 3 2 1          Otoriter
Responden dapat memilih jawaban, dengan rentang jawaban yang positif sampai negatif. Hal ini tergantung persepsi responden kepada yang dinilai (Sugiyono,2012,141)















BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
            Skala digunakan untuk mengukur variabel yang  akan diteliti. Skala pengukuran dibuat dengan maksud agar hasil yang dihasilkan dalam pengukuran itu akurat. Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka. menurut Soegeng skala sikap terbagi menjadi skala Likert, skala Thurstone, skala Guttman dan skala sematik deferensial.
B.     Saran
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, maka dari itu penyusun membuka pintu saran dan kritik agar kedepannya makalah ini dan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi.
  
 DAFTAR PUSTAKA

            Dahlia. 2011. Skala Likert, Skala Guttman, Skala Thurstone.
Darmadi, Hamid.2011. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta
            Ramli, Kamrianti. 2011. Skala pengukuran dan instrumen penelitian.
            Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta

            Tahir, Muh. 2011. “Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan”. Makassar : Universitas 
loading...
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yang sudah kunjung kemari, jangan lupa bagikan ke teman ya

https://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1401929